Anda di halaman 1dari 4

Proses produksi APG dengan menggunakan metode dua tahap terdiri dari reaksi

butanolisis, trasasetalisasi, netralisasi, pemisahan ( distilasi), dan pemurnian ( pelarutan dan


bleaching ).
1. Reaksi Butanolisis
Bahan baku yang digunakan pada reaksi butanolisis adalah butanol dan pati dengan rasio
molar pati yaitu 1:8. Pati yang digunakan berupa bubuk (powder) dengan kadar 18% dari
berat total pati yag digunakan.
Contoh perhitungan dengan basis pati 500 kg = 3,0864 mol, sehingga:
Berat air yang terkandung didalam pati adalah 18% x 500 = 90 kg, sehingga berat pati
kering adalah 410 kg = 2,53 mol. Mol air yang digunakan adalah 8 x 2,53 mol = 20,24691
mol sehingga berat air yang digunakan adalah =20,24691 mol x 18 = 364,444 kg dan air yang
ditambahkan adalah 364,444 - 90 = 274,444 kg. Kemudian jumlah mol butanol yang
ditambahkan disesuaikan dengan rasio mol pati dan butanol yaitu 1: 8,5. Sehingga berat
butanol yang ditambahkan adalah 21,505 mol x 74 = 1591,37 kg.
Pada reaksi butanolisis ini digunakan katalis asam yaitu pTSA, perbandingan pati dengan
katalis yang digunakan adalah 1:0.02326.
Kondisi proses dari reaksi butanolisis ini adalah 140-145 oC dengan tekanan 4.3-4.7 bar.
Pada keadaan awal, suhu dan tekanan umpan adalah 30oC dan 1 bar sehingga perlakuan
awalnya umpan dicampurkan pada mixer untuk menghomogenkan campuran dan dialirkan
dengan pompa menuju heater hingga mencapai suhu proses yaitu 140-145 oC. Reaktor yang
digunakan adalah reaktor jenis Continous Stirred Tank Reactor (CSTR) yang dilengkapi
dengan jacket pendingin karena reaksi butanolisis adalah reaksi eksotermis. Suhu keluaran
reaktor berkisar antara 140-145 oC yang kemudian didinginkan dengan cooler sampai suhu
70-80 oC konversi reaksi pada reaksi ini adalah 98%.
2. Reaksi Transasetalisasi
Pada reaksi transasetalisasi bahan baku yang digunakan adalah butil glikosida hasil dari
reaksi butanolisis dan alkohol lemak (dodekanol) dengan rasio molar pati dan dodekanol
adalah 1:6. Katalis yang digunakan adalah pTSA dengan perbandingan molar pati dengan
katalis adalah 1:0.01672158843.
Campuran katalis dan dodekanol dipompakan menuju heater dan dipanaskan sampai
suhu 115-118 oC dengan tekanan operasi reaktor yaitu vakum. Untuk menurunkan tekanan
ini, maka ditambahkan valve setelah heater. Selanjutnya katalis dan dodekanol yang telah
dipanaskan dimasukkan kedalam reaktor. Reaktor yang digunakan adalah reaktor CSTR
(continous stirred tank reactor). Konversi reaksi pada reaksi transasetalisasi adalah 45%.

Produk yang dihasilkan pada reaksi ini adalah dodecil polyglucoside (alkilpoliglikosida),
alkohollemak, butanol dan air. Selanjutnya aliran masuk ke separator untuk memisahkan
butanol dan air. Produk atas yang dihasilkan berupa air dengan komposisi 92.3% dan butanol
7.7%. sedangkan produk bawah berupa APG dan dodekanol yang tidak bereaksi. Selanjutnya,
campuran dodekanol dengan APG dipompakan menuju cooler dan didinginkan sampai suhu
90 oC kemudian dimasukkan kedalam tangki netralisasi.
3. Netralisasi
Pada proses netralisasi ini bahan pendukung yang digunakan adalah NaOH 50 %. Rasio
molar pati dan NaOH adalah 1:0.0822. sehingga, jumlah NaOH yang ditambahkan
disesuaikan dengan jumlah pati yang digunakan berdasarkan nilai rasio tersebut. NaOH
yang digunakan beberbentuk padatan sehingga harus dicampurkan dengan air hingga
mencapai konsentrasinya 50%. Tangki netralisasi yang digunakan dilengkapi dengan
pengaduk dengan kecepatan 200 rpm. Suhu masuk pada tangki ini adalah 90 oC. Hasil dari
reaksi netralisasi ini yaitu APG yang memilki pH basa, dodekanol yang tidak ikut bereaksi,
air, serta sisa NaOH. Kemudian hasil ini dipompakan ke tahapan selanjutnya yaitu proses
pemisahan dengan menggunakan kolom distilasi.
4. Distilasi
Tahapan distilasi bertujuan untuk menghilangkan fatty alcohol ( dodekanol) yang tidak
ikut bereaksi. Proses distilasi ini memerlukan suhu tinggi dan tekanan rendah untuk
memisahkan / menguapkan dodekanol yang tidak ikut bereaksi. Proses distilasi ini dilakukan
pada suhu sekitar 140 - 180 C dengan tekanan sekitar 0,1-2 mmHg, tergantung fatty
alcohol yang digunakan. Semakin panjang rantai fatty alcohol maka semakin tinggi suhu dan
semakin rendah tekanan yang dibutuhkan.
Pada tahapan destilasi diharapkan memperoleh kandungan fatty alcohol sekecil mungkin
pada produk APG yaitu kurang dari 5 % dari berat produk. Kelebihan fatty alcohol yang tidak
bereaksi pada produk akan mengurangi efektifitas kerja dari surfaktan APG.
Hasil akhir dari proses distilasi akan diperoleh produk surfaktan APG kasar berbentuk
pasta yang bewarna kecoklatan dan berbau kurang enak. Oleh karena itu, perlu dilakukan
proses pemurnian untuk memperoleh APG yang memiliki penampakan yang lebih baik dan
bau yang tidak terlalu menyengat.
5. Pelarutan
Proses pelarutan merupakan proses pemurnian tahap pertama sebelum dilakukan proses
pemucatan. Jumlah air yang ditambahkan pada proses pelarutan ini harus disesuaikan dengan

rasio molar antara APG kasar dan air yaitu 1:1. Suhu operasi adalah sekitar 80 90 oC
dengan tekanan 1 atm selama 30 menit.
6. Pemucatan (Bleaching).
Proses pemucatan (bleaching) merupakan salah satu tahap pemurnian surfaktan APG
yang dilakukan sebagai tahap akhir proses sintesis surfaktan APG. Proses pemucatan
bertujuan untuk membuat penampakan dan bau surfaktan APG yang lebih baik. Proses
pemucatan dilakukan dengan menambahkan larutan H2O2. Proses bleaching dilakukan pada
suhu 80 90 C selama 30 120 menit pada tekanan normal (Hill dkk, 1997).
Menurit Schmidt (1993), proses pemucatan (bleaching) merupakan suatu tahapan
proses pemurnian surfaktan APG yang bertujuan untuk menghilangkan zat zat yang tidak
disukai dan menghilangkan bau. Dalam proses pemucatan (bleaching) ini, produk surfaktan
APG akan mengalami peningkatan / pencerahan warna dan penstabilan warna
alkilpoliglikosida.

Butanol

Asam Lemak

NaOH 50%

(1 mol)

(6 mol/1 mol pati)

(1 mol pati / 0.0822 mol)

Butanolisis

Transasetalisasi

Netralisasi

(T = 140-145oC, P = 4.34.7 bar)

(T = 115-118 oC, P =
vakum)

(kecepatan pengaduk 200


rpm, T = 90oC)

Pati

Butanol / Air

(8 mol)

Pemucatan

Pelarutan

Destilasi

(T=80 90oC, t=30 120 menit,


P = normal)

(T=80 90oC, P= 1 atm, t=30 menit)

(T=140 - 180C, P=0,1-2 mmHg)

Alkil Poliglikosida

Air
( 1 mol / 1 mol APG kasar)

Asam Lemak

Anda mungkin juga menyukai