Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATAKULIAH AMDAL

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Tahun Akademik 2011/2012

StudiKasus : Pembangunan Pelabuhan


Lokasi

: Kecamatan ()

Kabupaten : Kulon Progo


Luas

: 50 Ha

2.1.1.1.

Rencana Kegiatan Penyebab Dampak

Pelabuhan bongkar muat Malarko direncanakan memiliki dermaga


seluas 2699.68 m2 atau panjang Causeway 337.46 m x 8 m dengan tinggi
3.2 m, dari permukaan tanah dasar. Pekerjaan Trestle 166 m x 9 m = 1.494
m2 (tiang pancang pipa baja diameter = 609,6 mm, tebal 12 mm).
Sedangkan Pekerjaan Trestle lanjutan dengan ukuran 220 m x 9 m (1980 m 2)
tiang pancang pipa baja 609,6 mm tebal 12 mm. Selain itu, pelabuhan ini
juga akan dilengkapi dengan sarana pendukung seperti gudang, terminal,
depo BBM dll. Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11
tahun maka pembangunan pelabuhan bongkar muat Malarko dengan
besaran sebagaimana diuraikan wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL.
Secara lengkap sarana dan prasarana yang akan dibangun pada pelabuhan
bongkar muat Malarko dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Komponen kegiatan yang menimbulkan dampak secara lebih detail
diuraikan sesuai tahapan pembangunan yang dapat dibagi ke dalam empat
tahap yaitu: tahap prakonstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi dan tahap
pasca operasi.

Gambar 2.1. Layout Pelabuhan Bongkar Muat Malarko

A. Tahap Prakonstruksi
Kajian terhadap dampak pada tahap prakonstruksi yang akan dipelajari dalam
dokumen Andal pembangunan pelabuhan bongkar muat Malarko ini bersifat
evaluasi dampak. Hal ini dikarenakan pelaksanaan prakonstruksi telah selesai
100%. Kegiatan tahap prakontruksi yang dievaluasi dampaknya meliputi kegiatan
pembebasan lahan, dan reklamasi.
1) Pembebasanlahan
Pembebasan lahan pada pembangunan pelabuhan bongkar muat Malarko
diperlukan untuk jalan akses masuk pelabuhan dan area industri. Tanah yang
dipergunakan untuk kepentingan ini dimiliki oleh bapak Lubis, Marufdan H
Bariah. Informasi yang diperoleh dari survey awal pembayaran terhadap
pemilik lahan telah dilakukan. Kegiatan ini tidak menimbulkan dampak
negative social terhadap masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya
gejolak social ditimbulkan. Namun demikian, aspek pembebasan lahan ini
akan ditelusuri ulang pada saat penyusunan dokumen Andal.
2) Reklamasi
Pada saat ini kegiatan reklamasi pada bagian causeway dan area sisi darat
telah

dilakukan.

Reklamasi

awal

telah dilakukan dengan panjang

Reklamasiuntuk
causeway

50 m dan lebar 8 meter. Reklamasi


ini dilakukan untuk memudahkan
kegiatan konstruksi causeway dan
untuk

Reklamasisisidarat

daratan.

Gambar 2.2. Proses Reklamasi


untuk

parameter

kekeruhan,

menghubungkan
Kegiatan

menimbulkan

dengan

ini

dampak

telah
berupa

penurunan kualitas air khususnya


berkurangnya

luasan

zona

mangrove

(kemelimpahan mangrove), berkurangnya hasil tangkapan ikan, kerusakan


terumbu karang, serta sikap dan persepsi masyarakat.

B. Tahap konstruksi
1) Penerimaan dan mobilisasi tenaga kerja
Penerimaan dan mobilisasi tenaga kerja untuk pekerjaan konstruksi tahap I
pembangunan dermaga telah dilakukan. Umumnya para pekerja yang terlibat
padatahap
inididatangkandariluardaeraholehkontraktorpelaksanapembangunan.Namund
emikian,
untuktahapanpembangunanberikutnyadimungkinkanmasihadakegiatanpeneri
maandanmobilisasitenagakerja.
Pelaksanaan pekerjaan pembangunan pelabuhan bongkat muat Malarko
membutuhkan tenaga yang cukup agar proyek dapat berjalan secara
berkualitas

dan

tepat

waktu.

Pekerjaanpembangunanpelabuhaniniakanmembutuhkanbanyaktenagakerja,
baikitutenagaterdidikataupuntenagakasar.

Tenagakerja

yang

diperlukandiharapkandapatmengakomodirdariwargamasyarakat yang tinggal


di
sekitarlokasirencanakegiatandengantetapmemperhatikankualifikasisesuaiden
gan yang diperlukan.
Jumlahtenagakerjaakanmengalamifluktuasisesuaidengantahapkegiatan yang
dilaksanakan. Tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja sementara dan
bersifat harian lepas. Kontrak kerja antar pelaksana dan tenaga kerja ini akan
berakhir sejalan dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan.
Pada

tahap

diprakirakan

konstruksi
sebanyak

ini

dilakukan

91

penerimaan
orang

tenaga
dengan

sebagaimanaditunjukkan pada tabel 2.3.


Tabel 2.1. Prediksi Jumlah Tenaga Kerja
No
1
2
3
4
5
6
7

JenisTenagaKerja
Team Leader
Manjemenproyek
TenagaAhlipelabuhan
Supervisor / Mandor
Operasional / sopir
Tukang
Buruh

Jumlah Yang
Dibutuhkan
(orang)
1
1
2
2
4
20
61

kerja

yang

komposisi

Jumlah

91

Analisis Tim Amdal, 2011

Pengurangan tenaga kerja dilakukan secara bertahap sesuai dengan volume


pekerjaan. Tenaga kerja yang diambil dari masyarakat setempat bersifat
sementara, sebelum mereka dipekerjakan mereka diberikan penyuluhan
tentang peraturan yang harus dipenuhi.
2) Basecamp
Kantor

sementara

(base

camp)

diperlukanpadasaattahapkonstruksiuntukberbagaikegiatanseperti:
kantorsementara,

bengkel,

gudang

sertapenginapanbagiparapekerja.

Aktivitas

di

material
base

camp

inibiasanyaakandilakukanpekerjaanantara

lain

pemeliharaandanperbaikankendaraan/pealatanproyek
mengalamikerusakan.

yang

Base

camp

jugadipergunakanolehparapekerjasebagaitempatpenginapansehinggaakanad
aaktivitas MCK.
3) Pembangunan area sisilaut (dermaga)
Pembangunan
dermagapelabuhanbongkarmuatMalarkopadasisilautakanmeliputi:

trustle,

causeway dan jetty. Padasaatinikonstruksitahappertamayaitu Pembangunan


Causeway

337.46

dengantinggi

3.2

M,

daripermukaantanahdasartelahseleseai

100%

dilaksanakansebagaimanaterlihatpadaGambar

2.6.

systemkonstruksidermagadilakukandenganduaarahyaituarahlautuntukmobilis
asialatberatdan

material

curahuntukpembetonan.

precast

sertaarahdaratuntukmobilisasi

Pelaksanaan

pembangunan

pelabuhan

semen
di

laut

meliputi pembangunan:
a) Dermaga
Dermaga berfungsi untuk merapat dan bersandarnya kapal yang akan
melakukan proses bongkar muat barang. Pada setiap dermaga harus
dipasang fender yang berfungsi untuk melindungi dermaga dan kapal
dari kerusakan pada saat bertabrakan ketika kapal bersandar. Fender
ada 2 macam yaitu fender yang sejajar garis pantai (WHRAF atau

QUAI) dan yang sejajar garis pantai (pier). Konstruksi dermaga


berdasarkan desain yang ditetapkan, yaitu berdasarkan kriteria kapal
yang direncanakan akan beroperasi serta beban yang bekerja pada
dermaga. Pada pembangunan dermaga juga dibangun fasilitas tambat
yang juga diusulkan disediakan fasilitas untuk bongkar muat.
a

Gambar 2.6. Tahapkonstruksidermagameliputi: a) konstruksidariarahlaut, b) precast abutment trustledan c) bangunan


c

b) Kolampelabuhan
Fasilitas yang ada di kolam
pelabuhan

meliputi

kolam

putar kapal dan kolam parkir


kapal. Kolam pelabuhan harus dijaga kedalamannya, hal ini bertujuan
untuk mempermudah memutar kapal.
c) Pengerukandasarlaut
Pengerukandasarlautdilakukanuntukmenunjangkeselamatandanmobilit
aspelayarankapal

yang

Pengerukandengankedalaman

-15

akankeluar-masukpelabuhan.
s/d

-20akandilakukanpada

area

alurpelayarandankolampelabuhan.
4) Pembangunan area sisidarat
a) Apron
Apron

adalahsuatuhalamandiatasdermaga

yang

terbentangdarimukadermaga,
sampaimukagudanglautataulapanganpenumpukanterbuka.
digunakanuntukmenempatkanbarang-barang

Apron
yang

akandinaikankekepal,ataubarang-barang

yang

barusajaditurunkandarikapal.
b) Marshaling yard
Marshaling

yard

adalaharea

digunakanuntukmenempatkanbarang-barang
akandimasukkankedalamkapal.

yang

peti

kemas

areainiberada

di

yang
dekat

apron,untukmemudahkanpengangkatanpetikemas
c) Kantor
Bangunan ini digunakan sebagai tempat untuk keperluan Administrasi
pelabuhan. Fasilitas yang terdapat di kantor disesuaikan dengan tipe
pelabuhan. Semakin besar ukuran, tipe dan jenis pelabuhan maka
semakin banyak juga fasilitas yang dibutuhkan.
d) Gudang dan lapangan penumpukan
Hampir semua jenis pelabuhan membutuhkan gudang dan lapangan
penumpukan yang berfungsi untuk menempatkan sementara barangbarang atau kontainer yang akan dinaikkan ke kapal ataupun yang
baru diturunkan dari kapal.
5) Jalanpelabuhandanparkir
Ketersediaan sarana transportasi merupakanhal yang sangat vital
untukmenunjangaksesibilitasdanmobilitaskeluarmasukpelabuhanbongkarmuatMalarko. Adapun prasarana transportasi di
pelabuhan yang akandibangunmeliputi area parkirdanaksesjalanmasuk:
(1) Parkir Area
Area

ini

berfungsi

untuk

dalamkawasanpelabuhan,

parkir

baik

kendaraan

kendaraan

yang

fasilitas

ada

di

pelabuhan

maupun kendaraan kontainer (truk dan mobil trailer) untuk bongkar


muat barang.
(2) Jalan dalamkawasanpelabuhan
Pembuatan

jalan

dalamkawasanpelabuhan

dilakukan

untuk

mempermudah akses kendaraan keluar masuk pelabuhan. Jalan


yang akan dibangun dilengkapi dengan rambu lalu lintas yang

bertujuan

untuk

mempermudah

kendaraan

keluar

masuk

pelabuhan dan juga saluran drainase.


C. TahapOperasi
1) Pelayanankapal
Jasapelayanankapalterdiridarijasalabuh,
jasapandudankepildanjasatambat.JasalabuhadalahJasa

yang

diberikanterhadapkapal
agardapatberlabuhdenganamanmenunggupelayananberikutsepertitambat,
bongkarmuatataumenunggupelayananlainnya

(docking,

pengurusandokumen, dll).
Dalam pelayanan ini diharapkan meminimalkan kemungkinan bertabrakan
dengan kapal lain yang sedang berlabuh memastikan kedalaman air agar
kapaltidakkandasdantidakmenunggualurpelayaran.
Jasapanduadalahjasapemanduankapalsewaktumemasukialurpelayaranmenuj
udermagaataukolampelabuhanuntukberlabuh.PelayanandiberikanadalahUntu
kmenjagakeselamatankapal,
penumpangdanmuatannyaketikamemasukialurpelabuhan.
SementaraituJasaTundadanKepiladalahmelaksanakanpekerjaanuntukmengika
tdanmelepaskantalikapal-kapal

yang

berolahgerakakanbersandarataubertolakdariatausatudermaga.Sementara itu
Jasa

Tambat

adalahjasa

yang

diberikanutukkapalbertambatpadatambatandansecarateknisdalamkondisi
yang

aman,

untukdapatmelakukanbongkarmuatdenganlancardanaman.Dalampelayananin
ipihakpelabuhanmemberikanusahauntukmenghindari

inefisiensi

karenapenggunaantambatantidak optimal.
2) Pelayananbarang
Untukjasapelayananbarangterdapatjasapelayanan yang diberikanolehpihak
pelabuhanyaitujasabongkarmuat, pelayanandermagadanjasapenumpukan.
JasaBongkarMuatadalahKegiatanpelayananbongkarmuatbarangsejakdari
kapalhinggasaatmenyerahkankepadapemilikbarang. Ada beberapakegiatan

dalampelayananbongkarmuatmuatbarangyaitustevedoring

(kegiatan

yangdilakukansejakmembongkar/memuat di palkakapalhinggamelepasganco
didermaga),
corgodoring(menysusunbarangsejakdaridermagahinggakegudang/lapanganat
ausebaliknya)

danReceiving/Delivery,

(pekerjaanmenyerahkanataumenerimabarang

di

pintugudanglini

dari/keatastrukatausebaliknya).
JasapelayanandermagaadalahPelayananpenanganbarang
didermagadenganmengaturkelancaranarusbarang

di

dermaga.Dan

JasaPenumpukanadalahpelayananpenumpukanbarangsampaidengandikeluark
andaritempatpenumpukanuntukdimuatataudiserahkankepadapemilik.
3) Depo BBM
Fasilitas depo BBM berfungsi untuk memasok BBM untuk keperluan kawasan
pelabuhan, kapal dan juga untuk didistribusikan kepada masyarakat. Selain
itu dengan adanya fasilitas ini maka BBM akan terus tersedia di kawasan
PelabuhandanKabupatenKarimun.Mengingatkomoditiinitermasukjenisberbaha
yamakauntukoperasionaldermagadandaratdiperlukanpengamanankhusus.Bon
gkarmuat

di

dermagaselainmenyiapkanperalatanpemadamkebakaran,

danapabilamasihmempergunakantambatan

yang

samauntukkapallain,

perlupengaturan agar operasionalkapal lain di hentikanuntuksementara. Hal


initidakberlakuapabilauntukkapalpengangkut

BBM

mempergunakantambatantersendiri.Adapununtukstandarpengamanan
daratmempergunakan

SOP

pengamanan

di
yang

telahbakusepertipembuatanparitdanpagarkhusus disekelilingtangkitimbun.
4) Kawasanindustri
Dalam jangka panjang, pelabuhanbongkarmuatMalarko akan dikembangkan
menjadi

kawasan

industri

yang

menyatu

dengan

aktifitas

kegiatan

pelabuhan. Namun demikian, sampai dengan saat belum ada perencanaan


detail pemanfaatan kawasan industri
5) Perkantoran
Bangunan kantor yang didirikan diperuntukkan untuk proses administrasi dan
kebutuhan

lainnya

di

area

pelabuhan.

Kegiatan

operasional

kantor

direncanakan meliputi: ruang bea cukai, ruang imigrasi, ruang karantina

kesehatan, ruang rapat, ruang kepala pengelola pelabuhan, ruang pengelola


pelabuhan, ruang kepala syahbandar dan ruang syahbandar lobby serta
toilet.
6) Sarana sanitasi
Infrastruktur sanitasi

yang

dibangun

di

pelabuhan

meliputi

sarana

penampung air bersih, saluran drainase. Tempat penampungan air bersih


berfungsi untuk kepentingan kapal, pengelolaan pelabuhan dan juga untuk
fasilitas kantin, Mushola,serta toilet.
7) Area parkir
Pengelolaanparkirmerupakanhal

yang

pentingdalampengelolaansuatupelabuhan,
atursecarabaikmakaakanmenimbulkankemacetan.

karenajikatidak
Pengelolaan

di
area

parkirdilakukanuntukmengaturkelancaranlalulintaskeluarmasukpelabuhan.Di
manakendaraan yang akanmelakukan proses bongkarmuatdilekatkkan di area
tersebutselamamenungguwaktujatahbongkarmuat.
D. Tahappascaoperasi
1) Pelepasantenagakerja
Penutupan

kegiatan

operasional

pelabuhan

bongkar

muat

Malarko

dimungkinkan untuk dilakukan bilamana aktifitas kegiatan pelabuhan Malarko


dianggap tidak ekonomis dan atau produktif, pendangkalan dasar laut yang
sulit diatasi, situasi gawat darurat dan kerusakan fatal akibat bencana alam
yang dapat berimplikasi terhadap pelepasan tenaga kerja.

2) Demobilisasiperalatan
Sebagaikonsekwensidariadanyapenutupanpelabuhanmakaberbagaiperalatan
akandidemobilisasidari area kawasanPelabuhanc.

Anda mungkin juga menyukai