PPh Pasal 22
Oleh :
Izza Karunia Putri
(B51111047)
Fakultas Ekonomi
Universitas Tanjungpura
2012 / 2013
Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, atas Impor barang.
2.
3.
Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, yang melakukan
pembelian barang dengan dana yang bersumber dari belanja negara (APBN)
dan/atau belanja daerah (APBD), kecuali badan-badan tersebut pada angka 4;
4.
Bank Indonesia (BI), PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Perum Badan Urusan
Logistik (BULOG), PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), PT Perusahaan Listrik
Negara (PLN), PT Garuda Indonesia, PT Indosat, PT Krakatau Steel, PT
Pertamina, dan bank-bank BUMN yang melakukan pembelian barang yang
dananya bersumber dari APBN maupun non-APBN;
3.
4.
5.
Penjualan hasil produksi yang dilakukan oleh Pertamina dan badan usaha
selain Pertamina yang bergerak di bidang BBM premix dan gas.
6.
Import barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan UU tidak terutang
PPh.
2.
3.
4.
5.
Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, Listrik, Gas, Air Minum/PDAM
dan benda-benda pos pos.
6.
Emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan perhiasan untuk tujuan
ekspor.
7.
Import kembali dari barang-barang yang telah diekspor dengan kualitas yang sama.
8.
4
5
4.
5.
Tidak Final
Penentuan DPP
1.
2.
3.
Tarif 2,5 % dari nilai impor diterapkan untuk impor yang menggunakan
Angka Pengenal Impor (API)
2.
Tarif 0,5 % dari nilai impor diterapkan untuk impor kedelai, gandum, dan
tepung yang menggunakan API
3.
Tarif 7,5 % dari nilai impor yang diterapkan untuk impor yang tidak
menggunakan API, dan harga jual lelang diterapkan untuk impor yang tidak
dikuasai.
4.
Tarif 1,5 % dari harga pembelian untuk pembelian barang yang dilakukan
oleh bendahara pemerintah, bendahara pengeluaran, Kuasa Pengguna
Anggaran, dan Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar.
5.
Tarif 0,25 % dari penjualan tidak termasuk PPN untuk penjualan bahan bakar
minyak kepada SPBU Pertamina. Untuk pembelian bahan-bahan keperluan
industri atau ekspor dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian dan
perikanan.
6.
Tarif 0,3 % dari penjualan tidak termasuk PPN untuk penjualan bahan bakar
minyak kepada SPBU Non Pertamina dan Non SPBU, untuk penjualan bahan
bakar gas, dan penjualan pelumas, serta untuk penjualan baja didalam
negeri oleh industri baja.
7.
Tarif 0,1 % dari DPP PPN untuk penjualan kertas hasil produksi dalam negeri
oleh industri kertas.
8.
Tarif 0,25 % untuk penjualan semua jenis semen hasil produksi dalam negeri
oleh industri semen.
9.
Tarif 0,45 % untuk penjualan kendaraan bermotor roda dua atau lebih dari
dalam negeri oleh industri otomotif.
Contoh Perhitungan