PENDAHULUAN
Seksio sesarea sering dikerjakan terutama di negara-negara maju, dengan
alasan yang bervariasi.
Mengacu pada WHO, Indonesia mempunyai angka seksio sesarea antara 15 20% untuk RS rujukan dari keseluruhan angka persalinan.
Sejak tahun 1980-an terjadi peningkatan angka persalinan dengan seksio
sesarea yang cukup tajam.
Hal ini memunculkan dilema tentang pilihan tindakan pada persalinan
berikutnya.
Keputusan ditentukan oleh dokter dan pasien sendiri.
Angka keberhasilan partus pervaginam sekitar 50 85 %, dengan komplikasi
yang dapat terjadi adalah ruptura uteri sekitar 0,5 1%.
TINJAUAN PUSTAKA
Persalinan pervaginam setelah seksio sesarea atau dikenal juga dengan Vaginal
Birth After Cesarean (VBAC)
PRO
KONTRA
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Kontra indikasi untuk melakukan VBAC:
1. Riwayat insisi klasik atau T atau operasi uterus transfundal lainnya
(termasuk riwayat histerotomi, ruptura uteri, miomektomi).
2. Adanya indikasi untuk harus dilakukan seksio sesarea (plasenta previa,
makrosomia, malpresentasi, malposisi)
3. Komplikasi medis atau obstetri yang melarang persalinan pervaginam.
4. Ketidakmampuan melaksanakan seksio sesarea segera karena tidak
adanya operator, anastesia, staf atau fasilitas.
5. Kehamilan kembar.
6. Pasien menolak untuk dilakukan persalinan percobaan.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG)
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor-faktor Yang Berpengaruh Dalam Menentukan Keberhasilan
VBAC
Teknik
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
463 dari 478 (97 %) dari bayi yang lahir pervaginam mempunyai sko
TINJAUAN PUSTAKA
KOMPLIKASI
Asfiksia
neonatorum
Ruptur Uteri
Komplit
(simptomatik)
Kematian
ibu dan janin
Perlu
Histerektomi
Dehisens
(asimptomatik)
Transfusi
darah masif
TINJAUAN PUSTAKA
RUPTUR UTERI
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Skor Weistein
Weinstein
Tidak
Ya
Grade A
Malpresentasi
PIH (Pregnancy Induced Hypertension)
Gemelli
Grade B
Interpretasi :
1. Skor > 4 : keberhasilan >
58%
2. Skor > 6 :
keberhasilan >67%
3. Skor > 8 :
keberhasilan >78%
Prematur
Ketuban pecah
Grade C
Gawat janin
CPD atau Distosia
Prolaps tali pusat
Grade D
Makrosomia
PJT
4. Skor > 10 :
keberhasilan >85%
5. Skor > 12 :
keberhasilan >88%
TINJAUAN PUSTAKA
Skor Alamia
No. Skor Alamia
Nilai
Interpretasi :
Indikasi SC sebelumnya
Sungsang, gawat janin, plasenta previa, elektif
1. Skor 7 10 :
keberhasilan 94,5%
Dilatasi serviks
> 4 cm
< 2,5 cm
Station dibawah 2
2. Skor 4 6 :
keberhasilan 78,8%
3. Skor 0 3 :
keberhasilan 60,0%
TINJAUAN PUSTAKA
Skor Flamm-Geiger
No. Kriteria
1
Usia dibawah 40 tahun
2
Riwayat persalinan pervaginam:
Nilai
2
- Belum pernah
kemajuan persalinan
Pendataran serviks pada saat masuk rumah sakit
- > 75%
- 25 75 %
- < 25%
Interpretasi :
1. Skor 0-2 : keberhasilan
VBAC 42-45 %
2. Skor 3 : keberhasilan
VBAC 59-60 %
3. Skor 4 : keberhasilan
VBAC 64-67%
4. Skor 5 : keberhasilan
VBAC 77-79%
5. Skor 6 : keberhasilan
VBAC 88-89%
6. Skor 7 : keberhasilan
VBAC 93%
7. Skor 8-10 :
keberhasilan VBAC 9599%
LAPORAN KASUS
NAMA
NAMA
LAPORAN KASUS
Keluhan utama
Os datang ke IGD RSUD Budhi Asih dengan keluhan perut terasa mulas sejak
semalam.
Keluhan Tambahan :
Keluar air-air (-), lendir bercampur darah (+)
LAPORAN KASUS
ANC 7x di PKM
Matraman
HPHT
3 Mei
2013
ANC 4x di Poli
OBGYN RS BA
USG 34
minggu,
preskep
LAPORAN KASUS
Riwayat menstruasi
Menarche
: 17 tahun
Siklus haid : 28 hari
Banyaknya : 2-3 pembalut/hari
Nyeri haid : tidak ada
HPHT
: 3-3-2012
TPL
: 10-12-2013
Riwayat pernikahan
Os menikah 1 kali, saat ini usia
pernikahan sudah 3 tahun.
Riwayat kehamilan
Os mengaku ini adalah
kehamilannya yang kedua dan
tidak ada riwayat keguguran
sebelumnya (G2P1A0). Anak
pertama lahir tahun 2012 dengan
seksio sesaria a/i kista di jalan
lahir, jenis kelamin laki-laki berat
badan lahir 3250gr di RS A.
Riwayat KB
Os belum pernah memakai KB
sebelumnya dan berencana untuk
menggunakan kontrasepsi IUD.
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Mata
LAPORAN KASUS
Status Obstetrik
Inspeksi :
Palpasi :
Teraba his : 3-4x dalam 10 menit, lamanya 5 detik dengan kualitas
sedang.
Leopold I : Fundus uteri teraba 2 jari di bawah processus xyphoideus.
Tinggi fundus uteri 28 cm, teraba bagian bulat dan lunak.
Leopold II : Sebelah kiri teraba bagian memanjang, teraba keras dan
datar. Pada bagian kanan teraba bagian kecil janin.
Leopold III
: Teraba bagian besar, bulat, keras dan melenting
Leopold IV: Teraba bagian janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP)
Auskultasi : Denyut jantung janin (+) 140-147x/menit
Pemeriksaan dalam : Posisi portio anterior, tebal, konsistensi lunak, pembukaan 4cm,
kepala hodge I
LAPORAN KASUS
Hematologi rutin
Hb
10,0 13 16 g/dl
Ht
33
40 48 %
Leukosit
8,5
5-10 10^3/l
Trombosit 347 150 400 10^3/ l
Hemostasis
BT
2.30 1-6 Menit
CT
13.00
5-15 Menit
Kimia darah
SGOT14
SGPT 8
Ureum 11
Glukosa CITO 98
HbsAg non reaktif
Anti HIV
non reaktif
Laboratorium
LAPORAN KASUS
Urinalisis lengkap
Sedimen
Sel epitel ++ +
Leukosit 8-10
0-1 /LPB
Eritrosit 0-1
2-6 /LPB
Silinder - - /LPK
Kristal
- Bakteri - Jamur - Berat jenis 1,020 1,003 1,030
pH
7.5 4,5 8
Albumine urine - Glukosa - Keton
- Darah/Hb - Bilirubin
- Urobilinogen 0.2 0.1-1.00 mol/l
Nitrit
- Esterase leukosit 2+ -
Laboratorium
LAPORAN KASUS
RESUME
Seorang wanita usia 26 tahun datang dengan rujukan dari PKM
LAPORAN KASUS
Pada pemeriksaan fisik:
Palpasi
LAPORAN KASUS
DIAGNOSIS
LAPORAN KASUS
PROGNOSIS
TATALAKSANA
Ad Vitam
Bonam
Ad Sanationam
Bonam
Ad Fungsionam
Bonam
LAPORAN KASUS
FOLLOW UP
6 Desember 2013, Pukul 11.15
S
: Perut semakin mulas
O
: KU baik (TD120/80 N 80 x/menit, P 20 x/menit, afebris), kesadaran CM
Status Generalis
Mata
:konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/Cor :S1S2 normal, murmur -, gallop
Paru :vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/Abd :bising usus +, nyeri tekan +
Ekst :akral hangat +/+, edema -/StatusObstetrik
TFU 28cm
DJJ 138-141x/menit
Ketuban pecah spontan
Pemeriksaan dalam: Posisi portio anterior, tipis, konsistensi lunak,
pembukaan lengkap, kepala hodge III
A
: G2P1A0 Hamil 40 minggu persalinan kala II, janin hidup intrauterine
dengan presentasi kepala dan riwayat SC 1x.
P
: Pimpin persalinan
LAPORAN KASUS
FOLLOW UP
6 Desember 2013, Pukul 11.25
Lahir bayi jenis kelamin perempuan, dengan Apgar Score 9/10, berat badan 3150gr,
panjang badan 48cm, lingkar kepala 32cm, lingkar dada 33cm, anus (+), jari-jari tangan
lengkap, ketuban putih keruh.
Plasenta lahir lengkap, ruptur (-), dilakukan hecting dalam dan luar. Kontraksi uterus
baik.
LAPORAN KASUS
FOLLOW UP
6 Desember 2013, Pukul 14.00
S
: keluhan nyeri luka jahitan, BAK (+), ASI +
O
: KU baik (TD110/80 N 70 x/menit, P 20 x/menit, afebris), kesadaran CM
StatusGeneralis
Mata
:konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/Cor :S1S2 normal, murmur -, gallop
Paru :vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/Abd :bising usus +, nyeri tekan +
Ekst :akral hangat +/+, edema -/StatusObstetrik
TFU 2 jari di bawah umbilical, kontraksi baik
I
: darah 1 pembalut, perdarahan aktif (-), luka hecting baik
A
: NH 1 P22A00 post partus spontan
P
: Amoxicillin 3 x 500mg
Paracetamol 3 x 500mg
SF 2 x 1
LAPORAN KASUS
FOLLOW UP
7 Desember 2013
S
: keluhan nyeri luka jahitan, BAK (+), BAB, ASI +
O
: KU baik (TD120/80 N 80 x/menit, P 28 x/menit, afebris), kesadaran CM
StatusGeneralis
Mata
:konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/Cor :S1S2 normal, murmur -, gallop
Paru :vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/Abd :bising usus +, nyeri tekan +
Ekst :akral hangat +/+, edema -/StatusObstetrik
TFU 2 jari di bawah umbilical, kontraksi baik
Lokia 2 pembalut
A
: NH 2 P22A00 post partus spontan
P
: Amoxicillin 3 x 500mg
Paracetamol 3 x 500mg
SF 2 x 1
PEMBAHASAN KASUS
HPHT
TFU
3 Maret 2013
2 jari di bawah
prosessus xyphoideus
Usia Kehamilan
40 minggu
(6/12/2013)
HPL
10 Desember 2013
PEMBAHASAN KASUS
Teori Persalinan
Penurunan
Kadar
Progesteron
Teori Oksitosin
Hipofisis dan
Kelenjar Adrenal
Estrogen
meningkat
Keluhan:
Mulas
PEMBAHASAN KASUS
Kanalis Servikalis
Pendataran
Pembukaan
PEMBAHASAN KASUS
Bloody
Show
HIS
Inpartu
PEMBAHASAN KASUS
Leopold I
Hasil Pemeriksaan Leopold: Janin letak memanjang, presentasi kepala, puki dan
sudah masuk PAP.
PEMBAHASAN KASUS
Bishop Score
Score
Cervix
Position
Posterior
Axial
Anterior
Consistency
Firm
Medium
Soft
Effacement
0-30%
40-50%
60-70%
80%
Dilation
1-2cm
3-4cm
5cm
Station
-3
-2
-1
+1, +2
Dari Bishop Score diatas didapatkan hasil 7 yang berarti sudah memiliki
kematangan serviks yang cukup untuk proses persalinan pervaginam.
Pembukaan 4cm pada Os menunjukkan bahwa Os sudah masuk dalam
persalinan kala II.
PEMBAHASAN KASUS
Dari semua hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan
maka saat itu Os didiagnosis G2P1A0 Hamil 40 minggu, persalinan kala
II, janin hidup intrauterine, presentasi kepala dengan riwayat SC 1x.
PEMBAHASAN KASUS
Masalah lain yang ditemukan pada pasien ini adalah adanya riwayat
SC sebelumnya pada anak pertama atas indikasi adanya kista di
dinding vagina. Ada banyak kista yang dapat terjadi pada dinding
vagina, namun Os mengatakan jika ia lupa nama jenis kistanya.
Namun berdasarkan gejalanya dimana Os tidak pernah mengeluhkan
tentang kista tersebut sebelumnya seperti rasa nyeri, terletak di
dinding vagina dan ditemukan saat dalam pemeriksaan kehamilan,
kemungkinan Os menderita Kista Gartner, namun diagnosis pastinya
tentu dengan menggunakan pemeriksaan Patologi Anatomi.
PEMBAHASAN KASUS
Pada pasien ini, kista yang dioperasi berukuran +/- 5x3cm, ukuran
tersebut lebih besar dari ukuran kista Gartner biasanya yang
berdiameter 2cm. Ukuran kista yang besar ini dapat mengganggu
proses persalinan terutama pada jalan lahir dikarenakan terdapat
pada dinding vagina dan jarang sampai ke daerah vulva kecuali
ukurannya sangat besar. Selain itu kista ini dapat tertekan dan ruptur
apabila tetap dilakukan persalinan pervaginam.
PEMBAHASAN KASUS
PEMBAHASAN KASUS
PEMBAHASAN KASUS
Skor Flamm-Geiger
No
1
2
3
4
Kriteria
Usia dibawah 40 tahun
Riwayat persalinan pervaginam:
Nilai
2
- Belum pernah
- 25 75 %
- < 25%
DAFTAR PUSTAKA
1.
Wiknjosastro, Hanifa. Distosia karena Kelainan Letak dan Bentuk Janin. Dalam:Buku Ilmu
Kebidanan, edisi ketiga cetakan kesembilan. Jakarta: Yayasan BinaPustaka Sarwono Prawirohardjo.
2007 : 606-622.
2. Gondo HK, Sugiharta K, Operasi seksio Sesarea di SMF Obstetri & Ginekologi RSUP Sanglah
Denpasar, Bali 2001 dan 2006. Dept. Obstetri & Ginekologi Fakultas Udayana Bali, 2006.
3. Martel, MJ et al, Guidelines for Vaginal Birth After Previous Caesarean Birth. SOGC Clinical
Practice Guidelines. No.155. February 2005.
4. Caughey, AB. Vaginal Birth After Casarean Delivery. Article available at :
http://www.emedicine.medscape.com/article/2721877
5. Vaginal Birth after Previous Sesarean Delivery. ACOG Practice Bulletin. No.54, July 2004.
6. Vaginal Birth After Cesarean Section (VBAC), ALARM International, Chapter 14, 2 nd Edition, 144-6.
7. Cuningham FG, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Kathrarine D, et al. Perdarahan Obstetri.
Obstetri Williams vol 1. Ed 21. Jakarta : EGC, 2001
8. Mcmahon MJ, Luther ER, Bowes WA, Olshan AF Comparison of trial of labor with an elective second
cesarean section. The New England Journal of Medicine. 1996; 335: 689 95.
9. Abel, O'Brien N. Uterine rupture during VBAC trial of labor : risk factor and fetal response. Journal of
midwifery and women's health. 2003 ; 48(4) : 249 57.
10. Zinberg S. Vaginal delivery after previous cesarean delivery: A continuing controversy. Clinical
obstetrics and gynecology. Lippincott Williams & Wilkins, Inc. 2001;44:561 7
11. Ravasia DJ, Wood SL, Pollard JK. Uterine rupture during induce trial of labor among women with
previous cesarean delivery. Am J Obstet Gynecol, 2000; 183: 1176 9
12. Budi PI. Tumor-tumor Jinak Kulit. Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran USU. 2008.
LAPORAN KASUS
CTG