Anda di halaman 1dari 27

KETUBAN PECAH

DINI
JUNIANI NIANDINI
030.08.133

PENDAHULUAN
Indikator

derajat
kesehatan
dan
kesejahteraan
masyarakat
adalah
angka
kematian
maternal
dan
perinatal. MDGs menargetkan AKB
menjadi 17/1000 dan AKI menjadi
110/100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015.
Ketuban pecah dini (KPD) didefenisikan
sebagai pecahnya ketuban sebelum
waktunya
melahirkan.
Penyebab
ketuban pecah dini ini pada sebagian
besar kasus tidak diketahui. Banyak

TINJAUAN PUSTAKA

KEHAMILAN & PERSALINAN

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya


janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir.
TRIMESTER 1 :
SAMPAI 12
MINGGU

TRIMESTER 2 :
13 27 MINGGU

TRIMESTER 3 :
28 40 MINGGU

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir


dengan pengeluaran janin yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput dari tubuh ibu. Sebaliknya, jika
persalinan dibantu dengan alat dan/atau tenaga dari
luar misalnya ekstraksi forseps atau dilakukan operasi
seksio sesarea disebut persalinan buatan.

MEKANISME PERSALINAN

Kala 4
Kala 3
Kala 2
Kala 1

SELAPUT KETUBAN
Selaput ketuban (selaput janin) terdiri dari
amnion dan korion. Amnion adalah jaringan
yang menentukan hampir semua kekuatan
regang membran janin.
Menurut
Helen,2001
amnion
(selaput
ketuban) merupakan membran internal yang
membungkus janin dan cairan ketuban.
Selapu ini licin, tipis, ulet, dan transparan
Korion merupakan membran eksternal yang
berwarna putih dan terbentuk dari vili-vili sel
telur yang berhubungan dengan desidua
kapsularis

CAIRAN AMNION

Cairan yang normalnya jernih, warna putih


agak keruh serta mempunyai bau yang khas
agak amis dan manis. Berat jenis 1.008, 98%
air, sisanya terdiri atas garam anorganik
serta bahan organik. Protein ditemukan ratarata 2,6% gram/liter dengan sebagian besar
sebagai albumin

FUNGSI CAIRAN AMNION


Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari
luar
Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi
janin
Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan
lingkungan asam basa (pH) dalam rongga amnion
untuk suasan lingkungan yang optimal bagi janin.
Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam
seluruh ruang intrauterin
Pada persalinan : membersihkan atau melicinkan
jalan lahir dengan cairan steril sehingga
melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan
lahir.

KETUBAN PECAH DINI

DEFINISI
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput
ketuban yang terjadi secara spontan
sebelum persalinan dimulai.
Ketuban pecah dini :
PPROM (pre term premature rupture of
membranes)
Ketuban pecah pada saat usia kehamilan <
37 mgg
PROM (premature rupture of membranes) :
Ketuban pecah pada saat usia > 37 mg

INSIDENSI
Secara

umum insiden dari KPD terjadi


sekitar 7-12%.
Pada persalinan kurang bulan, sepertiga
diantaranya mengalami ketuban pecah dini;
sedangkan dari kasus ketuban pecah dini,
60% di antaranya terjadi pada kehamilan
cukup bulan
Pada kehamilan dengan ketuban pecah dini,
sebagian besar kasus ditemukan mulut
rahim yang belum matang, 3040%
mengalami gagal induksi sehingga
diperlukan tindakan operasi.

- Faktor sosial
ekonomi
- Faktor Merokok,
Vit C
- Faktor keturunan
- Faktor kelainan
letak janin

- Faktor selaput
ketuban
- Faktor infeksi
- Faktor perubahan
tekanan intrauterin

ETIOLOGY

PATOGENESIS
Degradasi

kolagen dimediasi oleh


matriks metalloproteinase (MMP) yang
dihambat
oleh
inhibitor
jaringan
spesifik dan inhibitor protease (TIMP1).
Pada KPD ditemukan kadar MMP yang
tinggi dan TIMPs yang rendah.

GEJALA KLINIS
Keluarnya cairan ketuban merembes melalui
vagina dengan aroma berbau manis dan
tidak seperti bau amoniak.
Bisa sampai terjadi :
Febris di atas 38oC, Nyeri abdomen, nyeri
tekan uterus
Ibu takikardia (>100 denyut per menit)
Fetal takikardia (>160 denyut per menit)
Cairan amnion berwarna keruh atau hijau
dan berbau
Leukositosis pada pemeriksaan darah tepi
(>15000-20000/mm3)

DIAGNOSA

Anamnesis

Spekulum

Vaginal Toucher

Tes Lakmus
( Nitrazin ), Tes
Pakis

Hematology

USG

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan
leukosit darah : >
15.000/ul bila
terjadi infeksi
Amniosintesis
USG :
menentukan
usia kehamilan,Tes lakmus
indeks cairan
amnion
berkurang.

KOMPLIKASI

Terhadap janin
sepsis, pneumonia, omfalitis, hipoksia,
asfiksia dan pertumbuhan janin terhambat .
infeksi intrauterin lebih dahulu terjadi
(amnionitis,vaskulitis) sebelum gejala pada
ibu dirasakan

Terhadap ibu

infeksi intrapartal, infeksi puerpuralis


(nifas), peritonitis dan septikemia serta drylabour

KOMPLIKASI
Komplik

Bentuk

asi
Maternal *Antepartum

Keterangan
*Sepsis jarang

-Korioamnionitis 30-60%

terjadi karena

-Solusio plasenta

pemberian

*Intrapartum
-Trauma persalinan akibat

antibiotic dan
resusitasi

induksi/operatif.

*Kemungkinan retensio dari plasenta

*Trauma tindakan

*Postpartum

operasi

-Trauma tindakan operatif


-Infeksi masa nifas

-Trias komplikasi :
^ Infeksi

Neonatus

*Semakin muda usia kehamilan dan semakin rendah berat badan


janin, maka komplikasi makin berat.
*Komplikasi akibat prematuritas;

-mudah infeksi

-mudah terjadi trauma akibat tindakan persalinan

-mudah terjadi aspirasi air ketuban dan menimbulkan asfiksia

sehingga menyebabkan kematian.


*Komplikasi postpartum;

-Penyakit Respiratory Distress Syndrome (RDS) atau

membrane

-Hipoplasia paru dengan akibatnya

-Tidak tahan terhadap hipotermia.

-Sering terjadi hipoglikemia

-Gangguan fungsi alat vital.

hialin

*Komplikasi akibat oligohidramnion;


-Gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan
deformitas.
-Gangguan
sirkulasi
retroplasenta
yang
menimbulkan asidosis dan asfiksia.
-Retraksi otot uterus yang menimbulkan solusio
plasenta.
*Komplikasi akibat ketuban pecah;
-Prolaps bagian janin terutama tali pusat dengan
akibatnya.
-Mudah terjadi infeksi intrauteri dan neonatus.

PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN
< 37 Minggu , Belum Inpartu
Inpartu
Infeksi

Tidak ada infeksi

Tidak ada infeksi


Steroid+Antibiotik Steroid+Observasi

< 37 Minggu,
Infeksi
Antibiotik+Induksi

Tokolitik+Dexamethason
Terminasi 37minggu
Induksi sesudah 24jam
> 37 Minggu
Induksi dengan oksitoxin Gagal = Sectio
Tanda-tanda infeksi (+) Antiboptik + Terminasi kehamilan :
-Skor Pelvic <5 Lakukan pematangan serviks kemudian induksi
-Skor Pelvic >5 Induksi Persalinan

PENCEGAHAN
mengurangi aktivitas pada akhir
trimester2 dan awal trimester3
Primer
berhenti merokok dan mengambil
alkohol
BB sebelum kehamilan harus
sesuai IMT
menghentikan koitus pada
trimester spektrum
akhir
Antibiotik
luas contohnya
gentamicin iv 2 x 80 mg
Sekunder Pemberian kortikosteroid

PROGNOSIS
Prognosis dari KPD tergantung pada waktu
terjadinya, lebih cepat kehamilan, lebih
sedikit bayi yang dapat bertahan.
Bagaimanapun, umumnya bayi yang lahir
antara 34 dan 37 minggu mempunyai
komplikasi yang tidak serius dari kelahiran
premature. Sangat tergantung :
Usia kehamilan
Adanya infeksi / sepsis
Factor resiko / penyebab
Ketepatan Diagnosis awal dan
penatalaksanaan

KESIMPULAN
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban
sebelum terdapat tanda-tanda persalinan
dan ditunggu satu jam sebelum dimulainya
tanda-tanda persalinan. Ketuban pecah dini
merupakan masalah penting dalam bidang
kesehatan.
Kematian perinatal yang cukup tinggi ini
antara lain disebabkan karena kematian
akibat kurang bulan, dan kejadian infeksi
yang meningkat yang sering dijumpai pada
pengelolaan kasus KPD terutama pada
pengelolaan konservatif.

DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo Sarwono.2008. Ketuban pecah dini. In: Ilmu Kebidanan. 3 nd Ed. PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo.
Triagung R, Prabowo P, Made N, Rantam F.2011.Peran Endonucleas-G sebagai Biomarker penentu
apoptosis sel amnion pada kehamilan dengan KPD.hal 27-8.
Prawirohardjo Sarwono.2010. Ketuban pecah dini. In: Ilmu Kebidanan. 4 nd Ed. PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo.hal:677-81
Wirakusumah Prof dr, Mose Prof dr, Handoyo Prof dr.2009.Persalinan.Obstetri Fisiologi.2 nd
Ed.EGC.hal 127-31.
Sastrawinata Prof dr, Martaadisoebrata Prof dr, Wirakusuma Prof dr.2010.Kelainan selaput dalam
kehamilan.Obstetri Patologi.2nd Ed.EGC.hal : 36-41.
Offenbacher S, Katz V, Fertik G. Periodontal Infection as a possible risk factor for preterm low birth
weight. J Periodontol 1996;67;Suppl:1103-13.
Johnstin MM, Sanchez RL. Antibiotic therapy in preterm PROM. Am J Obstet Gynecol.1990;163,743.
Chirstmas JT, Cox SM. Expectant management of preterm membranes. Obstet Gynecol.1992; 8: 759.
Obstetric The Fetus & Mother 3rd edition : Prelabor rupture of the mambranes; Blackwell
Publishing 2007; 1130 1173
DeCherney, AH. MD et al; LANGE Current Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology
10thedition : Premature Rupture of Membranes; McGraw-Hill 2007; 279 281.
Manuaba I.B.G, Chandranita Manuaba I.A, Fajar Manuaba I.B.G.(eds) Pengantar Kuliah Obstertri.
Bab 6: Komplikasi Umum Pada Kehamilan. Ketuban Pecah Dini. Cetakan Pertama. Jakarta.
Penerbit EGC. 2007. Pp 456-60.
Kenneth J. Leveno,F. Gary Cunningham, Norman F. Gant, James M. Alexander, Steven L. Bloom,
Brian M. Casey, Jodi S. Dashe, Jeanne S. Sheffield, Nicole P. Yost. Obstetri Williams Panduan
Ringkas. Edisi 21. Jakarta ECG, 2009 ;h 469

Anda mungkin juga menyukai