Anda di halaman 1dari 5

Analisis Kebutuhan Fender

nah, kali ini Mister akan mencoba berbagi mengenai analisis fender. apa itu fender?
fender yang dimaksud pada sebuah dermaga adalah suatu material atau sistem yang
berfungsi meredam sebagian energi benturan dari kapal yang bertambat.

huhuhu, maaf sketsanya jelek, mudah2an cukup bisa dimengerti, yang sebelah kiri itu
dermaga, yang sebelah kanan itu kapalnya, nah yang ditengah-tengah, yang Mister
simbolkan sebagai pegas (spring), itu adalah sistem fender.
E = Energi benturan dari kapal
R = Reaksi dari fender
Nantinya nilai sebesar R inilah yang masuk ke struktur dermaga, ingat! bukan E yang
masuk ke struktur dermaga, tapi R! sekali lagi ingat! bukan E yang masuk ke struktur
dermaga, tapi R! sekali lagi. hehehe, biar ga lupa, Mister ingatkan berulang-ulang.
pada postingan ini, karena judulnya analisis kebutuhan fender, maka energi benturan
kapal akan diasumsikan.
asumsikan saja E = 150 kNm
selanjutnya, untuk bisa mengetahui berapa besar redaman dan reaksi dari sebuah fender,
kita perlu mengetahui performa dari fender yang akan kita gunakan dalam
perencanaan.
sekilas mengenai cara mendapatkan performa sebuah fender adalah dengan pengujian,
fender yang ingin diperoleh data performanya ditekan sehingga berdefleksi (gepeng)
sampai maksimum, kemudian direkam berapa energi yang dibutuhkan dan reaksi fender
untuk setiap unit panjang dari defleksinya.

d = defleksi
hahaha, susah juga gambar langsung pakai tetikus (mouse red.), yah mudah2an cukup
jelas gambarnya. Yang biru disebelah kiri itu adalah fender yang sedang diuji, biasanya
fender ditekan dengan kecepatan tertentu. Setelah diuji dan direkam, akan muncul kurva
hasil uji yang disebut dengan kurva performa fender.
Lalu bagaimana cara mendapatkan kurva performa sebuah fender tersebut? harus uji???
hehehe, tidak usah khawatir, produsen fender biasanya sudah menyediakan kurva
performa untuk masing-masing tipe fender yang diproduksinya, sehingga perekayasa
hanya tinggal menggunakannya saja.
nah, salah satu cara merencanakan kebutuhan suatu fender, adalah dengan
merencanakan berapa besar defleksi yang direncanakan akan terjadi pada saat
ditumbuk kapal silakan diresapi dulu :p
berapa besar defleksi (tingkat kegepengan) yang direncanakan saat ditumbuk kapal

nah, diatas adalah salah satu bentuk dari kurva fender, bentuk tersebut biasanya dimiliki
oleh fender tipe V dan tipe konus, ada juga yang bentuk kurva reaksinya tidak memiliki
titik balik seperti contoh di atas. kalau ada kesempatan, akan Mister coba bahas kenapa
kurva reaksi untuk tipe fender diatas memiliki titik balik.
Kemudian, kurva performa diatas biasa disebut kurva generik, karena satuan
bilangannya adalah dalam persen, bukan dalam satuan bilangan yang sebenarnya.
pertama-tama, tentukan berapa defleksi yang direncanakan, pada contoh diatas Mister
tentukan sebesar 37 persen (untuk diperhatikan! semakin besar defleksi yang
direncanakan, maka fender akan bekerja semakin optimal dan irit dari segi kebutuhan,
namun semakin beresiko pula, resikonya adalah apabila ternyata defleksi akibat
benturan kapal melebihi defleksi yang direncanakan, hasilnya maka Reaksi fender pun
akan meleset dari yang direncanakan yang artinya gaya yang masuk ke struktur dermaga
akan lebih besar dari yang direncanakan)
kemudian, lihat ke kurva Energi (E), pada contoh diatas didapat E = 65 %, sebelumnya
kita sudah mengasumsikan E rencana = 150 kNm. Maka, pada perhitungan ini artinya
fender yang direncanakan harus berdefleksi 37 % dari tebal sebelum berdefleksi ketika
ditumbuk oleh Energi sebesar 150 kNm.
Nah, tabel katalog fender biasanya menyajikan nilai performa maksimun dari fenderfender yang ditawarkan, jadi masih ada satu perhitungan lagi untuk mencari fender yang
akan dipakai, yaitu mencari berapa nilai performa maksimum dari fender yang kita
rencanakan
silakan diresapi dulu, hehehe.. Mister mau buat teh dulu
nah, gimana? sudah meresap? nilai performa maksimum dari fender yang kita
rencanakan adalah E/65%, hihih, mudah ya ternyata :D

kira-kira kenapa yah dibagi 65%, berikut penjelasan ulang dari Mister (karena
sebelumnya sudah dijelaskan di atas, tapi akan coba Mister jelaskan dalam cara lain agar
semakin meresap)
E65% = 150 kNm menyebabkan defleksi 37% pada fender
E100% = ??? kNm menyebabkan defleksi maksimum pada fender
berapakah E100%, ya mudah saja toh, 150 kNm (E65%) dibagi 65% = E100%
Sekali lagi Mister ingatkan, kenapa kita harus mencari E100%? karena katalog yang
tersedia menyajikan nilai maksimum dari performa fender yang ditawarkan.
jadi E100% = 150 kNm/0.65 = 230.77 kNm > kemudian lihat katalognya, cari
fender yang E nya mendekati (harus >=) 230.77 kNm

umumnya, satuan untuk tebal = mm; satuan untuk E = kNm; satuan untuk R = kN;
maka, fender yang bisa digunakan adalah fender tebal 200, E=235kNm, R=705kN
artinya, fender 200 ini akan berdefleksi sebesar 37% x 200 = 74 mm saat ditumbuk
energi E = 150 kNm, lantas jadinya berapa gaya R yang masuk ke struktur? lihat ke
kurva reaksi (R), didapat R = 95%, maka R = 95% x 705 = 669.75 kNm
selesai :D, mudah bukan? hehehe, tapi Mister punya tips sendiri dalam menentukan R
yang masuk ke struktur, Mister biasanya mengambil nilai R max karena Mister
merencanakan fender di titik dimana nilai R max pada kurva reaksi terlampaui, jadi
walaupun pada saat berdefleksi 37% reaksinya 95%(lihat kurva performa), namun
sebelum mencapai defleksi 37% tersebut (kira2 pada defleksi 28%), nilai R sempat
mencapai 100% terlebih dahulu baru kemudian turun lagi berangsur hingga 95 % pada
defleksi 37%. Intinya nilai R 100% sempat terjadi, maka nilai 100% itu yang Mister
gunakan.
perlu diperhatikan! menambah jumlah fender pada satu titik tumbuk BUKAN
BERARTI MENGURANGI GAYA YANG MASUK KE STRUKTUR DERMAGA,
yang mungkin berkurang adalah defleksinya, namun gaya yang masuk ke dermaga sama

besar bahkan bisa LEBIH BESAR. Alasannya akan rekan2 pahami dengan sendirinya
bila rekan2 sudah meresapi artikel singkat di atas ;)
semoga bermanfaat, mohon maklum bila ada kekurangan dan kesalahan, maklum Mister
juga masih mendalami.. ;)

Anda mungkin juga menyukai