Anda di halaman 1dari 7

INDUSTRY ANALYSIS

Mengapa melakukan Analisis Industri?


Investor melakukan analisis industri sebagai bagian dari langkah kedua dari threestep fundamental analysis procedure, dimana langkah pertama adalah melakukan
analisis terhadap kondisi pasar dan ekonomi secara menyeluruh, sedangkan
langkah ketiga adalah analisis terhadap perusahaan dan sahamnya secara
individual. Hal ini perlu dilakukan oleh investor dengan tujuan untuk mengurangi
risiko kesempatan investasi mereka terhadap investasi yang memiliki karakteristik
risiko dan return yang tinggi. Selain itu, hal ini juga dapat membantu investor untuk
mencari kesempatan investasi yang menguntungkan (profitable). Berikut hal-hal
yang dapat dijadikan kesimpulan secara umum mengenai analisis industri.

Kinerja antar Industri


Untuk melakukan analisis industri, peneliti membandingkan data kinerja dari
beberapa alternatif industri yang ada pada periode yang spesifik. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui rate of return dari berbagai macam industri yang
ada pada periode tertentu. Contoh dibawah ini diambil dari berbagai sumber, yaitu
membandingkan beberapa tipe industri yang ada pada suatu negara.

Kinerja Industri pada beberapa periode waktu


Apabila studi sebelumnya melakukan penelitian atas industri pada satu periode
tertentu, maka dalam studi ini dilakukan dengan mambandingkan kinerja industri
dari periode satu ke periode selanjutnya. Hal ini disebabkan karena belum tentu
apabila suatu industri memiliki kinerja yang baik dalam satu periode tertentu, dapat
melakukan hal yang sama pada periode selanjutnya atau dapat melamapui kinerja
pasar dalam periode berikutnya. Studi membuktikan bahwa variabel yang
mempengaruhi kinerja suatu industri dapat berubah seiring waktu berjalan dan
setiap tahun peneliti harus menilai intrinsic value suatu industri berdasarkan
variabel yang akan relevan pada masa yang akan datang dan membandingkannya
dengan harga pasar sekarang.

Kinerja perusahaan dalam suatu industri


Studi lainnya memeriksa ada tidaknya konsistensi antara kinerja perusahaan
dengan kinerja industri tempat mereka beroperasi. Apabila kinerja perusahaan
konsisten dengan kinerja industri dalam periode waktu tertentu, maka peneliti tidak
harus melakukan analisis perusahaan. Namun ada beberapa pernyataan yang
menyebutkan bahwa analisis industri tidak berguna karena perusahaan yang
terdapat dalam industri tidak menunjukkan pergerakan secara bersama. Namun,
konsistensi kinerja perusahaan dengan industri adalah yang sangat ideal. Terutama
untuk industri yang mempunyai pengaruh yang kuat dan konsistensi terhadap
kinerja perusahaan, seperti industri minyak, emas, besi, otomotif dan kereta api,
sehingga analisis perusahaan menjadi kurang penting dibandingkan analisis
industri.
Dengan

ini

jelas

bahwa

analisis

industri

menjadi

lebih

berharga

karena

mempermudah investor untuk memilih perusahaan yang baik pada industri yang
baik daripada mencari perusahaan yang baik pada industri yang buruk. Dengan
memilih saham yang baik pada industri yang kuat, akan menghindarkan investor
dari risiko memilih perusahaan yang baik dalam industri yang buruk.

Perbedaan risiko industri


Studi pada risiko industri menimbulkan dua pertanyaan, yaitu (1) apakah risiko akan
berbeda dalam industri pada periode waktu tertentu? dan (2) apakah risiko industri
bergerak secara stabil pada periode waktu tertentu?. Penelitian mengenai risiko
industri menyimpulkan bahwa adanya perbedaan risiko industri antara berbagai
macam industi dan perbedaan risiko pada industri biasanya akan bertambah besar
pada pertumbuhan dan penurunan kondisi pasar. Penelitian juga menyimpulkan
bahwa adanya stabilitas pada risiko industri secara individual. Sehingga, walaupun
adanya perbedaan risiko industri pada industri yang berbeda, risiko industri secara
individual bergerak secara stabil. Jadi, analisis terhadap risiko industri akan berguna
ketika menilai risiko masa depan pada industri.

Proses analisis industri


Siklus bisnis dan sektor industri
Tren pada kondisi ekonomi dapat mempengaruhi kinerja industri. Tren ekonomi
dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu perubahan siklus yang muncul dari
pergerakan naik dan turun pada siklus bisnis dan perubahan struktural yang
muncul ketika ekonomi mengalami perubahan yang besar pada fungsinya.

Berikut adalah beberap variabel yang dapat mempengaruhi siklus ekonomi suatu
industri:
1. Inflasi

Makin tinggi nilai inflasi suatu negara akan menyebabkan tingkat suku bunga
pasar akan meningkat dan akan menyebabkan ketidakpastian akan harga
dan biaya di masa depan, dan akan merugikan perusahaan yang tidak dapat
menghadapi

gejala

kenaikan

biaya

ekonomi.

Namun,

ada

beberapa

perusahaan yang mendapatkan keuntungan dengan adanya kenaikan inflasi.


Salah satunya adalah perusahaan pengolah sumber daya alam. Mereka akan
mendapatkan keuntungan, jika biaya tidak terlalu mengikuti kenaikan tingkat
inflasi, dan barang yang mereka hasilkan akan dinilai lebih mahal karena
adanya inflasi. Perusahaan dengan operating levereage yang tinggi juga akan
mengalami keuntungan. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan akan
membayar biaya mereka dengan ketentuan yang pasti (fixed nominal), tetapi
nilai penjualan mereka akan lebih tinggi karena kenaikan tingkat inflasi.
2. Tingkat suku bunga
Institusi keuangan seperti bank, akan mengalami kesulitan sebagai akibat
dampak adanya kenaikan tingkat suku bunga. Hal ini disebabkan, karena
bank akan mengalami kesulitan untuk menawarkan dana mereka kepada
peminjam dengan tingkat suku bunga yang tinggi. Tingkat suku bunga yang
tinggi juga akan memberikan dampak yang buruk kepada industri perumahan
dan konstruksi. Namun, akan memberikan dampak yang menguntungkan
bagi penyimpan dana di bank, terutama pensiunan yang pendapatannya
hanya bergantung dari bunga yang mereka dapatkan dengan menyimpan
dana di bank.
3. Ekonomi internasional
Negara yang melakukan kegiatan ekspor impor akan sangat memberikan
perhatian lebih kepada ekonomi internasional, terutama terhadap kekuatan
mata uang negara tersebut terhadap mata uang internasional, contohnya U.S
Dollar. Lemahnya mata uang lokal terhadap mata uang asing akan
menguntungkan suatu negara, karena produk mereka akan lebih murah di
kawasan internasional, sedangkan produk asing akan lebih mahal ketika
dijual di negara tersebut, sehingga memberikan tendensi kepada penduduk
untuk mengonsumsi produk lokal. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada
suatu

negara

tertentu

juga

akan

mempengaruhi

pertumbuhan

suatu

perusahaan yang memiliki operasional pada negara yang sedang tumbuh


tersebut.
4. Sentimen konsumen

Dikarenakan konsumsi adalah bagian terbesar pada GDP suatu negara, maka
pengeluaran untuk konsumsi akan mempunyai dampak yang besar pada
ekonomi suatu negara. Konsumen yang optimis akan mengeluarkan uang
yang besar dan meminjam dana untuk membeli barang yang mahal seperti
rumah, mobil, baju baru dan peralatan rumah tangga lainnya. Sehingga,
kinerja siklus konsumen pada industri akan sangat dipengaruhi oleh sentimen
konsumen dan juga dipengaruhi oleh keinginan dan kemampuan konsumen
untuk mengeluarkan dan meminjam uang.

Perubahan struktural ekonomi dan industri alternatif


Selain dari perubahan ekonomi itu sendiri, lingkungan bisnis dalam industri juga
dipengaruhi hal lainnya. Seperti, adanya perubahan sosial masyarakat, adanya
perubahan teknologi dan juga adanya perubahan peta politik pada suatu negara
dan regulasi.
1. Perubahan demografis
Penelitian pada demografis tidak hanya terbatas pada pertumbuhan populasi
dan dsitribusi umur. Penelitian mengenai demografis juga termasuk distribusi
penduduk secara geografis, perubahan etnis pada sosial, dan perubahan
dalam distribusi pendapatan penduduk. Sehingga, analis industri harus
dengan hati-hati mempelajari tren pada demografis dan memproyeksikan
efek demografis tersebut pada industri yang berbeda-beda.
2. Perubahan gaya hidup
Gaya hidup dipengatuhi oleh bagaimana orang hidup, rumah tangga
seseorang, konsumsi, menikmati hobi dan meningkatkan pengetahuan
mereka. Kebiasaan konsumen tersebut dipengaruhi oleh tren dan model.
Tumbuh dan jatuhnya desainer pakaian menjadi ilustrasi yang tepat
bagaimana sensitivitas suatu pasar terhadap selera konsumen. Branding dari
suatu barang tertentu juga sangat berpengaruh. Merk yang telah mempunyai
reputasi yang bagus akan meningkatkan akan permintaan barang tersebut
dari dalam maupun luar negeri. Karena konsumen akan sangat bergantung

kepada gaya mereka dan mungkin lebih mempertimbangkan kualitas barang


luar negeri daripada yang diproduksi secara dosmestik.
3. Perkembangan teknologi
Perubahan teknologi mempunyai dampak yang besar pada industri, terutama
bagaimana suatu barang diproduksi dan dikirimkan. Contohnya, adalah
produksi suatu barang pada suatu pabrik, yang dapat meningkatkan kualitas
barang dan mempercepat waktu produksi karena adanya bantuan komputer
pada proses desain dan produksi. Inovasi pada proses industri yang berbasis
teknologi juga dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan. Hal yang seperti ini akan mengakibatkan analis industri menjadi
lebih hati-hati dalam melakukan industri, karena perkembangan teknologi
tersebut dapat menjadi keuntungan atau ancaman bagi suatu industri.

4. Perubahan politik dan regulasi


Perubahan politik merefleksikan nilai sosial, maka tren sosial yang sekarang
sedang terjadi mungkin menjadi hukum, peraturan atau pajak di masa yang
akan datang. Analis industri perlu untuk memasukkan proyeksi dan penilaian
atas perubahan peta politik yang berpengaruh terhadap industri yang
dianalisis. Hal ini disebabkan karena sebagian besar peraturan dan hukum
dibuat berdasarkan alasan ekonomi. Perubahan peraturan di suatu negara
akan mempengaruhi sebagian besar industri negara tersebur, juga akan
mempengaruhi perdagangan internasional antar negara. Contoh yang paling
terlihat adalah adanya permintaan kenaikan upah buruh yang dapat
mempengaruhi kegaiatan bisnis suatu perusahaan.

Evaluasi terhadap siklus kehidupan industri


Analisis mengenai penjualan suatu industri dan tren industri tersebut dalam hal
profitabilitas menjadi hal yang penting pada siklus kehidupan suatu industri, dan
dapat dibagi menjadi beberapa macam tahap. Berikut adalah tahap-tahap dari
analisis siklus kehidupan suatu industri:
1. Memulai perkembangan
Pada tahap mulai ini, industri biasanya akan mengalami penjualan yang tidak
terlalu banyak dan akan mendapatkan keuntungan yang sangat kecil atau

bahkan negatif. Selain itu, pasar untuk memasarkan produk dan jasa hasil
industri akan kecil dan akan lebih banyak muncul biaya pengembangan pada
perusahaan.
2. Pertumbuhan yang cepat
Pada tahap ini, produk dan jasa yang dihasilkan industri menjadi substansial
di

pasar.

Karena

masih

sedikitnya

perusahaan

competitor

di

pasar,

perusahaan dapat mendapatkan margin keuntungan yang sangat tinggi.


Industri

mencapai

pertumbuhan

kapasitas

penjualan

produksi

karena

yang

peningkatan

produktif

seiring

permintaan

dan

dengan
industri

mencoba untuk melampauinya.


3. Pertumbuhan yang dewasa
Kesuksesan pada tahap kedua menimbulkan kepuasan atas permintaan
kepada barang dan jasa yang diproduksi industri. Namun, walaupun
pertumbuhan penjualan masih diatas titik normal, tingkat pertumbuhannya
tidak secepat pada tahap kedua lagi. Karena cepatnya tingkat pertumbuhan
penjualan menarik perhatian competitor untuk masuk ke dalam industri,
sehingga menyebabkan

peningkatan

persediaan

barang

dan

akhirnya

menurunkan harga barang. Jadi, profit margin yang dialami perusahaan akan
menurun ke tingkat normal.
4. Stabilisasi dan pasar yang dewasa

Anda mungkin juga menyukai