Anda di halaman 1dari 1

Nama : Chyntia Winny Widayanti

NIM : 101411123116
Summary of Six Sigma, Lean, Constrain Management
Six sigma adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan produk yang zero defect (nol kecacatan). Standar yang
digunakan untuk mencapai six sigma adalah 3,4 Defect per Million Opportunities (DPMO).
Pihak yang bertanggung jawab pada pencapaian six sigma diklasifikasikan menjadi: executive
leaders yaitu pimpinan puncak sebuah perusahaan, champion yaitu orang yang sangat
menentukan keberhasilan atau kegagalan pencapaian six sigma dan merupakan pendukung
utama terbentuknya black belt, black belt yaitu orang yang memimpin proyek perbaikan
kinerja, green belt yaitu orang yang membantu black belt dan bekerja paruh waktu, serta
yellow belt yaitu orang-orang yang membantu green belt dan black belt meskipun tidak
memiliki keahlian tertentu tentang six sigma.
Six sigma memiliki tahapan yang disingkat menjadi DMAIC yang merupakan
kepanjangan dari: define (mengidentifikasi permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai),
measure (mengukur dan menganalisa permasalahan berdasarkan data yang tersedia), analyze
(mencari faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya permasalahan), improve
(mendiskusikan ide yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan, melakukan
percobaan, jika hasilnya bagus dibuatkan standar yang baku), control (melakukan monitoring
dan perbaikan ulang ketika terjadi penurunan kinerja).
Constrain (kendala) adalah segala sesuatu yang dapat menghambat kinerja organisasi
dalam mencapai tujuan. kendala dapat berasal dari market (pasar), sumber daya, bahan baku,
vendor/supplier, keuangan, dan kebijakan. Constrain management merupakan sebuah
pendekatan sistematis yang berfokus untuk mengelola kendala yang menghambat kemajuan
organisasi secara aktif. Tahapan yang dilakukan dalam melakukan constrain management
diawali dengan mengidentifikasi jenis kendala, exploit (menggali info lebih dalam tentang
permasalahan), subordinate (menentukan prioritas dan memilih langkah yang akan diambil
untuk mengatasi kendala), elevate (memaksimumkan penggunaan sumberdaya yang
mengalami kendala), break constrain and back to step 1.
Lean adalah usaha untuk menghilangkan pemborosan (waste) serta meningkatkan nilai
tambah (value added) sehingga dapat tercapai customer value. Adapun tipe waste dalam
sistem produksi: over production, waiting time, transportation, over processing, motion,
inventory, defect produt, defective design. Contoh aplikasi perusahaan yang menerapkan lean
dengan cara: mengurangi jumlah produk yang diproduksi, mengurangi waktu produksi,
menggunakan pemasok tunggal, menjalankan kegiatan pemeliharaan, atau dengan
menggunakan teknologi baru. Lean six sigma adalah kombinasi antara lean dan six sigma
yang merupakan pendekatan sistematik yang digunakan untuk mengurangi hingga
menghilangkan pemborosan (waste) atau aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value
added) untuk mencapai six sigma dengan 3,4 Defect per Million Opportunities.
Value stream mapping (VSM) merupakan grafik sederhana yang menggambarkan
urutan perpindahan informasi/ material dalam aliran produksi. Dengan menggunakan VSM
dapat diketahui aktivitas yang menambah nilai dan tidak menambah nilai, sehingga dapat
dibuat rencana perbaikan yang sesuai. Kemudian rencana perbaikan dapat diimplementasikan
di dalam proses.

Anda mungkin juga menyukai