Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TERSTRUKTUR 2

1. Tentukan rumusan permasalahan!


Adakah pengaruh terapi bermain lilin terhadap penurunan tingkat kecemasan pada
anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi di RSUD dr. Soedarso Pontianak?
2. Jelaskan pertanyaan penelitiannya!
Adakah pengaruh terapi bermain lilin terhadap penurunan tingkat kecemasan pada
anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi di RSUD dr. Soedarso Pontianak?

3. Apakah pada artikel terdapat hipotesis penelitian? Jika ya, apa jenis hipotesisnya?
Ya terdapat hipotesis. Hipotesis yang digunakan adalah jenis hipotesis asosiatif karena
peneliti ingin melihat suatu dampak atau hubungan sebab akibat yaitu pengaruh terapi
bermain lilin terhadap penurunan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang
mengalami hospitalisasi di RSUD dr. Soedarso Pontianak.
4. Identifikasi variabel pada penelitian tersebut! Jika penelitian diferensial, tentukan
variabel dependen dan independennya! Kategori data yang digunakan?
a. Variabel independen/ variabel bebas dalam penelitian ini adalah terapi bermain
lilin
b. Variabel dependen/ variabel tergantung dalam penelitian ini adalah perubahan
tingkat kecemasan
c. Kategori data
1. Menurut sifatnya: data kuantitatif
2. Menurut cara memperoleh: data primer
5. Jelaskan desain penelitiannya!
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain
penelitian pre-eksperimental dengan one-group pretest-posttest design tanpa adanya
kelompok kontrol. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Non
Probability Sampling dengan purposive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini
berupa lembar observasi tingkat cemas akibat hospitalisasi yang diambil dari
preschool anxiety scale yang telah dimodifikasi peneliti sehingga mengahasilkan 16
pertanyaan. Instrument penelitian telah dilakukan uji validitas pada 10 orang dengan
nilai signifikan 0,05. Hasil uji validitas yang dilakukan dapat disimpulkan pertanyaan

telah valid. Hasil Uji reabilitas juga dapat didapatkan instrumen telah reliable. Analisa
penelitian menggunakan uji statistic T berpasangan.
6. Jelaskan karakteristik sampelnya!
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang mengalami hospitalisasi di
RSUD dr. Soedarso Pontianak. Teknik sampling dalam penelitian menggunakan
teknik Non Probability Sampling dengan purposive sampling yaitu dengan
mengambil keseluruhan subyek penelitian sesuai criteria inklusi yang telah ditentukan
oleh peneliti. Sampel pada penelitian ini sebanyak 20 orang. Criteria sampel yang
digunakan adalah anak yang berusia 2-6 tahun, anak yang tingkat kesadarannya
composmentis, tidak mengalami gangguan perkembangan sensorik dan motorik,
bersedia menjadi subyek penelitian, sudah dapat berbicara. Sedangkan untuk anak
dengan tirah baring total dan atau anak yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik
tidak dimasukkan kedalam sampel.
7. Jelaskan analisis datanya!
Pengukuran tingkat kecemasan dilakukan sebelum dan sesudah diberi terapi.
Pengukuran dilakukan dalam bentuk kuisioner dengan karakteristik hasil tidak ada
kecemasan, kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat, kecemasan
sangat berat. Hasil dari pengukuran pretest didapat hasil tingkat kecemasan terbesar
ditunjukkan pada responden dengan karakteristik tingkat kecemasan yang sangat berat
dibuktikan dengan data sejumlah 90% (18 orang anak). Responden diberi terapi
bermain lilin lalu diukur kembali tingkat kecemssannya. Hasil dari pengukuran
posttest didapat hasil tingkat kecemasan terbesar ditunjukkan pada responden dengan
karakteristik tingkat kecemasan yang sedang dibuktikan dengan data sebesar 35% (7
orang anak). Setelah didapatkan data kecemsan sebelum dan sesudah maka dilakukan
analisa untuk mengatahui perbedaan tingkat kecemasan anak usia presekolah yang
mengalami hospitalisasi di RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan uji T berpasangan.
Uji T berpasangan dapat dilakukan dengan distribusi data normal. Pada penelitian ini
setelah dilakukan uji normalitias data didaptakn data hasil dari penelitian berdistribusi
normal dengan nilai signifikan dari Shapiro-Wilk > 0,05 untuk total sebelum terapi
bermain. Hasil uji statistic dengan menggunakan uji T berpasangan nilai p = 0,000
yang berarti bahwa nilai p < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara tingkat kecemasan sebelum dan tingkat kecemasan sesudah
dilakukan terapi bermain lilin.

8. Tentukan perbedaan/ hubungan dari variabel yang diujikan!


Pada variabel independen yaitu terapi bermain lilin terdapat hubungan dengan
variabel dependen yaitu perubahan tingkat kecemasan karena nilai p 0,05 yakni
sebesar p = 0,000
9. Apakah dapat ditentukan arah hipotesisnya? Jika ya, tentukan arahnya!
Ha : Ada pengaruh terapi bermain lilin terhadap penurunan tingkat kecemasan pada
usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi di RSUD dr. Soedarso Pontianak
Ho : Tidak Ada pengaruh terapi bermain lilin terhadap penurunan tingkat kecemasan
pada usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi di RSUD dr. Soedarso Pontianak
Hasil uji statistic dengan menggunakan uji T berpasangan nilai p = 0,000 yang berarti
bahwa nilai p < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara tingkat kecemasan sebelum dan tingkat kecemasan sesudah dilakukan terapi
bermain lilin. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu ada
pengaruh terapi bermain lilin terhadap penurunan tingkat kecemasan pada usia
prasekolah yang mengalami hospitalisasi di RSUD dr. Soedarso Pontianak.

Anda mungkin juga menyukai