Anda di halaman 1dari 14

HEMODIALISIS

OLEH :
Ns. Arabta M. Peraten Pelawi, M.Kep

DEFINISI
Hemodialisis
(HD)
adalah
prosedur
tindakan
untuk
memisahkan darah dari zat-zat sisa / racun yang dilaksanakan
dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel
dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan
dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke
dalam tubuh.
sesuai dengan arti dari hemo yang berarti darah dan
dialisis yang berarti memindahkan.

TUJUAN
Menurut Havens dan Terra (2005) tujuan dari pengobatan
hemodialisa antara lain:
Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi.
Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh.
Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita
penurunan fungsi ginjal.
Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program
pengobatan yang lain.

PRINSIP-PRINSIP
Ada tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisis, yaitu:
difusi,
Osmosis, dan
ultrafiltrasi.

INDIKASI
Pengobatan biasanya juga dapat dimulai jika:
kadar kreatinin serum diatas 6 mg/100 ml pada pria ,
4 mg/100 ml pada wanita dan
glomeluro filtration rate (GFR) kurang dari 4 ml/menit.
Beberapa indikasi lainnya:
Hiperkalemia ( K > 7 MEg / Liter ) 3,5 5,5 MEg/l (N)
Asidosis (pH darah > dari 7,15 gr %)
Ureum darah 200 300 mg %
Kenaikan ureum >100 mg %
Anuria lebih 5 hari
KU jelek pada klien penyakit ginjal

KONTRAINDIKASI
Tidak dilakukan pada pasien yang mengalami suhu yang tinggi.
Sedangkan menurut PERNEFRI (2003) kontra indikasi dari
hemodialisa adalah :
tidak mungkin didapatkan akses vaskuler pada hemodialisa,
akses vaskuler sulit,
instabilitas hemodinamik, dan
koagulasi.

AKSES VASKULAR
HEMODIALISIS
Akses
Vaskuler
Eksternal
(sementara)

Pirau
arteriovenosa (AV)
Kateter vena
femoralis
Kateter vena
subklavia

Akses
Vaskular
Internal
(permanen)

Fistula AV
Tandur AV

PENATALAKSANAAN PASIEN YANG


MENJALANI HEMODIALISIS JANGKA-PANJANG
Diet dan
masalah
cairan.

Diet rendah protein akan mengurangi


penumpukan limbah nitrogen dan
dengan demikian meminimalkan gejala.
Penumpukan cairan juga dapat terjadi
dan dapat mengakibatkan gagal jantung
kongestif serta edema paru. Dengan
demikian, pembatasan cairan juga
merupakan bagian dengan resep diet
untuk pasien ini.

Pertimbang
an medikasi.

Banyak obat yang dieksresikan


seluruhnya atau sebagian melalui
ginjal. Pasien yang memerlukan obatobatan (preparat glikosida jantung,
antibiotik, antiaritmia, antihipertensi)
harus dipantau dengan ketat untuk
memastikan agar kadar obat-obat ini
dalam darah dan jaringan dapat
dipertahankan tanpa menimbulkan
akumulasi toksik.

KOMPLIKASI
Pruritus
Emboli udara
Nyeri dada
Hipotensi
Gangguan keseimbangan dialisis
Kram otot yang nyeri
Aritmia
Sindrom ketidakseimbangan dialisa
Perdarahan
Ganguan pencernaan
Infeksi atau peradangan
Pembekuan darah

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri B/D Insisi Operatif,


Pengaturan Posisi Dan
Peregangan Otot Selama
Proses Hemodialisis.
2. Cemas B/D Perubahan
Pada Fungsi Urinarius.
3. Perubahan Pola Eliminasi
Urin B/D Drainase Urin,
Resiko Tinggi Infeksi.

INTERVENSI
Nyeri B/D Insisi
Operatif,
Pengaturan Posisi
Dan Peregangan
Otot Selama
Proses
Hemodialisis

Tujuan
:
Nyeri
Berkurang
Intervensi
Kaji tingkat rasa nyeri
pasien
Berikan analgesik
Lakukan
kompres
hangat
Fiksasi luka insisi
Bantu
dan
dorong
ambulasi dini

INTERVENSI
Cemas B/D
Perubahan
Pada Fungsi
Urinarius

Tujuan : Pengurangan
Rasa Takut Dan Cemas
Intervensi
Kaji tingkat kecemasan
pasien
Kaji
pengetahuan
pasien
tentang
prosedur hemodialisis
Dorong pasien untuk
membagi perasaanya

INTERVENSI
Perubahan
Pola Eliminasi
Urin B/D
Drainase Urin,
Resiko Tinggi
Infeksi

Tujuan : Mempertahankan
Eliminasi Urin
Intervensi
Kaji sistem drainase urin
segera
Kaji keadekuatan keluaran
urin dan patensi sistem
drainase
Gunakan prosedur asepsis
dan pembasuhan tangan
ketika
memberikan
perawatan

Anda mungkin juga menyukai