Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Pemahaman Tentang Akuntansi - Tinjauan Umum


Ada banyak definisi dan arti akuntansi yang ditulis oleh para ahli dan
peneliti yang merupakan pakar dibidang akuntansi. Akan tetapi, akuntansi
pada umumnya merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi
keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan
keputusan bisnis. Berikut merupakan penjelasan pengertian akuntansi dari
berbagai sudut pandang.
A. Akuntansi Konvensional
Siegel dan Marconi (1989), mendefinisikan akuntansi sebagai suatu
disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat
waktu mengenai masalah keuangan perusahaan

dan untuk membantu

pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan keputusan


ekonomi.komite terminologi AICPA mendefinisikan akuntansi sebagai
seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran transaksi serta kejadian
yang bersifat keuangan, dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk
satuan uang,serta interprestasi dari hasil proses tersebut.
Sedangkan APB (Accounting Principle Board) mendefinisikan
akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keungan, mengenai suatu
entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan ekonomi, sebagai dasar dalam pemilihan di antara beberapa
alternatif.
Perspektif yang lebih luas ditawarkan oleh AAA(American
Accounting Association), mendefinisikan akuntansi sebagai suatu proses
pengindetifikasian, pengukuran, dan pengomunikasian informasi ekonomi
oleh pemakai informasi.
Dari beberapa definisi diatas, dapat dilihat bahwa akuntansi pada
dasarnya juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktis. Artinya, teori
akuntansi memiliki hubungan yang bersifat definitif dengan praktik
akuntansi. Dengan demikian informasi keuangan melalui pelaporan

keuangan sebagai hasil dari sitem informasi keuangan memiliki tujuan


yang berbeda di antaranya adalah:
a. Menyediakan infomasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan
bermanfaat bagi investor juga kreditor untuk dasar pengambilan
keputusan dan pemberian kredit.
b. Menyediakan informasi posisi

keuangan

menunjukan sumber-sumber ekonomi

perusahaan

dengan

(kekayaan) perusahaan serta

asal kekayaan tersebut.


c. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menujukkan prestasi
perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menujukkan kemampuan
perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya.
e. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam
memperkirakan aliran kas masuk ke dalam perusahaan.
B. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi
Akuntansi menjadi yang terdepan dan berperan penting dalam
menjalankan ekonomi dan sistem sosial kita. tujuan utama akuntansi
adalah melahirkan infomasi keuangan melalui proses pencatatan,
pelaporan, dan penginteeprestasian data-data ekonomi yang digunakan
sebagai pengambilan keputusan. Sedangkan sistem dapat diartikan sebagai
suatu kesatuan yang kompleks dan dibentuk dari berbagai komponen yang
saling berkaitan.
C. Akuntansi Adalah Sistem
Chusing (1990) mengemukakan bahwa keterlibatan pemakai perlu
dipertimbangkan bahkan pada saat perancangan sistem. Filosofi dari
prancangan sistem yang berorientasi pada pemakai, membantu untuk
membentuk perilaku dan pendekatan yang baik dalam pengembangan
sistem dalam kontek organisasional.
Di samping itu, dukungan manajemen puncak merupakan suatu
faktor penting yang menentukan efektifitas penerimaan sistem informasi
dalam organisasi. Jackson (1986) mengemukakan beberapa alasan

mengapa keterlibatan manajemen puncak dalam pengembangan sistem


informas merupakan hal yang penting.
Keterlibatan pemakai dalam suatu tahap tersebut merupakan suatu
komponen penting dalam menentukan keberhasilan suatu sistem infomasi.
Ives dan Olson (1984) mengemukakan 6 tingkatan keterlibatan pemakai
dalam pengembangan sistem informasi yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Tidak ada keterlibatan (no-involvement)


Keterlibatan simbolis (symbolic involvement)
Keterlibatan atas saran orang lain (involvement by advice)
Keterlibatan dengan pengendalian yang lemah.
Keterlibatan dengan melakukan (involvement by doing)
Keterlibatan dengan pengendalian yang kuat.

D. Akuntansi Adalah Informasi


Selain sistem, akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu
informasi. Terkait dengan informasi akuntansi tersebut, beberapa jenis
sitem informasi yang telah berkembang saat ini yaitu pemprosesan data
elektronik (EDP), pemprosesan data, sistem informasi manajement, sistem
pendukung keputusan, sistem ahli, sistem informasi eksekutif, dan sitem
informasi akuntansi.merupakan bukti bahwa sistem informasi dirancang
untuk memenuhi kebutuhan informasi yang semakin kompleks (Linda M
et al, 1988).
Bodnar dan Hopwood (1995) mengutarakan tahapan-tahapan dalam
pengembangan sistem yang terdiri dari:
a. Perencanaan dan analisis sistem
b. Perancangan sistem
c. Implementasi sistem
Sebagai sistem informasi, akuntansi juga sering disebut sebagai
bahasa bisnis yang dapat menyediakan atau memberikan informasi
penting tentang kegiatan ekonomi.
2.2 Mengapa Mempertimbangkan Aspek Sumberdaya Manusia Pada
Akuntansi
A. Kondisi Nyata Perusahaan

Dari hasil wawancara dengan seorang karyawan pabrik seng yang


berada di kota Medan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dunia usaha kita
saat ini masih cenderung memandang manusia-manusia yang ada
diperusahaan hanya sebatas alat operasional perusahaan saja. Kurangnya
perhatian atas hak kekayaan modal manusia yang ada di dalamnya menjadi
jurang pemisahan yang begitu jauh antara pemilik dengan pengelola
perusahaan, antara atasan- bawahan. Padahal, peningkatan ekonomi yanga
ada pada perusahaan tidak terlepas dari satu kesatuan sebuah sistem, yang
melibatkan semuan unsur-unsur di dalamnya. Untuk itu, kedepannya
menjadi lebih penting bahwa modal intelektual manusia masuk ke dalam
aktiva perusahaan.
B. Akuntansi adalah Tentang Manusia
Berdasarkan pada pemikiran perilaku, manusia dan faktor sosial
secara jelas didesain diantara aspek-aspek utama dari operasional tentang
seluruh sistem akuntansi. Dalam pandangan ini, pengertian yang lebih
mendalam dan berharga dapat diperoleh dari pemahaman atas perilaku dan
ilmu-ilmu sosial.

C. Akuntansi adalah Tindakan


Dalam organisasi semua anggotanya mempunyai peran yang harus
dimainkan dalam mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut tergantung
pada seberapa besar rasa tanggung

jawab anggota tersebut terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.


2.3 Lingkup dan Sasaran dari Akuntansi Sumberdaya Manusia
A. Kerangka Konseptual
Secara

konseptual,

landasan

kerangka

konseptual

mengenai

sumberdaya manusia adalah memasukkan nilai sumberdaya manusia pada


aktiva perusahaan, sama halnya dengan aktiva umum lainnyapada neraca.
Di samping itu, nilai sumberdaya manusia juga ditempatkan

pada

beberapa biaya-biaya, sebagaimana ditinjukkan pada tabel berikut ini.


Biaya-biaya
Originalitas
Penggantian

Definisi-definisi
Arus keuangan dihasilkan ketika pelatihan diperlukan.
Kejadian hari ini untuk mengganti sumberdaya yang digunakan

kesempatan

dalam menentukan aktifitas.


Nilai dari sumberdaya manusia lebih menguntungkan, alternatif
digunakan.

B. Analisis Biaya Pelatihan dan Pemilihan


Pelatihan dalam perusahaan merupakan suatu

aktivitas yang

mengembangkan kapasitas pekerja untuk memperbaiki mutu efisiensi dan


kualitas pekerjaan, dengan pelatihan yang kreatif
lebih

kompetitif

untuk

meningkatkan

perusahaan menjadi

hasilnya/meningkatkan

profitabilitas.
Nilai merupakan suatu konsekuensi dari interaksi antara manjerial
dan sumberdaya manusia dalam produksi. Oleh karena itu, sulit untuk
mengetahui dan mengukur nilai yang sebenarnya. Akuntansi telah
menggunakan ukuran-ukuran pengganti seperti biaya akuisisi, biaya
subtitusi, dan bahkan biaya kesempatan alternatif.
5

C. Analisis Biaya Keluar


Berdasarkan pada konsep, biaya-biaya keluar dapat digolongkan ke
dalam tiga bentuk katagori (Rippol dan Labatut, 1994). Biaya ini
merupakan biaya atas efisiensi kerugian sebelum dipisahkan, biaya
lowongan pekerjaan selama pencarian karyawan baru serta determinasi
pembayaran.
Beberapa penulis mengtakan bahwa jika diakui penggantian
kerugian membuatnya menjadi mungkin bagi suatu perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan atas pengurangan biaya, lalu penggantian
kerugian diperlukan secra logika untuk dicatat sebagai aktiva dan
diperlakukan sebagai biaya yang ditunda, secara langsung hal ini
mengikuti prinsip dari hubungan hasil dan biaya.
2.4 Perkembangan Sejarah Akuntansi Sumberdaya Manusia
Berdasarkan sejarah perkembangan akuntansi sumberdaya manusia,
Flamholz membagi perkembangan sejarah dibidang ini dalam lima tahap.
Tahapan tersebut dimulai sejak tahun 1960-an sampai tahun 1980-an. Adapun
tahapan-tahapan tersebut meliputi:
a. Tahap pertama (1960-1966), tahap ini ditandai timbulnya minat terhadap
akuntansi sumberdaya manusia
b. Tahap kedua (1966-1971), Tahap ini merupakan

tahap periode riset

akademik
c. Tahap ketiga (1971-1976), Tahap ini mencakup banyak riset akademik di
seluruh dunia barat.
d. Tahap keempat (1976-1980), Tahap menurunnya minat para akademik
dalam dunia perusahaan.
e. Tahap kelima (1980-sekarang), tahap ini mencakup awal kebangkitan
minat dalam teori dan praktik akuntansi sumberdaya manusia.
2.5 Konsep Awal Akuntansi Sumberdaya Manusia
Menurut Grojer dan Johansson, akuntansi sumberdaya manusia adalah
sebanyak pertanyaan tentang filsafat sebagai teknik, dengan satu alasan untuk

berbagai pendekatan. Pendekatan ini digaris bawahi oleh cakupan luas yang
berguna terhadap akuntansi sumberdaya manusia secara keseluruhan yang
meliputi:
a. Sebagai suatu alat politis
b. Sebagai suatu instrumen yang bersifat mendidik
c. Sebagai suatu bantuan pengambilan keputusan
2.6 Arti Penting Akuntansi Sumberdaya Manusia
Meskipun akuntansi sumbedaya manusia sangat bermanfaat, akan tetapi
terdapat kritikan-kritikan yang tidak mungkin dinilai dan memasukkan
sumberdaya manusia sebagai suatu aktiva. Kritikan-kritikan tersebut antara
lain:
a. Sumberdaya manusia tidak bisa dimiliki.
b. Tidak ada model yang diterima umum untuk menilainya.
c. Sebagai perumusan standar akuntansi tidak ada

hal

yang

terpisah,sumberdaya manusia tidak memiliki kode terhadap pelaporannya.


2.7 Dukungan Terhadap Pengembangan Akuntansi Sumberdaya Manusia
Pengembangan akuntansi sumberdaya manusia mendapat dukungan dari
para peneliti dan berbagai kalangan manajer, yang mengakui bahwa manusia
merupakan aktiva perusahaan yang sangat berharga.
Rensis Likert menegaskan bahwa setiap aspek dari aktifitas suatu
perusahaan ditentukan oleh kompetensi/kemampuan, motivasi, dan efektifitas
umum dari organisasi manusianya. Terdapat juga dukungan diantara beberapa
teoritikus akuntansi awal untuk memperlakukan manusia sebagai aktiva dan
menghitung nilainya, bahkan sebelum sifat dari struktur ekonomi berubah dan
modal manusia menjadi semakin penting.
2.8 Penelitian Awal Tentang Akuntansi Sumberdaya Manusia
Salah satu pendekatan paling awal untuk mengukur dan mencatat nilai
dari akuntansi sumberdaya manusia adalah sebagaimana yang dikembangkan
oleh R.H Hermanson. Keprihatinan utama dari Hermanson adalah bahwa
laporan keuangan konvesional gagal untuk mencerminkan dengan memadai

posisi keuangan dari suatu perusahaan karena laporan tersebut tidak


memasukkan aktiva manusia.
Pada tahun 1966, sekelompok peneliti yang terdiri atas R.L. Brummet,
dan W.C. Pyle memulai suatu

program

penelitian

tentang akuntansi

sumberdaya manusia di Universitas Michingan.


Sejak studi penelitian awal Hermanson, Brummet, Flambotz dan Pyle,
telah ada kumpulan penelitian teoritis dan empiris untuk mengembangkan
konsep-konsep, model-model dan metode akuntansi sebagai aktiva organisasi.
Bidang ini secara keseluruhan telah dikenal sebagai Human Resource
Accounting.
2.9 Asumsi Dasar dan Tujuan Akuntansi Sumberdaya Manusia
Davidson and Weil (1978), mengatakan asumsi dasar akuntansi
sumberdaya manusia adalah sebagai berikut:
a. Manusia adalah sumberdaya organisasi yang bernilai.
b. Pengaruh dari gaji manajemen.
c. Keperluan atas informasi sumberdaya manusia.
Sedangkan tujuan dari akuntansi sumberdaya manusia menurut Mc Rae
(1974) adalah sebagai:
a. Informasi kuantitatif, memberikan informasi kuantitatif atas sumberdaya
manusia.
b. Metode penelitian,memberikan penilaian dalam keuntungan sumberdaya
manusia.
c. Teori dan model, memberikan suatu teori dan variabel-variabel yang
relevan.
Sementara itu, Flamholtz (1985) mengatakan bahwa kegunaan penerapan
akuntansi sumberdaya manusia adalah:
a. Menyediakan rerangka kerja, untuk membantu
menggunakan sumberdaya manusia.
b. Menyediakan
informasi,guna
menempatkan,

mengkonversi,

memperoleh,

menggunakan

menghargai sumberdaya manusia.

manajer dalam
mengembangkan,
mengevaluasi,

dan

c. Menyediakan alat pengukuran biaya dan nilai-nilai dari manusia


d. Memotivasi manajer untuk menghargai akibat pengambilan keputusan
usaha atas sumberdaya manusia.
Marques (1976), memberikan

tiga jawaban fundamental tentang

dilakukannya penilaian atas modal manusia, penilaian tersebut didasarkan


pada alasan:
a. Untuk memberikan informasi dalam istilah keuangan
b. Untuk mengindentifikasi kontribusi masing-masing dari modal dan tenaga
kerja
c. Untuk memberikan suatu dasar dalam pengolaan organisasi dengan
rasionalitas yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai