Anda di halaman 1dari 7

REFERAT

FRAKTUR CRANIAL

Disusun oleh :
Ayu Waica Pratiwi
NIM.102011101018
Pembimbing :
dr. Duryanto Oesman, Sp.B
Disusun untuk melaksanakan tugas
Kepaniteraan Klinik di SMF Bedah
RSD dr. Soebandi Jember
SMF BEDAH RSD dr. SOEBANDI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................3
PEMBAHASAN
Anatomi...................................................................................................................5
Definisi ....................................................................................................................5
Klasifikasi ...............................................................................................................6

Patofisiologi.............................................................................................................6
Etiologis ..................................................................................................................8
ST Elevasi Non Infark Miokard ..............................................................................10
Kesimpulan .............................................................................................................11
Daftar pustaka .........................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya. Berdasarkan pembagiannya fraktur tengkorak dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Complete fraktur adalah patah pada seluruh garis tengah tulang, luas dan
melintang. Biasanya disertai dengan perpindahan posisi tulang.
2. Closed fraktur, tidak menyebabkan robeknya kulit dan integritas kulit masih
utuh.
3. Open fraktur, merupakan fraktur dengan luka pada kulit atau membrane
mukosa sampai ke patahan tulang.
Fraktur kranium dapat terjadi pada atap atau dasar tengkorak, dapat berbentuk
garis/linear atau bintang/stelata, dan dapat pula terbuka ataupun tertutup. Fraktur
dasar tengkorak biasanya memerlukan pemeriksaan CT scan dengan teknik bone
window untuk memperjelas garis frakturnya. Adanya tanda-tanda klinis fraktur
dasar tengkorak menjadikan petunjuk kecurigaan untuk melakukan pemeriksaan
lebih rinci. Fraktur kranium terbuka dapat mengakibatkan adanya hubungan antara
laserasi kulit kepala dengan permukaan otak karena robeknya selaput dura.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fraktur Cranial
1. Definisi
Fraktur tulang tengkorak merupakan fraktur yang terjadi pada tulang
tengkorak. Terdiri dari fraktur linear atau depresi. Fraktur linear mungkin terjadi
pada kubah atau basis terngkorak. Fraktur depresi terjadi, bisa terbuka dan
tertutup.
2. Anatomi
Tengkorak disusun dari beberapa tulang yang saling bersendi pada sendi yang
tidak bergerak disebut dengan sutura. Tulang tengkorak terdiri dari dua dinding
atau tabula yang dipisahkan oleh tulang berongga. Dinding luar disebut dengan
tabula externa, dan bagian dalam disebut dengan tabula interna. Tulang-tulang ini
diliputi dari permukaan luar dan dalam oleh periosteum. Tabula interna
mengandung alur-alur yang berisikan arteri meningea anterior, media, dan
posterior. Tulang-tulang tengkorak dapat dibedakan dalam cranium dan wajah.
Calvaria adalah bagian atas dari cranium, dan basis cranii adalah bagian paling
bawah dari cranium.
Fungsi cranium adalah melindungi otak, indra pengelihatan dan pendengaran,
sebagian tempat melekatnya otot yang bekerja pada kepala dan sebagai tempat
penyangga gigi.
Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu Neurocranium (tulangtulang yang membungkus otak) dan Viscerocranium (tulang-tulang yang

membentuk wajah). Neurocranium terdiri atas tulang-tulang pipih yang


berhubungan satu dengan yang lain.
Neurocranium terdiri atas Os frontal, Os parietal, Os temporal, Os
sphenoidale, Os occipitalis, Os etmoidalis, sedangkan Viscerocranium terdiri atas
Os maksilare, Os palatinum, Os nasale, Os lacrimale, Os zygomaticum, Os
concha nasalis inferior, vomer, Os mandibulare.
3. Etiologi
Salah satu penyebab fraktur cranial dapat disebabkan oleh trauma
4. Klasifikasi
Adanya fraktur tengkorak tidak dapat diremehkan, karena menunjukkan
bahwa benturan yang terjadi cukup berat. Menurut Japardi (2004), klasifikasi
fraktur tulang tengkorak sebagai berikut;
1. Gambaran fraktur, dibedakan atas :
a. Linier
b. Diastase
c. Comminuted
d. Depressed
2. Lokasi Anatomis, dibedakan atas :
a. Calvarium / Konveksitas ( kubah / atap tengkorak )
b. Basis cranii ( dasar tengkorak )
3. Keadaan luka, dibedakan atas :
a. Terbuka
b. Tertutup

BAB III
KESIMPULAN

Elektrokardiagram (EKG) adalah suatu test non-invasif yang digunakan


untuk mencerminkan jantung yang mendasarinya dan mengukur
kelistrikan jantung. Dengan posisi lead pada tubuh dilokasi standar,
informasi tentang kondisi jantung yang dapat dipelajari dengan mencari

pola karakteristik EKG.


Secara rutin jantung melakukan aktivitas kontraksi dan relaksasi untuk
memenuhi kebutuhan tubuh akan sirkulasi darah. Hal ini terjadi karena
adanya aktivitas listrik yang dihasilkan secara ritmik dan kontinu oleh selsel spesial di jantung. Sel-sel dengan kemampuan yang sangat unik dan
luar biasa. Aktivitas listrik ini menghasilkan medan listrik jantung
(cardiac electrical field) dijantung untuk kemudian diteruskan ke seluruh
tubuh. Medan listrik ini dapat direkam dengan menaruh beberapa
elektroda (sadapan) di permukaan tubuh yang dihubungkan dengan sebuah
mesin. Sebagai hasilnya tampak sebuah grafik sesuai interpretasi masingmasing sadapan. Dengan kata lain, EKG merupakan sebuah grafik
aktivitas listrik jantung yang direkam di permukaan tubuh.

Segmen ST Adalah bagian dari rekaman EKG di antara titik J sampai


permulaan gelombang T. Segmen menunjukkan fase repolarisasi dari
ventrikel (fase kedua dari potensial aksi). ini normalnya isoelektris, tetapi
pada lead prekordial dapat bervariasi dari -0,5 sampai +2 mm. Segmen ST yang naik disebut S-T elevasi, dan yang turun disebut S-T depresi.

DAFTAR PUSTAKA
1.

1 Pakpahan HA. Elektrokardiografi ilustratif. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas


kedokteran Universitas Indonesia; 2012; 1-2

2.

Surya D. Sistematika Interpretasi EKG. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2010; 3-5 12-16 19-25


3.

Thaler MS. Satu-satunya buku EKG yang anda perlukan. Jakarta : Hipokrates; 2000
; 8-15 33-38

4.

Elektrokardiografi.

[cited

2012

November

25].

Available

from

http://www.scribd.com/doc/57184194/ELEKTRO-KARDIOGRAFI
5.

Karo, Santoso, Rahajo A, dkk. Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Jantung
Lanjut. Jakarta : Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia; 2008

6.

Alim AM. Pocket ECG. Yogyakarta : Penerbit Intan Cendikia Anggota IKAPI;
2009; 6-8 51-62 77-109

7.

Price, Wilson. Pathophysiology: Clinical Concepts of Disease Processes. Edisi


Elsevier Science; 2002

8.

Muchtar, Suyatna. Obat Antiaritmia. In: Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI; 2007

9.

The

Heart.

[cited

2012

November

25].

Available

from

from

from

http://www.bem.fi/book/06/06.htm
10. Elektrokardiogram.

[cited

2012

November

25].

Available

http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrokardiogram
11.

EKG

normal.

[cited

2012

November

25].

Available

http://www.ecglibrary.com/norm.html
12. Brown, Kennedy. Heart Disease and Abnormal Heart Rhythm (Arrhythmia) [cited
2012
November 25]. Available from :
http://www.medicinenet.com/arrhythmia_irregular_heartbeat/article.htm
13. Management of Arrhythmias. [cited 2012 November 25]. Available from :
http://my.clevelandclinic.org/heart/disorders/electric/arrhythmia.aspx
14. Jones, Edward. Electrocardiogaph [cited 2012 November 25]. Available from
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13134-Abstract_id.

Anda mungkin juga menyukai