Pengaruh Penambahan Spirulina sp. dalam Pakan Buatan Terhadap Jumlah Total
Hemosit dan Aktivitas Fagositosis Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
The Effect of Spirulina sp. Addition to Artificial Diet on the Total Haemocyte Count and
Phagocytosis Activity of White Shrimp
(Litopenaeus vannamei)
Famelia Meta Putri1 , Sarjito 2, Suminto3
103
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 102-112
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
haemocyte count and increased phagocytosis activity haemolymph of White Shrimp (L.
vannamei) cultured in 30 days.
Keywords: Litopenaeus vannamei, Spirulina sp., immunostimulant, THC, AF
PENDAHULUAN
vaname
(Litopenaeus
udang
adalah
melalui
Immunostimulan
merupakan
1992).
Pemberian
dipergunakan
untuk
antioksidan
dan
anti-
2005).
Menurut
Boajiang
dan
fungsi
humoral
infeksi,
menunjukkan
104
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 102-112
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
pertahanan tubuh yang bersifat seluler.
dapat
pelleting.
diketahui
dari
meningkatnya
merupakan
mekanisme
ini
adalah
metode
umum
dapat
serangan
melindungi
pathogen
adanya
(Fontaine
and
Lightner, 1974).
penambahan
Spirulina
sp.),
(Litopenaeus vannamei).
ini
dilakukan
di
pengamatan
kandungan
pada
awal
ammonia
dilakukan
penelitian.
Kualitas
dan
air
akhir
media
105
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 102-112
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
budidaya udang vaname. Suhu air
media berkisar antara 25,4C - 27C; pH
7,2 - 7,4; kandungan oksigen terlarut
(DO) 3,00 - 4,23 mg/L, salinitas sebesar
Total
0,23 mg/L.
Pengambilan
hemolim
Haemocyte
Count
(THC),
udang
yang
berbeda.
Data
kualitas
air
fagositosis
ditentukan
Hasil
Hasil pengamatan
jumlah total
fagositosis
dihitung
(1995) :
Tabel 1. Hasil THC (Total Haemocyte Count) udang vaname
THC (x106 sel/ml)
Perlakuan
Hari ke-0
Hari ke-10
Hari ke-20
a
a
A
31,28 3,91 26,85 7,88
28,34 8,84a
B
31,04 4,08a 29,41 8,44a 28,37 12,22a
C
31,6 7,27a 30,40 4,13a 31,04 3,85a
D
31,68 2,44a 36,18 3,36a 25,36 3,74a
Keterangan:
Hari ke-30
25,92 6,90a
33,06 6,44a
34,05 1,32a
36,56 9,05a
Nilai dengan superscript yang sama pada kolom menunjukkan tidak adanya
perbedaan yang nyata (P>0,05)
Hasil
menunjukkan
pengamatan
bahwa
THC
penambahan
berpengaruh
nyata
(P>0,05)
106
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 102-112
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
terhadap THC udang vaname pada hari
THC
Berdasarkan
hasil
mengalami
kenaikan
pada
pengamatan
Pengamatan
yang
mengalami
penurunan,
pada
pada
hari
ke-30
35
30
25
perlakuan A (0 gr/kg)
20
perlakuan B (5 gr/kg)
15
perlakuan C (10gr/kg)
10
5
0
0
10
20
30
Waktu (hari)
Hasil
pengamatan
aktivitas
30
74,66 3,21c
89,33 1,52b
91,66 1,52ab
94,66 1,52a
Keterangan: Nilai dengan superscript yang sama pada kolom menunjukkan tidak adanya
perbedaan yang nyata (P>0,05)
107
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 102-112
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
Pengamatan aktivitas fagositosis
(AF)
menunjukkan
bahwa
terjadi
pakan
berpengaruh
nyata
(P<0,05)
berpengaruh sangat
nyata (P<0,01)
100
80
60
perlakuan A (0 gr/kg)
40
perlakuan B (5 gr/kg)
perlakuan C (10 gr/kg)
20
0
0
10
20
30
Waktu (hari)
Hasil
pengamatan
aktivitas
merupakan
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
pengamatan
respon
mekanisme
dari
pertahanan
tubuh
oleh
penyebaran
dan
hemosit,
peningkatan
Braak, 2002).
pemberian
Spirulina
sp.
sebagai
dimana
sistem
jumlah
total
hemosit
108
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 102-112
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
Hasil
pengamatan
THC
pada
pada
hari
secara
ke-10,
penurunan
kemudian
pada
hari
mengalami
ke-20,
dan
hasil
pengamatan
statistik
mengalami
menunjukkan
tidak
Hal
tersebut
mengindikasi
bahwa
menunjukkan
terhadap
stressor
penyakit,
sehingga
Hasil
ke-10
yang
mengalami
Hal
THC
tersebut
pada
hari
reaksi
artinya
berbeda
lingkungan
selama
dapat
dan
menjadi
pemeliharaan,
stress
bahwa
(1992)
immunostimulan
kepada
meningkatkan
dengan
dikarenakan
menunjukkan
pemberian
bahwa
yang
produksi
pemberian
melalui
109
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 102-112
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
Untuk mengetahui bahwa hemosit
merupakan
bersifat
pertahanan
seluler
kemampuannya
dapat
tubuh
yang
dilihat
dari
dalam
immunostimulan
merupakan
suatu
substan
merangsang
atau
yang
meningkatkan
sistem
imun
dengan
aktivitas
(Fontaine
sel fagosit.
and
Pemberian
Lightner,
Spirulina
berpengaruh
1974).
sp.
terhadap
tidak
peningkatan
utama
dinding
sel
yang
peptidoglikan
dan
mengandung
selama
terjadi
dan
Johansson
yang
aktivitas
stres lingkungan.
pemeliharaan
Hasil
et
al.
tidak
(2000)
pengamatan
fagositosis
(AF)
aktivitas
lipopolisakarida
(LPS)
fagositosis,
dapat
melanisasi,
menunjukkan
Hasil
pengamatan
menunjukkan
pakan
bahwa
penambahan
imunostimulan
dalam pakan
berpengaruh
berpengaruh sangat
nyata
(P<0,05)
nyata (P<0,01)
Hal
Gannam
and
Schrok
(2001),
tersebut
menunjukkan
bahwa
110
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 102-112
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
memberikan pengaruh terhadap AF
berkaitan
kandungan
yang
aktivitas
dengan
dapat
meningkatkan
fagositosis.
Jawetz
et
al.
(1982)
menyatakan
bahwa,
lipopolisakarida
KESIMPULAN
1.
Berdasarkan
pengamatan
terhadap
gr/kg),
terhadap
dan
hasil
(tanpa
pemberian
perlakuan
memiliki
aktivitas
jumlah
fagositosis
total
hemosit
terbaik
bagi
jumlah
fagositosis
yang
paling
baik
total
peningkatan
vaname
dan
hemolim
udang
hemosit
pada
111
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 102-112
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih disampaikan
kepada para staf Laboratorium MKHA
BBPBAP Jepara yang telah membantu
dalam penelitian. Penelitian ini sebagian
dibiayai oleh dana hibah FPIK no.
40/SK/UN7.3.10/2012 tanggal 28 Mei
2012.
DAFTAR PUSTAKA
Alifuddin, M. 2002. Imunostimulasi
Pada Hewan Akuatik. Institut
Pertanian Bogor. Jurnal Akuakultur
Indonesia. 1(2): 87-92.
Anderson, D.P. 1992. Immunostimulant,
adjuvant and vaccine carrier in fish:
Applications to aquaculture. Annual
Review of Fish Diseases. 21: 281307.
Anderson, D.P and A.K. Siwicki. 1995.
Basic haematology and serology for
fish health program. In: Diseases in
Asian aquaculture II. M. Shariff, J. R.
Arthur and R. P. Subasinghe (Eds)..
Fish
Health Section, Asian
Fisheries Society, Manila, pp. 185202.
Blaxhall, P and K, Daisley. 1973. Some
blood parameters of the rainbow trout
I. The Kamloops Variety. J. Fish Biol.
5: 1-8.
Boajiang, G. 1994. Study on Effect and
Mechanism of Polysaccharida of
Spirulina platensis on Body
Immune Function Improvement.
South China Normal Univ. China.
Pub. in Proc. of Second Asia
Pasific Conf. on Algal Biotechnol.
Univ. of Malaysia. pp: 33-38.
112
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 102-112
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik
Penelitian Perikanan Indonesia. XI
(5): 75-83.
Jussila, J. 1997. Physiological Responses
of Astacid Crayfishes (Crustacea:
Dekapoda) To Conditions of
Intensive Culture. Kuopio Uneversity
Publications
C.
Natural
and
Environmental Sciences, 67 p.