hidrogen oksida
(36g)
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan
kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
A. HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada
temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den tekanan
2 atmosfir ?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2.5 = P2 . 10 P2 = 1 atmosfir
B. HUKUM GAY-LUSSAC
"Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai
bilangan bulat den sederhana".
Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2
Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi
tersebut 1 liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:
V1/V2 = n1/n2 10/1 = (x/28) / (0.1/2) x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
C. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan
keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
D. HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
1 mol adalah satuan bilangan kimia yang jumlah atom-atomnya atau molekulmolekulnya sebesar bilangan Avogadro dan massanya = Mr senyawa itu.
Jika bilangan Avogadro = L maka :
L = 6.023 x 1023
Contoh:
Berapa molekul yang terdapat dalam 20 gram NaOH ?
Jawab:
Mr NaOH = 23 + 16 + 1 = 40
mol NaOH = massa / Mr = 20 / 40 = 0.5 mol
Banyaknya molekul NaOH = 0.5 L = 0.5 x 6.023 x 1023 = 3.01 x 1023 molekul.
2. Sebanyak 5.4 gram logam alumunium (Ar = 27) direaksikan dengan asam klorida
encer berlebih sesuai reaksi :
2 Al (s) + 6 HCl (aq) 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g)
Berapa gram aluminium klorida dan berapa liter gas hidrogen yang dihasilkan
pada kondisi standar ?
Jawab:
Dari persamaan reaksi dapat dinyatakan
2 mol Al x 2 mol AlCl3 3 mol H2
5.4 gram Al = 5.4/27 = 0.2 mol
Jadi:
AlCl3 yang terbentuk = 0.2 x Mr AlCl3 = 0.2 x 133.5 = 26.7 gram
Volume gas H2 yang dihasilkan (0o C, 1 atm) = 3/2 x 0.2 x 22.4 = 6.72 liter
3. Suatu bijih besi mengandung 80% Fe2O3 (Ar: Fe=56; O=16). Oksida ini direduksi
dengan gas CO sehingga dihasilkan besi.
Berapa ton bijih besi diperlukan untuk membuat 224 ton besi ?
Jawab:
1 mol Fe2O3 mengandung 2 mol Fe
maka : massa Fe2O3 = ( Mr Fe2O3/2 Ar Fe ) x massa Fe = (160/112) x 224 = 320
ton
Jadi bijih besi yang diperlukan = (100 / 80) x 320 ton = 400 ton
4. Untuk menentukan air kristal tembaga sulfat 24.95 gram garam tersebut
dipanaskan sampai semua air kristalnya menguap. Setelah pemanasan massa
garam tersebut menjadi 15.95 gram. Berapa banyak air kristal yang terkandung
dalam garam tersebut ?
Jawab :
misalkan rumus garamnya adalah CuSO4 . xH2O
CuSO4 . xH2O
CuSO4 + xH2O
: mol O2
: 100
:5
: mol CO2
: 60
:3
=1
=1
=1
: (x + 1/4y)
: (x + 1/4y)
: (x + 1/4y)
:x
:x
:x
atau:
1 : 3 = 1 : x x = 3
1 : 5 = 1 : (x + 1/4y) y = 8
Jadi rumus hidrokarbon tersebut adalah : C3H8
PEREAKSI PEMBATAS
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang dicampurkan
tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti bahwa
ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian disebut
pereaksi pembatas. Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Anda perhatikan gambar di bawah ini!
X + 2Y......
......XY2
x 2 mol S
x 10 mol F2
..............= x 10 mol
..............= 3,33 mol
Hal ini tidak mungkin terjadi, karena S yang tersedia hanya 2 mol.
Jadi yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah S!
Banyaknya mol SF6 yang terbentuk = x mol S
a. mol SF6 =1 x 2 mol = 2 mol
b. zat yang tersisa adalah F2, sebanyak = 10 mol 6 mol
= 4 mol F2
Soal di atas dapat juga diselesaikan dengan:
- setarakan reaksinya
- semua pereaksi diubah menjadi mol
- bagikan masing-masing mol zat dengan masing-masing koefisiennya.
- Nilai hasil bagi terkecil disebut pereaksi pembatas (diberi tanda atau
lingkari)
- cari mol zat yang ditanya.
- Ubah mol tersebut menjadi gram/liter/partikel sesuai pertanyaan.
Penyelesaian:
.....S .....+ .....3 F2 SF6
..... ...............
.....2 mol ........10 mol
..... ...............
.....
= 2..........
.. SF6
a. mol SF6 =
...............=1 x 2 mol = 2 mol
b. mol F2 yang bereaksi =
x 2 mol S
x 2 mol S
.................................=
x 2 mol = 6 mol
....mol F2 sisa = mol tersedia - mol yang bereaksi
....................= 10 mol - 6 mol = 4 mol
Bagaimana? Mudah bukan? Coba perhatikan lagi contoh berikut ini!
!
2. 10 gram Fe dipanaskan dengan 3,2 gram S membentuk besi sulfida,
menurut persamaan:
mol ..........=
mol
.. FeS (s)
a. Pereaksi pembatas S
b. FeS yang terjadi = x 0,1 mol
...........................= 0,1 mol
.....g FeS = 0,1 x Mr FeS
.............= 0,1 x 88
.............= 8,8 gram
c. Fe yang bereaksi = x 0,1
...........................= 0,1 x 56
...........................= 5,6 gram
....Fe sisa = 10 - 5,6 gram = 4,4 gram
Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!
LATIHAN
1. 0,5 mol N2 direaksikan dengan 3 mol H2 menurut reaksi:
....N2 ....+ .... H2 ..
.. NH3
a. Tentukan pereaksi pembatas
b. Berapa liter NH3 (STP) dihasilkan?
c. Berapa mol zat sisa?
2. 22,4 L gas SO2 direaksikan deangan 33,6 L gas O2 (STP) membentuk
gas SO3. Berapa gram SO3 yang terjadi? ( Ar S = 32 ; O = 16 )
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut!
KUNCI LATIHAN
1. Reaksi:
....N2 (g) ....+ .. 3 H2 (g) .
...2 NH3 (g)
.... .................
....0,5 mol .... ....3 mol
..... ................
....= 0,5 ............= 1 (Nilai 0, 5 < 1)
Maka pereaksi pembatas adalah N2, sehingga:
....N2 (g) + 3 H2 (g)
.... ............
....0,5 mol
2 NH3 (g)
....=
mol =
mol
....= 1 mol ........= 1,5 mol
.... ....................
....
= 0,5 ........
Senyawa hidrokarbon terdiri atas karbon dan hidrogen. Bagian dari ilmu kimia yang
membahas senyawa hidrokarbon disebut kimia karbon. Dulu ilmu kimia karbon
disebut kimia organik, karena senyawa-senyawanya dianggap hanya dapat diperoleh
dari tubuh makhluk hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik. Akan tetapi sejaka
Friedrich Wohler pada tahun 1928 berhasil mensintesis urea (suatu senyawa yang
terdapat dalam air seni) dari senyawa anorganik, amonium sianat dengan jalan
memanaskan amonium sianat tersebut.
O
||
NH4+CNO- H2N - C - NH2
Begitu keberhasilan Wohler diketahui, banyaklah sarjana lain yang mencoba
membuat senyawa karbon dari senyawa anorganik. Lambat laun teori tentang daya
hidup hilang dan orang hanya menggunakan kimia organik sebagai nama saja tanpa
disesuaikan dengan arti yang sesungguhnya. Sejaka saat itu banyak senyawa karbon
berhasil disintesis dan hingga sekarang lebih dari 2 juta senyawa karbon dikenal
orang dan terus bertambah setiap harinya. Apa sebabnya jumlah senyawa karbon
sedemikian banyak bila dibandingkan dengan jumlah senyawa anorganik yang hanya
sekitar seratus ribuan ?
Selain perbedaan jumlah yang sangat mencolok yang menyebabkan kimia karbon
dibicarakan secara tersendiri , karena memang terdapat perbedaan yang sangat
besar antara senyawa karbon dan senyawa anorganik seperti yang dituliskan berikut
ini.
Senyawa karbon
Senyawa anorganik
H H
\ /
C
/ \
H
H
empat ikatan kovalen dari molekul metana
Selain itu atom karbon mempunyai kemampuan untuk membentuk ikatan dengan
atom karbon lain membentuk rantai karbon yang terbuka atau tertutup/berlingkar.
Contoh-contoh rantai karbon dapat digambarkan dengan rumus struktur :
| |
-C-C| |
rantai terbuka
| | |
-C-C-C| | |
C
rantai terbuka dan bercabang
|
|
-C-C| |
-C-C| |
rantai tertutup
Sekarang terjawablah mengapa jumlah senyawa karbon demikian banyaknya
walaupun jumlah jenis unsur pembentuknya sedikit.
Kita mulai dengan klasifikasi hidrokarbon yang merupakan senyawa yang hanya
tersusun oleh karbon dan hidrogen. Sedangkan senyawa karbon lainnya dapat
dipandang sebagai turunan dari hidrokarbon. Hidrokarbon masih dapat dibagi
menjadi dua kelompok utama: hidrokarbon alifatik, termasuk di dalamnya adalah
yang berantai lurus, yang berantai cabang, dan rantai melingkar, dan kelompok
kedua, hidrokarbon aromatik yang mengandung cincin atom karbon yang sangat
stabil.
Hidrokarbon alifatik masih dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelipatan
ikatan karbon-karbon; hidrokarbon jenuh yang mengandung ikatan tunggal karbonkarbon; dan hidrokarbon tak jenuh yang mengandung paling sedikit satu ikatan
rangkap dua karbon-karbon atau ikatan rangkap tiga.
Alkana
Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa yang
memenuhi rumus umum CnH2n+2 yang dinamakan alkana atau parafin. Suku perfama
sampai dengan 10 senyawa alkana dapat anda peroleh dengan mensubstitusikan
harga n dan tertulis dalam tabel berikut.
Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana
Suku
ke
rumus molekul
nama
titik didih
(C/1 atm)
massa 1 mol
dalam g
1 CH4
metana
-161
16
2 C2H6
etana
-89
30
3 C3H8
propana
-44
44
4 C4H10
butana
-0.5
58
5 C5H12
pentana
36
72
6 C6H14
heksana
68
86
7 C7H16
heptana
98
100
8 C8H18
oktana
125
114
9 C9H20
nonana
151
128
10
10 C10H22
dekana
174
142
Selisih antara suku satu dan suku berikutnya selalu sama, yaitu -CH2 atau 14 satuan
massa atom, sehingga seperti suatu deret dan disebut deret homolog (deret
sepancaran). Ternyata banyak senyawa-senyawa karbon yang merupakan deret
seperti alkana seperti yang akan kita pelajari nanti. Bagaimana kita dapat memberi
nama pada suku-suku alkana, untuk itu perhatikan nama setiap suku itu dan nama
umum. Umpamanya, metana dan alkana apanya y yang sama? Akhiran -ana, jadi
alk- diganti dengan met- untuk suku pertama, suku kedua dengan et-, suku ketiga
dengan prop-, suku keempat dengan but-, mulai suku kelima dan seterusnya diberi
awalan angka-angka Latin; pent- untuk 5, heks- untuk 6, hept- untuk 7, okt- untuk
8, non- untuk 9, dan dek- untuk 10. Hasil penamaan sudah dapat anda lihat pada
tabel di atas. Anda harus betul-betul menguasai nama-nama dari kesepuluh alkana
yang sederhana ini karena akan merupakan dasar bagi penamaan senyawa-senyawa
karbon lainnya.
Alkana-alkana penting sebagai bahan bakar dan sebagai bahan mentah untuk
mensintesis senyawa-senyawa karbon lainnya. Alkana banyak terdapat dalam minyak
bumi, dan dapat dipisahkan menjadi bagian-bagiannya dengan distilasi bertingkat.
Suku pertama sampai dengan keempat senyawa alkana berwujud gas pada
temperatur kamar. Metana biasa disebut juga gas alam yang banyak digunakan
sebagai bahan bakar rumah tangga/industri. Gas propana, dapat dicairkan pada
tekanan tinggi dan digunakan pula sebagai bahan bakar yang disebut LPG (liquified
petroleum gas). LPG dijual dalam tangki-tangki baja dan diedarkan ke rumah-rumah.
Gas butana lebih mudah mencair daripada propana dan digunakan sebagai "geretan"
rokok. Oktana mempunyai titik didih yang tempatnya berada dalam lingkungan
bahan bakar motor. Alkana-alkana yang bersuhu tinggi terdapat dalam kerosin
(minyak tanah), bahan bakar diesel, bahan pelumas, dan parafin yang banyak
metana
etana
propana
butana
Formula
(rumus)
CH4
C2H6
C3H8
C4H10
Formula struktural
H
|
H-C-H
|
H
H
|
H-C|
H
H
|
C-H
|
H
H
|
H-C|
H
H H
| |
C-C-H
| |
H H
H H
| |
H-C-C| |
H H
H
H
| |
C-C-H
| |
H H
| |
| |
-C-C-C-C| |
| |
sekarang anda tinggal membubuhkan atom-atom hidrogennya
H H
| |
H-C-C| |
H H
H
H
| |
C-C-H
| |
H H
Kalau anda membuat molekul butana dengan molymod, terlihat bahwa rantai
karbonnya tidak benar-benar lurus seperti rumus strukturnya, karena atom karbon
tetrahedral mencegah gambaran rantai karbon lurus. Kebanyakan yang kita tuliskan
adalah rumus struktur yang lebih sederhana lagi yaitu:
CH3 - CH2 - CH2 - CH3 atau CH3CH2CH2CH3
Jadi asal terbaca rantai karbonnya, itulah yang akan kita gunakan selanjutnya asal
selalu ingat bahwa sesungguhnya adalah gambaran ruang.
Sekarang bagaimana memberi nama isomer butana itu ? Untuk itu marilah kita
gunakan aturan tata nama yang diterbitkan IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry).
1. Rantai karbon berurutan yang terpanjang dalam suatu molekul ditentukan
sebagai rantai induk. Carilah namanya pada tabel suku pertama sampai
dengan 10 senyawa alkana dan letakkan di bagian belakang Kadang-kadang
rumus struktur itu tidak digambarkan dengan rantai karbon terpanjang dalam
garis lurus.
2. Isomer bercabang diberi nama sebagai turunan rantai lurus di mana satu atau
beberapa atom hidrogen diganti dengan pecahan alkana. Pecahan alkana ini
disebut gugus alkil, biasa diberi tanda -R (dari kata radikal), dan mempunyai
rumus umum -CnH2n+1
Dengan mengganti n dengan angka-angka diperoleh suku-sukunya seperti
terlihat pada tabel berikut
Beberapa gugus alkil
n
-CnH2n+1
Rumus struktur
sederhana
-CH3
H
|
-C-H
|
H
-CH3
-C2H5
H H
| |
-C-C-H
| |
H H
-CH2-CH3
-C3H7
H H H
| | |
- C - C - C- H
| | |
H H H
-CH2-CH2-CH3
-C4H9
H H H
H
| | |
|
-C-C-C-C-H
| | | |
H H H H
-CH2-CH2-CH2-CH3
Nama
metil
etil
propil
butil
H
H
H H
|
|
|
|
C4 - C3 - C2 - C1 - H
|
|
|
|
H
H H-C-H H
|
H
tabel
kalau
2,3-dimetilbutana
Alkena tergolong hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap
dua antara dua atom C yang berurutan. Jadi rumus umumnya mempunyai 2 atom H
lebih sedikit dari alkana karena itu rumus umumnya menjadi CnH2n+2-2H = CnH2n.
Kekurangan jumlah atom H pada alkena dibandingkan dengan jumlah atom H pada
alkana dapat dijelaskan sebagai berikut. Perhatikan untuk n = 2, pada alkana adalah
C2H6 sedang pada alkena adalah C2H4, bagaimana dapat digambarkan rumus
strukturnya? Perhatikan contoh berikut!
H
|
H-C|
H
H
H
H
|
|
|
C - H berubah menjadi H - C = C - H
|
H
1
2
3
4
5
2
3
4
5
6
rumus struktur
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
=
=
=
=
=
CH2
CH CH CH CH -
CH3
CH2 - CH3
CH2 - CH2 - CH3
CH2 - CH2 -CH2 - CH3
nama
etena
propena
1-butena
1-pentena
1-heksena
Nama alkena berbeda dengan alkana hanya pada bagian belakang, jadi bagian yang
menunjuk pada jumlah tidak berubah. Bagaimana memberi nama alkena yang
bercabang? Secara garis, besar tidak berbeda dengan cara memberi nama alkana
yang bercabang, tetapi pada penentuan rantai induk yang terpanjang harus rantai
yang mengandung ikatan rangkap. Jadi ikatan rangkapnya diutamakan dengan
nomor terkecil. Sebagai contoh lihatlah rumus struktur berikut ini.
H
H
H H
|
|
|
|
1
C = C2 - C3 - C4 - H
|
|
|
H
CH3 H
Pada alkana tidak ada bagian dari rumus strukturnya yang mempunyai ciri khas,
sebaliknya pada alkena ada bagian dari rumus strukturnya yang mengandung satu
ikatan rangkap dua. Bagian ini (-C=C-) disebut gugus fungsional.
Suku alkena yang banya dikenal adalah etena (etilena) dan propena (propilena) yang
merupakan bahan dasar untuk membuat plastik polietena (politena) dan polipropilen.
Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap
molekulnya mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan.
Untuk membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron,
sehingga tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat atom H.
Jumlah atom H, yang dapat diikat berkurang dua, maka rumus umumnya menjadi
CnH2n+2 - 4H = CnH2n-2
Seperti halnya alkena, alkuna juga mempunyai suku pertama dengan harga n = 2,
sehingga rumus molekulnya C2H2, sedang rumus strukturnya H - C C - H. Senyawa
alkuna tersebut mempunyai nama etuna atau dengan nama lazim asetilena.
Asetilena merupakan suatu gas yang dihasilkan dari reaksi karbon dengan air dan
banyak digunakan oleh tukang las untuk menyambung besi.
CaC2 (s) + 2 H20 (l) C2H2 (g) + Ca(OH)2 (aq)
karbida
asetilena
Tata nama alkuna sama dengan alkana atau alkena, bagian pertama menunjuk pada
jumlah sedang bagian kedua adalah akhiran -una, tetapi suku pertamanya juga
CH2=CH-CH2-CH3
CH3-CH=CH-CH3
CH2=C-CH3
|
CH3
pada alkuna
CH3C-CH2-CH3
CH3-CC-CH3
1-butuna
2-butuna
Jadi peristiwa isomeri terjadi pula pada alkena dan alkuna, bahkan penyebabnya
dua. Kalau pada alkana hanya pada rantainya berbeda (disebut isomeri rantai), pada
alkena dan alkuna dapat pula disebabkan ikatan rangkapnya berpindah tempat
(disebut isomeri posisi) karena itu letak ikatan rangkap pada suku-suku alkena dan
alkuna yang lebih tinggi selalu diberi nomor seperti terlihat di atas.
Seperti dikatakan dalam klasifikasi hidrokarbon, masih banyak hidrokarbon lainnya, tetapi rumus umumnya kadang-kadang sama dengan rumus
umum yang ada antara lain rumus umum alkena. Rumus umum alkena juga menunjukkan hidrokarbon siklis yang jenuh yang dikenal sebagai
siklana (siklo-alkana) dan siklo-propana sebagai suku pertamanya mempunyai harga n = 3. Alkandiena dan siklo-alkena mempunyai rumus umum
yang sama dengan alkuna. Rumus molekul C5H8 dapat merupakan pentuna, isoprena (monomer dari karet alam atau siklopentana).
pentuna
isoprena
Adalagi hidrokarbon berlingkar yang mengandung cincin segi enam, dikenal sebagai
hidrokarbon aromatik karena umumnya hidrokarbon ini harum baunya walaupun
banyak juga yang beracun. Struktur utama senyawa aromatik yang menjadi dasar
sifat-sifat kimianya adalah cincin benzena. Cincin benzena biasa digambarkan
sebagai segi-enam beraturan dengan tiap sudut ditempati oleh atom C yang
mengikat satu atom H dan ikatan rangkap yang berselang-seling antara dua atom C
yang berurutan (lihat gambar di bawah ini). Gambaran ini sempat menguasai
senyawa aromatik untuk beberapa puluh tahun sebelum akhirnya diubah karena
sifat-sifat utama ikatan rangkap tidak tampak pada gambaran struktur benzena
sebelumnya. Hidrokarbon aromatik banyak pula terdapat dalam minyak bumi.
rumus lama struktur benzena
H
|
H
C H
\ // \ /
C
C
|
||
C
C
/ \\ / \
H C
H
|
H
1. KOMPOSISI
- Iso oktan (= 2, 2, 4 - trimetil pentana)
- n heptan (menimbulkan knocking)
2. BILANGAN OKTAN
Kadar iso oktan dalam bensin
3. KOMERSIAL
- Premium bilangan oktan + 80
- Premix bilangan oktan + 94
5. BENSIN CRACKING
Diperoleh melalui proses pemutusan Hidrokarbon
C12H26 > C6H14 + C6H12
425 C 25 atm