HASIL PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan anlisis data mengenai
Hubungan Antara Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Ekslusif Terhadap
Kejadian Diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Bayi Usia 6-12
Bulan Di Puskesmas Cisadea. Pengambilan Data dilaksanakan bulan Februari
sampai Maret 2014 di Posyandu dibawah naungan Puskesmas Cisadea dengan
responden sebanyak 58 orang.
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian (GAMBARNYA DIBESARIN)
28%
Usia 26-28
60%
Usia 29-31
Pendidikan
40%
Menengah (SMA/Sederajat)
Pekerjaan
13%
Ibu Rumah Tangga
Swasta
87%
Usia
12%
7 bulan
21%
8 bulan
5%
26%
9 bulan
10 bulan
11 bulan
36%
Gambar 5.5 Usia Bayi pada Posyandu dibawah naungan Puskesmas Cisadea
Frekuensi
38
20
Prosentase (%)
66%
34%
Frekuensi
44
14
Prosentase
76%
24%
Frekuensi
48
10
Prosentase (%)
83%
17%
Tabel 5.4 Distribusi Kejadian ISPA Pada Bayi Usia 6-12 Bulan
Kejadian ISPA
ISPA (-)
Frekuensi
28
Prosentase (%)
48%
ISPA (+)
30
52%
Dari kedua tabel diatas dapat terlihat bahwa dari 58 responden yang pernah
mengalami diare 5 (9%), tidak mengalami diare 53 (91%), mengalami batuk
pilek 30 (52%) dan tidak mengalami batuk pilek 28 (48%).
Kejadian Diare
Inisiasi Menyusu
Total
Dini (IMD)
IMD (+)
Diare (-)
Diare (+)
38
38
IMD (-)
11
48
10
58
9responden. Selain itu pada yang tidak melaksanakan IMD dan memberikan
MPAsi kejadian diare (+) 8 untuk kejadian diare (-) 1.
R . Prevalens
D
R . Prevalens
D
Prevalensi rasio
38 11
38 9
418
342
1,2
Pelaksanaan
Inisiasi Menyusu
Dini (IMD)
IMD (+)
IMD (-)
IMD (-) dengan
PASI
ISPA (+)
12
10
9
Total
38
11
9
Total
27
31
58
R . Prevalens
R . Prevalens
D
Prevalensi rasio
26 11
38 1
286
38
7,5
Artinya dari prevalensi rasio adalah dengan pelaksanaan IMD dapat
meningkatkan 7,5 kali ketahanan bayi terhadap kejadian ISPA.
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Hubungan Antara Pelaksanaan ASI Ekslusif Terhadap
Kejadian Diare di Puskesmas Cisadea.
Pelaksanaan ASI
Kejadian Diare
Ekslusif
ASI Ekslusif (+)
ASI Ekslusif (-)
Total
Diare (-)
43
11
54
Diare (+)
1
3
4
Total
44
14
58
Prevalensi rasio
R . Prevalens
R . Prevalens
D
43 14
44 11
602
484
1,4
Pelaksanaan ASI
Kejadian Diare
Total
Ekslusif
ASI EKslusif (+)
ASI Ekslusif (-)
Total
Hasil
tabulasi
ISPA (-)
26
2
28
silang
(crosstab)
ISPA (+)
18
12
30
pada
tabel
44
14
58
terlihat
dengan
melaksanakan ASI Ekslusif kejadian ISPA (+) 18 responden dan kejadian ISPA (-)
R . Prevalens
R . Prevalens
D
Prevalensi rasio
26 14
44 2
364
88
4,1
Artinya dari prevalensi rasio adalah dengan pelaksanaan ASI ekslusif
dapat meningkatkan 4,1 kali ketahanan bayi terhadap kejadian ISPA
Dari hasil uji korelasi spearman diperoleh nilai koefisien korelasi antara
IMD dengan kejadian diare nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 (p<0,05) yang
berarti IMD memiliki hubungan (korelasi) yang lemah dengan kejadian diare.
Arah korelasi negatif menunjukkan adanya penurunan kejadian diare terhadap
pelaksanaan IMD. Sedangkan untuk nilai koefisien korelasi antara IMD dan
kejadian ISPA nilai signifikansi (p) sebesar 0.000 (p<0,05) yang berarti IMD
memiliki hubungan (korelasi) yang lemah dengan kejadian ISPA. Arah korelasi
negatif menunjukkan penurunan kejadian ISPA terhadap pelaksanaan IMD.
Pada uji korelasi spearman untuk ASI Ekslusif diperoleh nilai koefisien
korelasi antara ASI Ekslusif dengan kejadian diare nilai siginfikansi (p) sebesar
0,000 (p<0,05) yang berarti ASI Ekslusif memiliki hubungan (korelasi) yang
lemah dengan kejadian diare. Arah korelasi negatif menunjukkan adanya
penurunan kejadian diare terhadap pelaksanaan ASI Ekslusif. Sedangkan untuk
nilai koefisien korelasi antara ASI Ekslusif dan kejadian ISPA nilai signifikansi (p)
sebesar 0,006 (p<0,05) yang berarti ASI Ekslusif memiliki hubungan (korelasi)
yang lemah dengan kejadian ISPA. Arah korelasi negatif menunjukkan
penurunan kejadian ISPA terhadap pelaksanaan ASI Ekslusif.
Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang
menyatakan terdapat hubungan antara IMD dan ASI Ekslusif terhadap kejadian
ISPA dan diare pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Cisadea.