(ULTISOLS) RANGKASBITUNG
Endang Suparma Yusmandhany1
Penempatan Bibit
30
yaitu pada umur 21 hari, karena pada umur tersebut kecambah berada pada stadia pancing. Untuk memudahkan
pekerjaan pemindahan bibit digunakan solet (pencukil) dari
bambu.
Kontrol
A
B
C
D
E
Pemupukan
Dosis pupuk yang dianjurkan untuk bibit karet yang
berasal dari biji klon GT 1 adalah 7 g urea, 7 g SP-36, 3 g MOP/
pohon, dan biofertilizer EMAS. Pupuk diberikan sekaligus
pada saat pertama kali pemupukan.
Pupuk diberikan dengan cara membuat galian (rorak)
sedalam 2-4 cm melingkar mengelilingi bibit. Setelah pupuk
diberikan, rorak ditimbun lagi. Pupuk urea diberikan secara
terpisah, sedangkan SP-36, MOP dan biofertilizer EMAS
disatukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penetapan jumlah agregat tanah sebelum perlakuan adalah 50,80% dengan indeks stabilitas agregat 50, atau
tergolong kurang stabil. Hal ini menunjukkan bahwa tanah
tersebut mempunyai C-organik rendah dan kehidupan
mikroorganisme tanah kurang.
Perlakuan
Jumlah agregat
(%)
Indeks stabilitas
agregat
50,8
68,5
65,0
65,3
67,6
63,0
50
85
91
96
92
81
(kurang stabil)
(agak stabil)
(sangat stabil)
(sangat stabil)
(sangat stabil)
(stabil)
Keterangan :
A= P 100% + E (7 g urea + 7 g SP-36 + 3 g MOP/pohon + 14 g
biofertilizer EMAS)
B= P 75% + E (5,25 g urea + 5,25 g SP-36 + 2,25 g MOP/pohon
+14 g biofertilizer EMAS)
C= P 50% + E (3,50 g urea + 3,50 g SP-36 + 1,5 g MOP/pohon
+ 14 g biofertilizer EMAS)
D= P 25% + E (1,17 g urea + 1,17 g SP-36 + 0,375 g MOP/
pohon + 14 g biofertilizer EMAS)
E= P 0% + 14 g biofertilizer
Azotobacter
(x 10 3 )
Azospirillum
(x 10 4 )
Bakteri pelarut P
(x 10 4 )
A
B
C
D
E
31
31
114
71
149
18
9
24
9
11
24
15
89
49
36
Perlakuan pemupukan pada umumnya dapat meningkatkan persentase agregat antara 63-68,50% dan nilai indeks
stabilitas agregat 81 (stabil ) sampai 96 (sangat stabil). Hasil
penetapan persentase agregat dan indeks stabilitas agregat
tanah disajikan pada Tabel 1.
Keterangan :
A= P 100% + E (7 g urea + 7 g SP-36 + 3 g MOP/pohon + 14 g
biofertilizer EMAS)
B= P 75% + E (5,25 g urea + 5,25 g SP-36 + 2,25 g MOP/pohon
+14 g biofertilizer EMAS)
C= P 50% + E (3,50 g urea + 3,50 g SP-36 + 1,5 g MOP/pohon
+ 14 g biofertilizer EMAS)
D= P 25% + E (1,17 g urea + 1,17 g SP-36 + 0,375 g MOP/
pohon + 14 g biofertilizer EMAS)
E= P 0% + 14 g biofertilizer
31
KESIMPULAN
Penambahan biofertilizer EMAS 14 g pada pupuk
konvensional (urea, SP-36, dan MOP) dengan dosis 3,50 g
urea, 3,50 g SP-36 dan 1,50 g MOP/pohon pada tanah
podsolik merah kuning (Ultisols) mampu memperbaiki kemantapan agregat tanah, menambah aktivitas biologis tanah
dan penambatan N bebas dari atmosfir, serta melarutkan P
dan K pada tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Dobereiner, J. and F.O. Pedrose. 1987. Nitrogen-fixing bacteria in
non-leguminous crop plant. Sringer, Berlin. p. 168.
32