1475 3501 1 SP
1475 3501 1 SP
Oleh
PUTRI EKSANIKA
I34110063
Dosen
Ir. Sutisna Riyanto, MS.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang berjudul
Pemanfaatan Media Sosial di Internet oleh Penyuluh Pertanian benar-benar
hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada
perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya
dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
Putri Eksanika
NIM. I34110063
ABSTRAK
Oleh
Putri Eksanika
I34110063
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Studi Pustaka berjudul Pemanfaatan Media Sosial di Internet oleh
Penyuluh Pertanian ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk
memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Sutisna Riyanto,
MS. sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan
selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan studi pustaka ini. Penulis
juga menyampaikan hormat dan terimakasih kepada orang tua tercinta Papah Eko
Santoso dan Mamah Ishartini yang selalu mendoakan dan senantiasa
melimpahkan kasih sayangnya kepada penulis, Putra Bagus Khalis selaku adik
yang selalu memberikan dukungannya kepada penulis, serta Lukman Hakim yang
telah membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan laporan studi
pustaka ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman
SKPM 48, senior SKPM 46 dan 47 yang banyak memberi referensi untuk
penulisan, rekan-rekan HIMASIERA 2013/2014, khususnya divisi photography
and cinematography yang selalu memberikan semangat dan membantu penulis
untuk keluar sejenak dari rutinitas penulisan studi pustaka.
Semoga Laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak.
Putri Eksanika
NIM. I34110063
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................................
Latar Belakang..................................................................................................
Tujuan Penulisan...............................................................................................
Metode Penulisan..............................................................................................
RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA...............................................................
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyuluh dalam Pemanfaatan Media......
Perilaku Pemanfaatan Media Internet Sebagai Sumber Belajar Pada Mata
Pelajaran Sosiologi di SMA..............................................................................
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Perilaku
Cyberbullying Pada Siswa SMAN 12 Pekanbaru.............................................
Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet dalam Kehidupan
Remaja di Pedesaan..........................................................................................
Perkembangan Pola Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian di Indonesia
.........................................................................................................................
Penggunaan Internet dan Kategori Sosial Penggunanya................................
Efektivitas Komunikasi Pembelajaran Melalui Media Website untuk
Materi Ajaran Fisika.......................................................................................
Pemanfaatan Media Komunikasi Melalui Jejaring Sosial di Masyarakat......
Hubungan Antara Kepuasan Kerja dan Sikap Terhadap Profesi dengan
Motivasi Kerja Penyuluh Pertanian................................................................
Sikap dan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis....................
Kontrol Diri dan Intensitas Penggunaan Facebook pada Remaja..................
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN....................................................................
Pemanfaatan Media Sosial di Internet............................................................
Pola Komunikasi Penyuluhan Pertanian.........................................................
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyuluh dalam Pemanfaatan Media
Sosial di Internet.............................................................................................
SIMPULAN................................................................................................................
Hasil Rangkuman dan Pembahasan................................................................
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi.................................
Usulan Kerangka Analisis Baru......................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
RIWAYAT HIDUP......................................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Persentase Penduduk yang Pernah Mengakses Internet dalam 3 bulan
Terakhir Menurut Klasifikasi Daerah Tahun 2010 2012............................................
10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model SMCR Searah................................................................................
Gambar 2. Model Komunikasi Jejaring......................................................................
Gambar 3. Diagram Kepemilikan Media Komunikasi dan Informasi........................
Gambar 4. Kerangka Analisis.....................................................................................
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan pertanian saat ini lebih ditekankan pada peningkatan
kualitas sumberdaya manusia. Upaya-upaya pembangunan pertanian tidak terlepas
dari peran serta para penyuluh pertanian, hal tersebut semakin menegaskan
pentingnya peran penyuluh pertanian. Penyuluhan pertanian di Indonesia di atur
melalui UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan1 yang menjadi landasan hukum dalam penyelenggaraan
penyuluhan dan menjadi pilar kebangkitan penyuluhan yang sesuai untuk
mensejahterakan masyarakat. Tenaga penyuluh merupakan ujung tombak
pelaksanaan penyuluhan karena berhadapan langsung dengan masyarakat di
lapangan.
Perkembangan penyuluh pertanian di Indonesia, menurut Sadono (2012)
dalam disertasinya, penyuluhan pertanian di Indonesia telah mempunyai sejarah
yang cukup panjang, yang dimulai sejak awal abad 20. Penyuluhan pertanian
bermula dari adanya kebutuhan untuk meningkatkan hasil pertanian, baik untuk
kepentingan penjajah maupun untuk memenuhi kebutuhan pribumi. Kebutuhan
peningkatan produksi pertanian diperhitungkan akan dapat dipenuhi seandainya
teknologi-teknologi maju yang ditemukan para ahli dapat dipraktekkan oleh para
petani sebagai produsen primer. Dengan hasil yang cukup menggembirakan,
usaha-usaha ini terus dikembangkan dan kemudian dibentuk suatu sistem
penyuluhan pertanian yang melembaga di Indonesia dengan dibentuknya Dinas
Penyuluhan (Landbouw Voorlichting Dients atau LVD) pada tahun 1908 di bawah
Departemen Pertanian (BPLPP 1978, Iskandar 1969). Setelah mencapai
kemerdekaan, usaha penyuluhan pertanian terus dikembangkan oleh pemerintah.
Berbagai sarana dan prasarana pertanian disediakan. Jumlah penyuluh ditambah
dan ditingkatkan kemampuannya, demikian juga segala kemudahan bagi petani,
termasuk berbagai subsidi, dan sebagainya. Namun demikian, sejalan dengan
perjalanan politik pemerintahan Indonesia, paradigma penyuluhan pertanian tidak
terlepas dari perkembangan tersebut.
Kondisi penyuluhan pada era otonomi daerah, menurut Anwas (2009)
dalam disertasinya, di sisi lain perubahan pemerintahan khususnya otonomi
daerah
memunculkan
perubahan-perubahan
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan. Sistem pemerintahan yang semula bersifat sentralistik berubah
menjadi desentralistik, berimplikasi pada munculnya berbagai permasalahan
dalam pembangunan pertanian termasuk dalam penyelenggaraan penyuluhan.
Keterbatasan jangkauan penyuluhan pertanian memerlukan pendekatan baru
dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian.
1 http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/37/193.bpkp
Klasifikasi Daerah
Perkotaan
Pedesaan
2010
17.74
4.16
10.92
2011
19.53
5.08
12.28
2012
23.04
6.31
14.70
berbagi informasi. Maka dari itu, menarik untuk dilakukan pengkajian mengenai
pemanfaatan media sosial di internet oleh penyuluh pertanian.
Tujuan Penulisan
Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana
pemanfaatan media sosial di internet, menganalisis pola komunikasi penyuluh
pertanian, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyuluh dalam
pemanfaatan media sosial di internet.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan studi pustaka ini ialah
penelaahan dan analisis data sekunder yang relevan dengan topik studi pustaka.
Langkah pertama ialah pengumpulan berbagai data sekunder berupa hasil
penelitian seperti skripsi, tesis, jurnal, disertasi, maupun buku-buku mengenai
media sosial dan penyuluh pertanian. Kemudian data sekunder tersebut dipelajari,
diringkas, serta disusun menjadi sebuah ringkasan studi pustaka yang relevan.
Selanjutnya dilakukan sintesis dan analisis dari hasil ringkasan studi pustaka.
Terakhir ialah penarikan hubungan dari semua hal yang telah dilakukan sehingga
memunculkan sebuah kerangka teoritis yang menjadi dasar perumusan masalah
bagi penelitian yang akan dilakukan.
1.
Judul
Tahun
: 2009
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: E. O. M. Anwas
Nama Jurnal
Volume (edisi)
: Vol. 07, No 2
Alamat URL
: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/view
/5689/4317
Tanggal diunduh
Ringkasan
Salah satu tantangan perubahan zaman di sektor pertanian adalah adanya tuntutan
globalisasi. Seiring perubahan zaman tersebut, masalah pertanian yang dihadapi
para petani juga semakin kompleks. Oleh karena itu, peran penyuluh menjadi
penting sebagai fasilitator dalam mengembangkan potensi petani. Tenaga
penyuluh merupakan ujung tombak pelaksanaan penyuluhan di lapangan.
Penyuluh dituntut untuk terus meningkatkan kualifikasinya. Dengan kata lain
penyuluh harus terus belajar. Melalui proses belajar, penyuluh akan mampu
menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi. Media belajar
sebagai wahana untuk melakukan proses belajar sangat bervariasi. Para penyuluh
dapat melakukan proses belajar melalui berbagai media belajar baik yang
dirancang secara khusus (by design) maupun yang dimanfatkan (by utilization). Di
era informasi ini banyak media yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
Dengan memanfaatkan media, penyuluh dapat belajar tanpa harus bergantung
pada dosen/instruktur, atau tanpa harus menunggu perintah (tugas belajar).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemanfaatan media
belajar yang dilakukan penyuluh pertanian serta menganalisis faktor-faktor yang
dominan mempengaruhi pemanfaatan media belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori (explanatory research).
Populasi adalah penyuluh pertanian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di
daerah pertanian padi (kabupaten Karawang) dan daerah pertanian sayuran
(kabupaten Garut) Provinsi Jawa Barat. Sampel penyuluh yang bertugas di daerah
pertanian padi dilakukan dengan teknik random sampling dan di daerah sayuran
dengan sensus, seluruhnya berjumlah 170 penyuluh. Pengumpulan data dilakukan
melalui questioner, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis korelasi, dan analisis
regresi berganda.
Judul
Tahun
: 2012
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
Nama Jurnal
: Jurnal Sosialitas
Volume (edisi)
: Vol. 02, No 1
Alamat URL
: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sosant/article/view/
417/202
Tanggal diunduh
Ringkasan
Saat ini, perkembangan ilmu pendidikan semakin maju di dalam proses
belajar mengajar. Melihat perkembangan zaman yang semakin maju, akan sangat
tertinggal di dunia pendidikan kita jika tidak bisa memanfaatkan internet,
sehingga dengan memanfaatkan internet sebagai sumber belajar, berupaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Dalam hal ini tentu saja bergantung pada
kemampuan dan kesiapan seorang guru dalam memanfaatkan internet sebagai
sumber belajar pada proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran
sosiologi. Oleh karena itu seorang guru diharapkan dapat memanfaatkan internet
sebagai sumber belajar pada penyelenggaraan dan pelaksanaan kurikulum pada
institusi pendidikan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku guru dalam pemanfaatan
media internet sebagai sumber belajar pada mata pelajaran sosiologi, serta
mengetahui dampak yang ditimbulkan dalam proses pembelajaran yang
memanfaatkan media internet sebagai sumber belajar pada mata pelajaran
sosiologi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Sumber data berasal dari narasumber atau informan yaitu Guru Sosiologi
SMA kota Surakarta dan sekretaris MGMP Sosiologi Surakarta; Peristiwa atau
aktivitas, dan dokumen atau arsip. Teknik pengambilan informan melalui teknik
Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam,
observasi dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber.
Analisis data menggunakan teknik analisis data model interaktif yakni dengan
tahapan sebagai berikut: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan
verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas seorang guru dalam
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar berbeda-beda, hal tersebut
dikarenakan persoalan yang dihadapi oleh guru dalam memanfaatkan internet
adalah banyaknya guru yang belum menguasai teknologi komputer, penguasaan
teknologi komputer dipengaruhi oleh faktor usia, tingkat pendidikan, sekaligus
kebiasaan guru saat mengajar, dan intensitas pemanfaatan internet banyak
dimanfaatkan oleh guru-guru berusia muda, dalam proses pembelajaran guru-guru
muda sudah mulai mengenal dan memanfaatkan internet. Dampak yang
ditimbulkan dengan pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran yaitu
merubah anak untuk menjadi lebih kritis dan kreatif tidak hanya berpegang pada
materi pelajaran yang ada di buku teks, proses pembelajaran di kelas menjadi
hidup, guru sekarang tidak harus banyak berbicara tetapi guru hanyalah seorang
yang membangkitkan dan menggali kemampuan siswa, dan juga penggunaan
komputer dan internet dapat mengurangi beban tugas guru dan siswa.
Analisis
Penelitian ini mengkaji mengenai perilaku pemanfaatan media internet
sebagai sumber belajar pada mata pelajaran sosiologi di SMA. Intensitas guru
dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar berbeda-beda. Hal tersebut
dikarenakan banyaknya guru yang belum menguasai komputer. Faktor usia,
tingkat pendidikan, dan kebiasaan guru saat mengajar mempengaruhi dalam
pemanfaatan internet sebagai sumber belajar. Guru dengan kategori usia muda
lebih terampil dalam memanfaatkan internet sebagai pendukung kegiatan belajar.
Dampak yang ditimbulkan, siswa/i menjadi lebih kritis karena materi ajaran
mereka tidak hanya berpegang pada buku teks saja dan penggunaan internet dapat
mengurangi beban tugas guru dan siswa. Di dalam penelitian ini, media sosial
yang digunakan untuk peningkatan informasi belajar adalah blog.
Kelebihan dari penelitian ini adalah penulis menambahkan subbab review
literatur, sehingga pembaca dapat memahami definisi dan teori mengenai internet,
sumber belajar, dan juga teori mengenai perilaku sosial atau disebut juga tindakan
sosial. Selain itu, penulis juga mencantumkan kerangka berpikir.
3. Judul
Tahun
: 2014
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Siti Nurjanah
Nama Jurnal
: Jom FISIP
Volume (edisi)
: Vol. 01, No 2
Alamat URL
: http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/29
67/2875
Tanggal diunduh
Ringkasan
Internet merupakan media baru, yaitu media yang terus berkembang
mengikuti perkembangan zaman atau seperti yang kita kenal yaitu media online.
Salah satu dampak kemajuan teknologi adalah dengan kehadiran masyarakat
informasi (information society). Namun setiap media komunikasi yang baru tidak
selalu menimbulkan dampak yang positif tetapi dapat juga menimbulkan dampak
yang negatif. Cyberbullying yang merupakan bentuk hal-hal negatif yang
menyertai penggunaan teknologi informasi yang sering terjadi di kalangan remaja.
Cyberbullying atau kekerasan dunia maya ternyata lebih menyakitkan jika
dibandingkan dengan kekerasan secara fisik. Korban cyberbullying sering kali
depresi, merasa terisolasi, diperlakukan tidak manusiawi, dan tak berdaya ketika
diserang, intimidasi fisik atau verbal pun menimbulkan depresi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana data penelitian
berupa angka-angka dan analisis yang menggunakan statistik. Jenis atau tipe riset
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanasi. Teknik sampling
yang digunakan peneliti memilih teknik sampling probabilitas yaitu sampel yang
ditarik berdasarkan probabilitas. Penelitian dilakukan terhadap 195 responden
yaitu pengguna aktif dari akun media sosial facebook di SMAN 12 Pekanbaru dan
pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Hasil pengambilan
data di olah dengan menggunakan SPSS 17 for windows.
Secara umum penelilitian ini menunjukkan hasil analisis deskriptif bahwa
kondisi penilaian responden terhadaap variabel-variabel penelitian ini secara
umum sudah baik. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya tanggapan responden
yang menyatakan setuju pada variabel media sosial facebook artinya pengguna
melakukan aktivitas di media sosial facebook. Sedangkan pada variabel perilaku
cyberbullying lebih dominan pernyataan kurang setuju,
artinya responden
sudah memiliki sikap yang baik dalam menggunakan media sosial sehingga
responden hanya sebagian kecil yang mendapatkan pengaruh dari media sosial
facebook terhadap perilaku cyberbullying.
Analisis
Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh penggunaan media sosial
facebook terhadap perilaku cyberbullying pada siswa SMAN 12 Pekanbaru. Pada
variabel media sosial facebook, pengguna melakukan aktivitas di media sosial
facebook. Sedangkan pada variabel perilaku cyberbullying lebih dominan
pernyataan kurang setuju, artinya responden sudah memiliki sikap yang baik
dalam menggunakan media sosial sehingga responden hanya sebagian kecil yang
mendapatkan pengaruh dari media sosial facebook terhadap perilaku
cyberbullying.
Kelebihan penelitian ini adalah, pada bab pendahuluan, penulis
mencantumkan teori menurut beberapa ahli dan fakta mengenai cyberbullying.
Kelebihan lainnya adalah, dalam jurnal ini penulis mencantumkan pula tinjauan
pustaka mengenai teori-teori dari beberapa ahli tentang media sosial, indikator
media sosial, sejarah facebook, serta definisi dan indikator cyberbullying.
4.
Judul
Tahun
: 2012
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Putri Ekasari
Nama Jurnal
Volume (edisi)
: Vol. 06, No 1
Alamat URL
: http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/58
09/4483
Tanggal diunduh
Ringkasan
Perkembangan teknologi dewasa ini, telah menyebabkan seseorang
melakukan kontak sosial tidak hanya melalui hubungan badaniyah, tetapi juga
melalui hubungan jarak jauh yang dijembatani oleh media komunikasi seperti
internet. Di Indonesia, perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat juga telah
dirasakan akibat masuknya pengaruh internet. Teknologi ini sudah dapat diakses
oleh berbagai kalangan masyarakat. Remaja sebagai salah satu pengguna fasilitas
internet belum mampu memilah aktivitas internet yang bermanfaat. Di pedesaan,
konsep tentang desa dan masyarakatnya saat ini telah mengalami perubahan yang
cukup besar akibat berkembangnya teknologi informasi, seperti internet.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik remaja
terhadap pola penggunaan internet di Desa Cibatok I dan Desa Pangradin. Serta,
menganalisis dan membandingkan terjadinya perubahan sosial yang dilihat dari
aspek sosial-ekonomi masuknya internet dalam kehidupan remaja di desa yang
akses terhadap internet dengan desa yang kurang akses terhadap internet.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung
10
Tahun
: 2009
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Dwi Sadono
Nama Jurnal
Volume (edisi)
: Vol. 07, No 2
Alamat URL
: http://ilkom.journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/
view/5687/4315
Tanggal diunduh
Ringkasan
Kontribusi penting
penyuluhan
pertanian
untuk
meningkatkan
pembangunan pertanian dan peningkatan produksi pangan telah menyebabkan
cepatnya perkembangan minat orang dalam penyuluhan. Desakan untuk
memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya yang terus berkembang telah
menyadarkan berbagai negara untuk berusaha meningkatkan produksi pangannya.
Oleh karena itu, teknologi pertanian yang lebih baik terus dikembangkan dan
diintroduksikan kepada petani agar petani mau menerapkan teknologi tersebut dan
produksi pangan meningkat. Kegiatan menyebarkan informasi atau teknologi
pertanian tersebut, dikenal dengan penyuluhan pertanian (agricultural extension).
Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar
sekolah (non formal) untuk para petani dan keluarganya dengan tujuan agar
mereka tahu, mau, mampu, dan berswadaya mengatasi masalahnya secara baik
dan memuaskan dan meningkat kesejahteraannya. Berbagai sarana dan prasarana
pertanian disediakan, jumlah penyuluh ditambah dan ditingkatkan
kemampuannya. Dalam proses diseminasi inovasi pertanian kepada petani, maka
komunikasi memegang peranan penting. Proses komunikasi dalam penyuluhan
pertanian tersebut sedikitnya melibatkan lima unsur stakeholders, yaitu: (1)
lembaga penelitian, (2) lembaga penyuluhan, (3) masyarakat petani itu sendiri
yang menjadi subyek penyuluhan, (4) lembaga pengaturan, dan (5) lembaga
pelayanan. Agar proses diseminasi inovasi pertanian itu berjalan efektif maka
diperlukan keterkaitan yang erat antara berbagai unsur tersebut. Sejalan dengan
perjalanan politik pemerintahan Indonesia, perkembangan pemahaman para ahli
11
12
6. Judul
Tahun
: 2014
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Rukman Pala
Nama Jurnal
Volume (edisi)
: Vol. 18, No 1
Alamat URL
: http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/173/
159
Tanggal diunduh
Ringkasan
Perkembangan IPTEK yang hingga kini terus berlanjut, pada hakekatnya di
satu sisi memberikan keuntungan lebih bagi masyarakat luas. Keuntungan lebih
itu dalam hal ini terutama terkait dengan bidang komunikasi. Dalam bidang ini,
pada praktiknya kini anggota masyarakat dapat berkomunikasi dengan sesama
melalui banyak saluran dengan mudah. Dari yang bersifat konvensional hingga
inkonvensional. Saluran inkonvensional yang kini sudah relatif populer yaitu
internet. Saluran berkomunikasi melalui medium ini sendiri, jenisnya bervariasi.
Mulai dari email, chatting hingga melalui saluran yang dibuat sendiri oleh
pengguna seperti melalui blog atau websites. Gambaran fenomena internet atau
media baru tadi, kiranya itu tentu jadi memudahkan anggota masyarakat dalam
melakukan tindak komunikasi. Namun demikian, dalam kenyataan perkembangan
meyangkut media baru tadi tidak dengan sendirinya membuat anggota masyarakat
secara serta merta mampu menggunakannya. Menurut para ahli itu diantaranya
karena berkaitan dengan faktor ICT literacy dan termasuk menyangkut faktor
perbedaan individual masyarakat (individual differences). Individu masyarakat
diasumsikan bahwa dalam mengkonsumsi media akan disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan personal individu bersangkutan. Karena itu, setiap
individu akan mempunyai perhatian, minat, dan keinginan berbeda terhadap
media karena dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis individual dan pada
gilirannya mempengaruhinya dalam mengkonsumsi media massa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran menyangkut
fenomena penggunaan internet dalam kaitan karakteristik masyarakat serta saling
keterkaitan di antara keduanya. Masalah penelitian ini dirumuskan menjadi: (1)
Bagaimana pola penggunaan internet anggota masyarakat? (2) Bagaimanakah
gambaran pengguna internet dilihat dari segi perbedaan individu (kategori sosial)
anggota masyarakat?
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survai.
Survai dilakukan terhadap 373 anggota masyarakat yang terpilih sebagai
responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
reliabelitasnya sudah diuji sebelumnya melalui pre test. Data diolah dengan
13
14
7. Judul
Tahun
: 2009
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: D. H. Purnama
Nama Jurnal
Volume (edisi)
: Vol. 07, No 1
Alamat URL
: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/view
/5677/4306
Tanggal diunduh
Ringkasan
Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi sangat dirasakan banyak
membantu manusia dalam melakukan komunikasi dan aktivitas sehari-hari
termasuk dalam bidang pendidikan. Ashby dalam Miarso (2004), menyatakan
bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima, dengan
dimanfaatkannya teknologi komunikasi dan informasi mutakhir, khususnya
komputer dan internet untuk pendidikan. Revolusi ini memberi dampak terhadap
beberapa kecenderungan pendidikan masa depan. Menurut Sadiman (2000),
media website merupakan media komunikasi yang dapat menyampaikan pesan
secara visual dan audio secara interaktif, yang dapat menggabungkan unsur teks,
gambar (foto dan film) dan suara sebagai satu kesatuan yang disebut dengan
multimedia. Penggunaan media interaktif diharapkan dapat menjadi daya tarik
bagi siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pada bidangbidang tertentu. Melihat situasi yang berkembang dan perubahan yang begitu
cepat, maka diperlukan tersedianya sumber-sumber belajar aktual, kaya informasi
dan mudah dijangkau. Internet adalah salah satu teknologi yang dapat dijadikan
media komunikasi interaktif untuk memberikan landasan kuat bagi penciptaan
lingkungan belajar yang luwes (fleksibel), serta mampu memenuhi kebutuhan
pendidikan dan latihan. Kemajuan bidang teknologi informasi (internet) telah
memberikan kontribusi nyata terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam proses
belajar mengajar di sekolah tingkat menengah umum.
Tujuan dari penelitian ini adalah, berdasarkan rumusan masalah yang
dicantumkan oleh penulis yaitu untuk menganalisis seberapa besar pengaruh
karakteristik responden terhadap akses media, menganalisis seberapa besar
pengaruh faktor dalam penggunaan website terhadap akses media, menganalisis
seberapa besar pengaruh karakteristik responden dan faktor dalam penggunaan
website terhadap akses media, serta menganalisis seberapa besar pengaruh akses
media terhadap efektivitas pembelajaran.
Metode penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif yang
menggunakan alat bantu kuesioner. Analisa data dilakukan dengan menggunakan
15
SPSS for Windows version 12, yaitu statistik deskriptif, khi kuadrat untuk data
nominal dan regresi berganda (multiple regression).
Hasil dari penelitian ini adalah karakteristik responden (jenis kelamin,
pekerjaan orang tua dan aktivitas organisasi) memiliki tingkat frekuensi dan
durasi yang berbeda pada setiap individu. Tinggi rendahnya motivasi sangat
berpengaruh terhadap tingkat frekuensi akses terhadap media dan secara tidak
langsung berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran. Frekuensi akses media
yang dilakukan siswa hanya dipengaruhi oleh faktor dalam penggunaan website
yaitu tugas dan kemudahan aplikasi. Hasil pengujian terhadap pengaruh
karakteristik responden dan faktor dalam penggunaan website terhadap akses
media, diketahui bahwa hanya peubah kemudahan yang berpengaruh terhadap
frekuensi akses media. Peubah frekuensi akses media secara langsung hanya
berpengaruh terhadap aspek kognitif. Secara bersama-sama peubah yang
berpengaruh secara langsung terhadap efektivitas pembelajaran adalah biaya dan
waktu luang.
Analisis
Penelitian ini mengkaji mengenai efektivitas komunikasi pembelajaran
melalui media website. Penulis menggunakan indikator efektivitas komunikasi
pembelajaran yang dilihat meliputi tiga aspek, yaitu: kognitif, afektif dan
psikomotorik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tinggi rendahnya motivasi
sangat berpengaruh terhadap tingkat frekuensi akses terhadap media dan secara
tidak langsung berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran. Frekuensi akses
media yang dilakukan siswa hanya dipengaruhi oleh faktor dalam penggunaan
website yaitu tugas dan kemudahan aplikasi. Hasil pengujian terhadap pengaruh
karakteristik responden dan faktor dalam penggunaan website terhadap akses
media, diketahui bahwa hanya peubah kemudahan yang berpengaruh terhadap
frekuensi akses media. Peubah frekuensi akses media secara langsung hanya
berpengaruh terhadap aspek kognitif. Secara bersama-sama peubah yang
berpengaruh secara langsung terhadap efektivitas pembelajaran adalah biaya dan
waktu luang.
16
8. Judul
Tahun
2012
Jenis Pustaka
Jurnal
Bentuk Pustaka
Elektronik
Nama Penulis
Nama Jurnal
Volume (edisi)
Vol. 02, No 2
Alamat URL
http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/ppi/files/2013/04
/Jurnal-PPI-vol-2-no-2-desember-2012.pdf
Tanggal diunduh
Ringkasan
Konsep jejaring sosial terdiri dari struktur sosial yang berisi elemen-elemen
individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka
berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal seharihari seperti keluarga, hingga sosok yang belum mereka kenal sebelumnya. Bentuk
ini kemudian diadopsi dengan adanya internet melalui situs jejaring sosial.
Berbagai bentuknya antara lain, chat, messaging, email, video, chat suara, share
file, blog, diskusi grup, dan lain-lain. Hingga sejauh ini, tampak hanya Facebook
yang sukses membuat platform online yang interaktif melalui aplikasi sharing
media seperti foto, konten, dan video.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang
pemanfaatan media komunikasi melalui jejaring sosial di masyarakat kelurahan
Telanai Pura dan Solok Sipin, Kota Jambi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, penelitian ini
dilaksanakan berdasarkan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan mengambil
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul
data. Jenis penelitian survey yang digunakan adalah melalui penelitian deskriptif,
untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau
bidang tertentu secara faktual dan cermat. Dengan menggunakan metode
kuantitatif deskriptif akan diperoleh gambaran mengenai situasi atau kejadian
yang ada untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang ada dengan
tujuan penelitian, sehingga metode ini diadakan melalui akumulasi data. Data
tersebut diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan.
Dari hasil penelitian ada keseimbangan jumlah responden pria dan wanita,
dengan proporsi mayoritas kelahiran antara tahun 1965-1982, serta berpendidikan
SLTA sebagai proporsi yang paling dominan. Dalam penelitian ini terlihat bahwa
mayoritas responden pernah menggunakan Facebook, dan sering menggunakan
Facebook dibanding sarana lainnya. Dengan indeks perteman lebih dari 100 orang
17
dalam akun situs jejaring sosial mereka. Dalam deskripsi secara keseluruhan
terlihat bahwa isu berbau politik, jarang sekali dibicarakan melalui situs jejaring
sosial. Namun Isu yang paling banyak dibicarakan melalui fitur share adalah
seputar masalah ekonomi lokal. Sedangkan, dalam fitur chatting, isu yang
dibicarakan sangat bervariasi, namun isu sosial memiliki proporsi paling sering
diperbincangkan. Terlihat bahwa mayoritas responden menggunakan ruang status
untuk membagikan hal-hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan pribadi
(keluhan, kesuksesan, harapan) sementara persoalan seputar politik, secara umum
kurang menarik minat responden untuk memasangnya di ruang status. Mayoritas
responden juga tampak biasa meng-upload foto pribadi dan foto keluarga ke
dalam akunnya, namun tidak biasa mengunggah video yang berkaitan dengan
pribadi dan keluarga di situs jejaring sosial.
Analisis
Dalam penelitian ini, mayoritas responden pernah menggunakan Facebook,
dan sering menggunakan Facebook dibanding sarana lainnya. Dengan indeks
perteman lebih dari 100 orang dalam akun situs jejaring sosial mereka. Isu yang
paling banyak dibicarakan melalui fitur share adalah seputar masalah ekonomi
lokal. Sedangkan, dalam fitur chatting, isu yang dibicarakan mengenai isu sosial
dan memiliki proporsi paling sering diperbincangkan. Mayoritas responden
menggunakan ruang status untuk membagikan hal-hal yang berhubungan dengan
masalah kehidupan pribadi (keluhan, kesuksesan, harapan). Mayoritas responden
biasa meng-upload foto pribadi dan foto keluarga ke dalam akunnya, namun tidak
biasa mengunggah video yang berkaitan dengan pribadi dan keluarga.
9. Judul
Tahun
: 2008
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Pudji Muljono
Nama Jurnal
Volume (edisi)
: Vol. 02, No 3
Alamat URL
: http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/58
80/4545
Tanggal diunduh
Sosiologi,
Ringkasan
Menghadapi tantangan dalam pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia,
pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan pembangunan antara lain dengan
mengupayakan pendayagunaan aparatur negara dan peningkatan sumberdaya
18
19
Tahun
: 2010
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
Nama Jurnal
Volume (edisi)
: Vol. 04, No 3
Alamat URL
: http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/58
36/4501
Tanggal diunduh
Sosiologi,
Ringkasan
Internet sebagai sebuah jaringan komunikasi global memiliki beberapa
fasilitas (piranti) yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa keperluan baik dalam
bisnis maupun non bisnis. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah
satu sektor ekonomi yang dapat memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis
karena sangat diperhitungkan kontribusinya terhadap pendapatan negara.
Penggunaan teknologi informasi dalam penerapannya di tingkat UKM masih
menemui beberapa kendala, diantaranya adalah keterbatasan sumberdaya, baik
keuangan maupun manusia. Selain itu, UKM juga belum merasakan adanya
dukungan dari pemerintah, baik finansial maupun non finansial. Berhasil atau
tidaknya usaha kecil sangat bergantung pada wirausaha sebagai pemilik dan
pengelola usaha kecil sehingga pemilik atau manajer saat ini dituntut untuk dapat
menguasai dan memahami pemanfaatan teknologi informasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sikap dan intensi
pemanfaatan internet pada pengusaha UKM dalam kegiatan bisnis. Serta
menganalisis pengaruh sikap dan norma subyektif terhadap intensi pemanfaatan
internet dalam kegiatan bisnis.
Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan tipe eksplanatory atau
confirmatory research. Penelitian explanatory merupakan penelitian penjelasan
20
21
pemanfaatan internet. Semakin positif sikap pengusaha UKM, maka semakin kuat
pula intensi atau niat untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnis.
Semakin tinggi pengetahuan, keyakinan mengenai pemanfaatan internet dalam
kegiatan bisnis, ketertarikan dan kecenderungan untuk memanfaatkan internet,
maka semakin besar pula niat pengusaha UKM untuk memanfaatkan internet
dalam kegiatan bisnisnya. Penelitian ini tidak membahas secara spesifik mengenai
media internet (seperti facebook atau twitter).
11. Judul
Tahun
: 2013
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka
: Elektronik
Nama Penulis
: Apris Ruhban
Nama Jurnal
Volume (edisi)
: Vol. 01, No 2
Alamat URL
: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jop/article/viewFil
e/1649/1745_umm_scientific_journal.pdf
Tanggal diunduh
Ringkasan
Pertumbuhan penggunaan internet yang pesat juga terjadi di Indonesia,
beberapa tahun ini jumlah pengakses internet di Indonesia mengalami peningkatan
yang tajam. Melalui situs jejaring sosial yang dalam beberapa tahun terakhir ini
sangat marak digunakan oleh berbagai kalangan salah satunya adalah situs
jejaring sosial facebook. Facebook memberikan banyak manfaat bagi
penggunanya, seorang pengguna bisa berkomunikasi dengan teman, keluarganya,
dan berbagi informasi dengan siapa saja yang dikehendaki, akan tetapi facebook
juga berdampak buruk bagi penggunanya. Seorang pengguna facebook dengan
tingkat keseringan bisa menurunkan produktifitas dan performa khusunya para
remaja. Untuk itu, dalam pemanfaatan facebook individu haruslah memiliki
kontrol diri sebagai kapasitas untuk memberikan alternatif kondisi dan respon
tertentu dimana kontrol diri sebagai agen utama dalam membimbing, dan
mengatur fitur-fitur dari perilaku yang pada akhirnya menghasilkan konsekuensi
positif.
Tujuan dari penelitian ini adalah, begitu besarnya sumbangsih kontrol diri
terhadap kehidupan manusia sehingga penulis tertarik untuk mengetahui apakah
kontrol diri berperan terhadap pembentukan intensitas penggunaan facebook
sekaligus memberikan bukti empiris terhadap faktor yang mempengaruhi
terbentuknya intensitas penggunaan facebook secara berlebihan.
Metode penelitian ini berupa penelitian kuantitatif korelasional antara dua
variabel dengan menggunakan metode penghitungan statistik. Penelitian ini
22
23
24
3 http://www.socialbakers.com/facebookstatistics/
25
foto pribadi dan foto keluarga ke dalam akunnya, namun tidak biasa mengunggah
video yang berkaitan dengan pribadi dan keluarga.
Pola Komunikasi Penyuluh Pertanian
Ilmu Penyuluhan Pembangunan sebagai suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang pola perilaku manusia pembangunan terbentuk, bagaimana
perilaku manusia dapat berubah atau diubah sehingga mau meninggalkan
kebiasaan lama dan menggantinya dengan perilaku baru yang berakibat kualitas
kehidupan orang yang bersangkutan menjadi lebih baik (Slamet, 1992).
Menurut van den Ban dan Hawkins (2005), penyuluhan merupakan
keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar
dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa
membuat keputusan yang benar. Menurut UU No. 16 tahun 2006, penyuluhan
pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar
mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Pelaku utama adalah petani, sedangkan pelaku usaha adalah
individu yang mengelola usaha pertanian.
Komunikasi diartikan sebagai suatu pernyataan antarmanusia, baik secara
perorangan maupun berkelompok, yang bersifat umum dengan menggunakan
lambang-lambang tertentu. Jika pengertian tersebut dikaitkan dengan bidang
pertanian, maka komunikasi pertanian adalah suatu pernyataan antarmanusia yang
berkaitan dengan kegiatan di bidang pertanian, baik secara perorangan maupun
secara berkelompok, yang sifatnya umum dengan menggunakan lambanglambang tertentu seperti yang sering dijumpai pada metode penyuluhan
(Soekartawi, 2005).
Di Indonesia, pola komunikasi yang digunakan oleh para penyuluh
pertanian mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sadono (2009) dengan judul
Perkembangan Pola Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian di Indonesia, beliau
menjelaskan bahwa pola komunikasi yang dikembangkan dalam penyuluhan
pertanian di Indonesia mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pada
awalnya pola komunikasi yang dikembangkan adalah pola komunikasi yang
bersifat linear dari pemerintah atau peneliti melalui penyuluh kepada petani.
Sejalan dengan perkembangan pemahaman pemerintah atau peneliti, kemajuan
yang dialami oleh petani, tuntutan demokratisasi di berbagai bidang, maka pola
komunikasi yang dikembangkan dalam penyuluhan pertanian juga mengalami
perubahan ke arah pola komunikasi yang partisipatif dan dialogis sehingga
diharapkan akan lebih mampu memenuhi kebutuhan petani.
26
1. Pola komunikasi linear dikemukakan oleh David Berlo yaitu suatu model
komunikasi interpersonal yang dikenal dengan model SMCR (Source,
Message, Channel, Receiver). Pada model SMCR, Sumber (Source)
diasumsikan sebagai orang yang mempunyai informasi yang senantiasa
mengirimkan informasi yang disebutnya sebagai Pesan (Message) kepada
Penerima (Receiver) melalui Saluran komunikasi (Channel), sehingga
menimbulkan perubahan perilaku pada Penerima sesuai dengan yang
dikehendaki oleh Sumber. Model Berlo sangat mengutamakan pada pengaruh
pesan terhadap perilaku Penerima, oleh karenanya orientasinya lebih kepada
bagaimana pesan harus diterima oleh Penerima sesuai kehendak Sumber. Itu
sebabnya bersifat linear dan searah dalam arus pesan. Model komunikasi
penyuluhan pertanian tersebut diadopsi dari Amerika Serikat. Pada dekade
1950-an, Indonesia banyak mendatangkan ahli-ahli pertanian dari Amerika
Serikat dan mengirimkan ahli-ahli pertanian untuk belajar di Amerika Serikat.
Model ini dipandang gagal untuk menampung unsur-unsur penting yang
harus dibangun untuk keberhasilan penciptaan teknologi dan transfer inovasi
pertanian, diantaranya adalah tidak menyentuh lapisan akar rumput dalam
masyarakat petani. Model SMCR Searah ini juga mengabaikan fakta bahwa
kebanyakan para peneliti dan penyuluh pertanian berasal dari keluarga petani
dan seringkali telah mengelola usahataninya sendiri serta mengetahui secara
persis permasalahan yang mereka hadapi serta bagaimana mengatasinya.
Sender (S)
Channel (S)
Receiver (S)
Research
(message)
Extension (media
or methods)
Farmers (target of
change)
27
Petani
Peneliti
28
120
100
9794
73
63
58
60
Koran Majalah Brosur Radio Televisi HP Internet
40 26
20
3
0
Koran Majalah Brosur Radio Televisi HP Internet
80
29
30
SIMPULAN
Hasil Rangkuman dan Pembahasan
Media sosial terbagi menjadi tiga jenis, yaitu online communities and
forums, bloggers, dan social networks. Social networks adalah salah satu media
sosial yang digunakan dan social network yang paling banyak digunakan adalah
facebook. Media sosial ini dimanfaatkan sebagai wadah untuk berbagi informasi
melalui ruang status, fitur share, dan chatting. Rata-rata internet dan media sosial
diakses melalui warnet dan ponsel, serta tujuan dari mengakses internet dan media
sosial adalah untuk hiburan dan mendapatkan informasi.
Pola komunikasi penyuluh pertanian kepada petani mengalami perubahan
dari waktu ke waktu. Pada awalnya pola komunikasi yang dikembangkan adalah
pola komunikasi yang bersifat linear dari pemerintah atau peneliti melalui
penyuluh kepada petani. Sejalan dengan perkembangan pemahaman pemerintah
atau peneliti, kemajuan yang dialami oleh petani, tuntutan demokratisasi di
berbagai bidang, maka pola komunikasi yang dikembangkan dalam penyuluhan
pertanian juga mengalami perubahan ke arah pola komunikasi yang partisipatif
dan dialogis sehingga diharapkan akan lebih mampu memenuhi kebutuhan petani.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap intensitas dalam pemanfaatan
media massa (koran, majalah/tabloid, buku, radio, televisi, dan internet) secara
nyata dan positif dipengaruhi secara berurutan dari yang paling menentukan yaitu:
(1) tingkat pendidikan formal, (2) dukungan keluarga, dan (3) tingkat kepemilikan
media komunikasi dan informasi. Namun, akibat dari kurangnya kepemilikan
media komunikasi dan informasi menyebabkan penyuluh tidak secara optimal
memanfaatkan internet sebagai media komunikasi kepada petani, khususnya
melalui media sosial di internet.
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi
Penelitian yang mengkaji mengenai internet sudah banyak dilakukan, seperti
penelitian yang dilakukan oleh Nurjanah (2014), Nugroho (2012), Ruhban (2013),
Kurniawati (2012), Ekasari (2012), Pala (2014), Purnama (2009), dan Adha
(2010) sudah spesifik membahas mengenai pemanfaatan internet dan media
sosial, tetapi tidak spesifik membahas mengenai pemanfaatan media sosial yang
dilakukan oleh penyuluh pertanian. Penelitian Anwas (2009) menyatakan
penyuluh belum memanfaatkan internet secara maksimal dikarenakan minimnya
kepemilikan media komunikasi dan informasi.
Penelitian mengenai internet, mayoritas dilakukan di perkotaan, sedikit yang
dilakukan di pedesaan khususnya untuk pemberdayaan masyarakat pedesaan.
Pembangunan pertanian erat kaitannya dengan perkembangan informasi terkait
dengan bidang pertanian. Melalui era perkembangan informasi yang semakin
berkembang, informasi bisa didapatkan dari berbagai sumber, tetapi kendala yang
terjadi adalah tidak semua petani dapat mengakses informasi tersebut. Sumber
informasi bagi masyarakat petani yang terdekat adalah penyuluh pertanian. Maka
31
dari itu, penyuluh pertanian dituntut untuk terus memperbaharui isu-isu mengenai
pertanian dan mengakses informasi-informasi mengenai pertanian. Di era
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi seperti sekarang ini, informasi
mengenai pertanian tidak hanya didapatkan dari media cetak atau buku teks saja,
melainkan penyuluh pertanian bisa mendapatkan informasi-informasi mengenai
pertanian dari internet. Merujuk pada Rodman dalam Ridhoanova (2009)
mendefinisikan keterdedahan sebagai proses pada diri seseorang untuk mencari
pesan yang dapat membantu mereka dalam menentukan sikap. Berdasarkan
pemaparan di atas, timbul perumusan masalah pertama yaitu bagaimana
keterdedahan penyuluh pertanian terhadap internet?
Internet menjadi suatu media yang menyajikan berbagai macam informasi
dan untuk mengaksesnya pun semakin mudah. Saat ini informasi mengenai
pertanian sudah banyak, seperti salah satunya cyberextension. Tidak hanya itu,
untuk mengakses buku teks pun sudah bisa dilakukan melalui internet. Internet
pun dapat dijadikan media untuk berkomunikasi melalui media sosial, seperti
facebook, twitter, dan lain-lain. Media-media tersebut dapat dimanfaatkan oleh
penyuluh pertanian untuk menambah informasi mengenai pertanian. Maka dari
itu, timbul perumusan masalah kedua yaitu bagaimana pemanfaatan internet
oleh penyuluh pertanian?
Dalam menggunakan dan memanfaatkan internet, perlu didukung dengan
salah satunya kepemilikan media informasi dan komunikasi. Tetapi, tidak semua
penyuluh pertanian di dukung dengan hal tersebut. Dalam memanfaatkan internet
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dan setiap penyuluh pertanian
memiliki faktor-faktor yang berbeda. Maka dari itu, timbul perumusan masalah
ketiga yaitu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penyuluh dalam
memanfaatkan internet?
32
Karakteristik Individu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Usia
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Pengalaman kerja
Pendapatan
33
Faktor Internal
1. Kebutuhan informasi
2. Motivasi untuk maju
3. Hiburan
Keterdedahan
Internet
1. Durasi
2. Frekuensi
3. Tujuan
Faktor Eksternal
1. Meningkatkan akses
komunikasi dan
informasi
2. Kredibilitas informasi
3. Informasi relevan
4. Informasi baru
5. Organisasi informasi
sumber internet
6. Biaya murah
7. Tempat akses yang
sesuai
8. Sarana tidak banyak
yang menggunakan
9. Tersedia operator
internet
: mempengaruhi
Pemanfaatan
Internet Sebagai
Media
Penyuluhan
34
DAFTAR PUSTAKA
Adha IAN. 2010. Sikap dan Intensi Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis.
Jurnal Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi
Manusia. [internet]. [4 Oktober 2014]. 4(3). 380-389. Dapat diunduh dari:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/5836/4501
Anwas EOM. 2009. Pemanfaatan Media dalam Pengembangan Kompetensi
Penyuluh Pertanian [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Anwas EOM. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyuluh dalam
Pemanfaatan Media. Jurnal Komunikasi Pembangunan. [internet]. [26
September
2014].
7(2):
68-81.
Dapat
diunduh
dari:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/view/5689/4317
Ardianto E, Komala L, Karlinah S. 2014. Komunikasi Massa Suatu Pengantar
Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Ekasari P. 2012. Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya Pengaruh Internet dalam
Kehidupan Remaja di Pedesaan. Jurnal Sosiologi Pedesaan. [internet]. [4
Oktober
2014].
6(1):
57-71.
Dapat
diunduh
dari:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/5809/4483
Iskandar TP. 2011. Teknologi Komunikasi Perpustakaan Digital. Bandung:
ARSAD PRESS.
Kurniawati VH. 2012. Perilaku Pemanfaatan Media Internet Sebagai Sumber
Belajar Pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA (Studi Kasus Guru Sosiologi
SMA di Surakarta). Jurnal Sosialitas. [internet]. [26 September 2014]. 2(1).
Dapat
diunduh
dari:
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sosant/article/view/417/202
Muljono P. 2008. Hubungan Antara Kepuasan Kerja dan Sikap Terhadap Profesi
dengan Motivasi Kerja Penyuluh Pertanian: Studi Terhadap Penyuluh
Pertanian di Kabupaten Bogor. Jurnal Sodality: Jurnal Transdisiplin
Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia. [internet]. [4 Oktober 2014].
2(3).
279-300.
Dapat
diunduh
dari:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/5880/4545
Nugroho AC. 2012. Pemanfaatan Media Komunikasi Melalui Jejaring Sosial di
Masyarakat (Survey di Kelurahan Telanai Pura dan Solok Sipin, Kota
Jambi). Jurnal Penelitian Pos dan Informatika. [internet]. [26 September
2014].
2(2).
131-141.
Dapat
diunduh
dari:
http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/ppi/files/2013/04/Jurnal-PPI-vol-2no-2-desember-2012.pdf
35
36
37
RIWAYAT HIDUP
Putri Eksanika dilahirkan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1993, dari
pasangan Eko Santoso dan Ishartini. Pendidikan formal yang pernah dijalani
adalah TK Ananda pada tahun 1998-1999, SDIT Al-Qalam pada tahun 1999-2005,
SMP Negeri 2 Cibinong pada tahun 2005-2008, SMA Bina Insani Bogor pada
tahun 2008-2011. Pada tahun 2011, penulis diterima sebagai mahasiswa Tingkat
Persiapan Bersama, Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan,
dan pada tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor.
Selain aktif dalam perkuliahan, penulis juga aktif dalam organisasi,
diantaranya sebagai pengurus HIMASIERA (Himpunan Mahasiswa Peminat
Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) divisi Photography and
Cinematography masa kepengurusan 2012/2013. Kemudian menjabat sebagai
Ketua Divisi Photography and Cinematography masa kepengurusan
HIMASIERA tahun 2013/2014. Selain itu penulis juga aktif dalam kepanitiaan,
diantaranya sebagai anggota divisi Publikasi, Dokumentasi, dan Dekorasi (PDD)
dalam acara HIMASIERA Olah Talenta pada tahun 2012. Menjadi anggota divisi
Desain, Dekorasi, dan Dokumentasi (DDD) dalam acara Masa Perkenalan
Departemen SKPM pada tahun 2013. Menjadi anggota divisi DDD dalam acara
Indonesia Ecology Expo (INDEX) pada tahun 2013. Serta menjadi kepala divisi
DDD dalam acara Expo HIMASIERA pada tahun 2013.