Anda di halaman 1dari 2

Ciri-ciri serangan dan cara menyerang hama penggerek batang (sundep dan

beluk)
Seperti kita ketahui tanaman padi saat musim kemarau sangat rentan
terhadap serangan hama penggerek batang. Hal ini disebabkan karena kondisi
lingkungan yang mendukung untuk berkembangnya populasi hama penggerek
batang ini. Perkembangan hama penggerek batang ini akan semakin pesat ketika
didukung oleh cuaca yang panas dan kondisi air yang tergenang. Hama Penggerek
batang padi merupakan hama penting tanaman padi karena jika menyerang fase
vegetatif mereka mematikan titik tumbuh sehingga mengurangi jumlah anakan
dan jika menyerang fase generatif hama ini secara nyata merusak malai sehingga
mengurangi jumlah malai yang dapat dipanen.
Jika serangan terjadi pada vase vegetatif maka daun tengah atau pucuk
tanaman mati karena titik tumbuh dimakan. Pucuk yang mati akan berwarna
coklat dan mudah dicabut. Sehingga anakan kerdil atau bahkan mati. Kemudian
malai padi yang terbentuk berwarna coklat, kering atua gabah hampa, saat dicabut
batang mudah lepas dan ada ulat didalamnya. Gejala ini biasa disebut sebagai
SUNDEP. Kalau serangan terjadi pada fase generatif, maka malai akan mati
karena pangkalnya dikerat oleh larva. Malai yang mati akan tetap tegak berwarna
abu-abu putih dan bulirnya hampa. Malai ini mudah dicabut dan pangkalnya
terdapat bekas gigitan larva. Gejala serangan pada tahap ini disebut BELUK.
Penggerek batang dapat menyebabkan merosotnya hasil padi karena tidak dapat
menghasilkan gabah.
Kalau kita perhatikan sebenarnya serangan hama penggerek batang ini
sudah mulai saat tanaman padi berada di pesemaian. Tetapi saat di pesemaian
belum menunjukkan gejala yang jelas sehingga petani kurang waspada terhadap
hama tersebut. Telur, larva dan pupa yang berada dipesemaian akan terbawa ke
pertanaman padi dan akan menunjukkan gejala ambles/ tanaman mati/ tanaman
hilang saat tanaman umur 15-30 hari. Hal ini dicirikan dengan tanaman padi yang
busuk dan mati, anakan semakin sedikit, bahkan tanaman padi bisa hilang ketika
umur muda. Saat tanaman padi umur 30- 45 gejala ditunjukkan dengan
menguningnya daun muda tanaman padi (kadang layu/ menggulung) dan mudah

dicabut (sundep). Gejala ini akan berlanjut ketika tanaman memasuki vase
generatif dengan gejala adanya malai tanaman padi yang tegak dan mudah dicabut
karena bulirnya tidak berisi (beluk).
Ngengat dewasa aktif pada malam hari dan siklus hidup sekitar 40-70 hari,
tergantung jenisnya. Telur biasanya diletakkan dibawah permukaan daun atau
dekat ujung daun dengan ciri seperti gundukan kecil yang diselimuti bulu-bulu
halus mengkilap yang berasal dari bulu belakang ngengat induk betina.
Pergerakan larva setelah menetas adalah kearah bawah menuju pangkal
dan mulai menggerek atau merusak pada anakan utama, hingga setelah mulai
dewasa beralih ke anakan lainnya. Larva awalnya menyerang akar hingga
menyerang batang padi bagian dalam. Saat larva menyerang akar gejala yang
ditimbulkan berupa anakan kerdil atau mati.
Sedangkan ketika larva sudah masuk ke dalam batang, maka larva akan
merusak pembuluh bagian dalam batang. Sehingga batang putus dan saat dicabut
mudah terlepas. Larva penggerek batang dapat dengan mudah dikenali ketika
berada di dalam batang.
Gejala Serangan
Pada masa sundep
-

Ujung bagian bawah batang berwarna gelap

Daun padi yang masih muda menguning dan mati

Anakan tanaman padi kerdil atau mati

Terhambatnya pertumbuhan daun dan tunas baru

Pada masa beluk


-

Ujung bagian bawah batang berwarna gelap

Malai padi mati dan berwarna keabu-abuan

Bulir padi kosong dan mudah dicabut

Anda mungkin juga menyukai