PEMBAHASAN
4.1 Hasil
o
No.
1
Dokumentasi
Pengendalian Gulma
Keterangan
Sebelum melakukan pembuatan
piringan maka langkah awal yang
harus dilakukan adalah
pembersihan gulma. Pembersihan
gulma dapat menggunakan alat
bantu berupa sabit dan cangkul.
Pembersihan gulma dilakukan
untuk mengurangi tingkat
persaingan akar kelapa sawit
dengan tanaman gulma dalam
perebutan unsur hara.
2
.
Pembuatan Piringan
Pemangkasan
Pemupukan
Pemupukan dilakukan
setelah pembuatan piringan.
Pupuk yang digunakan untuk
kelapa sawit adala KCl, Urea, SP36. Pemberian pupuk dilakukan
disekitar wilayah piringan karena
wilayah tersebut merupakan
wilayah yang baik untuk akar
tanaman kelapa sawit menyerap
unsur hara.
5
.
Penyiraman
4.2 Pembahasan
1. Jelaskan pentingnya pemeliharaan pada kelapa sawit dan macam-macam
pemeliharaan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi!
2. Jelaskan macam-macam pemangkasan berserta alat yang digunakan (berikan
sama gambarnya)
3. Mengapa pada kelapa sawit perlu dibuat piringan dengan radius 0,6 1,5 m
untuk pemupukan? Sertakan literatur!
4. Jelaskan beberapa teknologi yang digunakan pada budidaya kelapa sawit!
Berikan gambar terutama alat atau mesin yang digunakan!
5. Sebutkan pupuk yang diaplikasikan pada praktikum kemarin berserta
manfaatnya bagi tanaman kelapa sawit!
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit
Tanaman memerlukan pemeliharaan setelah kegiatan penanaman karena
selama pertumbuhan kadang kala tanaman mengalami hal-hal yang kurang
menguntungkan seperti gangguan hama, gulma, iklim yang buruk, kekurangan air
dan sebagainya. Gangguan tersebut dapat menurunkan mutu hasil. Oleh karena
itu, perlu adanya tindakan untuk menekan serendah mungkin faktor-faktor
penghambat tersebut. Pemeliharaan tanaman sangatlah penting karena merupakan
salah satu faktor penentu dalam produktivitas tanaman. Semakin baik cara
pemeliharaan tanamannya, maka semakin tinggi pula produktivitas tanaman dan
begitu juga sebaliknya. Pemeliharaan tanaman disini dimaksudkan dengan semua
tindakan manusia yang bertujuan untuk memberi kondisi lingkungan yang
menguntungkan sehingga tanaman tetap tumbuh dengan baik dan mampu
memberikan hasil atau produksi yang maksimal. Oleh karena itu, pemeliharaan
sangatlah penting dalam proses budidaya tanaman karena merupakan salah satu
faktor utama.
Pemeliharaan tanaman merupakan hal yang sangat penting dalam usaha
budidaya tanaman karena akan menentukan masa perkembangan dan
pertumbuhan tanaman. Perawatan atau pemeliharaan tidak hanya ditujukan pada
tanaman saja tetapi juga kepada lingkungan tumbuhnya. Pemeliharaan tanaman
kelapa sawit meliputi beberapa kegiatan seperti penyulaman, pembuatan piringan,
pengendalian gulma, pemupukan, pemangkasan dan penyerbukan buatan.
Penyulaman paling lambat dilakukan pada umur satu bulan. Lahan pembibitan
harus bebas dari gulma. Penyiangan bisa dilakukan dengan cara manual dan
secara kimia dengan menggunakan herbisida pra dan purna tumbuh. Pengendalian
penyakit terutama diperlukan pada bibit yang baru berdaun muda dengan
menggunakan fungisida, dosis dan interval tertentu.
4.2.2 Macam-macam Pemangkasan Tanaman Kelapa Sawit
Pemangkasan pada kelapa sawit dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu
pemangkasan pasir, pemangkasan produksi dan pemangkasan pemeliharaan.
mempercepat pertumbuhan serabut akar dan panjang akar membuat daun kelapa
sawit menjadi lebih rimbun dan hijau, mempercepat pertumbuhan tinggi tanaman,
meningkatkan pertumbuhan lilit batang, memacu adaptasi pertumbuhan tanaman
pada kondisi aklimatisasi, mempercepat proses sintesis protein di dalam tanaman
kelapa sawit dan meningkatkan laju fotosintesis.
Pupuk KCl merupakan sumber Kalium (K) bagi tanaman kelapa sawit.
Unsur hara Kalium bagi tanaman kelapa sawit diantaranya adalah membantu
pembentukan protein dan karbohidrat dalam jaringan sel kelapa sawit. Kalium
juga berperan memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak
mudah gugur. Kalium merupakan sumber kekuatan bagi tanaman kelapa sawit
dalam menghadapi kekeringan dan penyakit serta mampu untuk meningkatkan
kualitas buah kelapa sawit.
Pupuk SP36 mengandung unsur hara Fosfor (P). Unsur hara fosfor
berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar pada tanaman kelapa sawit
khususnya akar pada saat tanaman kelapa sawit masih dalam berbentuk benih dan
tanaman kelapa sawit muda. Selain itu unsur hara fosfor berfungsi sebagai bahan
pembentuk protein, membantu asimilasi serta mempercepat pembentukan bunga,
merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel memperkuat
batang tanaman, mempercepat pemasakan buah sehingga lebih cepat panen.