Anda di halaman 1dari 49

MENINGKATKAN EFISIENSI TURBIN UAP

Memahami faktor-faktor yang


mempengaruhi konsumsi steam
Uap adalah konsumen energi utama.
Mengoptimalkan kondisi proses operasi
suatu usaha yang dapat meningkatkan
kadar air turbin, yang pada gilirannya
secara signifikan akan mengurangi
kebutuhan energi. Berbagai parameter
operasi mempengaruhi kondensasi dan
kembali tekanan konsumsi turbin uap dan

Mengapa Penting
Sektor industri merupakan konsumen energi
terbesar, terhitung sekitar 30% dari total energi
yang digunakan. Harga bahan bakar dan energi
terus meningkat.
Dengan tren sekarang harga energi dan kelangkaan
sumber daya hidrokarbon menurunkan kebutuhan
energi merupakan prioritas utama. Manfaat
konservasi energi tergantung pada teknologi
mengadopsi modifikasi kecil atau besar dan
menggunakan terbaru. Konservasi energi bukan
berarti membatasi penggunaan energi pada biaya
pertumbuhan industri dan ekonomi. Dalam industri
proses besar, turbin uap adalah konsumen energi

KTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENINGKATKA


EFISIENSI TURBIN UAP
1.JENIS TURBIN
2.TEKANAN UAP MASUK PADA TURBIN
3.TEMPERATUR UAP MASUK PADA TURBIN
4.TEKANAN BUANG UAP KELUAR TURBIN

JENIS TURBIN UAP

Dalam turbin tersebut di atas,


pengurangan 1% konsumsi uap
menghemat sekitar $ 47.000 per tahun
untuk turbin kondensasi dan sekitar $
84.000 per tahun pada turbin tekanan
balik. LHV bahan bakar untuk
menghasilkan uap dianggap sebagai

DAMPAK DARI TEKANAN UAP MASUK

Tekanan uap masuk turbin juga efek kinerja


turbin. Semua turbin dirancang untuk
tekanan masuk uap tertentu. Untuk
mendapatkan efisiensi desain, uap tekanan
masuk harus dijaga pada tingkat desain.
Menurunkan tekanan uap masuk akan
menghambat efisiensi dan konsumsi turbin
uap dalam turbin akan meningkat.
Demikian pula di uap tekanan inlet energi
yang lebih tinggi yang tersedia untuk
menjalankan turbin akan tinggi, yang pada
gilirannya akan mengurangi konsumsi uap
dalam turbin.

Gambar 2a: Dampak dari tekanan uap pada


konsumsi uap dalam jenis turbin kondensasi
Gambar 2b: Pengaruh tekanan uap pada turbin
efisiensi dalam jenis turbin kondensasi
Gambar - 2a & 2b menunjukkan bahwa
peningkatan tekanan uap masuk dengan 1
kg/cm2 dalam jenis turbin kondensasi
mengurangi konsumsi uap dalam turbin sekitar
0,3% dan meningkatkan efisiensi turbin sekitar
0,1% masing-masing.
Dalam hal jenis turbin kembali meningkatkan
tekanan tekanan uap masuk dengan 1 kg/cm2
mengurangi konsumsi uap dalam turbin sekitar
0,7% dan meningkatkan efisiensi turbin sekitar
0,16% seperti yang ditunjukkan pada gambar -

PENGARUH SUHU UAP MASUK

Entalpi steam merupakan fungsi dari suhu


dan tekanan. Pada suhu yang lebih
rendah, entalpi akan rendah, kerja yang
dilakukan oleh turbin akan rendah,
efisiensi turbin akan rendah, maka uap
konsumsi untuk keluaran yang diperlukan
akan lebih tinggi. Dengan kata lain, pada
suhu uap yang lebih tinggi masuk, panas
ekstraksi oleh turbin akan lebih tinggi dan
karenanya untuk keluaran yang
dibutuhkan, konsumsi uap akan berkurang

Gambar - 4a & 4b menunjukkan bahwa kenaikan temperatur


uap masuk sebesar 10 derajat C dalam jenis turbin kondensasi
mengurangi konsumsi uap dalam turbin sekitar 1,1% dan
meningkatkan efisiensi turbin sekitar 0,12% masing-masing.

Dalam hal jenis turbin kembali meningkatkan tekanan pada suhu


uap masuk sebesar 10 derajat C mengurangi konsumsi uap dalam
turbin sekitar 1,5% dan meningkatkan efisiensi turbin sekitar 0,12%
seperti yang ditunjukkan pada gambar - 6a & 6b.

ENGARUH BUANGAN TEKANAN / VAKUM


Tinggi rendahnya tekanan vakum pada
steam ejektor , meningkatkan konsumsi
steam pada turbin, menjaga semua
parameter operasi lain konstan. tekanan
buang lebih rendah dari yang ditentukan
akan mengurangi konsumsi steam dan
meningkatkan efisiensi turbin. Demikian
pula knalpot vakum lebih rendah dari yang
ditentukan, akan menurunkan efisiensi
turbin dan mengurangi konsumsi uap.

Tentukan efisiensi sebuah sistem turbin


uap dgn kondisi aliran sebagai berikut:
uap masuk turbin : saturated steam P2 =
2000 kPa
uap masuk kondenser : P3 = 7,5 kPa.
air keluar kondenser : air jenuh P4 = 7,5
kPa
air masuk boiler: P1 = 2000 kPa

Dari contoh soal di atas, beberapa hal perlu


mendapat perhatian:
a. kerja pompa relatif sangat kecil dibandingkan
terhadap kerja hasil ekspansi di turbin (wp <<
w)
b. wp sering diabaikan, sehingga entalpi air
sebelum dan sesudah pompa dianggap sama
c. efisiensi siklus dipengaruhi oleh kondisi uap di
titik masuk turbin dan kondisi uap keluar turbin
d. jumlah cairan dalam uap keluar turbin
tergantung spesifikasi turbin masing-masing

Efek Kenaikan Temperatur Uap thd


Efisiensi Siklus

Kondisi masuk turbin superheated steam:


T3a = 500 C (Td2000kPa = T3 = 212,4 C)
P3a = 2000 kPa
h3a = 3467,6 kJ/kg
s3a
= 7,4317 kJ/(kg.K)
(1) kondisi 4a: P4a = 7,5 kPa
(lihat contoh sebelumnya)
s4a = s3a = 7,4317 kJ/(kg.K)
(ekspansi isentropik)
a). cair jenuh: sAa = 0,5764 kJ/(kg.K); hAa = 168,79 kJ/kg
b). uap jenuh: sBa = 8,2515 kJ/(kg.K); hBa = 2574,8 kJ/kg
xa = (s4a - sBa)/(sAa - sBa) = 0,1068 (kandungan air)
h4a = xa.hAa + (1 xa).hBa = 2317,8 kJ/kg

Efek Kenaikan Tekanan Uap thd


Efisiensi Siklus

Kondisi masuk turbin superheated steam:


T3 = 500 C
P3 = 3000 kPa
h3 = 3456,5 kJ/kg
s3
= 7,2338 kJ/(kg.K)
(1)kondisi 4': P4' = 7,5 kP
(diketahui)
s4' = s3' = 7,2338 kJ/(kg.K)
(ekspansi
isentropik)
a). cair jenuh: sA' = 0,5764 kJ/(kg.K);
hA' = 168,79 kJ/kg
b). uap jenuh: sB' = 8,2515 kJ/(kg.K);
hB' = 2574,8 kJ/kg
x' = (s4' - sB')/(sA' - sB') = 0,1326 (kandungan
air)
h4' = x'.hA' + (1 x').hB' = 2255,8 kJ/kg

Pemanasan Awal Air Umpan


Boiler

Basis hitungan: m1 = 1 kg
(m1 = m6 = m7 = m2 + m3)
(1) h5 = h4 + v4 .(P5 - P4)
= 168,79 + 1,008x10-3.(400 - 7,5) = 168,79 + 0,395 = 169,19 kJ/kg
(2) neraca entalpi contact heater:
m6.h6 = m2.h2 + m5.h5
609,9 = m2. 2507,3 + (1 - m2).169,19
m2 = 0,188 kg
(3)h7 = h6 + v6 .(P7 - P6) = 609,9 + 1,086.10-3.(2000 - 400) = 611,6 kJ/kg
(4) w = m1.(h2 - h1) + (m1 - m2).(h3 - h2) (hasil ekspansi di turbin)
w = (2507,3 - 2799,5) + (1 - 0,188).(1975,9 2507,3) = - 723,7 kJ/(kg m1)

Kelompok atas dasar kondisi steam


ketika keluar turbin
a.
.
.

back pressure turbine


steam keluar masih bertekanan relatif tinggi
turbin jenis ini banyak digunakan di pabrik kimia

b.
.
.

condensing turbine
steam keluar = saturated steam atau bahkan sebagian
steam telah terkondensasi
jenis ini banyak digunakan di pembangkit listrik

c.
.
.

extraction/induction turbine
gabungan back-pressure dan condensing turbine dalam
satu rumah casing
banyak digunakan dalam cogeneration

Rugi-rugi internal turbin

a. available work: entalpi steam yang mungkin dikonversi


menjadi kerja
b. stage work: entalpi steam yang terkonversi nyata menjadi
kerja

Rugi-rugi di dalam turbin satu


tingkat :

nozzle reheat: rugi-rugi ketika steam diekspansikan di


nosel secara adiabatik tak-reversibel dan
mengakibatkan kenaikan temperatur steam (relatif
terhadap temperatur jika steam diekspansikan
isentropik)

blade reheat: ugi-rugi gesekan aliran steam ketika


lewat sudu-gerak

windage losses: rugi-rugi gesekan ketika steam


meninggalkan sudu-gerak

stage reheat: jumlah semua rugi-rugi dalam satu tahap


ekspansi

Efisiensi Isentropik

dengan
h1= entalpi steam masuk
h2= entalpi steam keluar (nyata)
h2,s = entalpi steam keluar (jika ekspansi isentropik, s2s
= s1

Rugi internal turbin banyak tingkat

Reheat factor

Efisiensi isentropik turbin banyak


tingkat

Konsumsi Steam Spesifik


Konsumsi Uap Spesifik (specific steam rate): konsumsi
steam per satuan waktu untuk menghasilkan satu satuan
daya.
w = he - hi
W = m . (he - hi)
dengan: w = energi/massa
W = daya, kW atau HP
m = laju massa steam, kg/jam
h = entalpi spesifik steam, kJ/kg
subskrip: i = inlet dan e = exit
Konsumsi steam:

TSR (Theoretical Steam Rate):


Specific steam rate, jika ekspansi dilaksanakan secara
isentropik.
TSR = 1/ (hi - he)
TSR dapat dinyatakan dalam berbagai satuan:
Jika entalpi h dalam kJ/kg, maka TSR = 3600/(hi - he) kg/kWh
Jika entalpi h dalam Btu/lb, maka TSR = 2545/(hi - he) lb/HPh
ASR (Actual Steam Rate)
Specific steam rate, jika ekspansi dilaksanakan secara adiabatik
tak-reversibel.
ASR = TSR /
dengan = efisiensi isentropik

Contoh
Turbin steam dengan kapasitas 2 MW
digerakkan dengan superheated
steam
(Pi = 2000 kPa, Ti = 500 C). Steam
keluar turbin pada keadaan jenuh (Pe
= 7,5 kPa). Efisiensi isentropik turbin
70%.
Hitung konsumsi steam.

Contoh
Turbin steam dengan kapasitas 2 MW digerakkan dengan
superheated steam (Pi = 2000 kPa, Ti = 500 C). Steam keluar
turbin pada keadaan jenuh (Pe = 7,5 kPa). Efisiensi isentropik
turbin 70%.
(1) Data termodinamika steam (dari steam table)
Pi = 2000 kPa dan Ti = 500 oC
hi = 3467,6 kJ/kg dan si = 7,4317 kJ/(kg.K)
(2) Pe = 7,5 kPa dan se = si = 7,4317 kJ/(kg.K) campuran uap
dan
cair.
uap: suap = 8,2515 kJ/(kg.K) ; huap = 2574,8 kJ/kg
cair: scair = 0,5762 kJ/(kg.K) ; hcair = 168,79 kJ/kg
fraksi uap: y = (7,4317-0,5764)/(8,2515-0,5764) = 0,893
he = 0,893 x 2574,8 + (1 - 0,893) x 168,79 =
2317,35 kJ/kg
(3) TSR = 3600/(3467,6 2317,35,8) = 3,13 kg/kWh
(4) ASR = 3,13/70% = 4,47 kg/kWh
(5) Konsumsi steam: m = W.ASR = 2000. 4,47 = 8940 kg/jam

Contoh Spesifikasi Turbin Uap

Konsumsi Panas Spesifik (Heat Rate)


turbin untuk produksi energi listrik
a. GHR (Gross Heat Rate, konsumsi panas spesifik bruto):

b.

NHR (Net Heat Rate, konsumsi panas spesifik netto):

Listrik netto setelah dikurangi dengan konsumsi listrik untuk sistem


pembangkit listrik yang bersangkutan (pompa, blower, penerangan
dll).

c.

PNHR (plant net heat rate) :

(ef. boiler) = efisiensi boiler


[%aux. power] = daya yang diserap oleh internal power
plant

Konsumsi panas spesifik dipengaruhi


berbagai faktor.
Penurunan tekanan kondensor akan menurunkan
NHR atau PNHR.

Temperatur uap masuk turbin mempengaruhi heat


rate.

Pemanasan awal udara pembakaran (air


preheating) sebelum masuk boiler dapat
mengurangi konsumsi panas spesifik sebesar 2%.
Air preheating ini dapat dilakukan dengan
memanfaatkan panas sensibel gas cerobong.

Hilang tekanan (pressure drop) di saluran uap


dapat meningkatkan heat rate.

Efisiensi turbin mempengahur heat rate.


Faktor di atas perlu mendapat perhatian dalam
program
penghematan energi.

Contoh Efek Tekanan Kondensor


thd Konsumsi Steam
Sebuah turbin memiliki performance curve sebagai berikut.

Perkirakan kenaikan konsumsi steam dan penurunan daya


turbin jika tekanan kondensernya naik dari 2,5 menjadi 4,5 inHg
absolut.
Dari kurva karakteristik di atas:
NHR (2,5 inHg) = 7200 Btu/kWh = 7596 kJ/kWh
NHR (4,5 inHg) = 7750 Btu/kWh = 8177 kJ/kWh
(1) Jika daya turbin tetap, maka heat rate (konsumsi steam)
meningkat:
(NHR) = 8177 7596 = 581 kJ/kWh (7,6%)
(2) Jika laju uap dijaga konstan, maka kenaikan NHR
mengakibatkan penurunan daya keluar turbin):

(NKW) = - 0,0765/ (1 - 0,0765) = - 8,28%

Efek Tekanan Steam masuk Turbin thd


Konsumsi Steam
Sebuah turbin memiliki performance curve sebagai berikut.

Perkirakan kenaikan konsumsi panas spesifik pada beban


600 MW, jika tekanan uap masuk turbin turun dari 3500
menjadi 2400 kPa.
Dari kurva karakteristik di atas
NHR (3500 kPa) = 7450 Btu/kWh = 7860 kJ/kWh
NHR (2400 kPa) = 7700 Btu/kWh = 8124 kJ/kWh
(NHR) = 250 Btu/kWh = 264 kJ/kWh (3,3%)
atau kenaikan laju steam (pemborosan) pada 600 MW =
360000 kg/jam
(ekspansi di turbin, h = 440 kJ/kg)

Anda mungkin juga menyukai