Cairan Tubuh
Cairan Tubuh
1-April-200
6
April-2006
Cairan Pleura
- N rongga pleura : 1-10 cc (antara p. visceralis & parietalis)
- Fungsi : membasahi tunika serosa
- Keseimbangan : tekanan koloid osmotik kapiler,permeabilitas
dinding kapiler serta tekanan hidrostatik.
- Efusi : akumulasi cairan yang abnormal dalam rongga pleura.
- Akumulasi cairan berlebihan :
1. peninggian permeabilitas kapiler (inflamasi)
2. penurunan tekanan koloid osmotik (hipoproteinemia)
3. peningkatan tekanan hidrostatik (payah jantung kongestif)
4. hambatan aliran limfe (tumor, inflamasi, fibrosis)
5. peningkatan tek negatif intrapleura (atelektasis)
6. perpindahan cairan dari rongga peritonium ke rongga
pleura
1.Makroskopis
-volume, warna, kejernihan, BJ, bekuan.
-Pasien dan Sampel : Tidak ada persiapan khusus
Alat
- Tabung yang jernih, Gelas ukur
- Urinometer untuk cairan yang banyak
Refraktometer untuk cairan sedikit
Bahan
- Cairan pleura
A.Volume
- Diukur banyaknya cairan pleura
- Makin banyak cairan pleura berarti makin besar kerusakan.
Lecithin +
Larut
Tidak Larut
Jernih
Keruh
Lecithin +
Saring
Filtrat diuapkan diatas air panas
Keruh
Lecithin +
C.Berat Jenis
Ukur berat jenis cairan dengan urinometer atau refraktometer
- < 1, 018 (transudat) : asites, nephrosis, payah jantung
> 1, 018 (eksudat) : pleuritis tuberkulosa dan infeksi
D. Bekuan
- Biarkanlah sampel selama 1 jam, lihatlah ada tidaknya bekuan
- Bekuan + : ada proses peradangan
Makin besar bekuan makin berat peradangan
2.Kimiawi
Protein, Glukosa, Tes Rivalta, LDH
Alat
- Fotometer, Pipet mikro, Tabung mikro, Rak tabung
- Gelas ukur (Tes Rivalta)
Bahan
- Cairan Pleura
- Reagen
- Aquades, Asam asetat glasial (Tes Rivalta)
A.Protein Total
-Masukanlah 50 l cairan pleura ke dalam tabung mikro,
letakkan rak sampel nomor pemeriksaan.
-Tempatkanlah reagen rak reagen program tes
protein.
- Berilah identitas dan program tes.
- Pengukuran akan dilakukan secara otomatis fotometer
- Hasil tes akan keluar pada print out.
- Kadar protein < 3 g% : transudat
Kadar protein > 3 g% : eksudat
B.Glukosa
-Masukanlah 50 l cairan pleura tabung mikro letakkan
sampel nomor pemeriksaan.
-Tempatkan reagen rak reagen program tes glukosa
- Masukanlah nomor identitas dan program tes.
- Pengukuran dilakukan secara otomatis, hasil keluar print out
-Transudat : glukosa darah = glukosa cairan pleura
Eksudat : Kadar glukosa eksudat lebih rendah daripada plasma
Kadar glukosa cairan pleura < 60 mg% : tuberkulosis paru
C.Tes Rivalta
- Campurkanlah 2 tetes asam asetat glasial dalam 100 ml aquades
di dalam gelas ukur.
- Teteskan setetes cairan pleura ke dalam campuran tersebut.
- Perhatikan ada tidaknya kekeruhan.
- Bila tidak ada kekeruhan, tes - : transudat
- Bila ada kekeruhan, hasil tes + : eksudat
Alat
- Kamar hitung Improved Neubauer, Pipet leukosit, pipet eritrosit
Selang
penghisap, Mikroskop, Kaca objek dan kaca penutup, sentifuse
Bahan
-Cairan pleura, Larutan Turk atau NaCl 0,9%, larutan hayem
-Larutan Giemsa/Wright/May-Gruenwald Giemsa, Metil alkohol
A.Jumlah Leukosit
- Hisaplah cairan pleura ke dalam pipet leukosit tanda 0,5
- Hisaplah larutan Turk/ NaCl 0,9% tanda 11, kocoklah isi
pipet beberapa menit tercampur baik buanglah 4-5 tetes isi
pipet tersebut.
- Siapkan kamar hitung dengan kaca penutup di atasnya.
- Teteskan isi pipet tersebut perlahan-lahan kamar hitung
- Hitunglah jumlah leukosit 4 kotak leukosit mikroskop
pembesaran 100x dikalikan 50.
- > 80% transudat dan < 20% eksudat menunjukkan jumlah leukosit
< 1000 mm3
Jumlah leukosit > 10.000 mm3 : pneumoni, infark paru,
pankreatitis, sindroma paska infark
miokard, SLE.
B.Hitung Jenis Leukosit
- Ambil cairan pleura yang telah disentrifus, apuskan diatas kaca
obyekkeringkan
- Fiksasi dengan metil alkohol 5 menitbilas dengan air mengalir
- Tetesi dengan lar.May-Gruenwalddiamkan 1-2 menit
- Tambahkan lar.buffer pH 6,4diamkan 3 menit
- Tambahkan lar.giemsabiarkan 5-10 menitcuci dengan air
mengalirkeringkan
- Baca apusan di bawah mikroskop dengan pembesaran 100x
menggunakan minyak emersi.
- Hitunglah jenis sel tersebut 100-300 sel
4.Mikrobiologi
Pewarnaan Gram dan ZN
Alat
- Mikroskop dan minyak emersi, Rak pewarnaan, Bunsen, Gelas
objek
Bahan
-Cairan pleura
-Reagen Cat Gram
Cat Gram A (ungu) :
Kristal violet
Alkohol 96%
Ammonium Oksalat 1% dalam aqua
Cat Gram B (coklat) : Jodium
1g
Kalium Jodida 2 g
Aquades
300 cc
Cat Gram C :
Aceton
30 cc
(tak berwarna)
Alkohol
70 cc
Cat Gram D :
Safranin
1g
Alkohol 96% 10 cc
Aquades
90 cc
2g
20 cc
80 cc
-Reagen Cat ZN
Ziehl-Neelsen A :
(Merah)
Ziehl-Neelsen B :
(Tidak berwarna)
Ziehl-Neelsen C :
(Biru)
Fuchin Basis
Alkohol
Phenol 5% dalam aqua
Asam Klorida Pekat
Alkohol 96%
Methylen Blue 0,2%
1g
10 cc
90 cc
3 cc
97 cc
A.Pewarnaan Gram
- Buatlah sediaan di atas kaca objek, keringkan pada suhu kamar
dan panaskan di atas api 3-4 menit, dinginkan.
- Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan
- Genangilah preparat cat Gram A 1-3 menit.
- Genangi cat Gram B -1 menit cucilah dengan air
mengalir.
- Tetesi atau celup preparat cat Gram C sampai warna
luntur
- Tetesilah dengan cat Gram D 1-2 menit.
- Cucilah dengan air dan keringkanlah di udara.
- Lihatlah dengan mikroskop pembesaran 1000x dengan minyak
emersi.
- Gram + (eksudat) : bakteri berwarna ungu, bentuknya jelas
(batang/kokus).
Gram (transudat) : bakteri berwarna merah, bentuk jelas
(batang/ kokus).
B.Pewarnaan ZN
A.CEA
Reaksi Imunologi
-Pipet sesuai Tabel
Cairan Ascites
- N ruang intra peritoneal : 1-10 ml cairan.
- Fungsi : membasahi lapisan/tunika serosa.
- Keseimbangan : tek koloid osmotik dalam kapiler,
permeabilitas dinding kapiler, tek hidrostatik.
- Ascites : akumulasi cairan yang berlebihan di ruang intra
peritoneal (rongga serosa) oleh berbagai sebab.
- Patogenesis terbentuknya ascites :
1. peninggian permeabilitas kapiler (inflamasi, disertai
peningkatan kadar protein darah > 3 mg/dl).
2. penurunan tek koloid osmotik (gangguan sintesis albumin,
penurunan kadar protein darah < 2,5 mg/dl)
1.Makroskopis
Volume, Warna dan kejernihan, BJ, Bekuan
~ Cairan Pleura
2.Kimiawi
Protein, Glukosa, Tes Rivalta, LDH
~ Cairan Pleura
Tes Tambahan
-a.Enzim Amilase
Curiga : Pankreatitis,pseudokistik pankreas, perforasi pankreas,
gastroduodenal
Nilai Normal = Plasma darah
Peningkatan 3X dari Plasma = Patologis
-b.Alkali fosfatase
Curiga : Ruptur gaster
> 10 IU/l
-c.Laktat
Curiga : Peritonitis bakterial
Peritonitis bakterial : kadar laktat 4,44 mmol/l
-d.Ureum Kreatinin
Curiga :Ruptur Trac.Urinarius (buli-buli)
Ruptur buli-buli : ureum kreatinin cairan asites > serum
-e.Amonia
Curiga : Perforasi ulkus peptik, ruptur appendiks, strangulasi
usus dan ruptur buli-buli
Amonia cairan asites > serum
-f.Bilirubin
Curiga : Ruptur vesica fellea
Kadar bilirubin > 6,0 mg/dl
3.Mikroskopis
Jumlah Leukosit dan Jenis Leukosit, Jumlah Eritrosit
~ Cairan Pleura
1.Jumlah Leukosit
Pengenceran 10X ( X 25)
Jumlah leukosit > 10.000/mm3 : Pankreatitis
Jumlah leukosit 25-100.000/mm3 : Peritonitis bakterial
Jumlah leukosit 5- 10.000/mm3 : Peritonitis TB
2.Hitung Jenis Leukosit
PMN > 50 % = Inflamasi akut
Limfosit > 50 % = Inflamasi kronis
3.Jumlah Eritrosit
Jumlah eritrosit > 100.000/mm3 : Trauma/keganasan
Jumlah leukosit < 100.000/mm3 : Punksi percobaan
4.Mikrobiologi
Pewarnaan Gram dan ZN
~ Cairan Pleura
5.Petanda Tumor
CEA
~ Cairan Pleura
Transudat : Kumpulan cairan dalam rongga tubuh bukan dari proses radang
Eksudat
: Kumpulan cairan dalam rongga tubuh asal dari proses radang