Disusun Oleh :
Wayan Krisma Angga P.
(1211031102)
JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015/2016
BAB 1 PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM TEORI AKUNTANSI
Istilah 'teori' dapat digunakan dengan cara yang berbeda. Salah satu definisi teori
adalah pernyataan deduktif yang diturunkan secara umum yang muncul dari
premis hipotesis yang disepakati. Definisi teori yang lainnya adalah seperangkat
ide yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi secara nyata.
Dalam teori akuntansi klasik,
umum
sebagai
referensi
untuk
bidang
penyelidikan.
2.. . . penalaran logis dalam membentuk seperangkat prinsip yang luas (1)
memberikan kerangka umum sebagai acuan untuk melakukan praktik
akuntansi dan evaluasi (2) panduan untuk pengembangan praktik dan
prosedur baru.
Teori dapat digambarkan secara sederhana sebagai penalaran logis yang
mendasari pernyataan sebuah keyakinan. Sebuah teori dapat diterima tergantung
pada:
seberapa
baik
teori
tersebut
mampu
menjelaskan
dan
Pacioli,
akuntansi
double-entry
hanya
difokuskan
pada
Akuntansi Positif
Ketidakpuasan dengan teori normatif, yang dikombinasikan dengan meningkatnya
akses data empiris dan didukung oleh argumen-argumen ekonomi dalam literatur
akuntansi, menyebabkan pergeseran empirisme ke bentuk 'baru' . Akibatnya, teori
positif menjadi sedikit 'baru', karena didasarkanpada pendekatan empiris, yang
membentuk dasar dari periode ilmiah secara umum. Teori positif berusaha untuk
menyediakan kerangka kerja untuk menjelaskan praktik yang yang diamati; yaitu,
apakah yang praktisi akuntan yang dihasilkan memiliki keputusan-kegunaan yang
objektif. Tujuan dari teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan dan
memprediksi praktik akuntansi.
Perkembangan Terakhir
Diantara
konseptual
dari
berbagai
negara
yang
digunakan
dalam
dan
dan
kemudian
dimanipulasi
(dipartisi
dan
dijumlahkan)
atas
dasar
tempat dan asumsi akuntansi biaya historis. Proposisi individu diverifikasi setiap
kali laporan diaudit dengan memeriksa perhitungan dan manipulasi. Namun,
rekening jarang diaudit secara khusus dalam hal apapun dan bagaimana orangorang akan menggunakannya (tes pragmatis) atau dalam hal apa yang mereka
maksud (tes semantik).
Ada beberapa kritikan terhadap pendektan teori akuntansi ini. Mereka
berpendapat bahwa teori memiliki konten semantik hanya atas dasar inputnya
saja. Tidak ada operasi empiris yang independen untuk memverifikasi output yang
dihitung, misalnya, 'keuntungan' atau 'total aset'. Angka-angka ini tidak diamati;
mereka
dijumlahkan
secara
sederhana
dari
saldo
rekening,
dan
proses audit ini pada dasarnya hanya sebuah perhitungan ulang. Proses audit
memverifikasi input dengan memeriksa dokumen yang mendasari dan memeriksa
perhitungan secara matematis. Namun, bagaimanapun itu tidak memverifikasi
output akhir. Ini berarti bahwa bahkan jika laporan akuntansi disusun dengan
menggunakan sintaks sempurna, mereka mungkin memiliki sedikit nilai dalam
praktik akuntansi.
TEORI NORMATIF
Tahun 1950-an dan 1960-an digambarkan sebagai 'zaman keemasan' untuk
penelitian akuntansi normatif. Selama periode ini, peneliti akuntansi menjadi lebih
fokus terhadap kebijakan yang direkomendasikan dan bagaiaman penyelesaiannya
daripada dengan menganalisis dan menjelaskan praktik yang diterima saat ini.
Teori normatif periode ini terfokus pada true income (profit) dalam periode
akuntansi atau pembahasan tentang jenis informasi akuntansi yang akan berguna
dalam membuat keputusan ekonomi.
True income: teori ini berkonsentrasi pada ukuran tunggal untuk aset
dan (dan benar) angka keuntungan yang unik. Namun, tidak ada
kesepakatan tentang apa yang merupakan ukuran yang tepat terhadap nilai
dan keuntungan.
Keputusan-kegunaan
(decision-usefulness):
Pendekatan
ini
TEORI POSITIF
Selama tahun 1970-an, teori akuntansi kembali pindah ke metodologi empiris,
yang sering disebut sebagai metodologi positif. Positivisme atau empirisme
merupakan sarana untuk menguji atau menghubungkan hipotesis akuntansi atau
mengembalikan
teori
berdasarkan
pengalaman
atau
kenyataan
yang
Asumsi
antologi
Penelitian Ilmiah
Penelitian Naturalistik
-Realitas adalah tujuan dan -Realitas adalah pembangunan
dasar
-Akuntansi
tujuan manusia
realitas
-Kemajuan
bertahap
Pendekatan -Penurunan
filsafah
diselesaikan
-Percobaan
dengan
hipotesis pengurangan
individual
-Peraturan
dikurangan
-Tidak terstruktur
Metodolog
-Pengesahan
empiris
-Induksi
empiris
tidak
dapat
atau
ekstensi
-Rumus model penulisan
Metode
yang
-Studi kasus
untuk -Penjelajahan dengan bebas
membentuk hipotesis
-Pengalaman
peristiwa
dari
peristiwa-