Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

GANGREN PULPA

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh


Program Pendidikan Profesi Dokter ( PPPD )
Bagian Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut RSUD Tugurejo Semarang

Dosen Pembimbing
Drg. Saiful Azhar

Oleh :
Risatya Pramadhanis
01.207.5554

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2015

HALAMAN PENGESAHAN

Nama / NIM

: Risatya Pramadhanis

Universitas

: Universitas Islam Sultan Agung

Fakultas

: Kedokteran Umum

Diajukan

: 2015

Periode Kepaniteraan

: 16 Maret 2015 s.d. 28 Maret 2015

Bagian

: Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut

Pembimbing

: Drg. Saiful Azhar

Telah diperiksa dan disetujui tanggal :

Mengetahui,

Koordinator Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut


RSUD Tugurejo

Pembimbing

Drg. Syaiful Azhar

Drg. Saiful Azhar

ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul ...............................................................................................................i
Halaman Pengesahan .....................................................................................................ii
Daftar Isi ........................................................................................................................iii
Bab I. Deskripsi Kasus ...................................................................................................1
Bab II. Tinjauan Pustaka ................................................................................................7
Bab I. Daftar Pustaka.. .................................................................................................18

iii

BAB I
DESKRIPSI KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA
a.

Nama

: Tn. M

b.

Jenis kelamin

: Laki-laki

c.

Umur

: 35 tahun

d.

Alamat

: Wanodireja RT 05/RW 08 Ngalian Semarang

e.

Suku bangsa

: Jawa

f.

No. CM

: 470673

g.

Tanggal periksa

: 17 Maret 2015

II. KELUHAN SUBJEKTIF ANAMNESA


Anamnesa

: dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 17 Maret


2015

Keluhan utama

: gigi geraham kiri atas terasa sakit

a) Riwayat penyakit sekarang :


Pasien datang ke poli gigi dan mulut dengan keluhan sering ngilu di
gigi geraham kiri atas ngilu dirasakan hilang timbul sejak seminggu yang
lalu dan ngilu dirasakan tajam menyengat bila ada rangsangan seperti
panas dingin asam atau manis. Rasa ngilu berkurang ketika gigi tidak
terkena rangsngan dingin asam atau panas. Terkadang ngilu spontan
dirasakan berdenyut. Pasien belum pernah di tambal sebelumnya maupun
diobati. Nyeri yang dirasakan tidak mengganggu aktivitas. Pasien
menyadari gigi kiri atasnya berlubang dan datang kerumah sakit ingin
menambal gigi atau mencabut gigi. Pasien juga tidak mengeluhkan
bengkak disekitar gigi yg sakit.

b) Riwayat penyakit dahulu :


1. Riwayat penyakit sistemik :
Riwayat Hipertensi

: disangkal

Riwayat DM

: disangkal

Riwayat alergi

: disangkal

2. Riwayat penyakit gigi dan mulut :


-

Sebelumnya pasien sering mengeluh giginya sakit saat makan atau


minuman dingin ataupun asam sejak 1 bulan

Cabut gigi pada gigi 1.6,2.6, dan 3.6

c) Riwayat penyakit keluarga :


Tidak ada keluarga yang pernah menderita sakit seperti ini.
d) Riwayat sosial ekonomi :
Pasien bekerja sebagai pegawai swasta, pasien tinggal bersama anak dan
istrinya, kesan ekonomi baik.
III. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
1. Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Compos Mentis

Keadaan Gizi

: Baik

Derajat Sakit

: Ringan

2. Status present
Tekanan Darah

: 128 / 88 mmHg

RR

: 20x / menit

HR

: 96x / menit

3. Extra oral

Asimetris muka

: (-)

Tanda tanda radang : Calor - , Rubor - , Dolor - , Tumor - , Fungsiolesa Tepi rahang

: basis mandibula teraba dengan palpasi

Fluktuasi -

Pingpong phenomena

Trismus

4. Intra oral
a) Jaringan Lunak
-

Gingiva : tidak ada kelainan

Mukosa

: tidak ada kelainan

Lidah

: tidak ada kelainan

Palatum

: tidak ada kelainan

b) Jaringan Keras
-

Gigi

: 2.4

Inspeksi

: Gigi 4 kiri atas ditemukan caries (+)

Sondase

: profunda, sakit (-)

Perkusi

: (-)

Tekanan

: (-)

Palpasi

: (-)

Thermal test

: (+)

5. Status lokalis
a) Nomenklatur Sigmondy

8 7

8 7

5 6

Ket :

4 gigi karies

b) Nomenklatur WHO

5.5 5.4 5.3 5.2 5.1 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5
1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2 1.1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8
4.8 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
8.5 8.4 8.3 8.2 8.1 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5
Ket : 2.4 gigi karies
IV. ORAL HYGIENE
Kurang (terlihat plak pada gigi geligi pada rahang bawah)
V. DIAGNOSA KELUHAN UTAMA
2.4 Gangren pulpa
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- X Foto Panoramic
VII. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Sondasi
+/+
+

Palpasi
+/+/+/-

Perkusi
+
+/+/-

Klor Etil
+
+
+
+

Diagnosis
Periodontitis
Karies email / Iritasi pulpa
Karies dentin / Pulpitis reversibel
Pulpitis ireversibel

+/-

+/-

Nekrosis pulpa

VIII.

TERAPI

Konservatif perawatan saraf

Pro ektrasi pada 2.4 gangren pulpa

Pro scalling pada plak rahang bawah

IX. KOMPLIKASI
-

Periodonitis

Penyebaran infeksi

X. PROGNOSIS
Baik apabila ditangani dan diterapi dengan segera dan menggunakan antibiotik yang
sesuai.
XII. RESUME
Pasien datang ke poli gigi dan mulut dengan keluhan sering ngilu di
gigi geraham kiri atas ngilu dirasakan hilang timbul sejak seminggu yang
lalu dan ngilu dirasakan tajam menyengat bila ada rangsangan seperti
panas dingin asam atau manis. Rasa ngilu berkurang ketika gigi tidak
terkena rangsngan dingin asam atau panas. Terkadang ngilu spontan
dirasakan berdenyut. Pasien belum pernah di tambal sebelumnya maupun
diobati. Nyeri yang dirasakan tidak mengganggu aktivitas. Pasien
menyadari gigi kiri atasnya berlubang dan datang kerumah sakit ingin
menambal gigi atau mencabut gigi. Pasien juga tidak mengeluhkan
bengkak disekitar gigi yg sakit.
.. Saat pemeriksaan didapatkan tekanan darah 128 / 88 mmHg, RR 20x / menit, HR 96x /
menit dan pemeriksaan fisik inspeksi, pada pemeriksaan gigi terlihat pada gigi 2.4
ditemukan karies (+), sondase

: profunda, sakit (-), perkusi (-), tekanan (-), palpasi

(-), thermal test (+). Setelah dilakukan pemeriksaan kemudian pasien dilakukan
pemeriksaan x foto panoramic dengan hasil.....

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KARIES DENTIS

2.1.1 DEFINISI
Karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai dengan larutnya mineral
email, sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang
disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat (medium makanan bagi bakteri)
yang dilanjutkan dengan timbulnya destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya
terjadi kavitasi (pembentukan lubang).
2.2.2

ETIOLOGI
Etiologi atau penyebab karies terdiri atas faktor waktu, faktor penyebab primer yang

langsung mempengaruhi biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang berasal dari
saliva) dan faktor modifikasi yang tidak langsung mempengaruhi biofilm. Karies terjadi
bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti faktor host, agen atau mikroorganisme,
substrat atau diet dan faktor waktu, tetapi merupakan interaksi dari faktor - faktor tersebut.

Gambar :

Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya karies.

2.2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


1.

Keturunan

2.

Ras
Ras tertentu dengan mempunyai rahang yang sempit, menyebabkan gigi tumbuh tidak
teratur sehingga menyembabkan sukar untuk membersihkan gigi dan ini akan
mempertinggi prosentase karies pada ras tersebut.

3.

Jenis kelamin
Prevalensi karies gigi tetap wanita lebih tnggi dibandingkan pria. Demikian juga
halnya anak-anak, prevalensi karies gigi sulung anak wanita lebih tinggi di
bandingkan anak-anak laki-laki.

4.

Usia
Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun bertambah. Hal ini
jelas karena faktor resiko terjadinya karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi.

5.

Kultur sosial penduduk

2.2.4

KLASIFIKASI

a. Berdasarkan pemeriksaan klinis atau secara morfologi

Karies pada pit dan fisura


Celah dan fisura adalah tanda anatomis gigi. Fisura terbentuk saat
perkembangan alur, dan tidak sepenuhnya menyatu, dan membuat suatu turunan atau
depresio yang khas pada strutkur permukaan email. Tempat ini mudah sekali menjadi
lokasi karies gigi. Celah yang ada daerah pipi atau bukal ditemukan di gigi geraham.
Karies celah dan fisura terkadang sulit dideteksi. Semakin berkembangnya
proses perlubangan akrena karies, email atau enamel terdekat berlubang semakin
dalam. Ketika karies telah mencapai dentin pada pertemuan enamel-dental, lubang
akan menyebar secara lateral. Di dentin, proses perlubangan akan mengikuti pola

segitiga ke arah pulpa gigi.


Karies pada permukaan halus (smooth enamel/root surfaces)
Ada tiga macam karies permukaan halus. Karies proksimal, atau dikenal juga
sebagai karies interproksimal, terbentuk pada permukaan halus antara batas gigi.

Karies akar terbentuk pada permukaan akar gigi. Tipe ketiga karies ini terbentuk pada
permukaan lainnya.
Pada radiograf ini, titik hitam pada batas gigi menunjukkan sebuah karies
proksimal. Karies proksimal adalah tipe yang paling sulit dideteksi. Tipe ini kadang
tidak dapat dideteksi secara visual atau manual dengan sebuah explorer gigi. Karies
proksimal ini memerlukan pemeriksaan radiografi.
Karies akar adalah tipe karies yang sering terjadi dan biasanya terbentuk
ketika permukaan akar telah terbuka karena resesi gusi. Bila gusi sehat, karies ini
tidak akan berkembang karena tidak dapat terpapar oleh plak bakteri. Permukaan akar
lebih rentan terkena proses demineralisasi daripada enamel atau email karena
sementumnya demineraliasi pada pH 6,7, di mana lebih tinggi dari enamel. Karies
akar lebih sering ditemukan di permukaan fasial, permukaan interproksimal, dan
permukaan lingual. Gigi geraham atas merupakan lokasi tersering dari karies akar.
b. Berdasarkan keparahan dan kecepatan berkembangnya
Karies reversible (incipient caries), karies yang mulai timbul di daerah enamel
Karies kavitas (non reversible caries), karies yang telaah melanjut pada lapisan dentin

dan terbentuk kavitas


Karies akut (rampan karies), merupakan kerusakan gigi yang meliputi beberapa gigi
yang sanagt cepat dan biasanya permukaan gigi yang terserang juga meliputi

permukaan yang jarang terserang karies


Karies kronik (arrested caries), menggambarkan lesi karies yang tidak berkembang
c. Menurut Black (1880), berdasarkan lokasi spesifik dari lesi
Klas I, lesi terjadi pada pit dan fisura semua gigi
Klas II, lesi pada daerah permukaan aproksimal gigi posterior
Klas III, lesi terdapat pada permukaan aproksimal gigi anterior
Klas IV, lesi kelanjutan dari klas III, dimana lesi telah meluas dari aproksimal ke

insisial gigi anterior


Klas V, lesi terjadi pada daerah servikal baik bagian fasial maupun palatal dari gigi
Klas VI, lesi terjadi pada ujung tonjolan (cups) gigi posterior atau insical edge gigi

anterior
d. Berdasarkan kedalamannya
Karies superfisialis, karies yang hanya mengenai enamel, sedangkan dentin belum
terkena.
9

Gambar 2.2 Karies Superfisialis


Karies media, karies yang mengenai enamel dan melibatkan sebagian dentin

Gambar 2.3 Karies Media


Karies profunda, karies yang telah melibatkan enamel dan dentin, dimana hanya
tertinggal selapis dentin yang menutupi ruang pulpa atau telah terjadi perforasi atap
pulpa/pulpa

10

Gambar 2.4 Karies Profunda


Di samping pengelompokan diatas, lesi karies dapat dikelompokkan sesuai lokasinya
di permukaan tertentu pada gigi. Karies pada permukaan gigi yang dekat dengan permukaan
pipi atau bibir disebut "karies fasial", dan karies yang lebih dekat ke arah lidah disebut
"karies lingual". Karies fasial dapat dibagi lagi menjadi bukal (dekat pipi) dan labial (dekat
bibir). Karies lingual juga dapat disebut palatal bila ditemukan di permukaan lingual dari gigi
pada rahang atas (maksila) dan dekat dengan pallatum durum atau bagian langit-langit mulut
yang keras. Karies di dekat leher gigi disebut karies servikal.
1. Gangren Pulpa
Gangren Pulpa adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati
sebagai sistem pertahanan pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan
sehingga jumlah sel pulpa yang rusak menjadi semakin banyak dan
menempati sebagian besar ruang pulpa. Sel-sel pulpa yang rusak tersebut
akan mati dan menjadi antigen sel-selsebagian besar pulpa yang masih
hidup. Proses terjadinya gangren pulpa diawali oleh proses karies. Karies
dentis adalah suatu penghancuran struktur gigi (email, dentindan sementum)
oleh aktivitas sel jasad renik (mikro-organisme) dalam dental plak.
Jadi proses karies hanya dapat terbentuk apabila terdapat faktor yang
salingtumpang tindih. Adapun faktor-faktor tersebut adalah bakteri,
karbohidrat makanan, kerentanan permukaan gigi serta waktu. Perjalanan
gangrene pulpa dimulai dengan adanya karies yang mengenai email (karies
superfisialis), dimana terdapat lubangdangkal, tidak lebih dari 1mm.
Selanjutnya proses berlanjut menjadi karies pada dentin (karies media) yang
disertai dengan rasa nyeri yang spontan pada saat pulpa terangsang oleh
suhu dingin atau makanan yang manis dan segera hilang jika rangsangan
dihilangkan. Karies dentin kemudian berlanjut menjadi karies pada pulpa

11

yang didiagnosa sebagai pulpitis. Pada pulpitis terdapat lubang lebih dari
1mm. pada pulpitis terjadi peradangan kamar pulpa yang berisi saraf,
pembuluh darah, dan pempuluh limfe, sehingga timbul rasa nyeri yang hebat,
jika proses karies berlanjut dan mencapai bagian yang lebih dalam (karies
profunda). Maka akan menyebabkan terjadinya gangren pulpa yang ditandai
dengan perubahan warna gigi terlihat berwarna kecoklatan atau keabuabuan, dan pada lubang perforasi tersebut tercium bau busuk akibat dari
proses pembusukan dari toksin kuman.

2. Proses Terjadinya Gangren


Proses terjadinya gangren diawali oleh proses karies. Faktor-faktor yang
menyebabkan karies adalah bakteri, karbohidrat makanan, kerentanan
permukaan gigi, dan waktu. Perjalanan gangren dimulai dengan adanya
karies yang mengenai email (karies superfisialis), dimana terdapat lubang
dangkal, tidak lebih dari 1mm. Selanjutnya proses berlanjut menjadi karies
pada dentin (karies media) yang disertai dengan rasa nyeri yang spontan
pada saat pulpa terangsang oleh suhu dingin atau makanan yang manis dan
segera hilang jika rangsangan dihilangkan.
Karies dentin kemudian berlanjut menjadi karies pada pulpa yang
didiagnosa sebagai pulpitis. Pada pulpitis terdapat lubang lebih dari 1mm.
pada pulpitis terjadi peradangan kamar pulpa yang berisi saraf, pembuluh
darah, dan pempuluh limfe, sehingga timbul rasa nyeri yang hebat, jika
proses karies berlanjut dan mencapai bagian yang lebih dalam (karies
profunda). Maka akan menyebabkan terjadinya gangren pulpa yang ditandai
dengan perubahan warna gigi terlihat berwarna kecoklatan atau keabuabuan, dan pada lubang perforasi tersebut tercium bau busuk akibat dari
proses pembusukan dari toksin kuman.

2.2.5

GEJALA KLINIS
Gejala karies gigi bukan hanya satu gejala saja, adapun gejala gejalanya sebagai

berikut :
1.

Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis. Gigi terasa sangant sensitif terhadap
panas, dingin, manis dan asam menandakan karies gigi sudah sampai bagian dentin

2.

Jika suatu kavitasi dekat atau telah mencapai pulpa maka nyeri akan bersifat menetap
bahkan nyeri yang dirasakan bersifat sepontan, meski tidak ada rangsangan.

12

3.

Jika bakteri telah mencapai pulpa. Dan pulpa mati maka nyeri untuk sementara akan
hilang lalu akan timbul lagi dalam beberapa jam atau hari dan gigi akan menjadi peka
karena peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dan menyebabkan abses.

2.2.6

DIAGNOSIS
Secara klinis diagnosis dapat ditegakkan dengan :
1) Pemeriksaan visual langsung
Sebelum gigi diperiksa secara teliti, gigi harus dibersihkan dari plak dan
dikeringkan. Tanda paling didni terlihat bercak putih pada enamel dengan kontur
permukaan normal. Tanda berikutnya adalah hilang kontur permukaan bila telah
menganai dentin.
2) Transluminasi
3) Penggunaan sonde
Sonde dapat digunakan untuk mendeteksi pit dan fisura yang melunak karena
karies, bilatelah terbentuk kavitas maka sonde akan menyangkut pada enamel ataupun
dentin.
4) Pemakaian benang gigi (dental floss)
5) Radiografi
Dua hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan teknik radiografi, yaitu
radiolusensi enamel dan radiolusensi dentin.

2.2.7

PENATALAKSANAAN
Perawatan karies gigi ditentukan oleh stadium saat karies ditemukan :
1)

Penambalan (filling), dilakukan untuk mencegah progresi karies lebih lanjut. Ini
merupakan penambalan biasa yang dilakukan pada karies yang ditemukan saat
iritasi atau hiperemi pulpa. Bahan yang digunakan yaitu amalgam, composite
resin dan glass ionomer. Penambalan dengan inlay juga bisa dilakukan.

13

2)

Perawatan saluran akar (PSA)/root canal treatment, dilakukan bila sudah terjadi
pulpitis atau karies sudah mencapai pulpa. Setelah dilakukan PSA dibuat

3)

restorasi yang dinamakan onlay.


Ekstraksi gigi, merupakan pilihan terakhir dalam penatalaksanaan karies gigi.
Dilakukan bila jaringan gigi sudah sangat rusak sehingga tidak dapat direstorasi.
Gigi yang telah diekstraksi perlu diganti dengan pemasangan gigi palsu
(denture), implant atau jembatan (bridge).

2.2.8 PENCEGAHAN
Dasar-dasar pencegahan karies adalah mengeliminasi dan mengendalikan faktorfaktor utama yang berperan dalam timbul dan berkembangnya lesi karies.
1) Menjaga kebersihan mulut dengan baik :
- Sikat gigi yang baik dan benar
- Flossing
- Mouthwash
- Dental checked up 2x setahun
2) Diet rendah karbohidrat
3) Fluoride (pasta gigi, mouthwash, supplement, air minum, fluoride gel)
4) Pengguanaan pit and fissure sealant (dental sealant)

BAB III
DAFTAR PUSTAKA

14

1. Kidd, E.A.M., Joyston, S., 1992. Dasar-Dasar Karies, Jakarta : EGC


2. Karies gigi. http://medicascore.com [Diakses 15 Februari 2015]
3. Karies Gigi. http://id.wikipedia.org/wiki/karies gigi. [Diakses 15 Februari 2015]
4. Tooth Eruption.http://www.adandental.com.au/tooth_eruption_dates.htm [Diakses 15
Februari 2015]
5. Dental

Topics.

http://www.surfcitykidsdds.com/dental_topics.html

[Diakses

15

Februari 2015]
6. Karies Gigi. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-395-758510795-bab
%20ii.docx%20new%20prop.pdf [Diakses 15 Februari 2015]
7. Abses Periodontal. http://repository.usu.ac.id/bitstream/.pdf [Diakses 15 Februari
2015]
8. Dental Abcess. http://www.medicalnewstoday.com/articles/170136.php [Diakses 15
Februari 2015]
9. Gingival

Abcess.

http://www.mdguidelines.com/gingival-abscess

[Diakses

15

Februari 2015]
10. Dental Abscess Clinical Presentation. http://emedicine.medscape.com/article/909373clinical [Diakses 15 Februari 2015]

15

Anda mungkin juga menyukai