Anda di halaman 1dari 28

MORNING REPORT

Disusun Oleh:
NURDIANSAPUTRI

BAGIAN/SMF ILMU KARDIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2015

JAGA MALAM 15 SEPTEMBER 2015


TIM JAGA:
SAFRINA H, NURDIANSAPUTRI, RAHMIATI ELSA, WIN ICHDA, ADI RINALDI.
KONSULEN JAGA: DR. MUQSITH, SP.JP-FIHA
No
1

Pasien
Tn.R M,
tahun,
1064584

Diagnosis
1.STEMI
Inferior
2. Hipertensi
stage 2

Terapi
IVFD RL 10 gtt/i
Aspilet 1x4 tab
(loading dose)
Clopidogrel 1x4 tab
(loading dose)
Simvastatin 1x2
mg
Lovenoc (0,6 cc/12
jam)
Tanapres 1x5 mg
Drip cedocard 5
mcg/jam

Planning
-Pemeriksaa DPJP:
n darah
Dr.
lengkap, ck- M.diah,
MB dan
Sp.JPtroponin
FIHA
-foto thoraks

JAGA MALAM 15 SEPTEMBER2015


TIM JAGA:
SAFRINA H, NURDIANSAPUTRI, RAHMIATI ELSA, WIN ICHDA, ADI RINALDI.
KONSULEN JAGA: DR. MUQSITH, SP.JP-FIHA
No

Pasien
Tn. IH, 74
tahun,
1064585

Diagnosis
- Miokard
infark
inferior
- Ileus
paralitik

Terapi
-Inj. Sharox 1
vial/12 jam
-RL +
Metoclorpramide 1
amp 15 gtt/i
-Omeprazole 1 vial /
12 jam
- clopidogrel 1x75
mg
-ISDN 3x1
-Epison 3xCI

Planning
-foto thorak
-Echo
-BNO
-Usg
abdomen

DPJP: dr.
Azhari
Gani,
Sp.PDKKV

JAGA MALAM 15 SEPTEMBER2015


TIM JAGA:
SAFRINA H, NURDIANSAPUTRI, RAHMIATI ELSA, WIN ICHDA, ADI RINALDI.
KONSULEN JAGA: DR.MUQSITH, SP.JP-FIHA
No

Pasien

Diagnosis

3.

Tn. NM, 54
tahun,
1064578

- CHF NYHA
III
- Dispepsia

Terapi
-Bed Rest
-Diet jantung
-Three way
-Inj. Furosemid 1
amp/8 jam
-Ramipril 1x2,5 mg

Planning
-DR
-Foto thorak

DPJP :
dr.
Muqsith,
sp.JP.

JAGA MALAM SEPTEMBER 2015


TIM JAGA:
SAFRINA H, NURDIANSAPUTRI, RAHMIATI ELSA, WIN ICHDA, ADI RINALDI.
KONSULEN JAGA: DR.MUQSITH, SP.JP-FIHA
No

Pasien

Diagnosis

Ny. N, 66
tahun

- Hipertensi
emergensi
- Strok
hemoragik

Terapi

Planning

-Bed Rest
-O2 2-4 l/i
- inj. Perdipin 0,5
mcg titrasi target
1 jam turun MAP
25 %
- 2-6 Jam target
TD < 160 mmHg

-monitor TD

DPJP:
pulmo
raber
dengan dr.
Muqsith,
Sp.JPFIHA

JAGA MALAM 15 SEPTEMBER 2015


TIM JAGA:
SAFRINA H, NURDIANSAPUTRI, RAHMIATI ELSA, WIN ICHDA, ADI RINALDI.
KONSULEN JAGA: DR. MUQSITH, SP.JP-FIHA
No

Pasien
AB
88 tahun
1023027

Diagnosis

Terapi

- CHF FC
NYHA e.c dd
CAD dan
HHD
- Iskemik
segmen
inferior,sept
um, lateral

-IVFD RL 10 gtt/i
-Inj. Furosemid
1amp/24jam
-Spironolakton
1x80 mg
-Platogrix 1x75
mg
-Esvat 1x20mg
(malam)

Planning
- Foto
Thoraks
- Periksa
Enzim
Jantung
(Troponin
dan CKMB)

DPJP: dr.
Fouzal
Aswad,
Sp.JPFIHA

SKENARIO
Tn. NM, 54 tahun datang ke IGD RSUZA di rujuk dari RS
Lhokseumawe dengan keluhan sesak nafas sejak 2 minggu yang
lalu. Sesak dirasakan memberat sejak 2 hari SMRS. Pasien
mengeluh sesak yang timbul saat beraktivitas yang berkurang
dengan istirahat dan pernah terbangun saat tidur pada malam
hari karena sesak yang dirasakan pasien. Sesak berkurang saat
pasien tidur dengan menggunakan 2 bantal. Rasa cepat lelah juga
dialami pasien saat berjalan ke kamar mandi ataupun naik
tangga. Pasien juga mengeluh kedua kakinya bengkak sejak 2
minggu yang lalu dan memberat sekitar 2 hari SMRS. Mual
muntah serta nyeri ulu hati juga dirasakan oleh pasien yang tidak
menjalar ke daerah lain. Batuk ada. Riwayat DM disangkal, HT
(+) sejak 4 tahun yang lalu, dan disepsia (+). DM disangkal, HT (+)
sejak 4 tahun yang lalu, dispepsia (+)
Pasien tidak teratur minum obat anti hipertensi. Sebelum dirujuk ke RSUZA
pasien sudah diberi obat Inj.furosemid amp/ 8 jam, Inj.ranitidin amp/12 jam
dan Spironolacton 1x100 mg di RS Lhokseumawe. Ayah pasien mengalami
penyakit jantung dan hipertensi. Pasien jarang berolahraga dan menyukai
makanan berlemak. Pasien merokok sejak usia 20 tahun dan baru berhenti
sejak 1 tahun yang lalu

Vital sign: Tekanan darah: 140/90 mmHg, Nadi: 78


x/menit, Frekuensi Nafas: 25 x/menit, Temperatur:
afebris, Saturasi oksigen: 97 %.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva
palpebra inferior pucat (-/-), telinga, hidung, mulut, dan
leher dalam batas normal. Dari pemeriksaan thorax
didapatkan suara nafas vesikuler (+/+), wheezing (-/-),
dan ronkhi (-/-). Auskultasi jantung BJ1 > BJ2, bising
(-), abdomen tidak terdapat asites, pembesaran organ,
ataupun nyeri tekan tidak ada, dan pada ekstremitas
bawah terdapat adanya edema pada kaki kanan dan kiri.
Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn.
NM?

JUMP. 1 TERMINOLOGI
Sesak nafas: kesulitan dan ketidaknyamanan saat
bernafas.
Nyeri ulu hati: ketidaknyamanan di ulu hati

JUMP. 2
IDENTIFIKASI MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.

Mengapa Tn. NM awalnya mengeluhkan sesak


nafas?
Mengapa Tn. NM dapat mengalami
pembengkakan pada ekstremitas bawah?
Apa saja komplikasi hipertensi yang ada pada
Tn. NM ?
Mengapa Tn. NM juga mengeluhkan cepat
lelah?
Bagaimana interpreasi EKG dari Tn. NM?

JUMP 3. ANALISA MASALAH

1. Mengapa Tn. NM awalnya mengeluhkan sesak nafas?


. Berdasarkan dari hasil anamnesis, pasien mengeluhkan sesak
nafas yang sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Sesak
memberat sejak 2 hari yang lalu SMRS, kemudian berkurang saat
pasien beristirahat.
.Pertama, karena ada masalah pada jalan nafas, seperti terjadinya
obstruksi jalan nafas.
.Kedua, terjadi karena ada masalah pada paru,misalnya karena
terjadi edema paru. Pada edema paru, ruang interstisial di antara
kapiler dan alveolus meningkat akibatnya terjadi gangguan difusi
yang mengganggu pengambilan O2. Jika beraktivitas fisik akan
menyebabkan kebutuhan O2 meningkat, konsentrasi O2 di dalam
darah akan menurun sehingga menyebabkan hipoksia/ stenosis
kapasitas.
11
.Ketiga, pemompaan jantung berkurang, darah menumpuk sebelum
ventrikel kiri. Darah kaya oksigen di ventrikel kiri yangmengalir
dari paru-paru itu seharusnya dipompa oleh jantung ke dalam
sirkulasi. Penumpukan darah menyebabkansesak napas.

2. Mengapa Tn. NM dapat mengalami edema


pada ekstremitas bawah kanan dan kiri?
Akibat adanya gangguan aliran balik ke jantung
sehingga menyebabkan penumpukan cairan di
ekstremitas bawah

3. Apa saja komplikasi hipertensi yang ada pada Tn.


NM ?
Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan organ tubh sasaran
(target organ damage) yaitu jantung (hipertrofi ventrikel
kiri), ginjal (nefropati), syaraf otak (enselofati), mata
(retinopati) atau bahkan disfungsi ereksi. Kerusakan pada
jantung bisa menyebabkan disfungsi baik diastolik maupun
sistolik dan berakhir pada gagal jantung. Hipertensi juga
faktor resiko pada jantung koroner dan stroke. Pada Tn. NM
komplikasi dari hipertensi yang terjadi adalah gagal
jantung.

4. Mengapa Tn. NM juga mengeluhkan cepat lelah?


Beban jantung yang semakin meningkat dan tidak
mencukupinya cardiac output sehingga nutrisi jaringan
tidak terpenuhi, maka kompensasi yang timbul adalah
cepat lelah.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG Senin, 15 09 2015

( Interpretasi EKG 15 September 2015 )

Irama : Sinus ritme


Heart rate : 93 x/menit
Regularitas : reguler
Axis : Normoaxis
Morfologi :
Gelombang P : (normal)
Interval PR : (normal)
Kompleks QRS: 0,12 s (<0,12s)
Hipertrofi : tidak ada
Gelombang T : normal
ST depresi
: tidak ada
ST elevasi : tidak ada
Q patologis : tidak ada
Kesimpulan

: sinus ritme, reguler,HR: 93 x/menit, normoaxis, EKG

normal

Pemeriksaan Laboratorium 16 9 2015


Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Hemoglobin

13

12,0 15,0 gr/dl

Hematokrit

38

3747%

Eritrosit

4,3

4,2-5,4 103/mm3

Leukosit

7,2

4,5-10,5 103/mm3

Trombosit

206

150-450 103/mm3

2/0/3/60/20/7

0-6%/0-2%/2-6%/50-

HEMATOLOGI

E/B/NB/NS/L/M

70%/20-40%/2-8%
CT/BT

7/2

5-15/1-7 menit

Albumin

3,5

3,5-5,2 g/dL

CK-MB

17

< 25 U/L

Pemeriksaan Laboratorium 16 9 2015


Jenis

Hasil

Nilai rujukan

Na

138

135-145 mmol/L

4,0

3,5-4,5 mmol/L

Cl

108

Pemeriksaan

90-110

mmol/L

KGDS

93

< 200 mg/dL

Ur

14

13-43 mg/dL

Cr

1,15

0,67-1,17 mg/dl

JUMP. 4
SKEMA
Sesak nafas,mual,
muntah, nyeri ulu
hati, kedua
ekstremitas bawah
bengkak, dan cepat
lelah. Riwayat
hipertensi (+), DM (-),
dispepsia (+)

Tn. NM

Dari pemeriksaan fisik


tampak kedua
ekstremitas bawah
edema

EKG : normal

Penegakan
diagnosis
CHF FC NYHA III + dispepsia

Definisi
Etiologi
Klasifikasi
Patofisiologi
Manifestasi
klinis
Penatalaksanaa
n

Lab :

JUMP 5. LEARNING OBJECTIVE


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Definisi CHF
Etiologi CHF
Klasifikasi
Patofisiologi CHF
Manifestasi klinis CHF
Penatalaksanaan CHF

Congestive Heart Failure


(CHF) merupakan
ketidakmampuan jantung
untuk mempertahankan
curah jantung (cardiac
output) dalam memenuhi
kebutuhan metabolisme
tubuh.

ETIOLOGI
1. Penyakit pada miokard sendiri, antara lain:
a. PJK
b. Kardiomiopati
c. Miokarditis dan PJR
2. Gangguan mekanik pada miokard, antara lain:
a. kelebihan beban tekanan: hipertensi, stenosis aorta
b. kelebihan beban volume: insufisiensi aorta atau mitral,
penyakit jantung bawaan atau transfusi berlebihan
c. hambatan pengisian: tamponade

KLASIFIKASI
Berdasarkan gejala sesak nafas yang terjadi, New
York Heart Association (NYHA) membagi CHF
menjadi 4 kelas, yaitu:
Kelas 1: aktifitas sehari-hari tidak terganggu. Sesak
timbul jika melakukan kegiatan fisik yang
berat
Kelas 2: aktifitas sehari-hari terganggu sedikit
Kelas 3: aktifitas sehari-hari sangat terganggu.
Merasa nyaman pada waktu istirahat
Kelas 4: walaupun istirahat terasa berat

PATOFISIOLOGI
1. Peningkatan aktivitas adrenergik
simpatis
2. Peningkatan beban awal melalui
aktivitas sistem Renin Angiotensin
Aldosteron
3. Hipertrofi ventrikel

DIAGNOSIS
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Laboratorium
- EKG/Foto Thoraks
- Ekokardiografi Doppler

GEJALA KLINIS
1.

2.

3.

Gejala paru: dispnea, ortopnea, dan


paroksimal nokturnal dispneu, batuk non
produktif yang timbul pada waktu berbaring
Gejala dan tanda sistemik: lemah, cepat capek,
oliguria, nokturia, mual, muntah, takikardia,
asites, hepatomegali dan edema perifer
Gejala susunan saraf pusat berupa: insomnia,
sakit kepala, mimpi buruk, sampai delirium

TERAPI
1. Menurunkan preload: spironolakton, furosemid
2. Obat inotropik: digitalis, ibopamin, beta bloker,
fosfodiesterase inhibitors, isoniazid
3. Menurunkan afterload: ACE inhibitors,
angiotensin receptor blocker, direct renin
inhibitor, calsium channel blocker, adrenoseptor
alfa 1 blocker
4. Mencegah remodeling: ACE inhibitors
5. Memperbaiki metabolisme energi miokard

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai