KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Assalamualaikum wr.wb.
Puji Syukur kami panjatkan atas izin, karunia dan rahmat Allah SWT sehingga kami dapat
menyelesaikan dan menyajikan buku Penuntun Praktikum Pemeriksaan Laboratorium
Forensik dalam Modul Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
menyumbangkan buah pikiran dan menfasilitasi penyelesaian buku ini.
yang
telah
Kami menyadari bahwa buku tak luput dari kesalahan, Kritik dan saran kami butuhkan
untuk perbaikan dan kemajuan di masa yang akan datang. Buku ini disusun untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompentensi calon dokter lulusan.
Demikianlah semoga buku penuntun ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PEMERIKSAAN DARAH
1. PEMERIKSAAN PENYARING
A. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Dapat dilakukan bila darah masih basah atau baru mengering. Pada
pemeriksaan ini yang perlu diperhatikan adalah bentuk dari sel darah
merah (erythrocyte) sehingga pemeriksaan ini hanya menentukan
kelas bukan spesies.
Cara pemeriksaan:
-
Letakkan sebagian bercak pada kaca objektif dan beri satu tetes
larutan garam faal (NaCl 0,9%), kemudian tutup dengan kaca
penutup lalu dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa
objektif 10 X sampai 40 X.
B. PEMERIKSAAN KIMIAWI
Prinsip pemeriksaan penyaring (Screening) secara kimiawi adalah:
H2O2 + darah H2O + O2
Reagen +ON perubahan warna (teroksidasi).
Cara pemeriksaan
1. Reaksi Benzidin
- Reagen
:
:
Cara
3.
Lalu pada kertas saring di daerah
gosokkan diteteskan dengan satu tetes H2O2
20%, kemudian ditambahkan dengan satu
tetes reagen
- Hasil
:
2. Reaksi Phenolphthalin
- Reagen
:
Cara
:
3.
Lalu pada kertas saring di daerah
gosokkan diteteskan dengan satu tetes H2O2
20%
kemudian ditambahkan dengan satu
tetes reagen
- Hasil
:
a. Reaksi Teichmann
- Reagen
:
:
- Kristal NaCl
- Asam asetat glasial
b. Reaksi Takayama
- Reagen
:
Cara
kering
darah
4.
Lihat
dibawah
mikroskop
dengan
menggunakan pembesaran lensa objektif 10 X
atau 40 X
- Hasil
:
Positif
apabila
terlihat
kristal
pyridin
hemokromogen berbentuk bulu-bulu berwarna
merah jingga.
NB
: - Nacl 0.9%
- Anti H (Human)
Cara kerja
xxxxxxxx
No
Anti A
Anti
B
Anti AB
Golongan darah
AB
- Reagen:
- Metil alkohol
- Suspensi sel indikator yaitu satu tetes darah
yang golongannya diketahui (A/B), ditambah
49 tetes NaCl fisiologis.
- Anti Sera A dan B
- Alat-alat:
- Lemari Es
- Cara:
- Hasil:
No
Tabung A
Tabung B
Golongan darah
AB
- Aquades
- Larutan NaOH/KOH 10%
- Cara:
- Hasil:
COHb
- Cara:
- Hasil:
BAB II
1. PEMERIKSAAN PEWARNAAN
a. Tanpa pewarnaan
- Bahan:
- NaCl fisiologis
- Cara:
- Hasil:
b. Dengan Pewarnaan
- Bahan:
- Machite green 1%
- Eosine yellowish 1%
- Cara:
- Periksa
di bawah
mikroskop
dengan
pembesaran lensa objektif 40 X sampai 100
X.
- Hasil:
Gambar:
Prinsip:
Reaksi hidrolisa alfa napthil fosfat (bag dari fosfatase asam) dengan
senyawa diazonium (bag dari reagen) membentuk senyawa azo yang
tidak larut dan berwarna ungu.
- Bahan:
Pembuatan Reagen:
1. Larutan A:
- Bretamin fast Blue B 1g (1)
-Sodium asetat trihidrat 20g (2)
- Asam aseta glasial 10 ml (3)
-Aquades 100ml (4)
2 dan 3 dilarutkan dengan 4, kemudian
ditambahkan 1
2. Larutan B
-
Aquades 10 ml
- Hasil:
- Larutan lugol
- Cara:
- Hasil:
Gambar:
bentuk
- Cara:
- Hasil:
Gambar:
mani
pada
pakaian
terdiri
dari
beberapa
a. Perabaan
Bercak akan teraba kaku seperti kanji yang telah mengering, namun
tidak adanya perabaan diatas bukan tidak berarti tidak ada bercak.
b. Visual
Pada tekstil yang tidak menyerap (nilon) bercak yang segar akan
tampak mengkilat, bila telah mengering akan berwarna kuning sampai
coklat bila telah satu bulan.
c. Pemeriksaan fosfatase asam
(lihat bagian pemeriksaan getah sperma)
d. Pewarnaan Baechi
Digunakan untk menemukan adanya spermatozoa diantara serat-serat
tekstil.
- Bahan:
- Alat:
- Gunting
- Jarum dua buah
- Cara:
- Hasil:
Gambar:
Kemudian
dehidrasi
dengan
mnecelupkan
berturut-turut
di
dalam larutan alkohol 70%, 85% dan
absolut sebentar saja.
BAB III
PEMERIKSAAN RAMBUT
1. PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
Perhatikan :
Warna, jenis pertumbuhan (lurus,kriting, bergelombang) penampakan
umum (kasa, halus)
Ada tidaknya pewarnaan/pengelantangan, kondisi akar dan ujung,
kerusakan dan benda-benda yang menempel pada rambut.
2. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Secara mikroskopis rambut terdiri dari: sisik (kutikula),korteks dan
medula
- Bahan:
- Alkohol 70%
- Eter
- Glyserin
- Kaca objek dan penutup
- Asam asetat glasial
- Film hitam putih yang belum terekspos tapi
talh di cuci
- Cara:
Gambar:
- Alat:
- Cara:
Gambar
BAB IV
PEMERIKSAAN LAIN
1. PEMERIKSAAN EPITEL VAGINA
Tujuan:
Menemukan sisa-sisa vagina yang menempel pada penis pria tersangka
pelaku kejahatan susila.
Pemeriksaan ini dilakukan bila kejahatan baru terjadi dan alat kelamin
pelaku belum dicuci.
- Bahan:
- Larutan lugol
- Cara:
Gambar:
- Hasil
Gambar
BAB V
CARA PENGUMPULAN DAN PENGIRIMAN BARANG BUKTI DARI TKP
Prinsip:
Sebelum mengangkat/mengambil barang bukti di TKP, buatlah foto lokasi
disertai nomor urut.
PENGUMPULAN/PENGIRIMAN BENDA BUKTI BERUPA DARAH
1. Cairan darah
A. Gunakan pipet untuk mengambil seluruh cairan, masukkan dalam botol
steril, dapat menggunakan pengawet EDTA atau NaCl 0,9% dalm
jumlah 1:1
Botol kemudian ditutup rapat dan dilak, kemudian diberi label berisi
tanggal, kasus, nomor urut (sesuai foto), lokasi, pengawet yang
digunakan, nama pengumpul/pengirim
B. Gunakan secarik kain dari bahan 100% katun (kain kasa), celupkan
dalam genangan darah dan keringkan dengan diangin-angin. Kemudian
masukkan dalam amplop dan disegel serta diberi label seperti diatas.
2. Bekuan darah
Bila mungkin diambil dengan seluruh benda dimana darah menempel, bila
sulit kerok bekuan darah tersebut dengan skapel atau silet yang bersih
kemudian masukkan dalam amplop atau kantung plastik disegel dan diberi
label.
3. Darah di kain
Kirim seluruh kain bila mungkin, atau gunting bagian yang mengandung
darah dengan menyertakan bagian yang tidak mengandung secukupnya.
Masukkan amplop/kantung plastik, disegel dan diberi label.
PENGUMPULAN/PENGIRIMAN BENDA BUKTI BERUPA SPERMA
1. Cairan segar yang menenpel pada kain
Bila memungkinkan kirim kain dengan terlebih dulu dikeringkan dengan
diangin-anginkan. Masukkan amplop/kantung plastik, disegel dan diberi
label.
2. Cairan yang telah mengering
Bila melekat di kain dikirim berikut kainnya, bila melekat pada benda
padat/lantai kerok dengan silet yang baru. Masukkan amplop/kantung
plastik, disegel dan diberi label.
PENGUMPULAN/PENGIRIMAN BENDA BUKTI BERUPA RAMBUT
1. Kumpulkan rambut yang tercecer di TKP dengan menggunakan pinset,
bungkus dengan sehelai kertas dengan cara seperti membungkus
puyer. Masukkan amplop/kantung plastik, disegel dan diberi label.
Pada kasus perkosaan, sisir rambut pubik korban untuk mencari
rambut pubik pelaku yang terlepas.
2. Ambil sekitas 20-25 helai rambut kepala dan pubik korban untuk
kontrol, bungkus. Masukkan amplop/kantung plastik, disegel dan diberi
label.
Seluruh barang bukti yang telah dikumpulkan bila akan dikirim masukan
dalam kotak khusus yang kuat dan tahan banting, kemudian disegel dan
diberi label berisi tanggal, kasus, isi kotak dan identitas pengirim.
Selanjutnya dikirim dengan menyertai surat permintaan pemeriksaan
laboratorium dan berita acara penyegelan.
BAB VI
PEMERIKSAAN URIN
1. PEMERIKSAAN NARKOBA
BAB VII
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI FORENSIK
1. TANDA INTRAVITAL
Gambar:
2. SUDDEN DEATH
Gambar:
3. ASFIKSIA
Gambar: