Anda di halaman 1dari 13

Analisis Gaya Pada Rem Tromol

(drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat

Ahmad Arifin
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100 Depok Jawa Barat INDONESIA

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran gaya yang terjadi pada rem tromol
untuk kendaraan roda empat dengan analisis perhitungan dari komponen rem dengan
pembebanan pedal 5kgf, 10kgf, 15kgf, 20kgf, 25kgf. Besar diameter master silinder
1,58 cm, Yang berfungsi untuk mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan hidrolik,
Diameter silinder cakram 1,90 cm dan perbandingan tuas pedal 4,11 menunjukan
semakin besar pembebanan pedal rem maka gaya yang menekan master rem (Fk),
gaya tekanan minyak rem (Pe), gaya yang menekan pad rem (Fp), dan gaya gesek
pengereman (F) akan semakin besar, sedangkan semakin besar gaya yang menekan
pedal rem maka jarak waktu pengereman akan semakin kecil.
Kata kunci : rem, drum brake, master silinder, pembebanan pedal.
PENDAHULUAN
Sistem rem ini dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan, sistem rem ini sangat penting pada kendaraan dan juga berfungsi
sebagai alat keselamatan dan menjamin pengendara untuk berkendaraan dengan aman dan rem
ini membutuhkan master silinder untuk meneruskan tekanan pada saat pengereman
berlangsung.
Kendaraan yang menggunakan sistem rem hidraulik banyak sekali komponen-komponen yang
terkait didalammya, salah satu diantaranya master silinder dan silinder roda. Master Silinder
berguna untuk meneruskan tekanan pengereman dari pedal ke silinder roda melalui pipa-pipa
rem sesuai dengan tekanan pengereman. Sedangkan silinder roda berguna untuk meneruskan
tekanan hidraulik ke pad rem sehingga terjadi pengereman

PROSEDUR ANALISIS

Adapun prosedur utama pada pengujian yang dilakukan penguji adalah :


Menjalankan motor listrik, menekan pedal gas yang terdapat pada motor listrik,
mengatur kecepatan putaran. menekan pedal rem cakram dengan tekanan injakan
berubah-ubah, mengulangi pengambilan data dengan kecepatan putaran yang berbeda,
pengambilan data yang dilakukan dimulai dari putaran dan beban injakan pedal yang
lebih kecil.

DATA-DATA YANG DIPERLUKAN

Untuk melakukan perhitungan pada pengujian diperlukan data-data antara lain


spesifikasi rangkaian dan lain sebagainya. Data tersebut diperoleh dari studi lapangan
yang meliputi pencarian melalui media internet, pengukuran langsung terhadap model
piston dan motor, maupun studi pustaka.
Metode Pengolahan Data
Untuk mendapatkan data-data hubungan yang diinginkan, maka dilakukan
langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut :
1. Menghitung perbandingan gaya pada pedal (K) didapat dari persamaan.
K

a
........................................................................................(2 1)
b

Dimana : a = jarak dari pedal rem ke fulcrum / tumpuan.


b = jarak dari pushrod ke fulcrum / tumpuan
Persamaan yang digunakan untuk mencari gaya yang keluar dari pedal rem
(FK) :

FK F

a
......................................................................................(2 2)
b

Dimana : FK = Gaya yang dihasilkan dari pedal rem (kgf).


F = Gaya yang menekan pedal rem (kgf).
a
b

= Perbandingan tuas pedal rem.

2. Persamaan untuk menghitung tekanan hidrolik (Pe) yang dibangkitkan pada


master silinder yaitu :
P

F
A

FK
1 4. d 2
FK
Pe
(kg / cm 2 )........................................................(2 3)
2
0,785 dm
Dimana : Pe = Tekanan hidrolik (kg/cm2).
Pe

Fk = Gaya yang dihasilkan dari pedal rem (kgf).


dm = Diameter silinder pada master silinder (cm).
3. Persamaan untuk mencari gaya yang menekan pad Rem (Fp) yaitu :
Fp = Pe x 0,785 (d2).........(2-4)
Dimana : Fp = Gaya yang menekan pad rem (kgf).
D = Diameter silinder roda (cm).
Pe = Tekanan minyak rem (kg/cm2).
4.

Gaya Gesek Pengereman (F).


Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem menggunakan
persamaan yaitu :
F = . Fp.................................................................................................(2-5)

Dimana :

F = Gaya gesek pengereman (kgf)


= koefisien gesek
Fp = Gaya yang menekan pad rem (kgf)

Data Hasil Pengujian.


Dari hasil pengukuran manual dari rangkaian rem maka didapatkan data-data sebagai
berikut :
1. Tromol rem.
a = 162 mm.
b = 77 mm.
c = 86 mm.
d = 228 mm.

Gambar 4.1 Dimensi Tromol.

2. Hasil pengukuran manual dari silinder roda pada rangkaian rem adalah:
Tabel 1 hasil pengukuran master silinder.

No
Bagian Yang Diukur
1. Diameter Master Silinder ( dm )
2.

Hasil Pengukuran
1,58 cm

Diameter Silinder roda pada rem tromol ( ds )

3. Hasil Pengukuran Pada Pedal Rem :

A = 18,5 cm
B = 4,5 cm

Gambar 4.2 Pedal rem.

1,90 cm

Dari data yang telah didapatkan tersebut diatas maka tentukanlah :


Perbandingan pedal rem (K).
Gaya yang keluar dari pedal rem (FK).
Gaya yang menekan piston master silinder (Fd).
Tekanan minyak hidraulik (Pe).
Gaya yang menekan sepatu rem (Fp).
Gaya Gesek pengereman (F).
Perhitungan Data Pengujian.
1. Perbandingan Pedal Rem (K)

a
b
18,50
4,50
4,11

K
K

( Perbandingan pedal rem)

2. Gaya yang keluar dari pedal rem (FK).


Dari hasil pengukuran terhadap pedal rem Pada rangkaian rem yaitu : Jarak dari
pedal rem ke fulcrum / tumpuan (a) = 18,5 cm dan Jarak dari pushrod ke fulcrum /
tumpuan (b) = 4,50 cm. Maka perbandingan pedal remnya adalah 4,11. Sedangkan gaya
yang menekan pedal rem adalah antara 5 Kgf sampai 25 Kgf. Disini penulis mengambil
harga F = 25 Kgf

FK

a
b

atau

FK = 25 x 4,11
= 102,75 Kgf.
3. Tekanan Hidraulik (Pe)

FK =F. K

Dimana :
Pe

= Tekanan Hidraulik (Kg/cm2).

Fk

= Gaya yang keluar dari pedal rem (Kgf).

dm

= Diameter master silinder (cm).

Fk

= 102,75 Kgf.

Dm

= 15,80 mm = 1,58 cm.

Pe

FK
(kg / cm 2 )
0,785 dm 2

Pe

FK
0,785 1,582
102,75
0,785 2,49
102,75
1,95
52,57 kg / cm 2

4. Gaya yang menekan pad rem (Fp).


Gaya yang menekan pad rem menggunalam rumus :
Fp = Pe 0,785 (d2)
dimana :
Fp

= Gaya yang menekan pad rem (Kgf).

d1

= Diameter Silinder Tromol (cm).

Pe

= Tekanan Hidraulik (Kg/cm2).

Diketahui

Pe

= 52,69 Kg/cm2

d1

= 19.00 mm = 1,90 cm
= 52,69 0,785 (1,90)2
= 52,69 (0,785 3,61)
= 52,69 2,83
=148,97 kgf.

5. Gaya Gesek Pengereman (F)


Untuk menghitung gaya gesek yang ditimbulkan oleh rem menggunakan
persamaan (2-1).
F = . Fp
F = . Fp
= 0,3 x 149,11
= 44,69 kg.
Tabel 2 Bahan dan Koefiisien Gesek

No

Bahan gesek

Koefisien gesek ()

Besi Cor

0.10 - 0.20
0.08 - 0.12

Perunggu

0.10 - 0.20

Kayu

0.10 - 0.35

Tenunan

0.35 - 0.60

Cetakan (Pasta)

0.30 - 0.60

Paduan Sinter

0.20 - 0.50

3 Hasil Pengolahan Data.

1 Tabel dan Grafik Pengolahan Data.


Hasil yang didapat dari pengolahan data data percobaan / perhitungan yang
diperoleh diplot ke dalam grafik sehingga mempermudah untuk menganalisanya guna
mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh gaya tekan pedal rem pada
waktu pengereman dengan beban bervariasi dan dengan kecepatan yang berubah-ubah.
Dengan menggunakan persamaan yang sama, maka akan didapat sebuah tabel
gaya tehadap pedal rem dengan gaya penekanan pedal rem antara 5 Kgf sampai 25
Kgfsebagai berikut.
Tabel 3 Data Hasil Perhitungan.

No

F(kgf)

FK(kgf)

Pe
(kg/cm2)

Fp (kgf)

F(kgf)

20.55

10.51

29.79

8.94

10

41.10

21.03

59.59

17.88

15

61.65

31.54

89.38

26.81

20

82.20

42.05

119.17

35.75

25

102.75

52.57

148.97

44.69

2 Analisa Data
Berdasarkan hasilhasil pengolahan dan pengambilan data yang saya peroleh
dari semua percobaan dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut:
Tabel 4 Gaya Injak Pedal Terhadap Tekanan Minyak.
Pembebanan Pedal

Tekanan Minyak

F(kgf)

(kg/cm2)

10,51

10

21,03

15

35,54

20

42,05

25

52,57

No

Gambar.1 Grafik gaya injak tedal terhadap tekanan minyak.

Dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada gambar grafik 4.2, maka dapat
dilihat bahwa adanya suatu kecenderungan nilai tekanan minyak (Pe) kg/cm2 terhadap
beban injakan (F) Kgf pada saat pengereman dimana semakin besar gaya yang diberikan
pada pedal rem tekanan minyak semakin bertambah besar seiring dengan bertambahnya
beban injakan.
Tabel 5 Waktu pengereman pada kecepatan 20 km/Jam.

No

F(kgf)

Kec. km/jam

t (dtk)

20

1.25

10

20

0.98

15

20

0.81

20

20

0.49

25

20

0.34

Gambar.4 Grafik waktu pengereman pada kecepatan 20 km/jam.

Tabel 6 Waktu Pengereman Pada kec. 25 Km/jam.


No

F(kgf)

Kec. km/jam

t (dtk)

25

1.42

10

25

1.15

15

25

0.85

20

25

0.62

25

25

0.39

Gambar 3 Grafik Waktu Pengereman Pada 25 km/jam

Tabel 3 Waktu kecepatan 30 km/jam.

No

F(kgf)

Kec. km/jam

t (dtk)

30

1.59

10

30

1.30

15

30

1.09

20

30

0.80

25

30

0.50

Gambar. 4Grafik Waktu pengereman pada kecepatan 30km/jam.

Gambar 6 Gabungan Grafik Waktu Pengereman Pada 20 Km/jam, 25 Km/jam, 30 km/jam

Dari hasil penelitian yang ditunjukkan pada grafik, maka dapat dilihat adanya
perubahan nilai waktu pengereman t (det) terhadap beban injakan F (Kg) yang
diberikan. Pengujian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu dengan beban injakan 5 Kgf,
10 Kgf, 15 Kgf, 20, dan 25 Kgf dengan kecepatan yang berubah-ubah yaitu dari 20
km/jam, 25 km/jam, 30 km/jam. Sehingga hasil yang didapat dari pengujian tersebut
dibuat suatu grafik hubungan antara beban injakan dan waktu pengereman yang
ditunjukkan pada gambar 4.6. Dari grafik tersebut dapat dilihat adanya suatu penurunan
nilai waktu pengereman seiring dengan bertambahnya beban injakkan.
Pada pembebanan 5 Kgf, 10 Kgf, 15 Kgf, 20 Kgf, dan 25 Kgf dengan kecepatan 20 Km/jam
nilai waktu pengeremannya lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan 25 km/jam dan 30
km/jam. Sedangkan pada kecepatan 30 km/jam dengan pembebanan 5 Kgf, 10 Kgf, 15 Kgf, 20
Kgf, dan 25 Kgf nilai waktu pengeremanannya lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan 20
Km/jam dan kecepatan 25 Km/jam.

Anda mungkin juga menyukai