Anda di halaman 1dari 26

PALPEBRA DAN

KONJUNGTIVA

Tesa Agrawita G4A014106


Pembimbing: dr. Teguh Anamani, Sp.M

ANATOMI

PALPEBRA

PALPEBRA SUPERIOR

Ptosis

keadaan

dimana kelopak mata atas (palpebra


superior) turun di bawah posisi normal saat
membuka mata yang dapat terjadi unilateral atau
bilateral.

Lagoftalmus
Kelopak

mata tidak bisa menutup sempurna.

PALPEBRA SUPERIOR ET INFERIOR


Entropion

Inverse atau membaliknya margo papebral (tepi kelopak mata)


ke dalam yang menyebabkan trikiasis dengan segala akibat
pada kornea
Penyebab:
sikatrik
Involsi (penuaan, spastik)
kongenital

Ektropion

Eversi (terkulai keluarnya) margo palpebra sehingga sebagian


konjungtiva tampak dari luar karrena relaksasi orbikular
Penyebab:
Penuaan
Kelumpuhan saraf wajah
sikatrik

Hordeolum

(Stye)
suatu infeksi pada kelenjar di tepi atau di
bawah kelopak mata. Bisa terbentuk lebih
dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan.
Hordeolum terbagi atas 2 jenis yaitu
Hordeolum eksternum infeksi yang terjadi di
kelenjar zeis dan Moll,tempat keluarnya bulu
mata.
Hordeolum internuminfeksi pada kelenjar
meibom sebasea. Gejalanya lebih berat dan
jarang pecah sendiri.

Chalazion
radang

granulomatosa menahun steril dan idiopatik


pada kelenjar meibom.
Awalnya seperti hordeolum, kelopak mata bengkak,
nyeri dan mengalami iritasi. kemudian gejala tersebut
menghilang dan meninggalkan pembengkakan bundar
tanpa rasa nyeri pada kelopak mata dan tumbuh
secara perlahan.Di bawah kelopak mata terbentuk
daerah kemerahan atau abu-abu.

Tumor

Tumor

ganas yang paling sering


mengenai palpebra adalah karsinoma
selbasal, karsinomasel
squamous,karsinoma selsebasea dan
melanoma.
Tumor jinak palpebra seperti
hemangioma dan xanthalesma

KONJUNGTIVA

KONJUNGTIVA PALPEBRA
Folikel : timbunan cairain dan sel limfoid pada
konjungtiva, besarny +- 1 mm, landai, licin dan
berwarna abu - abu kemerahan. dibawah folikel
terdapat cairan keruh
Papil hipertrofi:seperti kerikil, berbentuk
poligonal dan biasanya tampak pada bagian
tarsus posterior

papil

PEMERIKSAAN

Eversi Eyelid (untuk menilai konjungtiva tarsalis)


Cuci tangan hingga bersih
Pasien duduk didepan slit lamp
Ibu jari memegang margo, telunjuk memegang kelopak
bagian atas dan meraba tarsus, lalu balikkan
Setelah pemeriksaan selesai kembalikan posisi kelopak
mata. Biasakan memeriksa kedua mata.

KONJUNGTIVA BULBI
Injeksi konjungtiva :pelebaran arteri
konjungtiva posterior, dengan pembuluh darah
berkelok, konjungtiva merah dari bulbi menuju
kornea dan ikut bergerak jika konjungtiva bulbi
digerakan.
Injeksi siliar: melebarnya pembuluh darah
perikornea (a. siliar anterior), ukuran sangat
halus, tidak ikut bergerak jika konjungtiva
digerakkan

Injeksi

Injeksi

Konjungtival

Siliar/Perikornea

A. konjungtiva
posterior
Konjungtiva bulbi

Kornea anterior

Konjungtiva

Dasar konjungtiva

Warna

Merah

Ungu

Arah aliran

Perifer

Sentral

Konjungtiva

Bergerak

Tidak bergerak

Menciut

Tidak menciut

konjungtiva

Asal
Memperdarahi
Lokalisasi

A. siliar

digerakkan
Dengan
Epinefrin
Penyakit
Sekret

Kornea. Iris.
glaukoma
-

Penglihatan

Menurun

SEKRET KONJUNGTIVA
Eksudat purulen terdapat pada konjungtivitis
akibat bakteri.
Eksudat serous biasanya merupakan gambaran
infeksi virus.
Sekret yang mukous merupakan manifestasi
reaksi alergi.

JAR. FIBROVASKULAR

Pterigeum

konjungtiva

bulbi patologik yang menunjukan penebalan


berupa lipatan berbentuk segitiga yang menjalar ke
kornea, pada bagian puncak pterigium dini terlihat bercak
kelabu yang dikenal sebagai pulau - pulau Fuchs

Pseudopterigeum
keadaan

apabila terdapat suatu ulkus kornea atau


kerusakan permukaan kornea, dan dalam proses
penyembuhannya konjungtiva menutupi luka tersebut
sehingga terlihat seolah - olah konjungtiva menutupi
kornea

PTERIDEUM VS
PSEUDOPTERIGEUM
puncak pterigium menunjukan pulau - pulau
Fuchs pada kornea sedangkan pseudopterigium
tidak
pseudoptergium didahului riwayat kerusakan
permukaan kornea, sedangkan pterigium tidak
pembuluh darah konjungtiva lebih menonjol
pada pterigium daripada pseudopterigium
pada pseudopterigium dapat dimasukan sonde di
bawahnya, sedangkan pterigium tidak
Pseudopterigium tidak memerlukan pengobatan,
serta pembedahan kecuali jika sangat
menggangu visus atau alasan kecantikan

Pinguekula

Penonjolan

berwarna putih kuning keabuan, berupa


hipertrofi yaitu penebalan selaput lendir, secara
histopatologik pada puncak penonjolan ini terdapat
degenerasi hialin.
Penyebab: panas, debu, sinar matahari dan udara kering

pseudopterigium

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai