Anda di halaman 1dari 2

Putusan Karakoush (Mesir)

http://kumpulan-cerita-rakyat-dunia.blogspot.co.id/2013/06/putusan-karakoush-mesir.html

Pada suatu malam seseorang terlihat mengendap-endap di pekarangan sebuah rumah.


Rupanya ia hendak mencuri di rumah tersebut. Setelah merasa aman, ia mencoba membuka
salah satu jendela rumah tersebut. Namun naas baginya, sewaktu mengungkit daun jendela,
karena tidak dipaku dengan kuat, ia terjatuh tunggang-langgang ... See Moreke dalam dan
kakinya patah.
Pagi harinya ia menghadap Karakoush, sang wali negara, untuk mengadukan nasibnya. Wahai
tuanku, lapornya, Tadi malam hamba hendak masuk ke sebuah rumah untuk mengambil harta
pemiliknya, namun karena jendela rumah itu tidak dipaku dengan teguh, akhirnya hamba
terjatuh ke dalam rumah dan kaki hamba menjadi patah karenanya. Sambil memperlihatkan
kakinya yang patah, ia meneruskan kata-katanya, Hamba mohon keadilan paduka untuk
menghukum pemilik rumah tersebut. Mendengar permohonan tersebut sang wali negara
dengan suara keras memerintahkan pengawalnya agar pemilik rumah itu dibawa menghadap
ke pengadilan.
Sesampainya sang pemilik rumah ke sana, ia langsung diinterogasi oleh wali negara, Kamu
pemilik rumah yang ceroboh !!! Mengapa jendela rumahmu tidak kaupaku dengan kuat
sehingga pencuri ini tidak bisa berpegangan dengan kuat pada jendela dan dia terjatuh sampai
menyebabkan kakinya patah ??!!!. Sejenak pemilik rumah itu tertegun. Mengapa ia
dipersalahkan atas tuduhan yang amat aneh ini ?? Apakah dapat dibenarkan seorang pencuri
mempersalahkan orang yang hendak dia ambil hartanya karena kegagalan dalam
melaksanakan kejahatannya ? Namun si pemilik rumah sadar bahwa berdebat dengan
Karakoush hanya akan membuat nasibnya malah lebih celaka lagi. Karena itu ia pun segera
menjawab, Wahai tuanku, sesungguhnya kesalahan itu bukan terletak padaku, tapi pada
tukang kayu yang mengerjakan pembangunan rumahku. Jika saja ia bekerja dengan baik,
memaku daun jendela itu dengan kuat, tentu pencuri ini tidak akan terjatuh dan menderita patah
kaki seperti ini.
Mendengar penjelasan si pemilik rumah, Karakoush pun memerintahkan para pengawalnya
untuk menangkap tukang kayu yang dimaksud. Ketika dihadapkan pada pengadilan, tukang
kayu itu dipersalahkan oleh wali negara dengan suara menggeledek, Kamu tukang kayu yang
ceroboh !!! Mengapa jendela rumah orang ini tidak kaupaku dengan kuat sehingga membuat
jendela itu menjadi goyah dan pencuri itu bisa terjatuh lalu menderita patah kaki seperti ini ??!!!
Si tukang kayu pun sadar bahwa tak ada gunanya berdebat dengan wali negara, karenanya ia
pun menyahut,Wahai tuan, sesungguhnya ketika aku sedang mengerjakan pembangunan
rumah orang ini, lewatlah seorang wanita cantik dengan pakaian warna merah. Karena aku
terus memperhatikannya, aku pun tidak memaku jendela itu dengan kuat sehingga daun
jendelanya mudah goyah dan menyebabkan orang ini jatuh. Wali negara pun memerintahkan

agar wanita itu dihadapkan padanya.


Setelah hadir di persidangan, wanita itu pun dipersalahkan,Kau yang senang memakai pakaian
yang menarik hati kaum lelaki, mengapa kau memakai pakaian warna merah saat lewat di
depan rumah orang ini sehingga menyebabkan tukang kayu yang mengerjakan pembangunan
rumah itu memaku jendelanya jadi bengkok dan mengakibatkan pencuri ini terjatuh ke dalam
dan kakinya patah ??!!! Si wanita pun menjawab,Kecantikanku adalah augerah Allah, tapi
pakaianku adalah buatan tukang celup. Dialah yang memberi baju ini warna merah sehingga
menarik perhatian tukang kayu. Kembali dengan suara mengguntur Karakoush memerintahkan
pengawalnya untuk menghadapkan si tukang celup kepadanya.
Ketika orang yang dimaksud sudah berada di depannya, Karakoush pun membentaknya,Kau
yang suka main-main dengan warna-warna celupan, mengapa pakaian wanita ini kauberi warna
merah sehingga menarik perhatian tukang kayu dan menyebabkan jendela yang dipakunya
menjadi guyah dan membuat orang ini terjatuh ketika ia mengungkitnya hendak masuk ??!!! Si
tukang celup terpesona. Tak terkatakan apa-apa lagi olehnya karena ia sudah pingsan
ketakutan. Oleh sebab ia tidak bisa lagi melemparkan kesalahan kepada orang lain,
diputuskanlah untuk mengganjarnya dengan hukuman gantung.
Tetapi dia adalah orang yang luar biasa tingginya, sampai-sampai mengalahkan tinggi tiang
gantungan. Tergopoh-gopoh pengawal melapor bahwa tidak ada lagi tempat buat menggantung
si tukang celup. Karakoush tidak mau menerima kegagalan putusannya begitu saja. Dengan
marah ia perintahkan,Carilah tukang celup lain yang lebih pendek dan gantunglah dia
menggantikan orang itu. Begitulah. Akhirnya ditemukanlah seorang tukang celup lain yang
berbadan lebih pendek. Tentu saja ia meronta-ronta ketika hendak dibawa ke tiang gantungan,
namun semua sia-sia dan akhirnya dialah yang dihukum gantung.

Anda mungkin juga menyukai