Anda di halaman 1dari 20

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DIAGNOSA PENYAKIT PARUPARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Mahmud Yunus, Sigit Setyowibowo*)

ABSTRACT
In Indonesian lung disease have a high death. Tubercolosis (TB) world report (2006) by World
Health Organization (WHO), Indonesia still the third biggest after India and China with around
539.000 cases and around 101.000 peoples die for a year. Derived from those fact it need more
attention from mass society. My research can be used to decision support system which used to
lung disease diagnosed, and know what kind of disease from their symptom. Decision support
system use production rule method for representating knowledge about the kind of lung disease
and their symptom. This inference engine use tree method and forward chaining. Result derived
from this research shown that tree method and forward chaining can be used in finding lung
disease from their symptom.
Key words: tree, forward chaining, lung.

dapat menyebabkan kematian bila tidak segera


diobati.

PENDAHULUAN
Laporan penderita Tuberkolosis (TB)

Tingginya

resiko

kematian

penderita

didunia tahun 2006 yang dibuat oleh World Health

penyakit paru-paru (18,7%) menunjukkan bahwa

Organization (WHO) menempatkan Indonesia

jenis penyakit ini perlu diperhatikan secara serius.

sebagai penyumbang TB terbesar nomor 3 di

Hal ini terkait dengan kurangnya kesadaran

dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus

masyarakat akan kesehatan paru-paru. Apalagi

baru sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar

saat ini polusi udara semakin meningkat yang

101.000 pertahun (18,7%). Survei Kesehatan

disebabkan asap dari para perokok aktif, asap

Rumah

1995,

industri pabrik, asap kendaraan bermotor dan

menempatkan TB sebagai penyebab kematian

berbagai polusi lainnya. Udara yang tercemar bila

ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler

dihirup dapat menyebabkan kondisi kesehatan

dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan

paru-paru terganggu, salah satunya batuk.

Tangga

(SKRT)

tahun

nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit

Aplikasi sistem penunjang keputusan

infeksi. Dari data South East Asia Medical Center

pendeteksian dini penyakit paru-paru berbasis web

(SEAMIC) Health Statistic 2001 influenza dan

sebagai alternatif konsultasi ke dokter bagi

pneumonia merupakan penyebab kematian nomor

masyarakat umum. Media ini dibangun dengan

6 di Indonesia. Penyebab pneumonia sulit

komponen sistem bahasa (language), sistem

ditemukan dan memerlukan waktu beberapa hari

pengetahuan (knowledge) dan sistem pemrosesan

untuk mendapatkan hasilnya, padahal pneumonia

masalah

(problem

processing)

yang

saling

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

95

berinteraksi satu dengan yang lainnya (Bonczek,

penyakit kanker paru. Para buruh pabrik yang

1980). Sehinga mampu menganalisa data gejala

bekerja

dengan

mengandung zat karsinogenik (zat yang dapat

cermat

untuk

menyimpulkan

secara

deteksi dini jenis penyakit TB pada manusia.

bertahun-tahun

di

pabrik

yang

memicu kanker) juga rawan terjangkit penyakit

Aplikasi ini mampu mendiagnosa secara

paru. Berikut ini akan dibahas beberapa penyakit

dini jenis penyakit tuberkolosis, pnemonia, kanker

paru yang paling sering muncul diantaranya

Paru-paru, asma dan penyakit paru obstruktif

tuberkolosis (TBC), radang paru-paru, asma,

kronik (emfisema, bronkitis).

kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronik.

Berdasar

uraian

mengembangkan

aplikasi

tersebut,
sistem

peneliti
pendukung

a. Tuberkolosis (TBC)
Penyakit

keputusan yang mampu mendeteksi dini penyakit

tuberkulosis

paru

adalah

TB, melalui penelitian yang berjudul Sistem

penyakit menular yang menyerang paru-paru,

Penunjang Keputusan Diagnosa Penyakit Paru-

penyakit

Paru Dengan Methode Forward Chaning.

Mycobacterium tuberkulosis.

ini

disebabkan

oleh

bakteri

Cara penularan melalui ludah atau dahak


TINJAUAN PUSTAKA

penderita yang mengandung basil tuberkulosis

1. Paru dan Penyakit Paru-paru

paru. Pada waktu batuk butir-butir air ludah

Paru (paru-paru) adalah salah satu alat

beterbangan diudara dan terhisap oleh orang yang

tubuh yang vital untuk kehidupan manusia. Tanpa

sehat dan masuk kedalam parunya yang kemudian

paru, seseorang tidak akan mungkin hidup di

menyebabkan penyakit tuberkulosis paru (TB

muka bumi ini. Fungsi utama paru adalah sebagai

Paru).

alat pernapasan. Pada waktu menarik napas, kita

Pada

penderita

TBC

paru

dapat

akan memasukkan oksigen (O2 = zat asam) ke

memperlihatkan tanda-tanda seperti : batuk-batuk

dalam paru kita, dan pada waktu mengeluarkan

berdahak

napas kita akan mengeluarkan karbon dioksida

mengeluarkan darah , dada terasa sakit atau nyeri,

(CO2 = zat asam arang) dari paru.

terasa sesak pada waktu bernafas.

lebih

dari

dua

minggu,

batuk

Tingkat polusi udara yang semakin tinggi


memicu timbulnya berbagai macam penyakit paru.
Asap industri pabrik dan berbagai asap lainnya,

b. Radang Paru-paru (Pneumoni)


Radang

paru-paru

(bahasa

Inggris:

apabila banyak terhirup oleh manusia dapat

pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru-

mengganggu fungsi paru dan menyebabkan

paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang

munculnya penyakit paru seperti Tuberkolosis.

bertanggung

Kebiasaan merokok juga dapat memicu timbulnya

atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang

jawab

menyerap

oksigen

dari

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

96

paru-paru

dapat

disebabkan

oleh

beberapa

Gejala asma, yaitu batuk sesak dengan

penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus,

mengi merupakan akibat dari obstruksi bronkus

jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-paru

yang

dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat

hiperaktivitas bronkus. Ada beberapa proses yang

kimia atau cedera jasmani.

terjadi sebelum pasien menjadi asma:

didasari

oleh

inflamasi

kronik

dan

Radang paru-paru adalah penyakit umum,

1. Sensitisasi, yaitu seseorang dengan risiko

yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan

genetik dan lingkungan apabila terpajan

merupakan penyebab kematian peringkat atas di

dengan pemicu (inducer/sensitisizer) maka

antara orang tua dan orang yang sakit menahun.

akan timbul sensitisasi pada dirinya.

Vaksin untuk mencegah beberapa jenis radang

2. Seseorang yang telah mengalami sensitisasi

paru-paru bisa diperoleh. Salah satu kasus radang

maka belum tentu menjadi asma. Apabila

paru-paru yang mempunyai tingkat kematian

seseorang yang telah mengalami sensitisasi

tinggi pada saat ini adalah kasus radang paru-paru

terpajan dengan pemacu (enhancer) maka

yang disebabkan oleh Flu burung.

terjadi

Gejala

yang

biasanya

muncul

proses

inflamasi

pada

saluran

pada

napasnya. Proses inflamasi yang berlangsung

penyakit ini seperti : batuk berdahak kental dan

lama atau proses inflamasinya berat secara

berwarna kuning, sakit pada dada, sesak napas,

klinis berhubungan dengan hiperreaktivitas

dan demam tinggi

bronkus.
3. Setelah mengalami inflamasi maka bila
seseorang terpajan oleh pencetus (trigger)

c. Asma
Asma adalah suatu kelainan berupa
peradangan

kronik

saluran

napas

maka akan terjadi serangan asma (mengi).

yang

Faktor-faktor pemicu antara lain : alergi

menyebabkan hipereaktivitas bronkus terhadap

debu, binatang berbulu, kecoak, jamur, kapang,

berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala

ragi serta asap rokok.

episodik berulang berupa

mengi, batuk, sesak

Semua faktor pemicu dan pemacu ditambah

napas dan rasa berat di dada terutama pada malam

dengan aktivitas fisik, udara dingin, histamin dan

dan atau dini hari yang umumnya bersifat

metakolin .

Sedangkan pencetus:

reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan.


Asma bersifat fluktuatif artinya dapat tenang tanpa

d. Kanker Paru

gejala tidak mengganggu aktifitas tetapi dapat

Kanker paru pada dasarnya adalah tumor

eksaserbasi dengan gejala ringan sampai berat

ganas dari epitel bronkus. Proses keganasan pada

bahkan dapat menimbulkan kematian.

epitel bronkus ini akan didahului oleh apa yang


disebut masa prakanker. Perubahan pertama yang

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

97

terjadi pada masa prakanker ini disebut sebagai


metaplasia

skuamosa

yang

ditandai

PPOK adalah penyakit paru kronik yang

dengan

ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran

perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia.

napas yang bersifat progressif nonreversibel atau

Metaplasia skuamosa ini dapat timbul akibat

reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis

berbagai macam pengaruh dari luar tubuh, seperti

kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.

penghisapan gas-gas dan asap seperti yang

Bronkitis kronik, kelainan saluran napas

terdapat di asap rokok dan beberapa zat kimia

yang ditandai oleh batuk kronik berdahak

hasil industri.

minimal 3 bulan dalam setahun.

Penyebab utama dari kanker paru adalah

Emfisema, suatu kelainan anatomis paru

merokok.. Faktor lain yang mungkin dapat

yang ditandai oleh pelebaran rongga udara

menambah resiko timbulnya kanker paru adalah

distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan

pencemaran udara dalam kegiatan industri dan

dinding alveoli.

pertambangan.
Secara hispatologik maka kanker paru
dibagi menjadi empat jenis tumor yang masing-

Faktor Resiko
1. Kebiasaan merokok
2. Polusi udara di lingkungan dan tempat

masing disebut sebagai karsinoma epidermoid,

kerja.

adeno karsinoma, karsinoma sel besar dan

3. Hipereaktiviti bronkus.

karsinoma sel kecil. Masing-masing jenis kanker

4. Riwayat infeksi saluran napas bawah

ini punya gambaran yang berbeda di bawah

berulang.

mikroskop. Dari keempat jenis kanker ini,


karsinoma sel kecil adalah kanker yang paling

2. Sistem Penunjang Keputusan (SPK)

ganas dan paling sering menimbulkan kematian.

Bonczek (Turban, 2005 ) mendefinisikan

Klasifikasi kanker paru dibagi menjadi

SPK sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri

empat stadium. Stadium I adalah stadium yang

dari tiga komponen yang saling berinteraksi :

paling awal, stadium II dan stadium III adalah

sistem bahasa

stadium yang sudah agak lanjut dan stadium IV

komunikasi antara pengguna dan komponen SPK

adalah stadium yang sudah sangat lanjut yang

lain), sistem pengetahuan (repositori pengetahuan

ditandai dengan adanya anak sebar (metastasis) di

domain masalah yang ada pada SPK baik sebagai

alat tubuh lain selain paru. Anak sebar kanker paru

data

biasanya ditemukan di hati, tulang atau otak

pemrosesan

penderita.

komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih

atau

(mekanisme untuk memberikan

sebagai

prosedur),

dan

sistem

masalah

(hubungan

antara

dua

e. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)


Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2
*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

98

kapabilitas manipulasi masalah umum yang

1. Identifikasi Masalah

diperlukan untuk pengambilan keputusan).


Simon (Turban, 2005 ) mengatakan bahwa

Fase
identifikasi

intelegensi
terhadap

dimulai

tujuan

dan

dengan
sasaran

proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase

organisasional yang berkaitan dengan isu yang

utama : intelegensia, desain dan kriteria. Ia

diperhatikan dan determinasi apakah kejadian

kemudian menambahkan fase keempat, yakni

tersebut telah terpenuhi. Masalah terjadi karena

implementasi. Seperti tergambar pada gambar 2

ketidakpuasan terhadap status quo. Pada fase

berikut ini :

pertama ini, seseorang berusaha menentukan


apakah ada suatu masalah, mengidentifikasi
gejala-gejalanya, menentukan keluasannya dan
mengidentifikasinya secara eksplisit.

Dalam

penelitian ini masalah yang diangkat yaitu


bagaimana

membantu

masyarakat

mengidentifikasi penyakit paru dari gejala yang


dirasakan tanpa membutuhkan biaya yang mahal.
2. Klasifikasi Masalah
Klasifikasi masalah adalah konseptualisasi
terhadap

suatu

masalah

dalam

rangka

menempatkannya dalam suatu kategori yang dapat


didefinisikan.
3. Masalah terstruktur dan Masalah tidak
Gambar 1 Pengambilan keputusan / proses

terstruktur

pemodelan

Simon (Turban, 2005 ) membedakan dua


ekstrem yang berkaitan dengan strukturisasi suatu

Ada aliran aktivitas yang terus menerus

masalah keputusan. Pertama adalah masalah-

berlangsung mulai dari intelegensi sampai desain

masalah yang terstruktur dengan baik yang

sampai pilihan (blod line), namun pada sembarang

berulang secara rutin, dan untuk masalah-masalah

fase bisa jadi ada fase dimana perlu kembali ke

tersebut

fase sebelumnya (umpan balik).

standar, yang disebut masalah terprogram. Kedua

a. Fase Intelegensi

adalah masalah tidak terstruktur, disebut juga

Intelegensi dalam pengambilan keputusan

telah

dikembangkan

model-model

masalah tidak terprogram yang belum dikenal

meliputi scanning (pemindahan) lingkungan, baik

sebelumnya

secara intermiten ataupun terus menerus..

penelitian ini penentuan jenis penyakit paru

dan

tidak

terjadi

lagi.

Dalam

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

99

termasuk dalam masalah tidak terstruktur, karena

tertentu, yaitu suatu deskriptif naratif mengenai

bertambahnya satu gejala baru akan menghasilkan

situasi pengambilan keputusan.

jawaban kemungkinan penyakit yang berbeda.

Berikut susunan skenario dalam penelitian


ini:

b. Fase Desain
Fase desain meliputi penemuan atau
mengembalikan dan menganalisis tindakan yang
mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi
pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi
yang layak.
1. Model Normatif
Model normatif adalah model dimana
alternatif yang dipilih merupakan alternatif terbaik
dari semua alternatif yang mungkin. Untuk

Gambar 2 Skenario penelitian

menemukan alternatif terbaik, kita harus menguji


semua

alternatif

dan

membuktikan

bahwa

c. Fase Pemilihan

alternatif yang dipilih benar-benar alternatif

Pilihan merupakan tindakan pengambilan

terbaik, alternatif itulah yang biasanya diinginkan..

keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase

2. Model Deskriptif
Model

dimana suatu keputusan yang nyata dan diambil

deskriptif

menggambarkan

berbagai hal sebagaimana adanya, atau bagaimana


hal-hal tersebut diyakini. Model ini umumnya
didasarkan secara matematis.

suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan


tertentu.
Pemecahan sebuah model pengambilan
keputusan melibatkan pencarian terhadap suatu

3. Mengukur Hasil Akhir

tindakan

yang

tepat.

Pendekatan

pencarian

Nilai dari sebuah alternatif dievaluasi

melibatkan teknik analitik (memecahkan suatu

dalam hal pencapaian tujuan. Hasil akhir dari

formula), algoritma (prosedur langkah demi

penelitian ini akan memberikan jawaban penyakit

langkah), heuristik (aturan utama), dan blind

paru disertai tingkat kepercayaannya dalam bentuk

search (menembak di dalam gelap, idealnya salam

persen.

suatu cara yang logis).

4. Skenario
Skenario

Penelitian
adalah

suatu

pernyataan

mengenai berbagai asumsi tentang lingkungan

algoritma

ini

(prosedur

menggunakan
langkah

demi

teknik
langkah)

dimana metode penelusuran yang digunakan

pengoperasian sebuah sistem tertentu pada waktu


Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2
*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

100

adalah metode tree dan inferensi forward chaining

menggunakan metode inferensi pohon dengan

(penalaran maju).

forward chaining.
2. Tree
Suatu tree (pohon) adalah suatu hierarki

d. Fase Implementasi
Definisi implementasi sedikit rumit karena
implementasi merupakan sebuah proses

struktur yang terdiri dari node (simpul/verteks)

yang

yang menyimpan informasi atau pengetahuan dan

panjang dan melibatkan batasan-batasan yang

cabang (link/edge) yang menghubungkan node.

tidak jelas. Implementasi berarti membuat suatu

Binary tree mempunyai 0, 1 atau 2 cabang

solusi yang direkomendasikan bisa bekerja, tidak

pernode. Dengan berorientasi pada tree (pohon)

memerlukan implementasi suatu sistem komputer.

maka akar node adalah node tertinggi disebut root


dan daun adalah yang paling bawah. Tree bisa

1. Metode
Metode yang digunakan adalah metode

dianggap sebagai suatu tipe khusus jaringan

penarikan kesimpulan yang ada dalam sistem

semantik yang setiap nodenya kecuali akar pasti

pakar. Sistem pakar atau expert system adalah

mempunyai satu node orang tua dan mempunyai

cabang dari kecerdasan buatan atau artificial

nol atau lebih node anak.

intelligent

(AI)

yang

membuat

penggunaan

pengetahuan yang dikhususkan secara ekstensif


untuk memecahkan masalah pada level human
expert (seseorang yang mempunyai expertise
dalam bidang tertentu)
Sedangkan

Suryadi (1994: 5).

dalam

Arhami

(2005:3)

Gambar 3 Binary tree yang mempunyai 0, 1, 2

mengemukakan sistem pakar sebagai ...suatu

cabang pernode (dikutip dari Konsep Dasar

program komputer cerdas yang menggunakan

Sistem Pakar, Arhami : 2005)

knowledge (pengetahuan) dan prosedur inferensi


untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit

Jika node mempunyai lebih dari satu

sehingga membutuhkan seseorang yang ahli untuk

orang tua maka disebut dengan jaringan. Gambar

menyelesaikannya (Feigenbaum:1982).

3 menunjukkan bahwa hanya ada satu urutan dari

Ada

dalam

edge atau path dari akar untuk tiap node. Oleh

membantu menarik kesimpulan guna diagnosis

karena itu dalam hal ini tidak mungkin untuk

penyakit dengan sistem pakar diataranya tree

memindahkan secara berlawanan dengan anak

(pohon) dan graph, pohon AND-OR dan tujuan,

panah.

penalaran
chaining

berbagai

deduktif
dan

macam

dan

backward

cara

silogisme,

forward

Tree merupakan kasus yang khusus dari

chaining.

Penulis

matematika yang disebut graph. Istilah jaringan

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

101

atau jaringan sederhana sering digunakan sebagai


istilah sinonim dari graph bila menggambarkn

Dari gambar dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. JIKA pertanyaan = Apakah dia besar

suatu kasus dari graph seperti jaringan telepon.


Contoh sederhana graph adalah sebuah peta

sakali? DAN Jawaban = Tidak


2. MAKA

dimana kota sebagai node dan linknya adalah


jalan. Link merupakan merupakan panah atau

batasan

bobot

yang

menunjukkan

apakah

dia

mencit?
3. JIKA pertanyaan = Apakah dia besar

arah. Sebagai analoginya adalah salah satu jalan


dengan

pertanyaan

sekali? DAN Jawaban = Ya


4. MAKA

pertanyaan

Apakah

dia

bagaimana truk dapat melewati jalan tersebut. Jika

mempunyai leher yang panjang?

graph merepresentasikan rute pesawat terbang

Struktur keputusan dapat diterjemahkan

maka bobotnya dapat berupa jarak antara kota,

secara mekanis kedalam kaidah produksi. Hal ini

biaya penerbangan, kebutuhan minyak dan lain

dapat

sebagainya. Aplikasinya tree adalah pembuatan

(brearth-first-search)

keputusan dan disebut dengan decision tree

pembangkitan aturan IF...Then...(jika...maka) pada

(pohon keputusan). Struktur keputusan dari skema

setiap node dan seterusnya untuk node-node

representasi pengetahuan dan metode penalaran

lainnya. Node daun akan membangkitkan atau

tentang pengetahuan ini. Contoh decision tree

memberikan

untuk klasifikasi hewan seperti yang ditunjukkan

pertanyaan. Prosedur yang tepat akan menuntun

pada gambar 4.

pengguna untuk menginputkan dan membangun

dilakukan

dengan

pencarian

dari

jawaban

melebar

struktur

sebagai

respons

dan

dari

node baru jika salah.

3. Forward Chaining
Forward chaining adalah suatu stategi
pengambilan keputusan yang dimulai dari premis
(fakta) menuju konklusi

(kesimpulan akhir).

Salah satu aspek penting dari perolehan fakta


adalah dengan menanyakan pertanyaan yang
benar.

Pertanyaan

menghasilkan

benar

efisiensi

yang

dalam

diajukan
menentukan

jawaban yang benar. Salah satu syarat yang nyata


Gambar 4 Decision tree yang menunjukkan
pengetahuan tentang hewan (dikutip dari
Konsep Dasar Sistem Pakar, Arhami : 2005)

untuk hal ini adalah sistem pakar hanya akan


menanyakan

pertanyaan

yang

berhubungan

dengan hipotesis yang dicoba dibuktikan. Suryadi

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

102

(1994:206) menjelaskan bahwa forward chaining


mempunyai konsep sebagai berikut:

Tabel 1 Konsep dasar forward chaining


No
1

Rangkaian kedepan
Perencanaan, pemantauan, kontrol saat sekarang
ke masa depan

Antisident terhadap akibat

Data yang digerakkan, penalaran atas dasar

Kerja maju untuk menemukan

Pemecahan yang mengikuti fakta

Pencarian melebar pertama yang dipermudah

Artisident menentukan pencarian

Penjelasan yang tidak dipermudah

Gambar 5 Rangkaian forward chaining


(dikutip dari Konsep Dasar Sistem Pakar,
Arhami : 2005)

Seperti contoh pada gambar dibawah ini


diterangkan bahwa baris di-(triggered) oleh fakta
yang memenuhi kejadian sebelum atau sisi sebelah

3. SQL (Structure Query Language)

kiri (LHS). Misalnya Baris R1 harus dipenuhi oleh

SQL (dibaca ess-que-el) merupakan

fakta B dan C untuk diaktifkan. Namun demikian

singkatan dari Structure Query Language. SQL

hanya fakta C yang ditunjukkan sehingga R1 tidak

digunakan untuk berkomunikasi dengan suatu

diaktifkan. Baris R2 diaktifkan oleh fakta C dan D

database. Berdasarkan ANSI (American National

yang ditunjukkan sehingga R2 akan membuat fakta

Standards Institute), SQL merupakan bahasa

H lanjutan. Baris yang dipenuhi lainnya adalah R3,

standar untuk relational database management

R6, R7, R8 dan R9. Pembuatan baris R8 dan R9 akan

systems.

menghasilkan

rangkaian

menggunakan SQL, antara lain : Oracle, Sysbase,

forward chaining. Kesimpulan ini mungkin berupa

Microsoft Sql Server, Access, Ingress, MySQL,

fakta lain, output dan sebagainya.

Postgre dan masih banyak lagi.

kesimpulan

proses

Beberapa

relational

DBMS

yang

Pernyataan-pernyataan SQL dapat dibagi


menjadi 2 kategori, yaitu pernyataan-pernyataan
Data Manipulation Language (DML) dan Data
Definition

Language

(DDL).

Pernyataan-

pernyataan DML berkaitan dengan data, baik


Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2
*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

103

pengambilan atau pemodifikasian data supaya

Berdasarkan hasil pengambilan data penderita

tetap

pernyataan-

penyakit paru dan studi literatur dapat disimpulkan

pernyataan DDL berkaitan dengan pembuatan atau

bahwa gejala awal yang paling sering muncul

pengubahan table dan objek-objek databse lainnya

sebagai ciri khusus penyakit paru adalah batuk

seperti view dan index.

yang lebih dari dua minggu dan sesak napas.

up-to-date.

Sedangkan

Berikut ini adalah data yang didapatkan


dari hasil pencatatan Rekam Medik Saiful Anwar:

METODE PENELITIAN
1. Strategi Penelitian
Strategi dalam penelitian ini dilakukan
menurut urutan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan

data

tentang

jenis

jenis

terhadap

data

yang

Tabel 2 Tabel penyakit dan gejalanya


No
A

Penyakit
Radang Paruparu
(Pneumoni)

Gejala
1.
badan lemah
2.
badan panas
3.
batuk berdahak kuning
4.
batuk berdahak putih
5.
batuk berdarah
batuk menetap lebih
6.
dari satu bulan
7.
batuk tanpa riak
8.
Berat badan turun
9.
dada terasa terbakar
demam
10. berkepanjangan lebih
dari satu bulan
11. keringat malam
12. nafas tersengal-sengal
13. nafsu makan turun
14. nyeri dada
15. panas naik turun
16. perokok aktif
17. sakit kepala
18. sesak hilang timbul
19. sesak napas
sesak napas setelah
20.
aktivitas berat
21. susah tidur

Tuberkolosis
(TB)

1.
2.
3.
4.
5.

penyakit paru-paru.
b. Melakukan

analisa

terkumpul.
c. Merancang dan mendesain database untuk
menyimpan data jenis penyakit paru-paru.
d. Merancang
chaining,

metode
untuk

inferensi

menelusuri

forward
jenis-jenis

penyakit paru-paru
e. Merancang desain interface, sebagai media
interaksi antara user dengan s.
f.

Sistem

pendukung

keputusan

berbasis

komputer yang dibangun.


g. Melakukan pengkodean, untuk membangun
mesin inferensi fuzzy.
h. Test dan implementasi terhadap aplikasi
sistem yang dibuat.

2. Metode Pengambilan Data


a.

Data Jenis Penyakit Paru-Paru


Identifikasi penyakit paru-paruberdasar dari

gejalanya dilakukan diRekam Medik Rumah Sakit


Saiful

Anwar

serta

literatur

penunjang.

6.

badan panas
batuk berdahak kuning
batuk berdahak putih
batuk berdarah
batuk berlendir
batuk menetap lebih
dari satu bulan

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

104

No

Penyakit

Asma

Kanker Paru

Gejala
7.
Berat badan turun
8.
kaki bengkak
9.
mual
10. muntah
11. nafsu makan turun
12. panas naik turun
13. perokok aktif
14. perut terasa sakit
15. sesak napas
sesak napas dipicu
16.
udara dingin
17. tangan bengkak
alergi debu/serat
1.
kain/bulu binatang/dsb
2.
batuk berdahak putih
3.
batuk tanpa riak
bersin-bersin di pagi
4.
hari
5.
panas naik turun
6.
perut terasa sakit
riwayat Asma dalam
7.
keluarga positif
serangan sesak malam
8.
hari rutin
9.
sesak napas
sesak napas dipicu
10.
udara dingin
sesak napas kumat11.
kumatan
12. sesak napas sejak kecil
sesak napas setelah
13.
aktivitas berat
14. wajah bengkak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

batuk berdahak putih


batuk hilang timbul
batuk tanpa riak
Berat badan turun
demam
berkepanjangan lebih
dari satu bulan
keringat malam
panas naik turun
perokok aktif
perut terasa sakit
sesak hilang timbul

No

Penyakit

Penyakit Paru
Obstruktif
Kronik
(PPOK)

Gejala
11. sesak napas
sesak napas dipicu
12.
udara dingin
sesak napas kumat13.
kumatan
sesak napas memberat
14.
setelah batuk
sesak napas setelah
15.
aktivitas berat
16. susah tidur
1.
batuk berdahak kuning
2.
batuk berdahak putih
3.
batuk hilang timbul
4.
Berat badan turun
demam
5.
berkepanjangan lebih
dari satu bulan
6.
kaki bengkak
7.
keringat malam
8.
leher bengkak
9.
nafsu makan turun
10. nyeri dada
11. nyeri punggung
12. panas naik turun
13. perokok aktif
14. perut terasa sakit
riwayat kanker dalam
15.
keluarga positif
16. sesak hilang timbul
17. sesak napas
sesak napas kumat18.
kumatan
19. suara serak
20. sulit menelan
21. wajah bengkak

3. Analisa Data
Analisa

data

dilakukan

dengan

mengklasifikasi beberapa jenis gejala, kemudian


digolongkan kepada jenis penyakit tertentu.
Penyakit paru yang terdiri dari tuberkolosis,
radang paru-paru, kanker paru, asma dan penyakit

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

105

paru obstruktif kronik disusun dengan gejala yang


ada.
N
O

Tabel 3 Kombinasi penyakit dan gejala

N
O

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Gejala/penyakit

alergi debu/serat kain/bulu


binatang/dsb
badan lemah
badan panas
batuk berdahak kuning
batuk berdahak putih
batuk berdarah
batuk berlendir
batuk hilang timbul
batuk menetap lebih dari x
bulan
batuk tanpa riak
berat badan turun
bersin-bersin di pagi hari
dada terasa terbakar
demam berkepanjangan
lebih dari x bulan
kaki bengkak
keringat malam
leher bengkak
mual
muntah
nafas tersengal-sengal
nafsu makan turun
nyeri dada
nyeri punggung
panas naik turun
perokok aktif
perut terasa sakit

P
n T
e B
u p
m a
o r
n u
i

A P
s P
m O
a K

K
a
n
k
e
r
P
a
r
u

x
x
x
x
x

x
x

x
x

x
x

x
x

37
x

x
x
x

x
x
x
x

38
39
40
41
42

riwayat kanker dalam


keluarga positif
riwayat Asma dalam
keluarga positif
sakit kepala
serangan sesak malam hari
rutin
sesak hilang timbul
sesak napas
sesak napas dipicu udara
dingin
sesak napas kumatkumatan
sesak napas memberat
setelah batuk
sesak napas sejak kecil
sesak napas setelah
aktivitas berat
suara serak
sulit menelan
susah tidur
tangan bengkak
wajah bengkak

Pengklasifikasian

A P
s P
m O
a K

x
x
x
x
x
x

x
x

x
x

x
x
x

x
x
x

x
x
x

penyakit

menggunakan kaidah produksi yang

paru
dituliskan

dalam bentuk pernyataan JIKA [premis] MAKA

x
x
x

35
36

x
x

33
34

x
x
x

29

31
32

x
x

28

30

x
x
x
x
x
x

27

Gejala/penyakit

P
n T
e B
u p
m a
o r
n u
i

K
a
n
k
e
r
P
a
r
u

x
x

x
x
x

x
x
x
x
x
x

[konklusi]. Pada perancangan sistem ini premis


adalah gejala dan konklusi adalah penyakit paru,
sehingga bentuk pernyataannya adalah JIKA
[gejala] MAKA [jenis penyakit paru].

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

106

Pada sistem ini dalam satu kaidah dapat memiliki


lebih dari satu

gejala. Gejala-gejala

d. Fase Desain Mesin Inferensi

tersebut

Fase ini menentukan pemetaan masalah

dihubungkan menggunakan operator logika AND

yang jelas sehingga permasalahan yang dihadapi

dan OR. Adapun bentuk pernyataannya adalah:

dapat dipecahkan dengan baik. Adapun tahapan-

JIKA [gejala 1]

tahapan adalah sebagai berikut :

DAN [gejala 2]
ATAU [ gejala 3]
MAKA [penyakit]
Untuk penarikan kesimpulan diagnosa
penyakit paru-paru menggunakan reference engine
modus ponens. Modus ponens merupakan salah
satu unsur dalam matematika dimana terdapat

Gambar 6 Flowchart penyelesaian masalah

premis atau kalimat awal yang diketahui dan


konklusi yaitu hasil kesimpulan. Modus ponens
mempunyai pola seperti berikut ini:

Pada flowchart diatas digambarkan bahwa


pemecahan permasalahan diagnosa penyakit paru
dapat dilakukan dengan bantuan metode tree.

AB

Penelusuran penyakit paru didapatkan dari

menjawab pertanyaan yang sudah disusun dalam

:. B

bentuk pohon sebagai berikut:

Premis 1

: Jika A maka B

Premis 2

:A

Disimpulkan B
Sebagai contoh :
-

Jika batuk lebih dari dua minggu maka


teridentifikasi penyakit paru-paru.

Seno batuk-batuk satu bulan lebih.

Kesimpulan dari dua kalimat diatas adalah


Seno teridentifikasi penyakit paru-paru.

Sehingga argumennya dapat berbentuk:


A

B
Gambar 7 Metode tree dalam penelusuran

A
:. B

penyakit paru

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

107

4. Desain Sistem
Penggambaran ini ditunjukkan gambar
Data Flow Diagram (DFD) yang menyebutkan
setiap langkah dari sebuah model dengan lebih
terperinci. Seperti gambar berikut :
Keterangan :
1. Input, update, delete
2. Jawab pertanyaan
3. Informasi penyakit
4. Hasil dokumen penyakit

Gambar 10 DFD level 2

Gambar 8 DFD level 0 (diagram korteks)

Sistem

ini

berinteraksi

dengan

Pada DFD level 2 ini admin dapat

dua

melakukan input, update dan delete data gejala,

pengguna yaitu user dan admin.

penyakit dan aturan. Sedangkan user menjawab


pertanyaan

kemudian

dilakukan

proses

penelusuran penyakit dan user mendapatkan


informasi penyakit yang diderita.
Sedangkan
Gambar 9 DFD level 1

untuk

gejala-gejala

yang

dirangkai menjadi sebuah kalimat yang akan


menjadi masukan sistem dengan menjawab Ya

User memberikan pilihan gejala ke dalam


sistem yang kemudian ditelusuri ke gejala

atau Tidak yang dapat ditunjukkan dengan tabel


berikut:

selanjutnya sesuai dengan tree yang sudah


dimodelkan. Admin menyediakan data gejala
kedalam

masukan

data.

Data

yang

sudah

Tabel 4 Tabel pertanyaan yang ditujukan ke


user

dimasukkan tadi dicocokkan dengan database,


kemudian data tersebut diproses lagi di proses
penelusuran data.

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

108

ERD

(Entity

Relationship

Diagram)

menggambarkan model data pada sistem dimana


terdapat entity dan relationship. Setiap entitas
mempunyai

atribut

karakteristik.

relationship

menjelaskan

mewujudkan

pemetaan

hubungan

entitas

antar

Tabel

User menjawab Ya, selanjutnya

Sedangkan

hubungan

yang

entitas.

Untuk

penyakit

yang

Apakah batuk berdahak kuning atau putih?

Apakah badan terasa panas? User menjawab


Ya, selanjutnya

Apakah dada terasa terbakar atau nyeri dada?


User

menjawab

Ya

maka

kesimpulan

penyakitnya adalah radang paru-paru.

menampilkan daftar penyakit berelasi dengan


tabel aturan one to many karena satu penyakit

g. Fase Implementasi

memiliki beberapa jalan yang menuju kesimpulan

Pada tahap ini pemodelan sistem pohon

penyakit yang sama. Tabel pertanyaan untuk

penelusuran penyakit diwujudkan dalam bentuk

menampung pertanyaan yang akan ditampilkan

program.

dan

penelusuran penyakit paru:

tabel

aturan

untuk

mengatur

jalannya

penelusuran penyakit. Tabel pertanyaan dan tabel

Berikut

ini

adalah

program

1. IF (A THEN B)

aturan berelasi one to one karena satu pertanyaan

IF (B THEN C)

hanya ditampilkan satu kali. Rancangan ERD

IF (C THEN D)

adalah sebagai berikut:

alur

2.

IF (D THEN E)

3. IF (A AND NOT-B THEN F)


IF (F THEN G)
4. IF (A AND NOT-B AND NOT-F THEN H)
IF (H THEN G)
5. IF (A AND NOT-B AND NOT-F AND NOTH THEN I)
Keterangan:
Gambar 11 ERD dari database paruq

A : batuk lebih dari dua minggu


B : batuk berdahak kuning atau putih

f.

Fase Pemilihan
Penelusuran penyakit paru didapatkan dari

C : badan terasa panas


D : dada terasa terbakar atau nyeri dada

menjawab pertanyaan yang sudah dimodelkan

E : radang paru-paru

dalam tree. Salah satu contoh penelusuran

F : sesak napas

penyakit adalah sebagai berikut :

G : kanker paru

Apakah Anda mengalami batuk lebih dari dua

H : bagian tubuh bengkak

minggu? User menjawab Ya, selanjutnya

I : tidak terdeteksi

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

109

HASIL DAN PEMBAHASAN

Program ini mendiagnosa lima penyakit paru yang

Pengujian Sistem

paling sudah didefinisikan.

Berikut ini adalah tampilan halaman

Pengujian Penyakit Tuberkolosis (TBC)

utama yang berisi welcome greeting pada web


diagnosa penyakit paru:

Alur pertanyaan untuk diagnosa penyakit


tuberkolosis:

Gambar 12 Tampilan halaman utama/beranda


user

Gambar 14 Rangkaian pertanyaan untuk


penyakit TBC

Berikut ini adalah tampilan halaman


diagnosa yang berisi pertanyaan yang ditujukan
kepada user untuk menelusuri penyakitnya:

Jika user mengalami batuk berdahak lebih


dari dua minggu, berdahak kuning atau putih dan
badan

terasa

panas

maka

hasil

diagnosa

penyakitnya adalah tuberkolisis (TBC).

Pengujian

Penyakit

Radang

paru-paru

(Pneumonia)
Alur pertanyaan untuk diagnosa penyakit
Gambar 13 Tampilan halaman diagnosa

radang paru-paru:

penyakit

Pengujian Diagnosa
Pengujian ini memaparkan percobaan
terhadap sistem diagnosa penyakit paru.Pengujian
dilakukan sebanyak enam kali yang masingmasing menghasilkan jawaban yang berbeda.
Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2
*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

110

Gambar 16 Rangkaian pertanyaan untuk


penyakit kanker paru

Penyakit

kanker

paru

juga

dapat

diidentifikasi dengan alur pertanyaan lain. Jika


user menjawab Tidak pada pertanyaan Apakah
Gambar 15 Rangkaian pertanyaan untuk
penyakit radang paru-paru

Anda mengalami sesak napas lebih dari satu


minggu maka akan muncul pertanyaan berikut:

Jika user mengalami batuk berdahak lebih


dari dua minggu, berdahak kuning atau putih,
badan terasa panas dan dada terasa terbakar atau
nyeri dada maka hasil diagnosa penyakitnya
adalah radang paru-paru (pnemonia).
Gambar 17 Rangkaian pertanyaan lain untuk
penyakit kanker paru

Pengujian Penyakit Kanker Paru


Alur pertanyaan untuk diagnosa penyakit

Kesimpulannya jika user mengalami batuk

kanker paru:

berdahak lebih dari dua minggu, berdahak kuning


atau putih, sesak napas lebih dari satu minggu atau
terdapat bagian tubuh yang bengkak (contoh:
tangan, kaki, wajah, leher) maka hasil diagnosa
penyakitnya adalah kanker paru.
Pengujian Penyakit Asma
Alur pertanyaan untuk diagnosa penyakit
asma:

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

111

Gambar 20 Rangkaian pertanyaan lain untuk


penyakit asma

Gambar 18 Rangkaian pertanyaan untuk


penyakit asma

penyakit asma.
Kesimpulannya jika user mengalami sesak

Penyakit asma juga dapat diidentifikasi


dengan alur pertanyaan lain. Jika user menjawab
tidak pada pertanyaan Apakah Anda sesak napas
sejak kecil maka akan muncul

Jika user menjawab Ya maka akan keluar hasil

pertanyaan

berikut :

napas, sesak napas sejak kecil atau alergi terhadap


sesuatu (debu, bulu binatang, dan lain-lain) atau
ada riwayat keluarga yang memiliki asma maka
hasil diagnosa penyakitnya adalah asma.

Pengujian Penyakit Penyakit Paru Obstruktif


Kronik (PPOK)
Alur pertanyaan untuk diagnosa penyakit
paru obstruktif kronik:

Gambar 19 Rangkaian pertanyaan lain untuk


penyakit asma

Identifikasi lainnya jika user menjawab


tidak pada pertanyaan Apakah Anda sesak alergi
terhadap sesuatu maka akan muncul pertanyaan
berikut :

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

112

mengalami keringat malam maka hasil diagnosa


penyakitnya adalah penyakit paru obstruktif
kronik (emfisema, bronkitis atau gabungan dari
keduanya).

Tidak Terdeteksi
Pada

beberapa

kasus

akan

muncul

jawaban Tidak terdeteksi karena sistem hanya


mendefinisikan lima penyakit dengan kriteria
tertentu. Misalnya dalam contoh berikut:

Gambar 21 Rangkaian pertanyaan untuk


penyakit PPOK

Penyakit paru obstruktif kronik juga dapat


diidentifikasi dengan alur pertanyaan lain. Jika
user menjawab tidak pada pertanyaan Apakah
Anda seorang perokok aktif maka akan muncul
pertanyaan berikut :
Gambar 23 Rangkaian pertanyaan yang tidak
terdeteksi penyakitnya

Jika user tidak mengalami gejala batuk lebih dari


dua minggu dan tidak sesak napas, maka sangat
kecil user teridentifikasi penyakit paru maka
Gambar 22 Rangkaian pertanyaan lain untuk

sistem menampilkan jawaban tidak terdeteksi.

penyakit PPOK
PENUTUP
Jika user menjawab Ya maka akan keluar hasil
penyakit paru obstruktif kronik.

Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian program

Kesimpulannya jika user mengalami sesak

maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

napas, user adalah seorang perokok aktif atau

metode tree dengan inferensi forward chaining

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

113

mampu

menelusuri

penyakit

paru-paru

berdasarkan gejala yang sudah terdefinisi dan


dapat digunakan oleh masyarakat umum sebagai
deteksi dini sebelum ke dokter.
Saran-saran
Aplikasi dapat dikembangkan menjadi
lebih

dinamis

dan

variatif

serta

dapat

dikembangkan dengan metode penelusuran yang


lain selain Forward Chaining .

DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku

http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/t
b.pdf (download tanggal 01 Maret 2010)
Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru. 2003.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Ppok)
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
Di Indonesia.
http://www.klikpdpi.com/konsensus/ko
nsensus-ppok/ppok.pdf
(download
tanggal 01 Maret 2010)
Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru. 2003.
Pneumonia Komuniti Pedoman Diagnosis
& Penatalaksanaan Di Indonesia.
http://www.klikpdpi.com/konsensus/ko
nsensus-pneumoniakom/
pnkomuniti.pdf (download 01 Maret
2010)

Aditama, Tjandra Yoga. 1991. Kanker Paru.


Jakarta: ARCAN
Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem
Pakar. Yogyakarta: ANDI
HM, Jogiyanto. 1990. Analisis dan Desain Sitem
Informasi : Pendekatan terstruktur teori
dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta :
ANDI
Kusumadewi, Sri. 2002. Artificial Intelligence.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Turban, Efraim. 2005. Decision Support System
and Intelligent Systems. Yogyakarta:
ANDI
Jurnal dari Internet
Hiswani. 2004. Tuberkolosis Merupakan Penyakit
Infeksi Yang Masih Menjadi Masalah
Kesehatan
Masyarakat.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12
3456789/3675/1/fkm-hiswani12.pdf
(download tanggal 09 Mei 2010)
Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru. 2002.
Tuberkulosis Pedoman
Diagnosis &
Penatalaksanaan
Di
Indonesia.
Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2
*)

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang

114

Anda mungkin juga menyukai