Anda di halaman 1dari 31

DISLOKASI

Novita Eka Fitriani


10711175

Identitas
Nama : Ny. MS
Umur : 42 tahun
Alamat

: Jl. Manara, no.14

Pekerjaan: IRT
Agama

: Islam

Keluhan Utama
Nyeri dan gerakan terbatas pada tangan kiri

Riwayat Perjalanan Penyakit


Keluhan dirasakan sejak 4 bulan SMRS
Paien terjatuh dengan siku kiri sebagai tumpuan
Nyeri diikuti dengan bengkak, rasa panas, dan kemerahan
Nyeri dirasakan terutama saat mencoba menggerakan tangan kiri
Keluhan hanya diobati dengan obat herbal dan diurut
Karena keluhan bertambah berat, pasien memutuskan untuk berobat ke rs

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Keluhan Serupa (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat DM (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat Keluhan Serupa (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat DM (-)

Anamnesis Sistem
Sistem Serebrospinal

: Demam (-), pusing (-), nyeri kepala (-)

Sistem Respirasi

: Sesak (-), batuk (-), pilek (-)

Sistem Kardiovaskuler : Berdebar-debar (-), nyeri dada (-)


Sistem Gastrointestinal : mual (-), BAB normal, nafsu makan
menurun
Sistem Urogenital

: BAK (+), anyang-anyangan (-)

Sistem Muskuloskletal : deformitas(+), bengkak(+), hematoma


(-), nyeri tekan(+)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

: Baik

Kesadaran

: Compos Mentis

Vital Sign TD

: 120/70 mmHg

RR

: 18 x/menit

Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,7oC

Foto Klinis

Tampak depan

Tampak Samping

Tampak Samping

Cont...
Kepala & Leher : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sianosis (-),
dyspnea (-), pembesaran KGB (-), jejas (-)
Thorax :

inspeksi : retraksi dinding dada (-), pernafasan simetris kanan dan kiri,
iktus cordis tampak

palpasi : tidak teraba massa, ketertinggalan gerak (-), vokal fremitus


sama, iktus cordis teraba

perkusi : sonor pada kedua lapang paru, batas jantung normal

auskultasi :
P: vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
C: S1S2 tunggal regulelr, murmur (-), gallop (-)

Cont...

Abdomen :
Inspeksi

: Flat, jejas (-)

Palpasi

: Supel, nyeri tekan (-), pembesaran organ (-)

Perkusi

: timpani

Auskultasi

: bising usus (+) kesan normal

Ekstremitas

: akral hangat

Status lokalis region elbow dextra :


Look

: deformitas (+), edema (+), hiperemis (-), luka (-)

Feel

: nyeri tekan (+), krepitasi (-),

Move

: pergerakan elbow join terbatas nyeri

Fleksi siku terbatas, tangan mampu memfleksikan 15 0 , ekstensi 180 0


ROM pergelangan tangan tidak terbatas, antefleksi (+), dorsofleksi (+)
ROM jari tangan tidak terbatas
NVD

: sensibilitas baik, a.brachialis dan a.radialis teraba, CRT < 2

Pemeriksaan Penunjang
RBC

: 4.240.000/mm3

HGB

: 12,4 mg/dl

HCT

: 37,9 %

PLT

: 287.000/mm3

WBC

: 7100 mm3

GDS

: 106

Ureum

: 14

Kreatinin : 0,7
GOT/GPT : 12/6
HBsAg

: (-)

CT/BT

: 8/3

Pemeriksaan Radiologi

Foto X-Ray AP/Lateral


Elbow Joint Sinistra
Kesan : Dislokasi caput
olekranon posterior
displacement

Diagnosis Kerja
Dislokasi Posterior Sendi Siku Kiri.

PEMBAHASAN

DEFINISI
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari
kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya
saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang
dari tempat yang seharusnya ( dari mangkuk sendi ).
Dislokasi elbow merupakan suatu injury berupa keadaan yang
abnormal pada regio siku, dimana olekranon tidak berhubungan
secara normal dengan epycondilus humeri, atau bergesernya ulna
kebelakang dari ujung bawah humeri.

Anatomi Elbow tampak depan dan tampak belakang

patologis
kongenital
trauma

Penyebab Dislokasi

Tanda dan Gejala

deformitas

pembengkaka
n

gangguan
gerak

nyeri

Patologi
Bagian distal dari humerus terdorong ke depan melalui kapsul anterior
sedangkan radius dan ulna mengalami dislokasi ke posterior, sehingga selalu
terjadi kerusakan yang hebat pada jaringan lunak kapsul dan muskulus
brakialis yang kadang-kadang mengalami robekan pada prosesus koronoid.
Mekanisme trauman : Dislokasi posterior terjadi karena tangan dalam
keadaan out-stretched. Kapsul anterior dan kolateral ligamen mengalami
robekan.

Mekanisme Injury dari Dislokasi Elbow Joint

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan
radiologis.
Anamnesis :
Harus diketahui dengan tepat lokasi, distribusi, dan asal dari nyeri. Nyeri
pada lengan atas mungkin merupakan nyeri yang berasal dari bahu,
bergesernya sendi siku, dan beberapa kelainan akibat jepitan pada saraf.
Gerakan pada sendi siku :
Pada sendi siku terdapat dua komponen persendian yaitu antara humerus
dengan ulna dan antara ulna dengan radius yang memberikan kemungkinan
gerakan fleksi dan ekstensi serta rotasi pada lengan bawah. Gerakan fleksi
dan ekstensi bervariasi antara 0-150 serta pronasi dan supinasi masingmasing sebesar 0-90

Pemeriksaan neurologis :
Perlu dilakukan pemeriksaan neurologis dari nervus ulnaris, nervus medianusm
dan nervus radialis.
Pemeriksaan radiologis :
Dengan pemeriksaan radiologis dapat diketahui adanya dislokasi yang mungkin
disertai fraktur tulang disekitar sendi siku.

Ulna terdislokasi posterior dari troklea humerus. Radius terdislokasi dari


kapitulum humerus.

AP View memperlihatkan adanya fragmen fraktur

subluksasi

Subluksasi (subluxation) merupakan dislokasi parsial (sebagian),


masih ada sedikit bagian yang bersatu.

Fraktur Siku

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dislokasi sebagai berikut :
Lakukan reposisi segera.
Dislokasi sendi kecil dapat direposisi di tempat kejadian tanpa
anestesi, misalnya : dislokasi siku, dislokasi bahu, dislokasi jari pada
fase syok), sislokasi bahu, siku atau jari dapat direposisi dengan
anestesi loca; dan obat penenang misalnya valium.
Dislokasi sendi besar, misalnya panggul memerlukan anestesi umum.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai