SOSIAL
DASAR
BUDAYA
Feni Agustina
Lisha Ahmad
Rahmawati Kadir
Musdalifah
2014/2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat,
Diskriminasi dan Pemerataan.
Adapun makalah ilmiah Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi dan
Pemerataan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah Pelapisan Sosial,
Persamaan Derajat, Diskriminasi dan Pemerataan ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Pelapisan Sosial Menurut Para Ahli?
2. Bagaimana Terjadinya Pelapisan Sosial ?
3. Apa Pengertian Perasamaan Derajat ?
4. Apa Pengertian Diskriminasi dan Pemerataan ?
5. Jalur Apa Sajakah yang harus dilakukan dalam Pemerataan demi
terciptanya Keadilan Sosial ?
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
Stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu
masyarakat.
tertentu adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan
kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka tanah, seseorang yang memiliki
bakat seni, atau sakti.
> Terjadi dengan disengaja
Sistem palapisan ini disusun dengan sengaja ditujuan untuk mengejar tujuan
bersama. Didalam pelapisan ini ditentukan secar jelas dan tegas adanya wewenang
dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang
jelas dalam hal wewenang dan kekuasaanini, maka didalam organisasi itu terdapat
peraturan sehingga jelas bagi setiap orang yang ditempat mana letakknya
kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam organisasi baik secar vertical
maupun horizontal.sistem inidapat kita lihat misalnya didalam organisasi
pemeritnahan, organisasi politik, di perusahaan besar. Didalam sistem organisasi
yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem ialah :
- sistem fungsional : merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang
tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang
sederajat, misalnya saja didalam organisasi perkantoran ada kerja sama antara
kepala seksi, dan lain-lain
sistem scalar : merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang
dari bawah ke atas (vertikal)
3. Persamaan Derajat
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara
manusia
dengan
lingkungan
masyarakat
umumnya
timbal
balik,
Setiap masyarakat memiliki hak yang sama dan setara sesuai amanat UUD
1945, yaitu Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan, setiap warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
pengecualiannya. Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menyatakan, setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menyatakan, setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum. Pasal 28I ayat (2) UUD 1945
menyatakan, Setiap orang berhak bebas dari perlakuan diskriminatif atas
dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan ddari perlakuan yang
bersifat
diskriminatif
itu.
Norma-norma
konstitusional
di
atas,
Tercantum pada
UUD 45
Hukum dibuat dimaksudkan untuk melindungi dan mengatur masyarakat
secara umum tanpa adanya perbedaan. Jika dilihat, ada empat pasal yang
memuat ketentuan-ketentuan tentang hak-hak asasi, yakni pasal 27, 28, 29,
dan 31.
Empat pokok hak-hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum di UUD 1945
adalah sebagai berikut :
Pokok Pertama, mengenai kesamaan kedudukan dan kewajiban warga
negara di dalam hukum dan di muka pemerintahan. Pasal 27 ayat 1
menetapkan bahwa Segala Warga Negara bersamaan kedudukannya di
dalam Hukum dan Pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Di dalam perumusan ini dinyatakan adanya suatu kewajiban dasar di
samping hak asasi yang dimiliki oleh warga negara, yaitu kewajiban untuk
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Dengan demikian perumusan ini secara prinsipil telah membuka suatu
sistem yang berlainan sekali daripada sistem perumusan Human Rights
itu secara Barat, hanya menyebutkan hak tanpa ada kewajiban di
sampingnya.
Kemudian yang ditetapkan dalam pasal 27 ayat 2, ialah hak setiap warga
negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pokok Kedua, ditetapkan dalam pasal 28 ditetapkan, bahwa
kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh Undang-Undang.
Pokok Ketiga, dalam pasal 29 ayat 2 dirumuskan kebebasan asasi untuk
memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara, yang berbunyi
sebagai berikut : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
Diskriminasi langsung
b.
Ukuran kekuasaan
Ukuran kekayaan
Ukuran kehormatan
4.
BAB III
SIMPULAN
Pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke
dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah
adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan
ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata
sosial. Derajat seseorang adalah merupakan hasil atau pencerminan dari
kedudukannya dan kedudukan itu membawa konsekuensi kewajiban untuk
berperan. Mengenai persamaan hak ini telah dicantumkan dalam
pernyataan sedunia hak-hak asasi manusia tahun 1948 dalam pasalpasalnya.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia berdasarkan pada prinsipprinsip hak asasi manusia (HAM). Dalam demokrasi, diskriminasi
seharusnya telah ditiadakan dengan adanya kesataraan dalam bidang
hukum, kesederajatan dalam perlakuan adalah salah satu wujud ideal
dalam kehidupan negara yang demokratis.
DAFTAR PUSTAKA
http://mustainronggolawe.wordpress.com/2011/11/21/pelapisan-sosial-dan-kesamaanderajat/
https://taufikhidayah21.wordpress.com/tag/terjadinya-pelapisan-sosial/
http://saranghanda-yeongwonhi.blogspot.com/2012/11/makalah-pelapisan-sosial-dankesamaan.html
http://kumpulanhadis.blogspot.com/2013/07/pelapisan-sosial-diskriminasi-dan.html