DEFINISI AL_QURAN
Kelompok II (Dua)
Nama
: Salamu Rengiwur
Helmi Oat
Fani Ohoilean
Erna Wally
Prodi
: Muammalah C
Tugas
: Ushul Fiqh
Fakultas
: Syariah
A. Definisi Al-Quran
Secara etimologi (Bahasa), Al-Quran adalah mashdar (asal) dari kata Qa-ra-a
(
) arti yang disebutkan terakhir ini dijumpai dalam firman Allah pada surat alQiyamah, 75:17-18; yang artinya:
sesungguhnya atas tanggungan kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membantumu
pandai)
membacanya.
Apabila
kami
telah
selesai
artinya:
kitab (al-Quran) ini tidak ada kerugian padanya : petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa
Secara terminology (istilah) ditemukan beberapa definisi yang dikemukakan
para ulama ushul fiqh, yaitu:
Dr. Mohammad salim Muksin, menurutnya al-Quran adalah firman Allah
SWT, yang diturunkan kepada Nabi SAW, yang tertulis dalam mushaf dan
diriwayatkan kepada kita dengan jalan yang mutawatir dan membacanya
dipandang ibadah satu sebagai penentang bagi orang yang tidak percaya
walaupun dengan surat yang terpendek.
Abdul wahab Kallif (buku ushul Fiqh), menurutnya Al-Quran adalah
firman Allah SWT, melalui Ruhul Amin/Qudus (Malaikat Jibril),
merupakan
sumber
yang
mulia
yang
esiensinya
Dari beberapa pengertian Al-Quran yang dikemukakan oleh para ulama ushul
Fiqh, diatas maka dapat disimpulkan bahwa al-Quran adalah Kalam Allah
SWT. Yang mengandung Mujizat dan diturunkan kepada Rasulullah,
Muhammad SAW dalam Bahasa arab yang dicukupkan kepada generasi
sesudahnya secara mutawatir, membacanya mendapatkan ibadah, terdapat
dalam mushaf, dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-nas
Dengan definisi ini maka dapat dikatakan bahwa kalam Allah SWT. Yang
diturunkan kepada Nabi-nabi selain nabi Muhammad SAW tidak dinamakan
Al-Quran seperti Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa as, atau Injil
yang diturunkan kepada Nabi Isa as. Adapun kalam Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Yang membacanya tidak dianggap ibadah,
seperti Hadits Qudsi, tidak pula dinamakan al-Quran.