Anda di halaman 1dari 6

Bone Metastasis

{0 Comments}
Posted by admin on February 15, 2011
in Kesehatan

PENDAHULUAN
Metastase bisa terjadi pada setiap tulang dan dimana saja. Biasanya (tidak selalu) menimbulkan nyeri local. Tumor
metastasik biasanya dekstruktif (lytic) dan bisa terjadi fraktur bila tulang menjadi lemah. Kadang-kadang terlihat densitas
(terutama bila tumor primernya prostat atau payudara). Jarang terlihat pembentukan tulang baru secara periosteal (bila
dibandingkan dengan tumor primer). Yang paling penting, hampir selalu multiple, terjadi pada tulang yang berbeda. Jarang
dapat dikenali tumor prime dari mana metastase berasal.1
Metastasis suatu kanker atau karsinoma adalah penyebaran sel-sel kanker keluar dari tempat asalnya ( primary site ) ke
tempat lain atau bagian tubuh yang lain. Sel-sel kanker dapat keluar dari suatu tumor primer yang ganas, dan kemudian
menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui peredaran darah ataupun aliran limfe. Metastasis juga dapat terjadi melalui
penyebaran langsung. Apabila sel kanker melalui aliran limfe, maka sel-sel tersebut dapat terperangkap di dalam kelenjar
limfe, biasanya yang terdekat dengan lokasi primernya. Apabila sel berjalan melalui peredaran darah, maka sel-sel tersebut
dapat menyebar ke seluruh tubuh, mulai tumbuh, dan membentuk tumor baru. Proses ini disebut metastasis .Tulang adalah
salah satu organ target yang paling sering menjadi tempat metastasis. 2
Tulang juga sering menjadi sasaran metastases. Metastasis ke tulang dapat menyebabkan osteolitik yang mungkin
mengakibatkan fraktur patologik yaitu patah tulang yang spontan, tanpa didahului kekerasan. Jika terjadi fraktur kompresi
patologik di korpus vertebra, penderita terancam jelas lintang sumsum tulang belakang sehingga terjadi paraplegia.
Metastasis osteoblastik mungkin berasal dari karsinoma prostat dan payudara. Kadang-kadang ditemukan metastasis
osteolitik bersama dengan metastasis osteoblastik. Metastasis dini biasanya tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi, jika
metastasis sudah merangsang periosteum, timbul nyeri terus-menerus siang malam. Nyeri ini umumnya tidak dipengaruhi
oleh sikap tubuh, kecuali bila tulang sudah hampir patah dan tetap dirasakan di tempk sebar ke tulang. Metastasis tulang
tidak jarang disertai dengan kenaikan fosfase alkali. Hampir semua karsinoma dapat beranak sebar ke tulang, yang sering
adalah melanoma malignum, karsinoma payudara, brongkus, prostat, tiroid.3
Tulang menjadi lokasi yang ketiga tentang penyakit metastatis. Kanker yang hampir bisa dipastikan bermetastasis ke tulang
meliputi dada, paru-paru, prostat, tyroid dan ginjal. Carcinoma jauh lebih mungkin ke metastasis ke tulang dibanding
sarcomas. Tulang rusuk, tulang panggul dan tulang belakang secara normal tulang yang pertama dilibatkan dan bagian
distal tulang jarang kena atau terpengaruh.4
KLASIFIKASI
Proses metastase ke tulang diklasifikasikan berdasarkan gangguan factor apa yang ditimbulkan yaitu:5
1. Tipe Osteolitik dimana terjadi penghancuran yang tak terkendali, dan osteoblast tidak mampu mengimbangi dengan
pembentukan jaringan baru, sehingga menyebabkan tulang tidak padat dan lemah.
2. Tipe Osteoblastik ( sklerotik ) yang menyebabkan pembentukan sel-sel tulang tak terkendali dan tidak diimbangi dengan
proses penghancuran oleh osteoclast.
3. Tipe Osteolitik-Osteoblastik

INSIDEN
Insiden metastasis ke tulang tidak merata berdasarkan asal tumornya dan bagaimana prevalensi suatu tumor tertentu di
dalam suatu komunitas Tingginya prevalensi kanker payudara, bronkus, dan tiroid menyebabkan tingginya angka kejadian
metastase ke tulang, yaitu sekitar 80%. Karena yang paling sering bermetastase ke tulang adalah kel.mamma, prostat,
ginjal, kel.tiroid, dan paru, ca.mamma, & ca. prostat.sedangkan ca.pelviks dan pada tractuc.gastrointestinal jarang
bermetasasis ke tulang.6
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi tumor yang bermetastasis ke tulang sangat tergantung terhadap prevalensi suatu kanker tertentu pada suatu
ras dan kemungkinan adanya metastasis ke tulang bagi ras tersebut.
Ditinjau dari segi jenis kelamin, frekuensi terjadinya metastasis ke tulang tergantung dari seberapa besar prevalensi kanker
tersebut terjadi pada pria ataupun pada wanita.
Metastasis ke tulang lebih sering terjadi pada dewasa pertengahan dan kaum usia lanjut dibandingkan pada anak-anak. 5
ETIOLOGI
Beberapa tumor ganas yang sering bermetastasis ke tulang antara lain :7
Prostat ( paling sering bagi pria ) hampir semua jenis osteblastik
Payudara ( paling sering bagi wanita )
kira-kira 2/3 kasus menunjukkan metastasis ke tulang. Hampir semuanya jenis oteolitik, kira-kira 10% osteoblastik, 10%
campuran
Paru-paru 1/3 dari kasus, hampir semua jenis osteolitik
Ginjal sering soliter sehingga sulit dibedakan dan tumor primer,jenisnya oteolitik
Multypel myeloma merupakan tumor ganas tulang,dengan gejala klinis nyeri yang menetap, nyeri pinggang yang kadangkadang disertai radikuler serta kelemahan gerak.gejala umum anemia,anoreksia, muntah-muntah.dan gangguan psikis.
Gambaran radiologisnya;densitas tulang tampak berkurang akibat osteoporosis dengan daerah-daerah osteoloitik yang
bulat raferaksi pada sumsum tulang.gambran ini bias berbentuk lubang-lubang pukulan yang kecil (punched out) yang
bentukya bervariasi serta daerah radiolusen yang berbatas tegas.lokasi: tumor berasal dari sumsum tulang dan menyebar
ketulang lain, paling sering tulang belakang,panggul,iga,sternum dan tengkorak.8
Tiroid
ANATOMI
Tulang adalah suatu struktur jaringan yang mengandung mineral-mineral seperti kalsium, fosfat, dan protein kolagen.
Lapisan luar dari tulang disebut kortex dan lapisan didalam yang menyerupai sponge disebut sum-sum tulang.
Tulang secara periodik dan konstan memperbarui diri melalui suatu proses yang dinamakan remodeling.
Tulang menjalankan beberapa fungsi tertentu di dalam tubuh:
Tulang memberikan bentuk pada tubuh dan menopag tubuh.
Tulang menyimpan dan melepaskan beberapa jenis mineral yang dibutuhkan tubuh seperti kalsium, fosfat, magnesium,
dan sodium saat dibutuhkan oleh tubuh.
Sum-sum tulang memproduksi dan menyimpan sel sel darah
Apabila ada proses metastase ke tulang, maka fungsi-fungsi diatas dapat terganggu.
Daerah yang sering menjadi tujuan metastase antara lain costa, vertebra, pelvis, tulang tengkorak, dan humerus serta
femur. 9
PATOFISIOLOGI
Proses metastasis ke tulang terjadi dalam 3 mekanisme dasar, antara lain :

Perluasan secara langsung


Mengikuti aliran darah balik vena
Mengikuti emboli tumor melalui aliran darah dan limfe.
Dapat terlihat pada gambar dibawah ini bahwa sel-sel dari tumor primer mengikuti aliran pembuluh darah sampai ke kapilerkapiler pada tulang. Agregasi antara sel-sel tumor dan sel-sel darah lainnya akan membentuk emboli di kapiler tulang
bagian distal. Setelah memasuki tulang, maka sel-sel kanker akan mulai berkembang.
Sel-sel kanker yang telah menyebar ke tulang dapat menyebabkan kerusakan tulang yang hebat. Sel-sel tumor
mensekresikan substansi kimia yang dapat menstimulasi osteoclast seperti prostaglandin-E ( PGE ), beberapa jenis sitokin,
dan factor-faktor pertumbuhan seperti ( TGF ) ? dan ?, Epidermal growth factor ( EGF ), ( TNF ), dan IL-1. Osteoclast yang
berlebihan akan menyebabkan resorpsi tulang yang berlebihan pula. Hal ini menyebabkan tulang tidak padat. Proses ini
disebut osteolitik. Proses ini terjadi pada proses metastase ke tulang oleh kanker payudara.
Sel-sel tumor juga dapat mensekresikan substansi-substansi kimia yang dapat menyebabkan pembentukan tulang yang tak
terkendali. Proses ini disebut osteoblastik atau osteosklerotik. Contoh proses ini yaitu metastase ke tulang oleh kanker
prostate.
Kedua jenis k
elainan ini dapat menimbulkan rasa sakit dan lebih lemah dibandingkan tulang yang normal sehingga menjadi lebih mudah
patah.5
DIAGNOSIS
A. Gambaran klinik
Nyeri tulang.
Nyeri tulang adalah gejala yang paling sering didapati pada proses metastasis ke tulang dan biasanya merupakan gejala
awal yang disadari oleh pasien. Nyeri timbul akibat peregangan periosteum dan stimulasi saraf pada endosteum oleh tumor.
Nyeri dapat hilang-timbul dan lebih terasa pada malam hari atau waktu beristirahat.
Fraktur
Adanya metastasis ke tulang dapat menyebabkan struktur tulang menjadi lebih rapuh dan beresiko untuk mengalami fraktur.
Kadang-kadang fraktur timbul sebelum gejala-gejala lainnya. Daerah yang sering mengalami fraktur yaitu tulang-tulang
panjang di ekstremitas atas dan bawah serta vertebra.
Penekanan medula spinalis
Ketika terjadi proses metastasis ke vertebra, maka medulla spinalis menjadi terdesak. Pendesakan medulla spinalis tidak
hanya menimbulkan nyeri tetapi juga parese atau mati rasa pada ekstremitas, gangguan miksi, atau mati rasa disekitar
abdomen.
Peninggian kadar kalsium dalam darah
Hal ini disebabkan karena tingginya pelepasan cadangan kalsium dari tulang. Peninggian kalsium dapat menyebabkan
kurang nafsu makan, mual, haus, konstipasi, kelelahan, dan bahkan gangguan kesadaran.
Gejala lainnya
Apabila metastasis sampai ke sum-sum tulang, gejala yang timbul sesuai dengan tipe sel darah yang terkena. Anemia dapat
terjadi apabila mengenai sel darah merah. Apabila sel darah putih yang terkena, maka pasien dapt dengan mudah terjangkit
infeksi.Sedangkan gangguan pada platelet, dapat menyebabkan perdarahan. 9
B. Gambaran Radiologi
1) Foto tulang konvensional
Foto tulang konvensional digunakan untuk menentukan karakter metastasis ke tulang. 7
2). Gambaran CT-Scan
CT scan digunakan untuk mengevaluasi abnormalitas pada tulang yang susah atau tidak dapat ditemukan dengan X-Ray

dan untuk menentukan luasnya tumor atau keterlibatan jaringan 7. CT sangat berguna untuk penilaian lanjut pada pasien
yang tidak didapati kelainan melalui X-Ray tetapi menunjukkan gejala-gejala adanya metastasis.
3). MRI
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa penggunaan MRI untuk mendeteksi suatu metastasis lebih sensitif daripada
penggunaan skintiscanning.
Pada pemeriksaan MRI didapatkan modul yang soliter atau lebih (kebanyakan/lebih sering soliter),lesi multipel dengan
metastasis ke aksis dari pada rangkaian Biasanya tampak ada penurunan intensitas signal pada T1W1.Metastosi astolitik
hiperintens pada T2W2 tapi metastasis osteosglasf isointens atau bahkan hipointens.Metastasis melanoma menunjukkan
hiperintens T1W1.Jaringan lunak osteoseos jarang kecuali pada tulang-tulang iga.exspansi ke tulang jarang.Biasanya itu
metastasis ostealisis dari ginjal, tiroid, paru, dan metastasis osteoglasf karsinoma prostat.12
4) Scintigraphy ( nuclear medicine )
Skintigrafi adalah metode yang efektif sebagai skrining pada seluruh tubuh untuk menilai metastasis ke tulang. Edelstyn,
mendapatkan bahwa lesi metastase tulang baru akan tampak pada pemeriksaan radiodiagnostik apabila telah terjadi
demineralisasi sebanyak 50-70% 13
4. Pemeriksaan bone survey (foto seluruh tubuh), Bone Survey atau pemeriksaan tulang-tulang secara radio-grafik
konvensional adalah pemeriksaan semua tulang-tulang yang paling sering dikenai lesi-lesi metastatik yaitu skelet, apabila
dicurigai adanya tumor yang bersifat metastasis atau tumor primer yang dapat mengenai beberapa bagian tulang.8
Foto bone survey dapat memberikan gambaran klinik yaitu:8
- Lokasi lesi lebih akuran apakah daerah epifisis, metafisis, dan diafisis atau pada organ-organ tertentu.
- Apakah tumor bersifat soliter atau multiple.
- Jenis tulang yang terkena.
- Dapat memberikan gambaran sifat-sifat tumor
DIAGNOSIS BANDING
1). Tumor primer tulang
Tumor primer tulang termasuk jarang ditemukan. Biasanya sel tumor tumbuh dari sel-sel mesenkim. Tumor malignan
disebut sarcoma. Tumor primer tulang sangat luas. Beberapa diantaranya adalah Osteokondroma, Enchondroma, dan
osteosarkoma.
? Osteokondroma merupakan tumor yang jinak tersering kedua (32,5%) dari seluruh tumor jinak tulang dan terutama
ditemukan pada remaja yang pertumbuhannya aktif dan pada dewasa muda. Gejala yang nyeri terjadi bila terdapat
penekanan dan bursa atau jaringan yang lunak sekitarnya. Benjolan yang keras dapat ditemukan pada daerah sekitar lesi.8
Lokasi osteosarkoma biasanya pada daerah metafisis tulang panjang khususnya femur distal, tibia, proksimal dan humerus
proksimal. Osteosarkoma dapat juga ditemukan pada tulang scapula dan ilium. Tumor bersifat soliter dengan dasar lebar
atau kecil seperti tangkai dan bila multiple dikenal sebagai diafisial aklasia (eksostosis multipel) yang bersifat herediter dan
diturunkan secara dominan gen mutan.
Gambaran radiologis :
Tampak adanya penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai sebagai eksostosis yang muncul dari metafisis tetapi yang
terlihat lebih kecil dibanding dengan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik oleh karena sebagian besar tumor ini diliputi
oleh tulang rawan. Tumor dapat bersifat tunggal multiple yang tergantung dari jenisnya.
? Enkondroma merupakan tumor jinak tulang dengan frekuensi 9,8% dari seluruh tumor jinak tulang, biasanya ditemukan
pada usia dewasa muda tetapi dapat pula pada setiap umur.
Gejala biasanya berupa benjolan yang tidak nyeri.

Lokasi terutama pada tulang tangan, kaki, iga dan tulang-tulang panjang, bersifat soliter tapi dapat juga multiple sebagai
enkondromatosis yang bersifat congenital.
Gambaran radiologi memperlihatkan adanya daerah radiolusen yang bersifat sentral (enkondroma) antara metafisis dan
diafisis. Mungkin dapat ditemukan sedikit ekspansi dari tulang. Pada tulang yang matur dapat ditemukan adanya bintik-bintik
kalsifikasi pada daerah lusen.8
Tampak bayangan radiolusen pada falangs proksimal dan tengah jari IV, falangs proksimal jari V serta metacarpal IV dan V.
Tulang-tulang melebar karena ekspansi dan kortes menipis, batas lesi tegas.7
? Osteosarkoma merupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering dengan prognosis yang buruk. Kebanyakan
penderita berumur antara 10-15 tahun. Jumlah kasus meningkat lagi setelah 50 tahun yang disebabkan oleh adanya
degenerasi maligna, terutama pada penyakit pages.
Lokasi paling sering ditemukan sekitar lutut, yaitu lebih dan 50%. Tulang-tulang yang sering terkena adalah femur, distal,
tibia proksimal humerus proksmal, dan pelvis. Pada tulang panjang, tumor biasanyamengenai metafisis. Metafisis cepat
terjadi secara hematogen, biasanya ke paru.
Gambaran radiologi: tampak tanda-tanda dekstruksi tulang yang berawal pada medulla dan terlihat reaksi periosteal yang
gambarannya dapat lamellar atau seperti garis-garis tegak lurus pada tulang (sunrey appereance).Dengan membesarnya
tumor, selain korteks juga tulang subperiostel akan dirusak oleh tumor yang meluas ke luar tulang. Dari reaksi periosteal itu
hanya sisanya yaitu pada tepi yang masih dapat dilihat, bernentuk segitiga dan dikenal sebagai segitiga codman. Pada
kebanyakan tumor ini terjadi penulangan (ossifikasi) dalam jaringan tumor.8
2). Osteomyelitis kronik
Osteomyelitis adalah infeksi pada tulang ataupun sum-sum tulang , biasanya disebabkan oleh bakteri-bakteri pathogen atau
mycobacteria .
X. PENGOBATAN
1). Bifosfonat
Bifosfonat berfungsi untuk menekan laju destruksi dan pembentukan tulang yang berlebihan akibat metastasis. Bifosfonat
mengurangi resiko fraktur, mengurangi rasa sakit, menurunkan kadar kalsium dalam darah, dan menurunkan laju kerusakan
tulang.
. 2) Kemoterapi dan terapi hormonal
Obat-obat kemoterapi digunakan untuk membunuh sel-sel kanker didalam tubuh.Kemoterapi dapat diberikan per-oral
maupun intravena.
Terapi hormon digunakan untuk menghambat aktivitas hormon dalam mendukung pertumbuhan kanker
. Sebagai contoh, hormon seperti esterogen pada jiwa dapat meningkatkan pertumbuhan beberapa jenis kanker seperti
kanker payudara. Tujuan kemoterapi dan terapi hormonal adalah untuk mengontrol pertumbuhan tumor, mengurangi nyeri,
dan mengurangi resiko terjadinya fraktur.
3). Radioterapi
Radioterapi berguna untuk menghilangkan nyeri dan mengontrol pertumbuhan tumor di area metastasis. Radioterapi juga
dapat dapat digunakan untuk mencegah fraktur atau sebagai terapi pada kompresi medulla spinalis.
4). Pembedahan
Pembedahan dilakukan untuk mencegah atau untuk terapi fraktur. Biasanya pembedahan juga dilakukan untuk mengangkat
tumor. Dalam pembedahan mungkin ditambahkan beberapa ornament untuk mendukung struktur tulang yang telah rusak
oleh metastasis.
5). Terapi lainnya
Terapi lain yang bisa digunakan yaitu terapi simptomatik baik medikamentosa maupun nonmedikamentosa untuk
mengurangi nyeri. Beberapa kombinasi obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri pada metastasis tulang antara lain tipe
NSAID seperti Aspirin, Ibuprofen, Naproxen yang menghambat prostaglandin. Pendekatan nonmedikamentosa seperti
terapi panas dan dingin, terapi relaksasi, dan terapi matras. 14
PROGNOSIS

Grabstald melaporkan bahwa metastasis daripada tumor ganas ginjal (hypernephroma) pada umumnya adalah soliter,
sehingga kasus-kasus ini mempunyai prognosis terbaik di antara metastasis tulang tumor-tumor lain dan mempunyai 5 year
survival rate sebanyak 25 35%.13
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai