Anda di halaman 1dari 14

CREATE

D BY
:
TRI
WAHYUNI

Sistem
endokrin

Pengaturan Fungsi Endokrin


oleh Otak
Keberadaan otak sangat mempengaruhi
dan berperan dalam mengendalikan fungsifungsi sistem endokrin, baik secara langsung
maupun tak langsung. Sebaliknya, kerja
sistem endokrin pun juga berpengaruh besar
terhadap fungsi sistem saraf pusat. Sebagai
contoh, anjing betina yang sedang birahi
menerima perilaku kawin anjing jantan meski
pada
saat
lain,
sinyal
yang
sama
menimbulkan perilaku antagonis. Dalam hal
ini, sinyal yang dikirimkan oleh otak dapat
mengakibatkan munculnya perilaku berbeda
tergantung pada pengaruh hormonal yang
dapat diinjksikan oleh hormon yang sesuai.

Sistem endokrin pada


vertebrata

Pada tubuh semua vertebrata


terdapat sistem endokrin, dimana
sistem tersebut dapat dibedakan
menjadi 3 kelompok kelenjar utama
yaitu hipotalamus, hipofisis (pituitari)
dan kelenjar endokrin tepi, dimana
organ endokrin tepi tersebut bekerja
di bawah kendali kelenjar pituitari
bagian
depan
(anterior)
yang
merupakan
salah
satu
organ
endokrin pusat. Adapun pituitari
anterior bekerja dibawah pengaruh
hipotalamus,
yang
kerjanya
dipengaruhi oleh syaraf.

Hipotalamus dan

Hipotalamus dan pituitari merupakan organ

endokrin pusat yang dimilki hewan vertebrata.


Dalam

hal

ini,

mengendalikan

hipotalamus
kelenjar

berfungsi

pituitari,

untuk

sementara

pituitari juga berfungsi mengendalikan kelenjar


endokrin lainnya. Hormon yang dikeluarkan oleh
hipotalamus akan dibawa ke pituitari, dimana
hormon-hormon tersebut terbagi menjadi 2 jenis
yaitu hormon yang dilepaskan ke pituitari depan
(anterior

hipofisis/adenohipifosa)

dan

hormon

yang dilepas ke pituitari belakang (posterior


hipofisis/neurohipofisa).

Meninges / selaput otak


Thalamus
Hypothalamus

Cerebrum / otak besar

Hypophysis / Pituitari
Pons varolli
Medula oblongata
Cerebellum / otak kecil

KELENJAR ANTERIOR
HIPOFISIS

Hormon Prolaktin
Hormon
Somatotropin
Thyroid Stimulating
Hormon
Luiteinizing Hormon
Follicle Stimulating
Hormon
Hormon
Adrenokortikotropik

1. Hormon Prolaktin : Berperan dalam osmoregulasi,


pengeluaran, dan metabolisme air serta garam.
Selain

itu,

hormon

ini

juga

berperan

untuk

merangsang kelenjar mamae dalam memproduksi


susu (laktasi).
2. Hormon

Somatotropin

Berperan

dalam

pertumbuhan badan.
3. Thyroid
untuk

Stimulating

Hormone

mengatur

kelenjar

(TSH):
tiroid

Berperan
dalam

memproduksi hormone tiroksin.


4. Follicle Stimulating Hormone (FSH) : Berperan
untuk merangsang sel-sel folikel telur agar menjadi
masak pada wanita serta merangsang pemasakan
sel-sel spermatozoa pada pria.

5. Luiteinizing Hormon: Berperan untuk merangsang


terjadinya ovulasi terhadap folikel Graaf, hingga
terbentuk korpus luteum. Pada pria hormon ini
disebut Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICTH)
yang akan merangsang sel-sel Leydig atau sel-sel
intersisiel

diantara

tubulus

seminiferous

agar

memproduksi hormon testosteron.


6. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) : Berperan
untuk merangsang kelenjar adrenal bagian korteks
untuk

memproduksi

mineralokortikoid,

glukokortikoid,

steroid seperti estradiol.

hormon-hormon
dan

hormon

KELENJAR POSTERIOR
HIPOFISIS
Hormon Oksitosin
Hormon ADH

1. Hormon Oksitosin : Berperan terhadap kontraksi


otot polos yang terdapat pada uterus dan pada
dinding saluran kelenjar susu.
2. Antidiuretic

Hormone

(ADH)

Berperan

mempengaruhi reabsorpsi air sepanjang tubulus


distal dan duktus koligen pada ginjal.

Organ Endokrin Tepi

Organ endokrin tepi adalah semua organ


endokrin diluar hipotalamus dan pituitari.
Hampir semua aktivitas dalam tubuh hewan
dipengaruhi oleh hormon, meliputi proses
pencernaan, peredaran darah, pengeluaran,
osmoregulasi. Sebagai contoh, adanya kerja
hormon dalam mengatur kadar kalsium dan
gula darah manusia. Keseimbangan kalsium
dalam darah manusia dapat dicapai melalui
kerjasama antara hormon paratiroid dan
kalsitonin. Keseimbangan kadar kalsium yang
normal
sangat
penting
karena
akan
mempengaruhi kemamapuan saraf dan otot
untuk menerima rangsang, pembekuan darah,
permeabilitas membran sel, serta fungsi normal
enzim tertentu.

sama dengan hormon yang dihasilkan


manusia. Meskipun begitu, ada beberapa
hormon tambahan misalnya pada katak
terdapat hormon edikson yang disekresikan
oleh kelenjar epifisis dan hipofisis yang
berperan dalam mengontrol perubahan warna
kulit. Terdapat pula hormon juvenil yang
berperan dalam menghambat
proses

metamorfosis

Anda mungkin juga menyukai