PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Efisiensi
KInerja pembangkittan dinilai dari kesiapan dan daya yang mampu di hasilkan, kesiapan
pembangkit
Gambar 2 memperlihatkan konsumsi energi final di Indonesia yang dirilis oleh BPPT (Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi) pada periode 2000- 2012 meningkat rata-rata sebesar 2,9%
per tahun dan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 245 juta jiwa atau
meningkat rata-rata sebesar 1,51% per tahun sejak tahun 2000.
dan minyak bakar. Selain itu, jenis energi lain yang dominan adalah batubara dan gas. Pada tahun
2012, terjadi penurunan yang cukup signifikan terhadap bahan bakar fosil. Pada 2012, total
cadangan minyak tersebut menurun menjadi 7,41 milyar barel yang terdiri atas 3,74 milyar barel
cadangan terbukti dan 3,67 milyar barel cadangan potensial. Berdasarkan data yang dirilis oleh
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), rasio cadangan produksi sumber energi
fosil tersebut, potensi pemanfaatan batubara merupakan yang paling tinggi, yaitu sekitar 75 tahun
lagi akan habis, sedangkan potensi gas masih dapat bertahan sampai hampir 33 tahun lagi.
Minyak merupakan sumber energi fosil yang potensinya paling kecil, yaitu masih dapat
dimanfaatkan hanya sekitar 12 tahun lagi, bila tidak ditemukan cadangan baru. Walaupun potensi
yang dimiliki Indonesia cukup besar tetapi pemanfaatan gas bumi dalam negeri masih terbatas.
Hal ini disebabkan, belum tersedianya infrastruktur yang memadai untuk pemanfaatan gas bumi
serta adanya ekspor gas dalam jumlah besar pada kontrak jangka panjang.
persegi per jam. Jadi, jika semua energi ini bisa ditampung, maka akan bisa menyediakan semua
kebutuhan tenaga listrik di setiap negara yang ada di bumi ini. Tenaga listrik menjadi salah satu
faktor penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan sekaligus menjadi penggerak
bagi pembangunan nasional di berbagai sektor perekonomian. Akses masyarakat pada layanan
listrik perlu terus ditingkatkan seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan tenaga listrik.
Teknologi PV Merupakan solusi untuk mengatasi krisis BBM dan ketiadaan listrik di daerah
terpencil, pulau-pulau kecil. Teknologi ini dimulai sejak puluhan tahun yang lalu dan terus
berkembang pesat. Walaupun teknologi ini berkembang pesat, desain dan perancangan yang
optimum masih terus dilakukan kajian lebih mendalam di banyak negara. Simulasi HOMER
Energy dan Simulasi Monte Carlo sering digunakan dalam perancangan dan desain Energi
Terbarukan.
Simulasi HOMER Energy adalah suatu model sistem pembangkit skala kecil (micropower)
untuk mempermudah dalam mengevaluasi desain dari jaringan tunggal (off-grid) maupun
jaringan yang terkoneksi dengan sistem (gridconnected). Perangkat lunak ini melakukan
perhitungan keseimbangan energi untuk setiap 8.760 jam dalam setahun. Kemudian menentukan
konfigurasi yang layak, apakah dapat memenuhi kebutuhan listrik di bawah kondisi yang
ditentukan, perkiraan biaya instalasi dan sistem operasi selama masa proyek. Sedangkan Metode
Monte Carlo sendiri adalah metode yang digunakan untuk menghitung atau memperkirakan nilai
atau solusi menggunakan angka acak, probabilitas, dan statistic. Kita bisa menemukan
pengaplikasian Metode Monte Carlo di banyak bidang mulai dari bidang ekonomi hingga ilmu
nuklir. Bahkan bidang kimia pun menggunakan metode ini. Tapi pada dasarnya, eksperimen
dengan menggunakan metode Monte Carlo berarti menggunakan angka acak untuk memeriksa
permasalahan yang akan dipecahkan.
Kedua metode tersebut diyakini dapat mensimulasi dan mengoptimasi sistem photovoltaic
terinterkoneksi dengan sistem grid maupun yang tidak terkoneksi dengan sistem Grid. Penulis
akan melakukan perbandingan terhadap hasil kedua metode tersebut. Keterkaitan kedua metode
tersebut akan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini.
Dalam kasus ini, perbandingan optimasi desain sistem Photovoltaic ini dengan kedua
metode tersebut akan dilakukan untuk salah satu Desa di Jambi yang tidak terkoneksi dengan
grid. Desa-desa di Jambi memiliki potensi sumber daya alam, potensi wisata yang sangat besar
untuk memajukan perekonomian. Namun hal ini belum diupayakan secara optimal karena
beberapa masalah dan kendala yang dihadapi. Rasio elektrifikasi di Jambi telah mencapai 80%
(Jambi Tribunnews, Feb 2015). Masih terdapat beberapa daerah yang merupakan kepulauan
belum dapat sambungan tenaga listrik. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan meningkatkan bauran energi dengan memperhatikan konservasi sumber daya
alam, optimalisasi system tenaga listrik menggunakan energi baru terbarukan yakni Teknologi
PV.
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan utama yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah kenyataan saat ini
masih belum adanya kajian mendalam antara perbandingan keekonomian hasil metode Monte
Carlo dan HOMER Energy dengan tujuan optimasi desain PV. Dengan demikian, yang menjadi
pertanyaan/permasalahan utama penelitian ini adalah :
Perbandingan Simulasi Keekonomian Monte Carlo dan HOMER Energy dalam optimasi
sistem PV di Jambi
Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka perlu dijawab pertanyaan-pertanyaan terkait yang
kemudian menjadi dasar dari penulisan tesis ini, yaitu :
1) Bagaimanakah Perhitungan Simulasi keekonomian Monte Carlo dan Homer Energy
dalam optimasi sistem PV?
2) Metode manakah yang dapat memberikan hasil yang lebih terpercaya?
3) Apakah adanya keterkaitan antara Simulasi keekonomian Monte Carlo dan Homer
Energy tersebut?
Tesis ini akan memberikan solusi atau jawaban atas permasalahan-permasalahan tersebut di atas.
1.3. TUJUAN PENULISAN
Ada tiga tujuan utama dari penulisan tesis ini. Ketiga tujuan utama tersebut adalah :
1) Melakukan Simulasi Perhitungan Keekonomian Monte Carlo dan Homer Energy
dalam optimasi PV di Jambi
2) Melakukan analisa terhadap hasil perhitungan Simulasi Keekonomian Monte Carlo
dan Homer Energy dalam optimasi Sistem PV di Jambi
Tesis ini dibuat dengan sistematika penulisan sebagai berikut. Bab 1 merupakan bagian
pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, batasan
masalah, serta sistematika penulisan dari proposal tesis ini. Bab 2 merupakan tinjauan pustaka.
Kelima tinjauan pustaka akan dibahas secara detail disini. Kemudian dibuat keterkaitan antar
tinjauan pustaka, kerangka konsep, yang melahirkan identifikasi masalah utama.Bab 3
membahas mengenai Simulasi Homer Energy dan Metode Monte Carlo. Deskripsi penelitian
serta tahapan-tahapan penelitan akan dipaparkan disini. Bab 4 merupakan simulasi, analisa, dan
rekomendasi. Pada bab ini akan memperlihatkan hasil simulasi dengan kedua metode tersebut.
Akan dilakukan analisa dan terakhir diberikan rekomendasi. Bab 5 merupakan penutup, yang
akan merangkum pembahasan yang telah dihasilkan pada bab-bab sebelumnya.