Pendahuluan Koperasi
Pendahuluan Koperasi
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orangorang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar
menjadi anggota, dengan kerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha,
untuk mempertinggi kesejahteraan anggotanya. Koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi
bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Kemitraan biasanya didefinisikan sebagai hubungan sukarela dan
bersifat kerja sama antara beberapa pihak, baik pemerintah maupun swasta,
yang semua orang didalamnya setuju untuk bekerja sama dlam meraih tujuan
bersama dan menunaikan kewajiban tertentu serta menanggung resiko,
tanggung jawab, sumber daya, kemampuan dan keuntungan secara bersama
sama. Kunci utama terlaksananya kemitraan adalah dengan menerapkan
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi seluruh program-program dengan
lembaga-lembaga terkait yang berpartisipasi dalam kemitraan tersebut. Pada
bidang agribisnis, pola kemitraan sudah banyak diterapkan oleh beberapa
pihak demi tercipta aliran yang sinergis dan seimbang antara petani dan
pengusaha menengah atau pengusaha besar.
Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis diadakan pada tanggal 4
Desember 2013 di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) yang
berada di Bandung, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih karena KPSBU merupakan
koperasi yang maju dalam usaha, dan eksistensiannya sangat diakui oleh
masyarakat. Selain itu, Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara juga sudah
banyak mempunyai mitra yang bekerja sama dengan koperasi tersebut
sehingga tempat ini sangat tepat untuk dijadikan lokasi praktikum Koperasi
dan Kemitraan Agribisnis.
1
B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang dapat dirumuskan berdasarkan latar
belakang di atas adalah:
1.
2.
1.
Utara.
2.
II.
A. Tinjauan Pustaka
1.
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan
hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD
1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33
ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian
nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem
perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi
merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi
sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena
sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan
koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus
mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi
dan kaidah-kaidah ekonomi (Baswir, 2000).
Koperasi mengandung makna kerja sama. Koperasi berkenaan
dengan manusia sebagai individu dan kehidupannya dalam masyarakat.
Manusia tidak dapat melakukan kerja sama sebagai sstu unit, dia
memerlukan orang lain dalam suatu kerangka kerja sosial (social
framework). Karakter koperasi berdimensi ganda (ekonomi dan sosial),
sehingga untuk menjelaskan fenomena kerja sama dalam koperasi,
terlebih dahulu harus memahami pengetahuan dasar dari kondisi sosial,
ekonomi, politik, dan etika (Sitio dan Tamba, 2001).
Citra koperasi di masyarakat saat ini identik dengan badan usaha
marginal, yang hanya
Kemitraan Agribisnis
Kemitraan didefinisikan sebagai sebuah cara melakukan bisnis
dimana pemasok dan pelanggan berniaga satu sama lain untuk mencapai
tujuan bisnis bersama. Berdasarkan motivasi ekonomi tersebut maka
prinsip kemitraan dapat didasarkan atas saling memperkuat. Dalam
pedoman pola hubungan kemitraan, mitra dapat bertindak sebagai
perusahaan inti atau perusahaan pembina atau perusahaan pengelola atau
perusahaan penghela, sedangkan plasma disini adalah petani/peternak.
Konsep kemitraan tersebut secara lebih rinci diuraikan dalam Pasal 27
Peraturan pemerintah RI Nomor 44 tahun 1997 tentang kemitraan
(Hasanawi, 2003).
Kemitraan usaha pertanian merupakan salah satu instrumen kerja
sama
yang
mengacu
pada
terciptanya
suasana
keseimbangan,
sama-sama
melaksanakan
etika
bisnis,
sama-sama
III. METODOLOGI
A. Metode Dasar
Metode dasar yang digunakan dalam laporan Praktikum Koperasi dan
Kemitraan Agribisnis ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif
dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan faktafakta yang tampak atau sebagaimana adannya. Tujuan dari penelitian adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, aktual,
dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena
yang diselidiki.
B. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis
diperoleh dengan data primer dan sekunder. Data primer merupakan
pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik wawancara dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan. Adapun data
sekunder tersebut didapat dari kedua lokasi praktikum yang berupa struktur
organisasi, manajemen, AD/ART, maupun data yang lain yang tersedia di
kedua lokasi praktikum. Untuk memperoleh data maka dapat dilakukan
dengan:
1.
Observasi
Metode observasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara pengamatan
secara langsung ke lokasi praktikum. Praktikan melakukan pengamatan
secara langsung pada lokasi praktikum Koperasi Perah Sapi Bandung
Utara.
2.
Wawancara
Metode pengumpulan data dengan wawancara yaitu metode yang
dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada pengurus
perusahaan.
Wawancara
dilakukan
melalui
tatap
muka
dengan
3.
Pencatatan
Teknik pengumpulan data dengan pencatatan yaitu mahasiswa mencatat
langsung dari media cetak berupa brosur, leaflet, poster, ataupun bukubuku yang menunjang, dan data atau informasi penting yang diperoleh
dari narasumber untuk dianalisis lebih lanjut.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli
secara langsung. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung
dengan narasumber.
2.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti secara
tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan
maupun data tertulis. Data sekunder merupakan data tertulis dari
Koperasi Perah Sapi Bandung Utara.
memperoleh
pemahaman
makna,
mengembangkan
teori
dan