Anda di halaman 1dari 4

VERBA

Ciri-ciri verba :
1. memiliki fungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat
contoh : - Pencuri itu lari.
-Mereka sedang belajar di kamar
-Bom itu seharusnya tidak meledak
-Orang asing tidak akan suka masakan Indonesia
verba belajar, meledak, dan suka berfungsi sebagai inti predikat
2. verba mengandung makna perbuatan ( aksi ), proses, atau keadaan yang bukan sifat
3. verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti
paling seperti katamati atau suka
4. pada umumnya verba tidak dapat bergabung dengan kata kata yang menyatakan
kesangatan misalnya sangat pergi, bekerja sekali
Kata kerja transitif (verba transitif) dan kata kerja intransitif (verba taktransisif)
1. Verba Transitif
Kata kerja transitif ( verba transitif) adalah verba
yang memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif, dan objek itu dapat
berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
Perhatikan contoh berikut.
1.

Ibu(s) sedang membersihkan (p) kamar itu.(o)

2.

Rakyat mencintai pemimpin yang jujur.

3.

Polisi harus memperlancar arus lalu lintas.

4.

Sekarang orang sukar mencari pekerjaan.

1.1 Verba Ekatransitif = adalah verba transitif yang diikuti oleh satu objek
contoh :

Ibu akan membeli baju


Saya sedang mencari pekerjaan

contoh lain : membawa

membuktikan
mengerjakan

merestui

membeli

mengadili

memperbaiki

mempermainkan

1.2 Verba Dwitransitif = adalah verba yang dalam kalimat aktif dapat diikuti oleh
dua nomina, satu sebagaiobjek satu sebagai pelengkap
contoh :

Saya sedang mencarikan adik saya pekerjaan


Ibu membelikan kakak baju baru

contoh lain : membawakan

membelikan

mencarikan

menamai

menugasi

mengirimi

menyerahi

memanggil

1.3 Verba Semitransitif = adalah verba yang objeknya boleh ada boleh tidak
Contoh : Ayah sedang membaca koran -> koran boleh ada boleh tidak
Ayah sedang membaca
Contoh lain : makan

minum

menulis

menonton

menyimak

membaca

2. Verba Taktransitif
Verba taktransitif adalah verba yang tidak memiliki nomina di belakangnya yang dapat berfungsi
sebagai subjek dalam kalimat pasif.
Perhatikan contoh berikut.
1.

Ayah sedang mandi.

2.

Kami harus bekerja keras untuk membangun negra.

3.

Petani di pegunungan bertanam jagung.( jagung = pelengkap)


Verba mandi dan bekerja adalah verba taktransitif karena tidak dapat diikuti nomina.
Verba bertanam memang diikuti oleh nomina jagung, tetapi nomina itu bukan objek dan tidak
dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.Karena itu, bertanam disebut verba taktransitif,
sedangkan jagung merupakan pelengkap.
Pelengkap tidak harus nomina. Dengan demikian, verba taktransitif dibagi atas dua macam, yaitu
verba yang berpelengkap dan verba tak berpelengkap.

Perhatikan kalimat berikut.


1.

Rumah orang kaya itu berjumlah dua puluh buah.

2.

Dia sudah mulai bekerja.

3.

Anak itu kedapatan merokok.


Verba berjumlah, mulai, dan kedapatan adalah verba berpelengkap, dan pelengkap verba itu
harus ada dalam kalimat.( verba taktransitif berpelengkap wajib)
Perhatikan kalimat berikut.

1.

Nasi telah menjadi bubur.

2.

Kekayaannya bernilai seratus miliar rupiah.

3.

Bajunya berwarna kuning.


Verba menjadi, bernilai, berwarna juga merupakan verba berpelengkap. Namun , dalam konteks
lain ketiga verba itu dapat juga tidak diikuti oleh pelengkap, seperti tampak pada contoh berikut.

1.

Pikiran yang dikemukakannya bernilai.

2.

Film itu berwarna.


( verba taktransitif berpelengkap manasuka )
Perhatikan kalimat berikut.

1.

Gadis itu tersipu-sipu.

2.

bibit kelapa itu sudah tumbuh.


Verba tersipu-sipu dan tumbuh adalah verba yang tidak dapat diberi pelengkap.

3.

Bibit kelapa itu tumbuh subur.


Kata subur dapat diparafrasekan menjadi dengan subur.
Verba Taktransitif yang tidak berpelengkap
Contoh :

berdiri

berlari

tenggelam

membaik

membusuk

menghijau

terkejut

timbul

duduk

terkicuh

memburuk

datang

Verba Taktransitif yang berpelengkap wajib


Contoh :

beratapkan

berdasarkan

merupakan

berlandaskan

menyerupai

berkata (bahwa)

Verba Taktransitif yang berpelengkap manasuka


Contoh :

3.

berharga

naik

ketahuan

berdinding

berbaju

kehujajan

beratap

bercat

kecopeta

berhenti

berdinding

berpintu

merasa

berpagar

berpola

Verba Berpreposisi
Verba berpreposisi adalah verba taktransistif yang sulalu diikuti oleh preposisi tertentu, seperti
kalimat berikut.

1.

Kami belum tahu akan/tentang hal itu.

2.

Saya sering berbicara tentang hal itu.


Contoh lain :

cinta pada

teringat akan/pada

suka akan

tergolong dalam

terbagi atas

terkenang akan

sesuai dengan

terdiri atas

Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang prosisinya satu dan karena itu predikatnya pun satu, atau
dianggap satu.
Contoh :
1.

Dia bekerja di bank.

2.

Mereka makan minum di kedai itu.

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa.Unsur subjek dan predikat hanya satu.
Klausa : deretan kata yang paling tidak memiliki

Contoh Meringkas Teks Fabel

Dahulu kala di tengah-tengah hutan di atas bukit terdapat sebuah desa


yang dihuni oleh beraneka ragam serangga. Mereka hidup rukun dan damai. Ada
keluarga kupu-kupu, keluarga kumbang, Kakek Cacing , sekelompok semut hitam, Bapak
Laba-laba, dan Ibu Kecoa.
Hampir setiap malam mereka berkumpul bersama, berpesta, menari, dan bergembira.
Mereka saling berbagi makanan kecuali seekor belalang yang hidup menyendiri.Ia hanya
memandang keramaian itu dari depan rumahnya. Belalang itu merasa malu karena telah kehilangan
sebuah kakinya. Menurut cerita Kakek Cacing, Paman Belalang kehilangan kakinya setahun yang lalu
karena berkelahi dengan seekor burung yang hendak memangsanya. Paman Belalang sehari-hari
hanya merenung meratapi kakinya yang hilang dan merasa sudah tidak berguna lagi.
Perbedaan Objek dan Pelengkap
1.

Objek berkatagori nomina, sedangkan pelengkap berkatagori nomina, verba, ajektiva,


dan preposisional ( kata depan )

2.

Objek berada langsung di belakang predikat / di belakang verba aktif transitif,


sedangkan pelengkap di belakang verba semitransitif atau dwitransitif, atau berada
langsung di belakang predikat jika tidak ada objek dan di belakang objek kalau ada unsur
objek.

3.

Objek dapat menjadi Subjek apabila dipasifkan, sedangkan pelengkap tidak bisa
dipasifkan , jika dipasifkan tidak bisa sebagai subjek.

4.

Objek tidak dapat didahului preposisi, sedangkan pelengkap bisa didahului preposisi.

5.

Objek dapat diganti dengan nya, kecuali didahului oleh preposisi selain di, ke, dari, dan akan.

Anda mungkin juga menyukai