Anda di halaman 1dari 2

Bertepatan pada tanggal 20 oktober lalu genaplah satu tahun

kepemimpinan jokowi-jk
untuk indonesia. Indonesia telah
merdeka secara fisik tapi faktanya Indonesia masih terjajah
secara non-fisik, "Satu tahun kepemimpinan Jokowi-JK telah
membuat Indonesia semakin terjual dan terjajah yakni sejak di
berlakukannya UU Migas, UU Penanaman Modal, dan Kelistrikan
yang semakin mempermudah langkah para penjajah".
Liberalisasi yang makin meluas itu tampaknya akan diiringi
dengan proses sekularisasi dan penyebaran paham pluralisme
yang makin total.
pluralisme tidak bisa dilepaskan dari agenda penjajahan Barat
melalui isu globalisasi. Globalisasi merupakan upaya penjajah
Barat untuk mengglobalkan nilai-nilai Kapitalismenya, termasuk di
dalamnya gagasan agama baru yang bernama pluralisme
agama. Karena itu, jika kita menerima pluralisme agama berarti
kita harus siap menerima kapitalisme itu sendiri.
Akibat dari sekulerisme, Indonesia semakin terjual dimana Jokowi
telah berhasil memperpanjang kontrak PT. Freeport hingga tahun
2041 serta masih membiarkan para pengusaha dan korporasi
asing merampok kekayaan alam Indonesia.
Sipilis (sekularisme, pluralisme dan liberalisme) pada
hakikatnya adalah penyakit berbahaya karena mengajarkan
manusia untuk berpaling dari petunjuk Allah SWT. Penyakit ini
bisa mengantarkan manusia pada kebinasaan dan kesempitan
hidup. Allah SWT memperingatkan:
Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku (al-Quran) maka
bagi dia kehidupan yang sempit (TQS Thaha [20]: 124).
sekularisme, liberalisme dan penyebaran paham pluralisme akan
makin meluas di negeri ini. Namun, semua itu dapat dicegah saat
ini karena ada reaksi keras dari umat Islam. Semua itu menjadi
bukti betapa pentingnya kontrol dari umat Islam, juga betapa

pentingnya aktivitas mengoreksi penguasa. Karena itu kontrol dan


koreksi umat terhadap penguasa harus terus dilakukan. Apalagi
semua itu merupakan bagian dari amar makruf nahi mungkar.
Sesungguhnya kerusakan dan bencana bisa dicegah dan dihindari
jika umat aktif melakukan amar makruf nahi mungkar, terutama
terhadap penguasa dan aparaturnya. Itulah aktivitas yang
diperintahkan oleh Islam. Jika umat meninggalkan aktivitas ini
maka umat seluruhnya akan ditimpa bencana. Rasul saw.
bersabda:
Tidak. Demi Allah, sungguh kalian harus melakukan amar makruf
nahi mungkar serta menindak orang yang zalim, membelokkan
dia menuju kebenaran dan menahan dia di atas kebenaran atau
(jika tidak kalian lakukan) Allah akan menjadikan hati kalian saling
membenci satu sama lain, kemudian Dia melaknat kalian
sebagaimana Dia telah melaknat Bani Israil (HR Abu Dawud dan
at-Tirmidzi).
Amar makruf dan nahi mungkar dan mengoreksi penguasa itu
harus dilengkapi dengan aktivitas dakwah dalam rangka
mewujudkan penerapan syariah Islam secara total di tengah
kehidupan. Itu hanya sempurna di bawah sistem KHILAFAH
AR-RASYIDAH yang mengikuti manhaj kenabian. Jika itu
terwujud, itulah perwujudan dari keimanan dan ketakwaan
penduduk negeri ini. Saat itulah keberkahan akan dibukakan dari
langit dan bumi, sebagaimana janji Allah SWT:
Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.
Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu sehingga
Kami menyiksa mereka disebabkan perbuatan mereka itu (TQS alAraf [7]: 96).

Anda mungkin juga menyukai