Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN JURNAL PENANGANAN KERACUNAN

ANALISIS JURNAL BERDASARKAN 5W+1H


WHAT
Apa judul dari jurnal tersebut?
Jurnal tersebut membahas tentang kecepatan penurunan pembengkakan, Insisi dan Non
insisi, Luka Snack Bite.
Apa yang menjadi latar belakang dilakukan penelitian tersebut?
Yang menjadikan latar belakang dari penelitian tersebut adalah Berdasarkan data Rekam
Medik di RSUD Pacitan, selama kurun waktu 2009-2011 tercatat 88 kasus gigitan ular, 17 kasus
dilakukan insisi pada luka dan 71 kasus tidak dilakukan insisi dan sebagian besar disebabkan
gigitan ular bandotan yang merupakan salah satu jenis Viperidae. Efek lokal luka gigitan ular
berbisa adalah pembengkakan yang cepat dan nyeri (Sudoyo, 2010). Korban yang terkena gigitan
ular berbisa harus segera mendapatkan. Pertolongan. Prinsip pertolongan pertama terhadap
gigitan ular adalah menghindarkan penyebaran bisa dan yang kedua adalah mencegah terjadinya
infeksi pada bagian yang digigit. Dulu pernah dikenal cara perawatan ala John Wayne yaitu iris,
isap dan muntahkan (slice, suck and spit) atau tindakan insisi, penghisapan dengan mulut dan
dimuntahkan sebagai upaya untuk mengeluarkan bisa dan mencegah penyebaran bisa ke seluruh
tubuh. Adanya luka gigitan ular terbuka juga menimbulkan resiko peradangan yang salah satu
tandanya adalah pembengkakan. Namun kenyataan di lapangan, beberapa kasus gigitan ular
masih dilakukan tindakan insisi. Snack Bite yang dilakukan penanganan tanpa insisi Seluruh
populasi dokumen rekam medis pasien Snack Bite yang dilakukan penanganan tanpa insisi akan
dijadikan sampel yang diteliti atau sampling jenuh dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
yaitu sebanyak 71 dokumen. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan statistik
nonparametrik yaitu dengan uji Chi Kuadrat.
Apa tujuan dilakukannya penelitian tersebut?
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui perbedaan antara penanganan luka
Snack Bite dengan insisi dan non insisi terhadap kecepatan penurunan pembengkakan luka.

1 | Keperawatan Gawat Darurat

WHEN
Kapan penelitian tersebut diterbitkan?
Penelitian ini di terbitkan November 2012
Kapan penelitian tersebut dilakukan ?
Penelitian ini dilakukan tahun 2009-2011.

WHERE
Dimana penelitian tersebut dilakukan?
Penelitian ini dilakukan di RSUD Pacitan.
WHO
Siapa yang melakukan penelitian tersebut?
Penelitian tersebut dilakukan oleh Tri Andriani Cholifah dan Athanasia Budi Astuti.
Siapa yang menjadi responden dalam penelitian tersebut?
Responden dalam penelitian tersebut adalah 88 pasien Snack Bite sebagian besar berjenis
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 61 pasien (69,3%) dan sebagian kecil berjenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 27 pasien (30,7%).
WHY
Mengapa penelitian tersebut dilakukan?
Penelitian tersebut dilakukan karena untuk mengetahui perbedaan antara penanganan luka
Snack Bite dengan insisi dan non insisi terhadap kecepatan penurunan pembengkakan luka.
HOW
Bagaimana metode penelitian tersebut dilakukan?
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif yaitu untuk
mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji coba pada objek penelitian.
Bagaimana peneliti melakukan pengumpulan data tersebut?

2 | Keperawatan Gawat Darurat

Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data dari dokumen reakam medis
yaitu ada 2 kelompok populisi yaitu dokumen rekam medis pasien Snack Bite yang dilakukan
dengan penanganan insisi sebanyak 17 dokumen dan dokumen rekam medis pasien Snack Bite
yang tidak dilakukan insisi sebanyak 71 dokumen.
Bagaimana hasil dari penelitian tersebut?
Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut dibagi dengan beberapa kriteria :
1. Distribusi Frekuensi Umur dari 88 responden yang diteliti didapatkan sebagian besar
berumur 21-30 tahun yaitu sebanyak 26 pasien (29,5%). Usia 21 tahun sebanyak 14
orang dengan presentase 70% dan responden yang berusia 22 tahun sebanyak 6 orang
dengan presentase 30%.
2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin dari 88 pasien Snack Bite sebagian besar berjenis
kelamin laki laki yaitu sebanyak 61 pasien ( 69,3%) dan sebagian kecil berjenis
kelamin perempuan yaitu sebanyak 27 pasien (30,7%).
3. Distribusi Lokasi Gigitan Snack Bite dari 88 responden yang diteliti menunjukkan
bahwa seluruh pasien Snack Bite lokasi gigitan adalah pada ekstremitas dan sebagian
besar terkena gigitan pada kaki kanan yaitu sebesar 32 pasien (36,4%), kaki kiri 24
pasien (27,3%), 17 pasien pada tangan kanan (19,3%) dan 15 orang pada tangan kiri
17,0%).
4. Distribusi Tindakan Snack Bite dari 88 responden yang diteliti menunjukkan bahwa
pasien Snack Bite sebagian besar dilakukan penanganan tanpa insisi yaitu sebanyak 71
pasien ( 80,7% ) dan sebagian kecil dilakukan penanganan dengan insisi yaitu sebanyak
17 pasien ( 19,3% ).
5. Distribusi Penurunan Pembengkakan Pasien Snack Bite dari 88 responden yang diteliti
menunjukkan kecepatan penurunan pembengkakan pasien Snack Bite sebagian besar
dalam kategori cepat yaitu sebanyak 61 pasien (69,3%) dan sisanya kategori lambat 27
orang 30,7%).

Kesimpulan penelitian:
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penanganan
luka Snack Bite dengan insisi dan tanpa insisi terhadap kecepatan penurunan pembengkakan luka
di RSUD Pacitan tahun 2009- 2011 dimana X hitung (7,846) > X tabel (3,841) dengan derajat
signifikansi 95%.
3 | Keperawatan Gawat Darurat

Keterbatasan penelitian:
Keterbatasan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan terlalu lama yaitu 2 tahun,
tempat penelitian tidak di cantumkan pada judul, tanggal dan bulan penelitian tidak dicantumkan.

4 | Keperawatan Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai