JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah, rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul Bahasa sebagai sarana komunikasi
ilmiah.
Penyusun Makalah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak dan pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada orang orang yang telah
membantu kami hingga makalah ini dapat terselesaikan, baik bantuan moral
maupun material. Khususnya kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Filsafat Ipa yaitu Bapak Refirman. Kami sadar bahwa penulisan Makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang
membangun dan bermanfaat bagi kami untuk mencapai kesempatan.
Demikian kata pengantar yang kami berikan, semoga dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan umumnya bagi mahasiswa dan para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................4
1.3 Metode Penulisan..........................................................................5
1.4 Tujuan............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................15
3.2 Saran.............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................17
BAB I
3
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia memiliki akal yang digunakan untuk berpikir. Berpikir
dimaksudkan untuk mengetahui segala sesuatu, memecahkan masalah atau
mencari kebenaran. Dalam proses berpikir, terjadi pengorganisasian dari
pengalaman-pengalaman secara empiris atau eksperimen sehingga tercapailah
suatu pengetahuan.
Dalam melakukan proses berpikir, manusia membutuhkan sarana untuk
berpikir. Sarana pada dasarnya adalah sesuatu yang digunakan sebagai alat. Hal
tersebut termasuk ke dalam ciri manusia yang disebut homo faber, yaitu mahluk
yang dapat menciptakan alat.
Pada dasarnya sarana ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan
ilmiah. Melalui sarana berpikir ini, manusia dapat melakukan penelaahan ilmiah
secara teratur dan cermat. Adapun sarana dalam proses berpikir yaitu: bahasa,
logika, matematika, dan statistika. Masing-masing sarana ini memiliki fungsifungsi yang khas dalam kegiatan ilmiah secara menyeluruh.
Bahasa sebagai salah satu sarana berpikir ilmiah memegang peran yang
penting mengingat bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam
peranannya sebagai mahluk sosial yang berinteraksi dengan manusia lain.
Sebagai peranannya sebagai sarana berpikir, bahasa digunakan dalam proses
berpikir itu sendiri dan untuk mengkomunikasikan pengetahuan yang didapat
kepada pihak lain.
1.2.Rumusan Masalah
1.1.1. Bagaimana Pengertian Berfikir Ilmiah ?
1.1.2. Bagaimana Hal-Ihwall Bahasa Sebagai Sarana Berfikir Ilmiah ?
1.1.3. Bagaimana Pengertian dan Fungsi Bahasa ?
1.1.4. Apa Ciri-ciri Bahasa Ilmiah?
1.1.5. Apa Kelemahan Bahasa ?
1.3.Metode Penulisan
1.1.1. Mendeskripsikan Pengertian Berfikir Ilmiah.
1.1.2. Mendeskripsikan Hal-Ihwall Bahasa Sebagai Sarana Berfikir Ilmiah.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai mahluk sosial manusia harus dapat berkomunikasi dengan manusia
lainnya. Komunikasi berarti upaya untuk membuat pendapat, menyatakan
perasaan, menyampaikan informasi dan sebagainya agar diketahui atau dipahami
oleh orang lain. Proses komunikasi dikatakan efektif jika pesan atau informasi
yang akan disampaikan oleh seorang komunikator sama dengan yang didapatkan
oleh komunikan. Syarat utama bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi ilmiah
adalah Komunikatif.
Komunikasi terbagi menjadi komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi
verbal yaitu komunikasi melalui bahasa. Sedangkan komunikasi nonverbal
5
melalui isyarat (gestur), gerak-gerik, suatu barang atau hal yang lainnya. Dalam
komunikasi ilmiah yang digunakan tentu komunikasi verbal. Komunikasi verbal
yaitu komunikasi yang mengunakan bahasa sebagai hasil transformasi dari objek
yang bersifat faktual menjadi simbol yang abstrak. Hal inilah yang kemudian
menyebabkan manusia mampu memikirkan sesuatu.
Komunikasi ilmiah bertujuan untuk menyampaikan informasi yang
berbentuk pengetahuan. Hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi ilmiah
adalah bahwa bahasa harus terhindar dari unsur-unsur emotif. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi adanya salah informasi atau informasi yang
didapat tidak sesuai dengan informasi yang ingin disampaikan.
Komunikasi ilmiah menuntut kemampuan berbahasa dengan jelas. Hal ini
berarti kata-kata yang digunakan harus diungkapkan secara eksplisit untuk
mencegah kasalahpahaman makna.
Tanpa penguasaan tata bahasa dan kosakata yang baik, maka akan sulit bagi
ilmuan untuk dapat mengkomunikasikan gagasan kepada pihak lain. Karya ilmiah
pada dasarnya merupakan kumpulan pernyataan yang mengemukakan informasi
tentang pengetahuan maupun jalan pikiran dalam mendapatkan pengetahuan itu.
Agar dapat mengemukakan informasi dan jalan pikirannya, seorang ilmuwan
dituntut mampu menguasaai pengunaan ejaan dan tanda baca yang benar serta
mampu membuat kalimat-kalimat yang efektif.
Melalui bahasa sebagai alat komunikasi ilmuwan bukan hanya
menyampaikan informasi, gagasan, atau pengetahuan saja tetapi juga harus
menyertakan argumentasi yang menuntut kejelasan kosakata dan logika tata
bahasa. Tata bahasa ialah kumpulan kaidah tentang struktur gramatikal bahasa
(Tim Redaksi KBBI, 1991). Charlton laird dalam Jujun mengatakan bahwa tata
6
bahasa merupakan alat dalam mempergunakan aspek logis dan kreatif dari pikiran
untuk mengungkapkan arti dan emosi dengan mempergunakan aturan-aturan
tertentu. Hal ini berarti penguasaan tata bahasa yang baik harus dimiliki dalam
komunikasi ilmiah. Selain struktur atau tata bahasa, yang penting pula dikuasai
oleh ilmuwan adalah kosakata dan maknanya.
Karya ilmiah yang berbentuk tulisan harus menggunakan ragan bahasa
formal yang memenuhi kaidah tata bahasa baku. Hal ini untuk menghindari
ketaksaan/keambiguan makna. Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang
bersifat abstrak atau konseptual yang sulit dicari analoginya dengan keadaan nyata.
Untuk mengungkapkan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan berbahasa
penulisnya agar gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa kesalahpahaman
makna.
Seorang ilmuwan sangat dituntut untuk menguasai bahasa sebagai sarana
berpikir ilmiah. Hal ini diperlihatkan dengan kemampuannya menyampaikan
gagasan, konsep atau informasi melalui tata bahasa yang baik dan kosakata yang
tepat. Dalam menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi ilmiah harus
dihindari kecenderungan yang bersifat emosional. Selain itu, seorang ilmuwan
juga harus memperhatikan format-format penulisan karya ilmiah seperti penulisan
catatan kaki atau daftar pustaka. Bila semua telah dikuasai, maka seorang ilmuwan
akan mampu untuk berkomunikasi dengan baik.
Bahasa secara khusus dikaji dalam disiplin linguistik. Studi tentang bahasa
dengan pendekatan tradisional telah dimulai sejak abad ke-5 SM di Yunani, dan
dilanjutkan dengan pendekatan modern pada abad ke-18 (Alwasilah, 1993). Kini,
linguistik, seperti disiplin-disiplin ilmu lain, kian berkembang dan maju.
Pengertian Bahasa
7
Kelemahan Bahasa
Bahasa mempunyai multifungsi (ekspresif, konatif, representasional, informatif,
deskriptif, simbolik, emotif, afektif) yang dalam praktiknya sukar untuk
dipisah-pisahkan. Akibatnya, ilmuwan sukar untuk membuang faktor emotif
dan afektifnya ketika mengomunikasikan pengetahuan informatifnya.
Kata-kata mengandung makna atau arti yang tidak seluruhnya jelas dan eksak.
Misalnya, kata cinta dipakai dalam lingkup yang luas dalam hubungan antara
ibu-anak, ayah-anak, suami-istri, kakek-nenek, sepasang kekasih, sesama
manusia, masyarakat-negara. Banyaknya makna yang termuat dalam kata
cinta menyulitkan kita untuk membuat bahasa yang tepat dan menyeluruh.
Bahasa acap kali bersifat sirkular (berputar-putar). Jujun mencontohkan kata
pengelolaan yang didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam
11
12
definisi eksplisit. Dalam definisi seperti ini ditetapkan suatu istilah atau suatu
gabungan istilah dipakai dalam makna tertentu.
Dalam filsafat keilmuan, memikirkan sesuatu membuat manusia berpikir
terus menerus dan teratur, mengkomunikasikan apa yang sedang dia pikirkan.
Komunikasi ilmiah memberi informasi pengetahuan berbahasa dengan jelas bahwa
makna yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan dan diungkapkan secara
tersusun (eksplisit) untuk mencegah pemberian makna yang lain. Sedangkan untuk
Karya ilmiah: tata bahasa, merupakan alat dalam mempergunakan aspek logis dan
kreatif dari pikiran untuk mengungkapkan arti dan emosi dengan mempergunakan
aturan-aturan tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia yaitu
sebagai alat komunikasi verbal dan sebagai sarana berpikir. Sebagai sarana
berpikir ilmiah, bahasa juga memegang perangan yang tak kalah pentingnya.
Melalui bahasa manusia mampu memberikan simbol terhadap suatu objek
faktual tertentu. Hal ini memungkinkan manusia memikirkan suatu objek meski
objek tersebut tak berada di dekatnya. Sebagai sarana komunikasi ilmiah,
bahasa memungkinkan seseorang untuk berpikir dan harus mampu
menyampaikan hasil pemikirannya tersebut kepada pihak lain.
Seorang ilmuwan yang baik dituntut untuk dapat menguasai tata bahasa dan
kosakata yang baik dan benar agar dapat memikirkan sesuatu dengan sistematis
dan teratur. Selain itu, seorang ilmuwan harus mampu menyampaikan gagasan
atau pikirannya itu kepada pihak lain dengan tidak terjadi kesalahpahaman.
Bahasa sebagai sarana komunikasi ilmiah harus bersifat reproduktif,apa yang
14
15
DAFTAR PUSTAKA
16