Anda di halaman 1dari 6

Yohanes

20

19-23

Terimalah Roh Untuk Bersatu Dan


Bersaksi
Apakah saudara masih ingat,
iklan yang menceritakan tentang seorang
pria yang diberikan segelas susu setiap hari
oleh istrinya? Namun ia tidak meminumnya,
sebaliknya ia membuang setiap susu yang
diberikan kepadanya. Lama kelamaan, pria
itu semakin tua dan tidak berdaya. Nah, itu
akibatnya jika tidak minum susu! pesan
iklan
itu.
Susu dalam iklan di atas dapat diibaratkan
sebagai berkat yang Tuhan beri kepada kita.
Dia mengatakan kepada para murid, Damai
sejahtera bagi kamu! Pernyataan itu barulah
kalimat awal dari satu paket berkat yang Ia
berikan kepada para murid. Kalau begitu,
berkat seperti apa yang sebenarnya Ia
berikan
kepada
para
murid?
Pertama, sebuah panggilan. Pada waktu
murid-murid ketakutan, Yesus mengisi
tabung perasaan para murid dengan damai
sejahtera. Namun berkat itu diberikan bukan
supaya dinikmati saja, melainkan sebagai
bekal agar murid-murid siap menjalani
panggilan Tuhan untuk melayani dan
bersaksi bagi Dia. Dorongan itu juga
dilengkapi dengan tanda di tangan dan
lambung Yesus, sebagai sebuah teladan
sekaligus berita kesaksian yang harus
diteruskan
oleh
para
murid.
Kedua, sebuah harta berharga. Yesus
rupanya mengutus para murid bukan hanya
dengan damai tetapi juga menyatukan
mereka dengan kekuatan Roh-Nya. Itu
berarti, Diapun ada bersama-sama dengan
para murid. Apapun yang para murid
perlukan, Dia sedia memberikannya supaya
para murid semakin efektif menjalankan
tugas
kesaksiannya.
Ketiga, sebuah kuasa. Dalam kitab Yohanes,
dosa adalah kebutaan manusia terhadap
kehadiran Yesus. Itu sebabnya, kuasa yang
diberikan kepada para murid adalah kuasa

untuk menyaksikan kepada dunia tentang


dosa karena mereka tidak percaya kepada
Kristus.
Saya dan Bapak/ibu juga sebagai orang
percaya saat ini kita di tuntut untuk hidup
didalam tuntunan Roh Kudus untuk bersatu
bersaksi dan melayani

Hidup di pimpin oleh Roh Kudus


Jika manusia yang percaya pada Tuhan
Yesus hidup dipimpin oleh Roh Kudus,
maka orang tersebut tidak lagi hidup dalam
daging (tabiat duniawi), tetapi dapat
dikatakan orang beriman tersebut hidup di
dalam penguasaan Roh Kudus. Orang yang
dibawah pimpinan Roh hidupnya berbeda
dengan kehidupan biasa, sebab hatinya rindu
akan firman atau melakukan firman Tuhan,
rindu berdoa atau bersaksi. Juga, berarti
orang tersebut dapat tidak melakukan dosa,
sebab hatinya takut akan Tuhan, jijik
terhadap dosa, hati nuraninya juga ber suara
dengan benar

Hidup
dalam
keinginan
daging.Saudara yang kekasih, hidup dalam
kedagingan adalah cara hidup yang penuh
dengan nafsu atau keinginan-keinginan
duniawi. Kata daging yang digunakan oleh
Paulus di kitab Roma selalu berarti daging
yang dikuasai oleh dosa, oleh nafsu
keinginan daging. Mengapa Paulus memakai
kata daging yang dikuasai oleh nafsu dosa
tersebut pada orang beriman ? Bukankah
Roh Kudus diam dalam diri orang beriman
dan hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus juga
? Memang benar, dan sudah diuraikan
dibagian pertama, dan secara teologis
memang demikian, bahkan Paulus berkata
pada jemaat Galatia (5:16,17) agar mereka
hidup oleh Roh, maka dengan demikian
mereka tidak akan menuruti keinginan
daging. Sebab keinginan daging berlawanan
dengan keinginan Roh dan keinginan Roh
berlawanan dengan keinginan daging. Untuk
jelasnya dapat di baca di galatia 5: 19-21 dan
bandingkan dengan ayat 22,23.

Jadi, orang beriman bukan berarti tidak ada


lagi keinginan dagingnya, dia masih hidup
dalam tubuhnya yang terdiri dari darah dan
daging. Tubuhnya belum berubah menjadi
malaikat, atau tubuh kebangkitan. Dalam
tubuh dagingnya masih memiliki keinginan
daging, keinginan itu bukan hanya soal
percabulan, kecemaran, hawa nafsu sex,
tetapi juga soal ketenaran yang mencuri
kemuliaan Tuhan, ingin menjadi besar dan
berkuasa dalam gereja, ingin dipuji, ingin
dianggap hebat. Keinginan yang tidak
mencerminkan adanya buah Roh Kudus.Gal
5:22,23. Bukankah masih banyak orang
Kristen yang demikian dalam gereja ?
Saudara dan saya juga diberikan berkat yang
sama. Panggilan-Nya, Kehadiran-Nya dan
Kuasa-Nya untuk bersaksi lebih sungguh
bersama para murid Kristus lainnya.
Sudahkah kita menerima berkat itu, atau kita
malah membuangnya?
ema
: ROH KUDUS dalam ORANG
PERCAYA

suasana yang dikuasai oleh dosa, sekarang


orang beriman hidup di dalam Roh, atau di
dalam suasana yang dikuasai oleh Roh
Kudus.
Saulus (Paulus) tadinya melawan Kristus
tetapi ketika ia bertemu Tuhan Yesus
hidupnya berubah totol, sekarang ia mau
mengabarkan Kristus, bukan melawanNya.
Dalam diri Paulus terjadi perubahan total
yaitu lahir baru. Semua ini dikerjakan oleh
Roh Kudus.
Saudara yang kekasih, hidup yang
demikianlah yang seharusnya dinyatakan
dalam kehidupan ini.
Karena itu Saudara, mari kita belajar dari
firman Tuhana yaitu dalam Roma 8:9 rasul
Paulus berkata:Tetapi kamu tidak hidup
dalam daging ( bukanlah di dalam tabiat
duniawi), melainkan dalam Roh, jika
memang Roh Allah tinggal di dalam
kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki
Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

Nats

: Roma 8:9.

Dari ayat ini kita dapat belajar beberapa hal


penting yaitu:

Penulis

: Yusman Liong

1. Hidup di pimpin oleh Roh Kudus

Tujuan
: Agar jemaat dapat mengerti
dengan jelas tentang Allah Roh Kudus yang
diam dalam diri orang percaya.

Pendahuluan:
Karya penyelamatan yang dilakukan oleh
Tuhan Yesus memang mendatangkan
zaman baru, cara hidup yang baru bagi
orang yang percaya dan menerima
keselamatan yang telah dikaryakanNya.
Dahulu sebelum percaya Tuhan Yesus
manusia hidup dalam kecendrungan
kedagingan yang penuh nafsu. Atau dalam

Ayat ini berkata dengan jelas tentang Roh


Kudus juga berbicara tentang Roh Allah,
dan Roh Kristus dalam satu ayat. Secara
teologis memang disebutkan bahwa Roh
Kudus bukanlah Bapa, juga bukanlah Yesus
Kristus, tetapi adalah Allah. Orang yang
percaya jika hidup dalam Roh Kudus, berarti
Roh Allah juga berdiam dalam orang
percaya, nah jika pada saat itu orang
tersebut tidak memiliki Roh Kristus berarti
ia bukan milik Kristus. Keadaan demikian
tentu tidaklah mungkin sebab Roh Kudus
adalah Roh, Roh Allah juga adalah Roh,
Roh Kristus juga adalah Roh. Ketiga Roh
tersebut adalah Roh yang sama yaitu Roh
Allah Tritunggal.

Jika manusia yang percaya pada Tuhan


Yesus hidup dipimpin oleh Roh Kudus,
maka orang tersebut tidak lagi hidup dalam
daging (tabiat duniawi), tetapi dapat
dikatakan orang beriman tersebut hidup di
dalam penguasaan Roh Kudus. Orang yang
dibawah pimpinan Roh hidupnya berbeda
dengan kehidupan biasa, sebab hatinya rindu
akan firman atau melakukan firman Tuhan,
rindu berdoa atau bersaksi. Juga, berarti
orang tersebut dapat tidak melakukan dosa,
sebab hatinya takut akan Tuhan, jijik
terhadap dosa, hati nuraninya juga bersuara
dengan benar.
Disamping itu kita perlu kita mengerti
makna ayat 9 ini, yang dimaksud Paulus
bukan perorangan tetapi kamu sebagai
kesatuan, sebagai persekutuan, sebagai
rumah Allah. Bd I Kor 12:13 menjadi satu
tubuh. Kita sudah dibaptiskan di dalam
satu Roh menjadi satu tubuh, baik orang
Jahudi, baik orang Gerika, baik abdi, baik
orang merdeka, maka sekalian diisi dengan
Roh yang satu. Tidak ada perbedaan suku
dan ras lagi. Bd I Kor 6:7; Ef 4:4. Semua
orang percaya menjadi satu dalam Roh.
Arti baptis di sini adalah dimasukan ke
dalam Roh yang sama, teologi Paulus tidak
mengatakan bahwa orang yang telah dibaptis
oleh Roh Kudus itu harus ada dengan tandatanda karunia, khususnya bahasa lidah atau
bernubuat. Jadi gagasan rasul Paulus
(Alkitab) ialah, bahwa orang beriman
dimasukan (dibaptiskan) ke dalam hubungan
yang baru dengan Kristus, di mana Roh
Kudus menguasai hidup orang beriman tadi.
Ungkapan ini mungkin masih perlu
penjelasan, yaitu bagaimana Roh Kudus itu
menguasai hidup orang beriman. Yang
tadinya tidak dapat berdoa sekarang mulai
dapat, mulai memperhatikan perkara-perkara
rohani, berusaha menjauhkan diri dari
perbuatan dosa, mulai suka membaca
Alkitab, berani bersaksi tentang injil
keselamatan.

Semua ini menyatakan bahwa Roh Kudus


memberikan kehidupan yang baru pada
orang beriman, yaitu menghidupkan orang
yang tadinya mati oleh dosanya. Sedangkan
baptisan Roh Kudus menunjuk pada Allah
yang memberikan kuasa pada umatNya
untuk pelayanan. Dengan demikian orang
beriman dapat mengungkapkan suatu hidup
yang dikuasai Roh Kudus, yang gemar akan
Roh Kudus, yang mau dipimpin serta
berjalan-jalan bersama di dalam Roh Kudus.
Inilah penyerahan diri yang dikuasai Roh
Kudus. Ada satu hal yang penting,
pemeteraian Roh Kudus Ef.1:14 juga
memberi arti bahwa orang percaya sudah
berada dalam Roh Kudus. Dan Paulus tidak
berbicara soal tanda-tanda orang yang
dibaptiskan dalam Roh Kudus di kitab
Efesus. Tetapi tanda-tanda penuh Roh Kudus
atau mendukakan Roh Kudus ada
dibicarakan.
Ilustrasi: Saudara, suatu kali saya
mendengar siaran khotbah di TV, Yang
menjadi pembicara saat itu adalah seorang
hamba Tuhan wanita bersama dengan
seorang hamba Tuhan lainnya. Salah satu
kalimat yang disampaikan oleh hamba
Tuhan wanita di TV itu demikian: Aku
memberikan kebebasan kepada Roh Kudus
bekerja secara heran dalam acara ini.
Ketika saya dengar saya menjadi terkejut,
apakah tidak salah dengan kalimat yang baru
saya dengar itu. Luar biasa sekali Penginjil
wanita ini, dia sangat berkuasa sehingga
dapat memberikan kebebasan kepada Roh
Kudus untuk bekerja secara heran dalam
acara siaran TV tersebut. Penginjil ini
berkuasa memimpin Roh Kudus bukan
dipimpin. Kemudian dia juga berkata, saat
ini Roh Kudus telah berkata pada saya
bahwa ada diantara pemirsa yang sakit di
dada atau dikepala, percayalah bahwa Roh
Kudus Allah sedang akan menyembuhkan
saudara, letakanlah tangan anda pada bagian
yang sakit. Ikutilah saya berdoa.
Kedengarannya luar biasa sekali
khotbahnya, pada suatu kali sewaktu

pelawatan ada jemaat yang bertanya, kenapa


saya tidak sembuh ya, pada hal saya yakin
dan mengikuti doa yang diucapkan oleh
penginjil wanita itu di tv.
Pertanyaan ini telah membuat saya bingung,
tidak menjawab ya salah, jawab juga salah ,
saya hanya tahu bahwa jemaat yang bertanya
itu berusia 93 tahun, dia tidak sakit tapi
sudah tua, badannya sudah tidak kuat, tidak
ada daya lagi untuk menyanggah tubuhnya
yang telah tua renta. Itu yang saya mengerti.
Saudara yang kekasih, saya pernah
mendengar suatu ajaran mengenai orang
yang dipenuhi oleh Roh Kudus, ceritanya
sebagai beribut, ada seorang ibu yang kata
orang segerejanya bahwa dia dipenuhi oleh
Roh Kudus, sehingga ibu ini disebut ibu Roh
Kudus. Ibu ini berdoa dan dapat melihat hari
depan orang, dapat melihat fung sui (tata
letak) rumah orang baik atau jahat. Dapat
juga menolak bala atau nasib sial seseorang.
Dapat menyelesaikan persoalan WIL atau
PIL dalam keributan rumah tangga.
Bukankah ajaran yang demikian sesasional
sekali ? Ibu Roh Kudus ini telah berkeliling
Jawa Barat menjajakan ajarannya sambil
buka praktek. Bukan hanya menerima
persembahan tetapi juga dia menentukan
tarif konsultasinya.
Contoh diatas menyatakan pada kita bahwa
banyak hamba Tuhan yang tidak mengerti,
tidak memahami makna dan maksud dari
Alkitab, tetapi hanya memakai teologi
perasaan, tafsiran tanpa dasar Alkitab. Lebih
banyak memakai pikiran yang tidak
berdasarkan pendangan dogmatis gereja
yang benar.
Akhirnya, bukankah ajaran-ajaran demikian
telah mengakibatkan bingunglogi ? Pada hal
Alkitab tidak pernah memberikan contoh
yang demikian, juga, saya jamin lah, itu
bukan pekerjaan Allah Roh Kudus.

2. Hidup dalam keinginan daging.


Saudara yang kekasih, hidup dalam
kedagingan adalah cara hidup yang penuh
dengan nafsu atau keinginan-keinginan
duniawi. Kata daging yang digunakan oleh
Paulus di kitab Roma selalu berarti daging
yang dikuasai oleh dosa, oleh nafsu
keinginan daging. Mengapa Paulus memakai
kata daging yang dikuasai oleh nafsu dosa
tersebut pada orang beriman ? Bukankah
Roh Kudus diam dalam diri orang beriman
dan hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus juga
? Memang benar, dan sudah diuraikan
dibagian pertama, dan secara teologis
memang demikian, bahkan Paulus berkata
pada jemaat Galatia (5:16,17) agar mereka
hidup oleh Roh, maka dengan demikian
mereka tidak akan menuruti keinginan
daging. Sebab keinginan daging berlawanan
dengan keinginan Roh dan keinginan Roh
berlawanan dengan keinginan daging. Untuk
jelasnya dapat di baca di galatia 5: 19-21 dan
bandingkan dengan ayat 22,23.
Jadi, orang beriman bukan berarti tidak ada
lagi keinginan dagingnya, dia masih hidup
dalam tubuhnya yang terdiri dari darah dan
daging. Tubuhnya belum berubah menjadi
malaikat, atau tubuh kebangkitan. Dalam
tubuh dagingnya masih memiliki keinginan
daging, keinginan itu bukan hanya soal
percabulan, kecemaran, hawa nafsu sex,
tetapi juga soal ketenaran yang mencuri
kemuliaan Tuhan, ingin menjadi besar dan
berkuasa dalam gereja, ingin dipuji, ingin
dianggap hebat. Keinginan yang tidak
mencerminkan adanya buah Roh Kudus.Gal
5:22,23. Bukankah masih banyak orang
Kristen yang demikian dalam gereja ?
Jika boleh saya ambil contoh Yohanes dan
Yakobus yang menginginkan kedudukan
dalam Kerajaan Sorga, yaitu duduk
disebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus, Ooh
luar biasa sekali, permintaan yang tidak
tanggung-tanggung. Tetapi apakah mereka
mengerti dengan apa yang mereka minta ?

Kedua murid ini hanya tahu kemuliaan,


kekuasaan, kebanggaan dalam kedudukan
tinggi. Mereka hanya menginginkan hormat
dan dilayani oleh orang, dan yang penting,
kalau boleh sekali-kali seperti Yudas Iskariot
koropsi sedikit uang persembahan.
Hari ini banyak sekali ajaran-ajaran
mengenai Allah Roh Kudus yang tidak
benar telah diajarkan oleh hamba Tuhan
kepada jemaat dalam gereja. (saya tidak tahu
hamba Tuhan tersebut tamatan dari sekolah
teologi mana) Mereka demikian berani
mengajar dengan tanda dasar Alkitab yang
benar dan kuat.Akibatnya banyak jemaat
yang menjadi bingung oleh bingunglogi.
Ilustrasi: Contoh 1. Beberapa tahun yang
lalu gereja dilanda oleh ajaran ketawa dalam
Roh, orang yang katanya dipenuhi atau
dibaptis dalam Roh Kudus akan ketawa
terbahak-bahak tanpa dapat berhenti, ada
yang sampai 4 atau 5 jam. Ajaran ini
sekarang sudah hilang. Penganjurnya
berkata: Oleh karena dengan bertambah
majunya pengetahuan teologi dan
pengenalan ajaran Tuhan tentu ada
perubahan pandangan secara teologi.
Kita harus mengerti jika hamba Tuhan
memiliki pengetahuan teologi dan Alkitab
secara benar dan mantap tentu tidak akan
mengatakan kalimat tersebut. Orang yang
tidak memiliki keteguhan dalam teologi dan
kebenaran Alkitab mudah diombang
ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran palsu.
Contoh 2. Akhir-akhir ini banyak sekali
ajaran tentang akhir zaman bahkan
beraninya mengatakan tanda dan tanggal
yang pasti, Tuhan Yesus sendiri mengatakan
tidak seorangpun yang tahu, malaikatmalaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak,
hanya Bapa saja, tetapi apa kata hamba
Tuhan yang luar biasa hebatnya ini ? Oh
Saudara-saudara Allah Roh Kudus telah
memberitahukan pada saya tentang ajaran
akhir zaman ini. Memang Tuhan Yesus tidak

tahu, malaikatpun tidak, tetapi Allah Roh


Kudus tahu akan waktu kedatangan Tuhan
Yesus yang kedua kalinya. Oleh karena itu
Dia telah berkata-kata pada saya dalam
bahasa Roh.
Ajaran ini bagi saya lebih tercermin hidup
dipimpin oleh kedagingan yang penuh nafsu
membesarkan diri, ingin menyatakan diri
sebagai hamba Tuhan yang maha hebat.
Ajaran yang sama sekali tidak membawa
kemuliaan bagi Allah. Kita perlu ingat,
bahwa hamba Tuhan yang dipenuhi oleh
Roh Kudus akan berubah jadi rendah hati,
tidak sombong, pelayanannya hanya
memberikan kemuliaan bagi Tuhan Yesus.
Hari ini mungkin kita mendengar suatu
ajaran yang selama ini berbeda dengan
keyakinan atau pendapat teologis kita, tidak
apa-apa, yang terpenting selidikilah secara
benar akan ajaran-ajaran dogma atau
sistimatis teologi dari buku-buku dogma
yang baik. Maka kita akan lebih mengenal
dan memahami teologi khususnya mengenai
Oknum Allah Roh Kudus. Jika ajaran yang
kita dengar berbeda dengan apa yang kita
yakini selama ini selidikilah beberapa buku
teologi yang baik, maka kita akan
menemukan kebenaran.
Jika Allah Rohkudus memimpin jalan hidup
kita pasti perjalanan iman kita akan
bertumbuh dengan benar, hidup kedagingan
akan memudar bahkan hilang dari kehidupan
kita. Perjalanan yang indah akan kita rasakan
bersama Allah Roh Kudus. Maukah hidup
kita dipimpin oleh Allah Roh Kudus ? Tuhan
memberkati ! Amin.

Anda mungkin juga menyukai