Anda di halaman 1dari 4

EECCIS2008

Evaluasi Harmonisa
di Sisi Pelanggan Sektor Domestik yang
Menggunakan Daya
250 VA ≤ daya ≤ 2200 VA
Daniel Rohi, Dion Dwipayana Utomo, Ontoseno Penangsang
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236
Telp. (031)2983075-77, Fax. (031) 841802, rohi@peter.petra.ac.id
yang idealnya adalah sinusoidal murni akan menjadi
Abstrak Makalah ini akan menkaji pengaruh penggunaan cacat [1].
peralatan tidak linier pada konsumen domestik
khususnya pada jenis pelanggan rumah R-1 dengan Dalam sistem tenaga listrik arus dan tegangan
kapasitas daya 250 VA ≤ daya ≤ 2200 VA . Dengan selalu mengandung harmonisa, karena harmonisa
mengambil sampel beberapa rumah dan mengidentifikasi memiliki frekuensi yang berkelipatan integer dari
beban yang digunakan dilakukan pengukuran untuk komponen gelombang dasarnya [2].
mendeteksi harmonisa yang ditimbulkan. Data yang
diperoleh akan dilakukan pemodelan dan prediksi
tingkat harmonisa.Pengukuran dilakukan pada beban
tidak linier dan kwh-meter di tiap rumah R1
menggunakan Fluke 41 B. Hasil pengukuran kwh-meter
untuk mendapatkan analisa tentang VTHD, ITHD, faktor
daya dan frekuensi. Hasil analisa menunjukkan bahwa
pada golongan rumah R-1 VTHD sebesar 1,3% - 4,8%,
hasil ini mengindikasikan tingkat haromonisa masih
dibawah standart yang ditetapkan yakni VTHD maksimum
5%, begitu juga dengan ITHD pada golongan rumah R-1
masih sesuai standar. Dari hasil kajian dapat
dsimpulkan bahwa lampu hemat energi merupakan
peralatan elektronik yang menimbulkan harmonisa
paling besar. Besarnya harmonisa yang timbul
tergantung dari banyaknya peralatan elektronik tidak
linier yang digunakan. Gambar 1. Signal Sinusoidal Dasar dan Terdistorsi

Gelombang harmonisa yang ketiga terbentuknya


Kata kunci : Beban Tidak linier, Distorsi, menjadi 3(tiga) periode gelombang yang berulang pada
Harmonisa saat gelombang yang fundamentalnya masih
berlangsung dalam satu periode untuk harmonisa ke-3
I. PENDAHULUAN dan ke-5 (gambar-1).
Harmonisa berdasarkan dari urutan ordenya dapat
Pelanggan tenaga listrik di sektor domestik dibedakan menjadi harmonisa ganjil dan harmonisa
menggunakan beban yang variatif seiring dengan genap (Sankaran, p75). Sesuai dengan namanya
perkembangan yang pesat dalam bidang kelistrikan. harmonisa ganjil adalah harmonisa ke 1, 3, 5, 7, 9 dan
Penggunaan beban tidak linier seperti; televisi, seterusnya[3]. Perpaduan harmonisa ganjil dengan
komputer, microwave, lampu-lampu fluorescent yang harmonisa kosong adalah yang paling berbahaya dan
menggunakan ballast elektronik, motor-motor listrik merugikan. Harmonisa-harmonisa yang dimaksudkan
yang dikontrol oleh konverter statis terus meningkat adalah harmonisa ke 3, 9, 15 dan seterusnya (gambar-
dengan pertimbangan efisiensi. Disisi lain, beban tidak 2) [4].
linier mengakibatkan mutu daya listrik menjadi
menurun salah satunya adalah fenomena harmonisa.

Harmonisa merupakan fenomena yang timbul


dari pengoperasian beban listrik yang tidak linier,
dimana akan terbentuk gelombang yang berfrekuensi
tinggi yang merupakan kelipatan dari frekuensi dasar
50 Hz atau 60 Hz, sehingga bentuk gelombang arus
maupun tegangan
EECCIS2008

Dimana h adalah orde harmonisa, yaitu bilangan


1,2,3…dst.

Total Distorsi Harmonisa (THD) merupakan rasio


nilai rms dari komponen harmonisa ke nilai rms dari
komponen dasar yang biasanya dinyatakan dalam
persen (%). Indeks tersebut digunakan untuk mengukur
deviasi dari bentuk gelombang periodik yang
Gambar 2. Spektrum Urutan Orde Harmonisa mengandung harmonisa dari gelombang sinus sempu
Total Distorsi Harmonisa (THD) tegangan dan arus
Teori yang dipakai untuk memahami gelombang
yaitu :
harmonisa adalah Teori dari deret fourier. Dalam
metode fourier series dapat menunjukkan komponen

yang genap dan ganjil. Bentuk umum dari persamaan
∑V
2
fourier series dapat ditunjukkan ke dalam rumus V
n
(7)
n =2
sebagai berikut [5]: =
T HD
V1

f (t) = A + o∑ {A n
Dimana :
2πnt Vn = Nilai tegangan harmonisa
Cos ( ) + Bn
T V1 = Nilai fundamental
n = Komponen harmonisa maksimum yang
n= 1 diamati

2π n t ∞

∑I
2
S in( )} (1)
I
n
(8)
T THD =
n =2

Rumus diatas diperuntukkan untuk gelombang I1


yang berperiode kontinyu yang mana didalam teori
fourier menyatakan hal-hal yang mengacu pada Dimana :
persamaan 2 yaitu Ao ( nilai rata-rata dari fungsi x(t) ), I n = Nilai arus harmonisa
An dan Bn (koefisien deret) ketiga koefisien tersebut
didapat dengan persamaan : I 1 = Nilai fundamental
1
T /2 n = Komponen harmonisa maksimum yang
Ao =
T ∫
T /2
f (t ) dt diamati

(2)
Distorsi harmonisa individu (IHD) adalah rasio antara
T /2 nilai rms dari harmonisa individual terhadap nilai rms
2
T T∫/ 2
An = f (t ) Cos nωt dt dari dasar.Standar harmonisa yang digunakan adalah
standar IEEE-519 [6]. Ada 2 (dua) kreteria yang biasa
(3) digunakan untuk mengevaluasi distorsi harmonisa
yaitu; batasan harmonisa pada arus dan batasan
T /2 harmonisa untuk tegangan. Presentasi (%) ITHD adalah
2
T T∫/ 2
Bn = f (t ) Sin nωt dt presentase jumlah total arus yang terdistorsi oleh
harmonisa terhadap frekuensi fundamentalnya. Untuk
menentukan presentasi (%) ITHD tergantung dari
(4)
besarnya rasio dari Isc dan IL. VTHD adalah persentase
Dimana : n = indeks harmonisa
jumlah total tegangan yang terdistorsi oleh harmonisa
terhadap frekuensi fundamentalnya. Presentasi
Berdasarkan persamaan diatas, secara umum
(%)VTHD ditentukan tergantung pada tegangan sistem
harmonisa tegangan dan arus dinyatakan dalam deret
yang dipakai.
fourier :


II. METODE
v (t ) = ∑ An Cos (hωt+ φh) Tahapan dalam penelitian ini diawali dengan
h =1
pengambilan data memalui pengukuran yang dilakukan
(5) pada peralatan beban tidak linier pada setiap rumah

secara individu (gambar-3) dan secara keseluruhan
i (t ) = ∑ Bn Cos (hωt+ θ h) dalam setiap rumah (gambar-4) data yang diambil
h =1
dibatasi hanya 5 (lima) rumah. Alat ukur yang adalah
(6) Power Harmonics Analyzer Fluke 41 B. Alat ukur
power harmonics analyzer digunakan untuk mengukur
EECCIS2008

besarnya tegangan, arus, daya, power factor (faktor Perhitungan dilakukan untuk mendapatkan
daya) dan tingkatan kandungan harmonisa[6]. perbandingan arus hubung sigkat (Isc) dan arus beban
Pengukuran pada Kwh-meter di setiap rumah (IL), dan ITHD. Hasil pengukuran dan perhitungan
dilakukan pada waktu beban puncak yang berada pada (tabel-1). Hasil perhitungan dan pengukuran
pukul 17.00-20.00. Hal tersebut dilakukan karena pada menunjukan hasil yang relaif hampir sama artinya
waktu beban puncak sebagian besar peralatan peralatan yang dipakai untuk melakukan pengukuran
elektronik difungsikan. cukup presisi

Dari kelima rumah yang diukur diperoleh total


distorsi arus harmonisa berkisar antara 6,97% ≤ ITHD ≤
21,80% sedangkan hasil perhitungan berkisar antara
6,56% ≤ ITHD ≤ 21,90%.

Data ini memperlihakan bahawa dua rumah yang


memiliki harmonisa melebihi standar baik secara
pengukuran maupun perhitungan. Hal ini disebabkan
jumlah peralan tidak linier yang dipergunakan lebih
banyak diabndingkan ketiga rumah yang lain, jumlah
beban tidak linier akan menhasilkan gelombang yang
Gambar 3. Rangkaian Pengukuran Pada Peralatan Elektronik kemudian menimbulkan harmonisa pada gelombang
arus fundamental.
Data yang telah didapat untuk dimodelkan di
dalam perangkat lunak ETAP PowerStatuion versi Kelebihan juga tidak seberapa yakni hanya sekitar
4.0.0 C. Data yang telah dimodelkan akan 4,2% dan untuk perhitungan sebesar 32%. Dengan
disimulasikan dalam perangkat lunak ETAP demikian untuk rumah golongan R-1 gangguan
PowerStatuion versi 4.0.0 C. Dari hasil simulasi akan harmonisa arus berpotensi besar untuk terjadi sekitar
dilakukan prediksi terhadap beban-beban yang terdapat sekirar 40% dari keseluruhan rumah yang diamati
pada pelanggan domestik. Dengan demikian rumah berdaya rendah berpotensi
terjadi gangguann harmonisa apabila penggunaan
beban tidak linier bertambah.

Gambar 4. Rangkaian Pengukuran Pada Kwh-Meter 1 Phasa

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengukuran dan perhitungan dibandingan untuk Gambar 5. Spektrum distorsi arus harmonisa
kemudian dievaluasi berdasarkan standar harmonisa
yang telah ditetapkan. Pengukuran dilakukan sebanyak Dalam melakukan perhitungan, standar yang
dua kali yakni pertama secara individu yaitu mengukur dipakai adalah standar dari IEEE 519-1992. Dalam
setiap beban tidak linier yang ada di rumah masing- melakukan perhitungan THD tegangan digunakan
masing dan kedua mengukur di KWH meter untuk standar untuk tegangan dibawah 69 kV, kemudian dari
mengetahui efek harmonisa secara sistem di satu hasil pengukuran yang telah diperoleh dilakukan
rumah. perbandingan dengan standar yang sesuai untuk
tegangan dibawah 69 kV.
Tabel 1. Evaluasi Total Distorsi Arus Harmonisa (ITHD)
Dari hasil perbandingan tersebut dapat diketahui
apakah nilai dari hasil pengukuran yang telah
dilakukan melebihi batas yang diijinkan atau tidak.
Berdasarkan data yang dikumpulakan terlihat bahwa
total disitorsi tegangan harmonisa untuk rumah daya
kecil (R-1) masih dibawah standar (tabel 2).
EECCIS2008

Besarnya harmonisa tergantung dari peralatan


elektronik yang digunakan. Semakin banyak
peralatan elektronik yang digunakan. maka
Tabel 2. Evaluasi Total Distorsi Tegangan Harmonisa (VTHD) semakin besar harmonisa yang dihasilkan pada
konsumen tersebut.
2. Dari kelima rumah yang diukur diperoleh total
distorsi arus harmonisa berkisar antara 6,97% ≤
ITHD ≤ 21,80% sedangkan hasil perhitungan
berkisar antara 6,56% ≤ ITHD ≤ 21,90%. Data ini
menunjukan 40% melebihi standar IEEE yaitu
15%.
3. Dari hasil simulasi oleh perangkat lunak
ETAP PowerStatuion versi 4.0.0 C ditunjukkan
bahwa VTHD yang dihasilkan dengan perhitungan
maupun pengukuran berkisar 1.4% - 4.8% masih
dibawah standar IEEE yaitu 5%, walaupun
terdapat perbedaan tetapi perbedaan tersebut
masih dapat ditoleransi.
Hal ini menunjukan bahwa distorsi harmonisas tidak
membahayakan untuk rumah golongan R-1. Prosentasi
VTHD berkisar antara 1.4% - 4.8% hal ini masih DAFTAR PUSTAKA
dibawah standar yang diijinkan yakni 5%. Adapun
spektrum distorsi harmonisa tidak menunjukan Arrilaga, Jos and Watson, Neville. Power
System Harmonics. Chicester: John Walley and Sons, 2003.
masalah yang berarti atau berbahaya (gambar-5).
Skvarenia, Timothy.L and Dewitt, William.E.
Electrical Power and Controls. New Jersey : Prentice hall. 2001
Sankaran, C. Power Quality. Florida : CRC
Press LLC, 2002.
Buhron, Hernadi and Sutanto, Justin.” Implikasi
Harmonisa Dalam Sistem Tenaga Listrik dan Alternatif Solusinya”.
PLN Distribusi Jabar. 20 Januari 2007
<http://www.plnkc.or.id/library/download/attach_harmonisa
%20_yus_her_pln_ 20%jabar.doc>

Dugan, Roger.C and McGranaghan, Mark.F.


Electrical Power Systems Quality. New York : McGraw-Hill. 2003.
Manual Book Power Harmonics Analyzer
Fluke 41B. New York: Fluke Corporation, July 1995.
Gambar 6. Spektrum distorsi tegangan harmonisa hasil Syafrudin, Masri. “Pemodelan dan Prediksi
pengukuran Distorsi Harmonisa Pada Utiliti Listrik Perumahan Yang Disebabkan
Oleh Beban Tidak linier.” 2004.
8 Januari 2007 http://www.Ies.Eepis-its.edu
Sedangkan hasil simulasi menggunakan perangkat
lunak ETAP PowerStatuion versi 4.0.0 C menunjukan
hasil yang mendekati hasil perhitungan dan juga hasil
pengukuran (gambar 7). Tegangan harmonisa tidak
terlalu membahayakan untuk rumah dengan daya yang
rendah

Gambar 7. Spektrum distorsi tegangan harmonisa hasil simulasi

IV. SIMPULAN

1. Besarnya daya pada golongan rumah R1, tidak


mempengaruhi besarnya suatu harmonisa yang
ditimbulkan pada pelanggan listrik perumahan.

Anda mungkin juga menyukai