Anda di halaman 1dari 4

Perancangan Aplikasi Mobile Learning

Sebagai Media Penyedia Sumber Belajar Alternatif


R. Arri Widyanto, S. Kom., MT
Ir. Moehamad Aman, MT
Universitas Muhammadiyah Magelang
Jl. Majend Bambang Soegeng, Mertoyudan, Magelang
E-mail : arriwidyanto@yahoo.com, maman6366@gmail.com
Abstrak
Mobile learning merupakan paradigma pembelajaran memanfaatkan teknologi dan
perangkat mobile yang perkirakan akan mengalami perkembangan pesat dan potensial seiring
dengan perkembangan teknologi mobile itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari data statistik bahwa
dari 240 juta jumlah penduduk Indonesia 45-50 juta di antaranya adalah pengguna/konsumen
seluler. Sedangkan secara teknis, perangkat mobile yang beredar saat ini sebenarnya telah
memiliki kapabilitas untuk menjalankan konten-konten berupa multimedia maupun aplikasi
software. Selain itu konten yang ada kebanyakan masih bersifat hiburan dan belum banyak
dimanfaatkan untuk pembelajaran. Kenyataan ini dapat menjadi peluang bagi Institusi Pendidikan
untuk menyelenggarakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan perangkat bergerak sebagai
media atau yang lebih dikenal sebagai mobile learning. Dalam pengembangan konten mobile,
khususnya sebagai media pembelajaran untuk mahasiswa digunakan untuk lebih memperkaya
konten pembelajaran. Pengembangan aplikasi ini memanfaatkan teknologi pemrograman Java
serta memanfaatkan teknologi GPRS/CDMA untuk transfer data. Perangkat yang dapat
digunakan untuk pembelajaran ini adalah telepon seluler yang mendukung WAP dan Java.
Konten pembelajaran mobile yang dihasilkan diharapkan akan dapat didistribusikan luas dan
cepat dengan biaya murah sebagai wujud kontribusi dan kepedulian terhadap pendidikan
Indonesia.
Kata Kunci : Mobile Learning, WAP, Java, GPRS/CDMA
A. Pendahuluan
Penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi dalam dunia pendidikan
telah mengalami beberapa pergeseran pola
dan strategi pada beberapa dekade terakhir.
Perangkat komunikasi bergerak telah muncul
sebagai salah satu teknologi yang cukup
menjanjikan untuk mendukung pembelajaran
mengingat penggunaan yang relatif mudah
dan tingkat kepemilikan yang relatif tinggi
di masyarakat. Demikian pula, sebagian
besar mahasiswa telah memiliki perangkat
komunikasi ini. Selain itu harga perangkat
dan layanan seluler saat ini semakin murah
dan terjangkau sedangkan cakupan layanan

semakin luas menjangkau daerah-daerah.


Saat ini pelanggan seluler di Indonesia
cukup besar (diperkirakan 45-50 juta
pelanggan)
sedangkan
jumlah
aplikasi/konten mobile yang ada masih
sangat minim terutama untuk kegiatan
pembelajaran.
Potensi
ini
dapat
dimanfaatkan
untuk
pengembangan
alternatif model pembelajaran yang menarik
dan inovatif dan dapat dengan mudah
disebarkan secara luas.
Dari fakta tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa perlu dikembangkan
cara-cara pembelajaran baru berbasis
teknologi informasi dan komunikasi,

khususnya media pembelajaran berbasis


perangkat mobile atau lebih dikenal sebagai
mobile learning (m-Learning). Pemanfaatan
m-Learning diharapkan dapat menjangkau
banyak kalangan baik pendidik, mahasiswa
maupun masyarakat luas untuk menjamin
ketersediaan materi pembelajaran yang dapat
diakses setiap saat.
Berdasarkan pemikiran di atas,
maka perlu dirancang suatu aplikasi yang
memanfaatkan teknologi mobile sebagai
salah satu alternatif media pembelajaran
yang relatif murah, mudah didapatkan dan
mudah didistribusikan. Terobosan model
pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi
model alternatif pembelajaran yang berbasis
teknologi informasi. Aplikasi yang akan
dikembangkan memanfaatkan perangkat
berupa telepon seluler yang dapat
menjalankan program WAP dan Java.
Download aplikasi dapat dilakukan secara
online dengan memanfaatkan teknologi
GPRS/CDMA atau ditransfer dari Komputer
ke perangkat mobile atau, pada tipe handset
tertentu, dapat dilakukan transfer antar
sesama perangkat mobile.
B. Mobile Learning (M-Learning)
Mobile learning didefinisikan oleh
Clark Quinn(2000) dalam Robby (2003),
sebagai:
The intersection of mobile computing and
e-learning: accessible resources wherever
you are, strong search capabilities, rich
interaction, powerful support for effective
learning,
and
performance-based
assessment. ELearning independent of
location in time or space. [1]
Teknologi mobile ini dianggap
signifikan mengubah generasi sistem
informasi, dan sudah merupakan hal yang
umum bahwa peralatan ini memuat fitur
internet dan e-mail. [2]

C. Electronic Learning (E-Learning)


E-Learning adalah pengiriman
informasi on-line untuk tujuan pendidikan,
pelatihan atau manajemen pengetahuan.
Elearning bermanfaat sebagai lingkungan
yang memfasilitasi pembelajaran di sekolah
atau sebagai lingkungan pelatihan yang
efisien dan efektif [3]
D. Perancangan
Model proses untuk menyusun dan
mendokumentasikan struktur dan aliran data
yang melewati proses yang terdapat pada
sistem yang dikembangkan adalah model
proses menggunakan Data Flow Diagram
(DFD).[4]
Sistem
M-Learning
ini
membutuhkan dua eksternal agent yaitu user
dan administrator. User adalah mahasiswa
yang menggunakan layanan M Learning,
sedangkan administrator adalah pengelola M
Learning. Fungsionalitas dari masingmasing eksternal agent tersebut terlihat pada
penjabaran proses berikut ini.
1. DFD Level konteks

Gambar 1. DFD Level konteks Sistem MLearning


Pengguna sistem ini ada 2, yaitu user dan
administrator. Berikut penjelasan dari
masing-masing pengguna sistem:
a) User
Dalam sistem ini user dapat
melakukan berbagai request ke
sistem, request yang dapat dilakukan
oleh pengguna adalah meminta
sistem untuk memberikan informasi
mengenai materi pembelajaran dan
soal-soal latihan.
b) Administrator
Administrator bertindak mengelola
sistem, dengan menginputkan materi

atau
mengupdate
materi
pembelajaran, serta mengupdate
soal-soal latihan.
2. DFD Level 1

Pada menu ini terdapat dua pilihan yaitu


pilihan materi pembelajaran dan latihan soal.
Jika sudah dipilih salah satu, tekan tombol
ok untuk membatalkan tekan tombol batal.
Desain sub menu berikutnya terlihat
pada Gambar 4. Berikut ini. Untuk memilih
salah satu materi dilakukan dengan memilih
pada menu disediakan, kemudian tekan ok.

Gambar 2. DFD Level 0


Dalam DFD ini diasumsikan bahwa
pengguna tidak perlu melakukan proses
otentifikasi terlebih dahulu, dan bisa
mengakses semua layanan yang disediakan.
Proses yang terdapat dalam sistem adalah :
proses materi : pengguna bisa memilih
materi-materi pembelajaran yang tersedia
dan proses soal : pengguna bisa memilih
contoh-contoh soal latihan yang tersedia.

Gambar 4. Sub Menu Materi Pembelajaran

E. Desain Tampilan
Desain tampilan digunakan sebagai
antar muka user terhadap system yang
dibuat. Gambar 3 dibawah adalah desain
interface pada perangkat seluler yang
digunakan
pengguna untuk mengakses
layanan sistem.
Gambar 5. Sub Menu Latihan Soal

Gambar 3. Menu Layanan M-Learning

F. Kelebihan dan keterbatasan sistem


Sama halnya dengan teknologiteknologi lain, teknologi ini juga memiliki
kelebihan
dan
keterbatasannya.
Kelebihannya adalah retensi konten yang
tinggi. Biasanya siswa lebih mandiri dan
tingkat fleksibilitasnya tinggi (para siswa
belajar dari mana saja dan kapan saja serta
menggunakan cara-caranya sendiri).[5]
Keterbatasannya, teknologi ini
tidak cocok untuk pembelajaran yang

bersifat
keterampilan
seperti
hanya
perbengkelan, seni musik untuk menciptakan
musik dan untuk pengungkapan ekspresi
seperti seni tari.[6]
G. Kesimpulan
Aplikasi
Mlearning,
bisa
dikembangkan
dengan
memanfaatkan
perangkat
seluler.
Teknologi
yang
dipergunakan adalah java, GPRS/CDMA.
Konten
pembelajaran
mobile
yang
dihasilkan
diharapkan
akan
dapat
didistribusikan luas dan cepat dengan biaya
murah serta dapat menjadi alternatif media
pembelajaran.
Refferensi
[1] Robso, Robby; Mobile Learning And
Handheld Devices In The Classroom,
Eduworks Corporation, Corvallis,
Oregon, USA;IMS Australia; 2003.
[2] Whitten, Jeffrey L. Metode Desain
dan Analisis Sistem, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2004
[3] Turban, Efraim, Decision Support
systems and Inteligent Systems,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005
[4] Pressman, Roger S, Software
Engineering
a
Practitioners
Approach, Mc Grawhill, New York,
2005
[5] Turban, Efraim, Decision Support
systems and Inteligent Systems,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005
[6] Robso, Robby; Mobile Learning And
Handheld Devices In The Classroom,
Eduworks Corporation, Corvallis,
Oregon, USA;IMS Australia; 2003.

Anda mungkin juga menyukai