Anda di halaman 1dari 6

Neraca Energi Fosil 2012

Qomariah /

Share

Delicious
Digg

Stumble Upon
Facebook

twitter
Neraca Sumberdaya Energi Fosil
1. Sumberdaya Batubara
Hasil perhitungan keseluruhan menunjukkan bahwa Sumberdaya batubara Indonesia
sampai dengan tahun 2012 ini adalah sebesar 119.446,36 juta ton batubara (Tabel 1)

Tabel 1. Kualitas, Sumberdaya dan Cadangan Batubara Indonesia, 2012.

Apabila dibandingkan dengan neraca tahun 2011 terdapat penurunan sumberdaya


batubara sebesar 893,29 juta ton, sedangkan kenaikan cadangan batubara pada tahun ini
sebanyak 961,14 juta ton(Gambar 2.1).Penurunan nilai sumber daya disebabkan sebagian dari
sumber daya batubara telah berubah menjadi cadangan.

Gambar 1. Grafik perubahan nilai sumberdaya dan cadangan batubara tahun 2009 2012

Sumber daya dan cadangan batubara per provinsi di Indonesia tahun 2012 adalah
seperti terdapat pada Tabel 2.
Tabel 2. Sumber daya dan cadangan batubara per provinsi tahun 2012

2. Sumberdaya Batubara Tambang Dalam

Sumberdaya Batubara untuk Tambang Dalam(Tabel 3) adalah sebesar 40.3 juta ton.
Sumberdaya ini dihitung dari kedalaman 100 500 meter yang diperoleh dari data hasil
pemodelan dengan menggunakan CRRES (Coal Resources and Reserve Evaluation System).
Belum ada perubahan nilai sumberdaya batubara tambang dalam dari tahun 2011, hal ini
karena pekerjaan pengkajian nilai sumberdaya tambang dalam yang dilakukan oleh tim di Pusat
Sumber Daya Geologi untuk tahun 2012 ini belum selesai.
Tabel 3. Sumberdaya Batubara Tambang Dalam Indonesia, 2012.
Sumberdaya 100-500 m
(juta ton)
19.104,04
20.658,33
561,52
40.323,89

No
Lokasi
1
NEDO KALIMANTAN + KAJIANPSDG
2
NEDO SUMSEL
3
KAJIAN KALSEL
TOTAL SUMBERDAYA TAMBANG DALAM
3. Sumberdaya Gambut
Sumberdaya Gambut berdasarkan hasil penyelidikan SDM/DIM/PSDG, sampai dengan
tahun 2012sebesar 295.905,54juta ton gambut kering (Tabel 4) dengan nilai kalori berkisar dari
1405 5950 kal/gram. Apabila dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar 9.396,54 juta
tongambut kering ada penambahan sebesar286.509,00juta ton (Gambar 2.2) yang berasal
hasil penyelidikan PSDG tahun 2011 di daerah Mengkatip, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi
Kalimantan Selatan.

Gambar 2. Grafik perubahan nilai sumber daya gambut tahun 2009 2012

Tabel 4. Kualitas dan Sumberdaya Gambut Indonesia Tiap Provinsi, 2012

4. Sumberdaya Bitumen Padat


Secara definisi, bitumen padat merupakan batuan sedimen yang mengandung material
organik yang apabila dipanaskan sampai dengan suhu 550oC (proses retort) akan
menghasilkan minyak. Endapan bitumen padat dapat berupa oil shale (serpih minyak)
ataupun tar sand. Kenyataan di lapangan, Indonesia memiliki kedua jenis endapan bitumen
padat tersebut. Oleh karena itu, untuk perhitungan neraca sumberdaya bitumen padat, data oil
shale dan tar sanddisajikan dalam tabel yang terpisah, walaupun pada akhirnya nilai total
sumberdaya bitumen padat adalah penjumlahan dari kedua jenis ini. Pemisahan tabel tersebut
bertujuan untuk memudahkan pihak yang ingin memanfaatkan komoditas tersebut.
Sampai tahun 2012 ini, sumberdaya oil shale Indonesia adalah sebesar 11.354,94 juta
tonbatuan yang terdiri dari juta ton sumberdaya hipotetik 10.185,73 juta ton dan 1.169,21 juta
ton sumberdaya tereka. Kandungan minyak pada batuan bitumen padat berkisar antara 1-256
liter/ton. Penambahan sumber daya berasal dari penyelidikan Pusat Sumber Daya Geologi
di 4lokasi, yaitu daerah Waghete (Provinsi Papua), Misool (Provinsi Papua Barat), Nunukan
(Provinsi Kalimantan Timur), Pangkalan Balai (Provinsi Sumatera Selatan). Sedangkan satu
lokasi peneyelidikan di daerah Paniai, Provinsi Papua tidak memiliki sumber daya karena tidak
ekonomis. Grafik perubahan nilai sumberdaya bitumen padat dapat dilihat pada Gambar 3.
Sumberdaya tar sand Indonesia adalah sebesar 153,53 juta ton batuan yang terdiri dari
76,74 juta ton sumberdaya hipotetik dan 76,79 juta ton sumberdaya tereka dengan kisaran

kandungan minyak 5-248 liter/ton. Hal yang menarik dari endapan tar sand ini adalah lokasinya
yang terpusat di satu pulau yaitu Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Total sumberdaya bitumen padat adalah sebesar 11.508,47 juta ton batuan.

Gambar 3. Grafik perubahan nilai sumberdaya Bitumen Padat (Oil Shale dan Tar Sand) tahun
2009 2012
5. Sumberdaya Coalbed Methane (CBM)
Coal Bed Methane yang juga disebut sebagai Gas Metana Batubara merupakan gas
yang terdapat dalam lapisan batubara, komposisinya terdiri dari methane, CO 2, CO, N2, dan
ethane.
Sampai
tahun
2012
ini,
sumberdayahipotetik
CBM
Indonesia
adalah
sebesar5.809.320.924 Cuft = 5,809 Bcuft yang terdapat di 10 lokasi (Tabel 5), yaitu Loa Lepu
(Kalimantan Timur, 2006), Buana Jaya (Kalimantan Timur, 2007), Tanah Bumbu (Kalimantan
Selatan, 2008), Tamiang (Sumatera Selatan, 2008), Tanjung Enim (Sumatera Selatan, 2009),
Ombilin (Sumatera Barat, 2009), Jangkang (Kalimantan Tengah, 2010), Batusopang
(Kalimantan Timur, 2010), dan Muara Enim (Sumatera Selatan, 2010), dan yang terbaru adalah
di Bukit Sibantar, Sawahlunto (Sumatera Barat, 2011).
Tabel 5. Sumberdaya Coal Bed Methane Indonesia, 2012.

Gambar 2.4. Grafik perubahan nilai sumberdaya coalbed methane tahun 2011 2012

http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=1026&Itemid=641

Anda mungkin juga menyukai