pernah,
bagai lepas urat nadinya
dari akar-akar tanah,
saat tak dapat ia ucap alif-lam-mim
di depan madrasah,
tempat ia pernah terhimpit berhari-hari
di halaman-halaman kita suci.
saat itu, yang terdengar oleh daun-daunnya,
ia hanya tahu,
hari-hari akan lepas dari tubuhnya,
seperti kulit yang terlepas dari dagingnya.
tak pernah ia membenci tukang kayu,
seperti ia membenci tukang tebang.
ia berani bersumpah, atas nama matahari,
yang telah melahirkannya,
bahwa di seluruh dataran rendah,
orang-orang menguliti seluruh hikayat,
seluruh riwayat, dari ujung ke pangkal,
sebagaimana mereka membuang
dengan rasa benci duri-duri dari batang.
--AYAH DOYAN KAWIN ~ Pohon keluarga kami kini berubah menjadi hutan.
--Semua barang di rumah ini aku dapatkan setelah memenangi undian, kecuali istriku. Aku
mendapatkannya karena kalah.
--ARTIS INSTAN ~ Debut pertama gagal, lalu namanya mulai terkenal, saat dia disiram
pasangannya dengan air panas.
MENGGIRING ANGIN JIWAKU jatuh ke dasar bening telaga riak air riak jiwa
riak cinta menyembul di antara bunga tunjung wangi semerbak
memabukan sang pengembara larut dalam seloki hangat sake hangat di
nadi hangat di jantung dewi sri tersenyum di bulir-bulir padi kuning
menggugah rasa lapar dengan mengenang hari panen bocah ikut
bersukaria menggiring angin jiwaku
PERJAMUAN DI ATAS MEJA HIBACHI bulir-bulir padi kumasak perjamuan
kudus api vodka melahap bulu mataku begitu perih perjamuan terus
berlanjut mahasiswi setengah mabuk melahap steak medium dengan
anggur putih mahasiwa setengah mabuk berteriak pesta baru dimulai
nasibku ada di cengkraman kalian meladenimu sambil terus berharap
nyala tungku sampai keesokan hari biarlah aku di sini setiap malam
mengulang perjamuan di atas meja hibachi sambil menyeka sebutir
keringat jadi darah kerinduan memphis,
6 juli 2010
memphis,april 2011