PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK
ANDREE TRI WIDIATMOKO
AYU SAFITRI
EDY RIAWAN
FAIZAL
HANIS RICALDO
SUCI NURAINI
TETU HENDARTO
KUTILANG
Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial
pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu
masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah
satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan
sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien
diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya
sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang
bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Provinsi Lampung khususnya Ruang
Kutilang sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi
Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
1.
Sesi I
2.
Sesi II
3.
Sesi III
4.
Sesi IV
5.
Sesi V
III. Tujuan
3.1 Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara
bertahap.
3.2 Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
IV. Sesi yang digunakan
1. Sesi I
2.
Sesi II
3.
Sesi III
4.
Sesi IV
5.
Sesi V
V. Klien
5.1 Kriteria klien
a.
a.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada
klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
VI. Kriteria Hasil
6.1 Evaluasi Struktur
a.
Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk
berkonsentrasi terhadap kegiatan
Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam antisipasi
masalah.
f.
Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi
sebagai evaluator kelompok
a.
Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
7.2 Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a.
Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut
c.
Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan
ini
VIII. Pengorgnisasian
SESI I
8.1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal
b. Waktu
c. Alokasi waktu
d. Tempat
e. Jumlah klien
: 4 orang
: Heru Setiawan
:
: Rio Metra
:
: Parluhutan Simamora
:
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
d. Fasilitator Sesi I
Uraian tugas
Metode
1) Diskusi
2) Bermain peran/stimulasi
b. Media
1) Papan nama
2) Whiteboard
3) Spidol
4) Tikar
Salam terapeutik
Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara yang
didengar
Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan jika halusinasi muncul
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi
b) Menyepakati waktu dan tempat
Nama Klien
Petunjuk:
a.
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu, situasi dan
perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien
tidak mampu.
10.2 Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap
klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada
perawat.
Keterangan gambar:
L
: Leader
: Tikar
CL
: Co-Leader
O
: Observer
F
: Fasilitator
K
: Klien
c. Alokasi waktu
d. Tempat
e. Jumlah klien
: 4 orang
: Rio Metra
:
: Parluhutan Simamora
:
: Riki Sabdatus. A
:
3) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
4) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
d. Fasilitator Sesi II
Uraian tugas
Metode
3. Tahap keja
a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Ulangi sampai semua
pasien mendapat giliran
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi pada saat halusinasi muncul
d. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: Pergi,
pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...
e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi
f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
setiap klien memperagakan menghardik halusinasi
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari
jika halusinasi muncul
2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian
klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap
dengan orang lain
2) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
No
1
Nama Klien
Petunjuk:
c.
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
d. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa digunakan untuk
mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik dan memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda jika klien mampu dan
berikan tanda X jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap
klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan
cara menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
13.1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal
b. Waktu
c. Alokasi waktu
d. Tempat
e. Jumlah klien
: 4 orang
: Tetu Hendarto
:
: Suci Nuraini
:
1). Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2). Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
3. Faizal
4. Hanis Ricaldo
Uraian tugas
Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi
halusinasi
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Jadwal kegiatan harian
2. Pulpen
3. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart
Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/ simulasi dan latihan
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a.
b. Evaluasi/ validasi
1) Terapis menyakan keadaan klie saat ini
2) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah di
pelajari
3) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghadrik halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terjadinya halisinasi
dengan melakukan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a.
Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari- hari. Jelaskan bahwa dengan
melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi
b. Terapis meminta tiap-tiapklien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari dan
tulis di whiteboard
c.
Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan.terapis menulis formulir yang sama di whiteboard
d. Terapis membimbinng satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan, dari bangun pagi
sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir dan terapis menggunakan whiteboard
e.
f.
Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadwal
kegiatan dan memperagakannya.
4. Tahap terminasi
a.
Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan dan
memperagakanya
2) Tearpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik dan
melakukan kegiatan.
c.
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.
NO
1
ASPEK YANG
NAMA KLIEN
DINILAI
Menyebutkan
kegiatan yang biasa
dilakuakan
Mempergakan
kegiatan yang biasa
dilakukan
Menyusun jadwal
kegiatan harian
Menyebutkan 2 cara
mengontrol
halusinasi
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa
dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan
menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi, beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien
tidsak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan
tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi III. Klien mampu
memperagakan kegitan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan
untuk mencegah halusinasi.
b. Waktu
c. Alokasi waktu
d. Tempat
e. Jumlah klien
: 4 orang
: Edy Riawan
:
: Ayu Safitri
:
1). Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2). Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
d. Fasilitator Sesi IV :
Uraian tugas
Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya
halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat
1. Spidol dan whiteboard/papan tulis
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran/stimulasi
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2 . Orientasi
a. Salam terapeutik
Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan
mencegah halusinasi
b. Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakapcakap.
c.
Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul suster ada suara di
telinga saya pengen ngobrol sama suster saja
e.
f.
4. Tahap Terminasi
a.
Evaluasi
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara
mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
2) Terapis menyepakati waktu dan tempat
O
1
Menyebutkan orang
percakapan
Menyebutkan tiga
Nama klien
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak bicara,
memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan 3 cara
mencegah halusinasi, beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan
tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi IV. Klien mampu
memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien untuk melakukan percakapan
kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi.
XV. Pengorgnisasian
15.1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal
b. Waktu
c. Alokasi waktu
d. Tempat
e. Jumlah klien
: 4 orang
: Faizal
:
: Edy Riawan
:
1). Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2). Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
d. Fasilitator Sesi V :
1. Ayu Safitri
2. Hanis Ricaldo
3. Suci Nuraini
4. Tetu Hendarto
Uraian tugas
2 . Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan tiga cara yang telah di pelajari{mengardik, menyibukkan
diri dengan kegiatan terarah dan bercakap-cakap}
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dan minum obat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3.Tahap Kerja.
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang
b. Terapis menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat.
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar di whiteboard
d. Menjelaskan lima benar minum obat
e. Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat
f. Berikan pujian pada klien yang benar
g. Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat (tulis di whiteboard)
h. Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (whiteboard)
i. Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh
j. Menjelaskan akibat/kerugian tidak minum obat,yaitu halusinasi kambuh
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum atau
No
Nama Klien
Menyebutkan 5 benar
cara minum obat
Menyebutkan
Menyebutkan
keuntungan minum
obat
minum obat
1
2
3
4
5
6
7
8
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5
benar cara minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat beri
tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi V. Klien mampu
menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat dan akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan
klien minum obat dengan cara yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan Jiwa Terapi
Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
http://nurse-edy-poltekkes.blogspot.co.id/2013/06/proposal-terapi-aktivitaskelompok-tak.html