Anda di halaman 1dari 13

1.

LANGKAH KERJA
Berikut merupakan langkah kerja dalam analisis penentuan ZNT
1. Masukkan lah citra yang akan dianalisis dengan cara klik File Open

2. Klik kanan pada kotak window citra File Open. Maka akan muncul kotak dialog
berikut Pilih citra yang akan dianalisis.

3. Maka citra akan muncul pada tampilan window citra, seperti dibawah ini.

4. Untuk memudahkan dalam menginterpretasikan citra, maka dapat mengubah saluran


band dengan cara klik kanan pada window citra Algorithm

5. Dalam analisis ini, kombinasi band diubah menjadi RGB 4,3,1 untuk memudahkan dalam
pengelihatan jenis vegetasi.

Red Layer

Green Layer

Blue Layer

6. Klik Refresh Image with 99% Clip on Limits pada kotak dialog Algorithm untuk
mempertajam kontras warna.

7. Setelah dikombinasikan band nya, maka citra lebih mudah untuk diinterpretasi.
Contohnya citra dibawah ini, warna merah merupakan vegetasi.

8. Untuk melihat digital numberik citra dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada citra
Cell Values Profile. Maka akan muncul kotak dialog Cell Values Profile. Apabila
titik pointer menunjukkan titik/lokasi tertentu, maka kotak dialog akan berisi angkaangka yang disebut sebagai Digital Number (DN) pada tiap pixel. Setiap nilai DN dapat
pula di-enhancement/ di-extract untuk analisa/interpretasi.

9. Untuk melihat apakah citra sudah terkoreksi geometrik, maka klik kanan pada window
citra Cell Coordinate. Setelah diklik pointer, Kkotak dialog cell coordinate tidak
menampilkan nilai. Maka dapat terlihat bahwa citra belum terkoreksi geometrik.

10. Untuk pengecekan koreksi geometrik juga dapat dilihat dengan klik Open Masukkan
citra yang akan dianalisis Info. Maka akan muncul kotak dialog Dataset Information.
Nilai RAW menunjukkan bahwa citra belum terkoreksi geometrik. Nilai Data Value
Type menunjukkan 8 bit yang berarti menunjukkan 28=256 warna, dengan range 0-255.
Sedangkan nilai Cell Line X dan Cell Line Y menunjukkan resolusi spasial citra, yaitu
1m x 1m.

11. Berdasarkan tahapan-tahapan sebelumnya, maka dapat dilihat bahwa citra belum
terkoreksi geometrik. Maka berikut merupakan tahap-tahap rektifikasi citra. Klik Process
Geocoding Wizard. Kemudian akan muncul kotak dialog Geocoding Wizard yang
terdiri dari 5 (lima) tahap yaitu Start, Polynomial Set-up, GCP Setup, GCP Edit,
Rectify.

12. Pada tahap pertama rektifikasi, dimulai dari start. Input File Masukkan citra yang
akan di rektifikasi Geocoding Type, pilih Polynomial.

13. Pada tahap kedua yaitu Polynomial Setup. Klik Polynomial Order Linier

14. Pada tahap ketiga yaitu GCP Setup. Ubahlah Output Coordinate Space Dengan klik
Change. Ubahlah kembali Datum WGS48, Projection SUTM49, dan To
Coordinate Type Eastings/Northings. Jika sudah, klik OK.

15. Tahap 4 (empat) yaitu GCP Edit. Dalam tahap ini, mencari titik-titik yang sesuai dengan
titik koordinat sesungguhnya dipermukaan bumi. Memberi titik-titik tersebut dengan cara
klik kanan Pointer. Pemberian titik minimal 4, semakin banyak titik yang diinput,
maka semakin baik dan cocok dengan lokasi geografis sesungguhnya. Dalam laporan ini
akan diberi 6 titik yang berbeda agar posisi geografis lebih detail.

16. Kemudian masukkan nilai easting dan northingsnya.

17. Untuk menambahkan rows GCP dengan cara klik Add New GCP.

18. Turn on seluruh tabel, untuk mengaktifkan nilai RMS. Semakin mendekati 0 semakin
baik, dalam artian nilai RMS semakin presisi dan akurat dengan kondisi geografis yang
sesungguhnya. Nilai RMS diusahakan mendekati nol dan tidak lebih dari 1. Jika sudah
klik Save.

19. Jika sudah, maka klik Rectify Save dalam bentuk .ers OK.

20. Untuk menyimpan citra yang telah direktifikasi, maka klik Save File and Start
Rectification.

21. Maka citra telah memiliki koordinat. Untuk membuktikannya, dapat dilakukan dengan
cara klik kanan pada citra Cell Coordinate. Maka jika pointer di klik pada titik
tertentu, kotak dialognya akan menunjukkan nilai seperti dibawah ini.

1.

Tahap Analisis Pembuatan Peta


1. Masukkan layer variabel yang akan diinput, dalam laporan ini akan dimasukkan variabel
jalan, batas administrasi kelurahan, kelerengan, dan tata guna lahan Kecamatan
Tembalang. Jika sudah diinput, maka hasilnya akan seperti dibawah ini.

2. Kemudian, identifikasi faktor-faktor penentu harga lahan. Lahan yang dekat dengan jalan
utama cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jalan lokal dan lingkungan. Maka dari
itu, dilakukan buffer jalan dengan cara klik ArcToolbox Analysis Tools Proximity
Buffer. Jika sudah akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini.

3. Kemudian masukkan layer Jalan dalam Input Features, dan masukkan 100 meter
dalam Distances.

4. Maka setelah di buffer, tampilan peta akan seperti dibawah ini.

5. Selanjutnya yaitu melakukan penggabungan pada masing-masing variabel, dengan


cara klik Analysis Tools Overlay Union. Maka akan muncul kotak dialog
seperti dibawah ini. Masukkan seluruh variabel yang akan digunakan dalam Input
Features, serta save pada folder sesuai dengan yang diinginkan.

6. Untuk menambahkan kolom hasil penjumlahan masing-masing variabel, maka klik


kanan pada layer yang telah di union Open Attribute Tabel New Field
Name = Total. Fungsi dari union adalah menggabungkan layer-leyer tertentu.

7. Untuk menjumlahkan masing-masing skor dengan cara klik kanan Field


Calculator untuk dapat ditambahkan secara otomatis.

DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Indra. 2013. Definisi Citra. Diunduh dalam te.unib.ac.id pada tanggal 27 September
2015.
Resani, Vira. __n.d. Koreksi Geometrik dan Radiometrik. Diunduh dalam www.academia.edu
pada tanggal 27 September 2015.
Herdiyeni, Yeni. __n.d. Kompresi Citra. Diunduh dalam cs.ipb.ac.id pada tanggal 27
September 2015.

Anda mungkin juga menyukai