BERANDA
MarakBangunanTanpaIzindiJaksel,PengambangTantangWalikota|
BERITA UTAMA
REAKSI NASIONAL
EDISI CETAK
REDAKSI
DISCLAIMER
Tosearch,typeandhitenter
PILIHAN REDAKSI
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Walikota dan Sudin Penataan Kotanya mendapat
03/03/2016 // 0 Comments
Para pengusaha ini membangun gedung bernilai miliaran rupiah, tapi tidak rela, retribusi dari
02/03/2016 // 0 Comments
perizinan tersebut masuk ke kas daerah. Pengusaha ini benar-benar menantang karena
sampai saat ini kegiatan pembangunan masih terus berjalan. Padahal, amanat dari Perda No
7/2010 tentang mendirikan bangunan sudah jelas mengatur ketentuan atau tata cara
02/03/2016 // 0 Comments
mendirikan bangunan di DKI Jakarta. Pelanggaran peruntukan di wilayah resapan air ini,
seperti jalur hijau/peruntukan hijau umum. Bahkan ada bangunan berdiri di atas tanah yang
sudah ditetapkan untuk pengembangan atau perluasan tempat pemakaman umum (TPU)
Kampung Kandang, Setu Babakan yangdibeli pengusaha dari warga dengan harga murah,
02/03/2016 // 0 Comments
Kecamatan Jagakarsa sudah ditetapkan menjadi salah satu wilayah wilayah resapan. Tentunya
wilayah ini memiliki nilai istimewa. Artinya tidak boleh ada kegiatan pembangunan jika tidak
memiliki izin resmi dan bisa dibangun hanya 20 persen dari koesien dasar bangunan (luas
tanah).
02/03/2016 // 0 Comments
Pengamatan Reaksi, bangunan yang melanggar tersebut berada di wilayah atau sektor
Kelurahan Jagakarsa, Kebagusan dan Cipedak, khususnya di Jalan Pepaya Raya.
Informasi yang diterima Reaksi beberapa waktu lalu, ada oknum berinisial Jf, mengaku dari
salah satu koran harian nasional terkenal. Melalui telepon kepada Reaksi mengatakan, dirinya
02/03/2016 // 0 Comments
TERPOPULAR
memang yang mengurus perizinan atas bangunan di Jalan Pepaya. Saya juga dari media
harian Kompas bang. Nanti kita ketemuan di Kantor Kecamatan Jagakarsa. Biar saya jelaskan
semuanya,ujar Jf. Tapi, sampai berita ini dipublikasikan, oknum Jf tidak pernah bisa ditemui.
Bakal Menyusul?
Bangunan yang diurus Jf, ada dugaan telah terjadi pelanggaran berlapis, khususnya mengenai
perizinan dan dugaan penggelapan pajak.
Mengenai pelanggaran, Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Koad Jaksel Luh Leli
Walikota
Aristianti, Rabu (18/11) mengatakan, akan segera melakukan pengecekan. Saya akan cek dulu
yah, ujarnya. Leli sapaan akrabnya menegaskan,pengajuan permohonan izin rumah tinggal
dan non rumah tinggal harus dilakukan sebelum kegiatan pembangunan dilakukan. Jika
http://reaksibekasi.com/index.php/2015/11/18/marakbangunantanpaizindijakselpengambangtantangwalikota/
1/3
3/28/2016
MarakBangunanTanpaIzindiJaksel,PengambangTantangWalikota|
sudah dikerjakan atau berdiri, kita akan tolak,katanya.Leli menambahkan, saat ini,
pengurusan izin khususnya perizinan bangunan (IMB) di PTSP lebih dari lima unit harus
terlebih dahulu dilakukan pemecahan sertikat dengan disertai planning ketatakotaan. Setiap
rumah satu izin dan satu sertikat, ujarnya.
Selain di Jalan Pepaya, dugaan pelanggaran juga terjadi di Jalan Kecapi V, RT 001/05, Kelurahan
Jagakarsa. Di tempat itu sedang pengerjaan empat unit dari yang direncanakan dibangun 7
unit. Informasi yang di dapat Reaksi dilokasi, bangunan milik David dan Roy ini sudah
melakukan koordinasi dengan Seksi Penataan Kota tingkat kecamatan agar tidak dilakukan
pembongkaran. Di lokasi kegiatan hanya terpampang satu izin dengan lokasi RT 03/20. Itu
Tutup AMC
salah pak. Disini Rt 01 Rw 05 pak. Waduh gak tau tuh ada RW 20, ujar warga pemilik warung
yang berada persis di pintu masuk lokasi kegiatan.
Seterusnya, dugaan pelanggaran perizinan berada di Jalan Timbul Raya, Cipedak, ada empat
unit bangunan yang sedang dikerjakan yang direncanakan akan dibangun 12 bangunan. Selain
itu juga ada di Jalan Persahabatan, Cipedak, sekitar 23 unit bangunan diduga melanggar
perizinan karena berdiri di atas peruntukan hijau umum (PHU). Pelanggaran perizinan juga
terjadi di Jalan Kukusan, Srengseng Sawah. Enam unit bangunan jelas-jelas melanggar dan
sudah pernah dilakukan pembongkaran. Tetapi ujung-ujungnya, kegiatan pembangunan tetap
berjalan. Selanjutnya, pelanggaran perizinan juga terjadi di Jalan Pemuda, dimana lokasi
pembangunan untuk 6 unit ini, berada di PHU.
Tentunya, tidak sembarangan mengeluarkan izinya, karena membutuhkan SK Gubernur
lantaran lokasi itu sudah masuk ke areal perluasan TPU Kampung Kandang. Tidak akan
mungkin IMB keluar dilokasi itu, ujar sumber di lingkungan Kantor Kecamatan Jagakarsa yang
enggan disebut namanya.***
Share this:
Email
Tumblr
Leave a comment
Your email address will not be published.
Name *
Email *
Website
http://reaksibekasi.com/index.php/2015/11/18/marakbangunantanpaizindijakselpengambangtantangwalikota/
2/3
3/28/2016
MarakBangunanTanpaIzindiJaksel,PengambangTantangWalikota|
Comment
PostComment
Pendidikan
Kabupaten Bekasi
Sarat Masalah
24/03/2016 // 0 Comments
24/03/2016 // 0 Comments
18/03/2016 // 0 Comments
24/03/2016 // 0 Comments
http://reaksibekasi.com/index.php/2015/11/18/marakbangunantanpaizindijakselpengambangtantangwalikota/
3/3