Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS MODEL POPULASI SATU SPESIES PADA LINGKUNGAN

YANG TERCEMAR DENGAN WAKTU TUNDA


Kartika Nugraheni
Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya
Email:kartika.nugraheni.2910@gmail.com
Abstrak. Pada artikel ini dikaji model populasi satu spesies pada lingkungan yang tercemar tanpa dan dengan
waktu tunda. Model yang dikonstruksi berbentuk sistem otonomus nonlinear dengan tiga variabel tak bebas yang
melambangkan konsentrasi pertumbuhan populasi, konsentrasi pertumbuhan racun pada populasi dan konsentrasi
pertumbuhan racun pada lingkungan. Waktu tunda pada model dideskripsikan sebagai waktu penyebaran untuk
pertumbuhan racun di dalam populasi. Analisis dinamik meliputi penentuan titik kesetimbangan, syarat eksistensi titik
kesetimbangan, kestabilan lokal titik kesetimbangan, dan analisis bifurkasi Hopf. Melalui simulasi numerik diperlihatkan
terjadinya bifurkasi Hopf akibat adanya nilai kritis tundaan yang memenuhi kondisi transversal.
Kata Kunci: analisis dinamik, bifurkasi Hopf, model populasi satu spesies, waktu tunda.

1. PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan pabrik industri di kehidupan masyarakat, yang tidak peduli terhadap
lingkungan di sekitarnya, menghasilkan polusi yang dapat mengancam kelangsungan hidup populasi
termasuk manusia. Kajian dinamika populasi yang dipengaruhi oleh racun pada lingkungan dapat
dilakukan dengan memodelkannya dalam bentuk sistem persamaan diferensial. Model dinamika
populasi satu spesies yang dipengaruhi racun pada lingkungan telah diperkenalkan oleh Hallam dan
rekan-rekannya pada tahun 1983. Selanjutnya, model tersebut terus mengalami perkembangan seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Salah satu model populasi satu spesies pada lingkungan yang tercemar yang telah
dikembangkan adalah model populasi satu spesies pada lingkungan yang tercemar tanpa dan dengan
waktu tunda tunggal yang diperkenalkan oleh Sharma dan Shamanta (2013). Waktu tunda pada model
didasari oleh, dibutuhkan periode waktu tertentu dalam penyebaran racun dalam populasi. Pada artikel
ini dikaji pengaruh waktu tunda terhadap perubahan perilaku dinamik model, salah satunya yaitu
terjadinya bifurkasi Hopf. Dengan melakukan analisis dinamik pada model, ditunjukkan kondisi yang
dapat menyebabkan terjadinya bifurkasi Hopf.
2. MODEL MATEMATIKA
Model populasi satu spesies pada lingkungan yang diperkenalkan oleh Sharma dan
Shamanta pada tahun 2013 adalah sebagai berikut
dx
n(b0 d 0 c fn ),
dt
dc
ks ( r m b0 fn )c,
dt
dz
ksn ( r d 0 c )cn hs u ,
dt

dengan adalah konsentrasi pertumbuhan populasi, adalah konsentrasi pertumbuhan racun pada
populasi,
merupakan konsentrasi pertumbuhan racun pada lingkungan,
adalah konsentrasi
kelahiran populasi,
adalah konsentrasi kematian alami populasi, merupakan tingkat persaingan
antara populasi, adalah tingkat kematian yang diakibatkan oleh racun yang diserap populasi,
adalah tingkat berkurangnya racun pada lingkungan akibat proses pengambilan makanan untuk tubuh
yang dilakukan oleh populasi,
adalah tingkat berkurangnya racun pada populasi akibat proses
ekskresi pada populasi, adalah tingkat berkurangnya racun pada populasi akibat proses metabolisasi
pada populasi,
adalah tingkat berkurangnya racun pada lingkungan, dan adalah pertumbuhan
racun yang konstan nonnegatif yang berasal dari faktor luar lingkungan.
Diasumsikan
dan
sehingga dari pernyataan tersebut dapat
ditunjukkan bahwa
Model
ditransformasi dengan
dan

dan misalkan
sehingga persamaan

dan

menjadi
dx
x ( p y x ),
dt
dy
z (q x) y,
dt
dz
axz a ( d y ) xy hz F ,
dt

dengan
dan
Model populasi satu spesies pada lingkungan tercemar dengan waktu tunda pada saat
penyebaran racun pada populasi adalah sebagai berikut
dx
x ( p y x ),
dt
dy
z (t ) ( q x ) y ,
dt
dz
axz a ( d y ) xy hz F ,
dt

dengan

yang menyatakan periode aktivasi atau waktu penyebaran racun pada populasi.

3. ANALISIS DINAMIK MODEL


Titik kesetimbangan sistem persamaan
saat

dan

diperoleh ketika
(

Terdapat tiga titik kesetimbangan yaitu

dan persamaan
) dan

dengan

nilai

dan

A (hq p(am h)) 2 4(am h) F . Titik kesetimbangan

eksis jika dan hanya jika

atau
dan
Kestabilan titik kesetimbangan tanpa waktu tunda dapat diketahui dengan cara menentukan persamaan
karakteristik sistem
.
3.1 Titik Kesetimbangan

Akar persamaan karakteristik pada

adalah

dan

kesetimbangan
akan stabil asimtotik jika semua akar persamaan karakteristik
jelas bahwa
stabil asimtotik jika
.

Titik
maka

3.2 Titik Kesetimbangan


Persamaan karakteristik pada

adalah
,

dengan nilai

B1 m11m33 m22m33 m11m22 m12m21 m23m32 ,

m12 x1* ,
dan
Nilai parameter
dan
adalah positif sehingga dengan menganalisis
menggunakan kriteria Routh-Hurwitz akar-akar persamaan
stabil asimtotik jika dan hanya jika
dan
.
3.3 Titik Kesetimbangan Model dengan Waktu Tunda
Kestabilan titik kesetimbangan
dengan waktu tunda dapat diketahui dengan cara
menentukan persamaan karakteristik sistem (3), persamaan karakteristik sistem (3) mempunyai
bentuk umum

dengan

Untuk mengetahui titik kesetimbangan


ditunjukkan eksistensi dari nilai kritis tundaan. Substitusikan
sehingga diperoleh persamaan berikut

dan
mengalami perubahan kestabilan
pada persamaan
,

Untuk mengeliminasi nilai dilakukan dengan mengkuadratkan persamaan


dijumlahkan, sehingga diperoleh

dan

kemudian

Diperolehnya akar
pada persamaan (8), menunjukkan eksistensi nilai kritis tundaan yang
merupakan parameter bifurkasi Hopf. Misalkan persamaan
memiliki
, nilai kritis dapat
ditentukan sebagai berikut
(

Kemudian, perlu dibuktikan persamaan (5) memenuhi kondisi transversal sebagai syarat memenuhi
terjadinya bifurkasi Hopf. Menurut Forde (2005) kondisi transversal terpenuhi apabila
|
terpenuhi, jika dan hanya jika
dengan

Terpenuhinya kondisi tranversal mengakibatkan terjadinya perubahan kestabilan titik kesetimbangan


yang stabil asimtotik saat
dan tidak stabil saat
, atau sebaliknya.
4. SIMULASI NUMERIK
Untuk mensimulasikan hasil analisis kestabilan, dilakukan dua simulasi. Nilai parameter yang
digunakan pada Simulasi 1 adalah
. Hasil
simulasi 1 ditunjukkan pada Gambar 1

Gambar 1 Potret fase sistem persamaan

untuk simulasi 1

Gambar 1 menunjukkan bahwa titik kesetimbangan


bersifat stabil
asimtotik, dengan ditunjukkannya nilai awal yang berbeda konvergen menuju titik kesetimbangan .
Nilai parameter yang digunakan pada Simulasi 2 adalah
. Nilai parameter tersebut memenuhi syarat terjadinya bifurkasi Hopf untuk titik
kesetimbangan
dengan nilai
sehingga didapatkan
Nilai
kritis tundaan terkecil
. Nilai awal yang digunakan untuk hasil Simulasi 2 yaitu,

dan
Gambar 2(a) menunjukkan bahwa, jika digunakan nilai
, yaitu
maka nilai awal
amplitudo osilasi pada solusi semakin menurun, namun untuk nilai awal
amplitudo osilasi pada solusi mengalami peningkatan amplitudo. Hal ini menunjukkan bahwa limit
cycle tersebut bersifat stabil. Gambar 2(b) menunjukkan, jika nilai parameter
yaitu
menunjukkan nilai
dan
awalnya mengalami osilasi, namun pada nilai tertentu
mencapai kondisi setimbang, yaitu dengan nilai
,
dan
Oleh karena itu titik kesetimbangan
bersifat stabil asimtotik dengan
jenis bifurkasi yang terjadi adalah bifurkasi Hopf Supercritical.

(a)

Gambar 2 Solusi sistem persamaan

(b)

untuk (a)

dan (b)

Bifurkasi Hopf pada titik kesetimbangan menggambarkan eksistensi batas ambang pada waktu
tunda. Jika waktu tunda pada penyebaran racun di populasi di bawah batas ambang, maka laju
pertumbuhan racun dan laju pertumbuhan populasi akan terus berfluktuasi. Namun, ketika waktu
tunda melewati batas ambang, tingkat pertumbuhan racun dan tingkat pertumbuhan populasi akan
terkontrol menuju suatu kondisi seimbang. Oleh karena itu, model populasi satu spesies pada
lingkungan yang tercemar dengan waktu tunda menggambarkan kondisi yang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dari artikel ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Model populasi satu spesies pada lingkungan yang tercemar tanpa dan dengan waktu tunda
memiliki tiga titik kesetimbangan yaitu (
) yang selalu eksis dan
yang
eksis dengan syarat.
2. Perubahan yaitu waktu tunda pada model mempengaruhi kestabilan , yaitu tidak stabil ketika
, dan stabil asimtotik ketika
3. Simulasi numerik menunjukkan hasil yang sesuai dengan analisis kestabilan titik kesetimbangan
dan diketahui bahwa jenis bikurfasi pada model adalah bifurkasi Hopf Supercritical.
6. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis berterimakasih kepada Trisilowati, Agus Suryanto, dan Indah Yanti atas segala
bimbingan, saran, dan kesabaran yang telah diberikan selama penulisan artikel ini. Penulis juga
berterima kasih kepada Suyitno, Sarikah dan Anggoro Nugraha Saputra atas doa dan motivasi yang
telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Forde, J. E., (2005), Delay Differential Model in Mathematical Biology, University of Michigan,
Michigan.
Hallam, T. G., dan Clark, C. E., (1983), Effects of Toxicants on Popullations: a Qualitative Approach.
1, Equilibrium Environment Exposure, Ecological Modelling, 18, hal. 291-304.
Gopalsamy, K., (1992), Stability and Oscillations in Delay Differential Equations of Population
Dynamics. Kluwer Academic Publishers, Netherlands.
Sharma, S. dan Samanta, G. P., (2013), Mathematical Analysis of Single-Species Population Model in
a Polluted Environment with Discrete Time Delays, Journal of Mathematics, 2013, hal.1-18.

Anda mungkin juga menyukai