Paper PDF
Paper PDF
1. PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan pabrik industri di kehidupan masyarakat, yang tidak peduli terhadap
lingkungan di sekitarnya, menghasilkan polusi yang dapat mengancam kelangsungan hidup populasi
termasuk manusia. Kajian dinamika populasi yang dipengaruhi oleh racun pada lingkungan dapat
dilakukan dengan memodelkannya dalam bentuk sistem persamaan diferensial. Model dinamika
populasi satu spesies yang dipengaruhi racun pada lingkungan telah diperkenalkan oleh Hallam dan
rekan-rekannya pada tahun 1983. Selanjutnya, model tersebut terus mengalami perkembangan seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Salah satu model populasi satu spesies pada lingkungan yang tercemar yang telah
dikembangkan adalah model populasi satu spesies pada lingkungan yang tercemar tanpa dan dengan
waktu tunda tunggal yang diperkenalkan oleh Sharma dan Shamanta (2013). Waktu tunda pada model
didasari oleh, dibutuhkan periode waktu tertentu dalam penyebaran racun dalam populasi. Pada artikel
ini dikaji pengaruh waktu tunda terhadap perubahan perilaku dinamik model, salah satunya yaitu
terjadinya bifurkasi Hopf. Dengan melakukan analisis dinamik pada model, ditunjukkan kondisi yang
dapat menyebabkan terjadinya bifurkasi Hopf.
2. MODEL MATEMATIKA
Model populasi satu spesies pada lingkungan yang diperkenalkan oleh Sharma dan
Shamanta pada tahun 2013 adalah sebagai berikut
dx
n(b0 d 0 c fn ),
dt
dc
ks ( r m b0 fn )c,
dt
dz
ksn ( r d 0 c )cn hs u ,
dt
dengan adalah konsentrasi pertumbuhan populasi, adalah konsentrasi pertumbuhan racun pada
populasi,
merupakan konsentrasi pertumbuhan racun pada lingkungan,
adalah konsentrasi
kelahiran populasi,
adalah konsentrasi kematian alami populasi, merupakan tingkat persaingan
antara populasi, adalah tingkat kematian yang diakibatkan oleh racun yang diserap populasi,
adalah tingkat berkurangnya racun pada lingkungan akibat proses pengambilan makanan untuk tubuh
yang dilakukan oleh populasi,
adalah tingkat berkurangnya racun pada populasi akibat proses
ekskresi pada populasi, adalah tingkat berkurangnya racun pada populasi akibat proses metabolisasi
pada populasi,
adalah tingkat berkurangnya racun pada lingkungan, dan adalah pertumbuhan
racun yang konstan nonnegatif yang berasal dari faktor luar lingkungan.
Diasumsikan
dan
sehingga dari pernyataan tersebut dapat
ditunjukkan bahwa
Model
ditransformasi dengan
dan
dan misalkan
sehingga persamaan
dan
menjadi
dx
x ( p y x ),
dt
dy
z (q x) y,
dt
dz
axz a ( d y ) xy hz F ,
dt
dengan
dan
Model populasi satu spesies pada lingkungan tercemar dengan waktu tunda pada saat
penyebaran racun pada populasi adalah sebagai berikut
dx
x ( p y x ),
dt
dy
z (t ) ( q x ) y ,
dt
dz
axz a ( d y ) xy hz F ,
dt
dengan
yang menyatakan periode aktivasi atau waktu penyebaran racun pada populasi.
dan
diperoleh ketika
(
dan persamaan
) dan
dengan
nilai
dan
atau
dan
Kestabilan titik kesetimbangan tanpa waktu tunda dapat diketahui dengan cara menentukan persamaan
karakteristik sistem
.
3.1 Titik Kesetimbangan
adalah
dan
kesetimbangan
akan stabil asimtotik jika semua akar persamaan karakteristik
jelas bahwa
stabil asimtotik jika
.
Titik
maka
adalah
,
dengan nilai
m12 x1* ,
dan
Nilai parameter
dan
adalah positif sehingga dengan menganalisis
menggunakan kriteria Routh-Hurwitz akar-akar persamaan
stabil asimtotik jika dan hanya jika
dan
.
3.3 Titik Kesetimbangan Model dengan Waktu Tunda
Kestabilan titik kesetimbangan
dengan waktu tunda dapat diketahui dengan cara
menentukan persamaan karakteristik sistem (3), persamaan karakteristik sistem (3) mempunyai
bentuk umum
dengan
dan
mengalami perubahan kestabilan
pada persamaan
,
dan
kemudian
Diperolehnya akar
pada persamaan (8), menunjukkan eksistensi nilai kritis tundaan yang
merupakan parameter bifurkasi Hopf. Misalkan persamaan
memiliki
, nilai kritis dapat
ditentukan sebagai berikut
(
Kemudian, perlu dibuktikan persamaan (5) memenuhi kondisi transversal sebagai syarat memenuhi
terjadinya bifurkasi Hopf. Menurut Forde (2005) kondisi transversal terpenuhi apabila
|
terpenuhi, jika dan hanya jika
dengan
untuk simulasi 1
dan
Gambar 2(a) menunjukkan bahwa, jika digunakan nilai
, yaitu
maka nilai awal
amplitudo osilasi pada solusi semakin menurun, namun untuk nilai awal
amplitudo osilasi pada solusi mengalami peningkatan amplitudo. Hal ini menunjukkan bahwa limit
cycle tersebut bersifat stabil. Gambar 2(b) menunjukkan, jika nilai parameter
yaitu
menunjukkan nilai
dan
awalnya mengalami osilasi, namun pada nilai tertentu
mencapai kondisi setimbang, yaitu dengan nilai
,
dan
Oleh karena itu titik kesetimbangan
bersifat stabil asimtotik dengan
jenis bifurkasi yang terjadi adalah bifurkasi Hopf Supercritical.
(a)
(b)
untuk (a)
dan (b)
Bifurkasi Hopf pada titik kesetimbangan menggambarkan eksistensi batas ambang pada waktu
tunda. Jika waktu tunda pada penyebaran racun di populasi di bawah batas ambang, maka laju
pertumbuhan racun dan laju pertumbuhan populasi akan terus berfluktuasi. Namun, ketika waktu
tunda melewati batas ambang, tingkat pertumbuhan racun dan tingkat pertumbuhan populasi akan
terkontrol menuju suatu kondisi seimbang. Oleh karena itu, model populasi satu spesies pada
lingkungan yang tercemar dengan waktu tunda menggambarkan kondisi yang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dari artikel ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Model populasi satu spesies pada lingkungan yang tercemar tanpa dan dengan waktu tunda
memiliki tiga titik kesetimbangan yaitu (
) yang selalu eksis dan
yang
eksis dengan syarat.
2. Perubahan yaitu waktu tunda pada model mempengaruhi kestabilan , yaitu tidak stabil ketika
, dan stabil asimtotik ketika
3. Simulasi numerik menunjukkan hasil yang sesuai dengan analisis kestabilan titik kesetimbangan
dan diketahui bahwa jenis bikurfasi pada model adalah bifurkasi Hopf Supercritical.
6. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis berterimakasih kepada Trisilowati, Agus Suryanto, dan Indah Yanti atas segala
bimbingan, saran, dan kesabaran yang telah diberikan selama penulisan artikel ini. Penulis juga
berterima kasih kepada Suyitno, Sarikah dan Anggoro Nugraha Saputra atas doa dan motivasi yang
telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Forde, J. E., (2005), Delay Differential Model in Mathematical Biology, University of Michigan,
Michigan.
Hallam, T. G., dan Clark, C. E., (1983), Effects of Toxicants on Popullations: a Qualitative Approach.
1, Equilibrium Environment Exposure, Ecological Modelling, 18, hal. 291-304.
Gopalsamy, K., (1992), Stability and Oscillations in Delay Differential Equations of Population
Dynamics. Kluwer Academic Publishers, Netherlands.
Sharma, S. dan Samanta, G. P., (2013), Mathematical Analysis of Single-Species Population Model in
a Polluted Environment with Discrete Time Delays, Journal of Mathematics, 2013, hal.1-18.