Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA WANITA

PEKERJA DI DESA PELEMKEREP KECAMATAN MAYONG


KABUPATEN JEPARA
Oleh :
MULASTIN, S. SIT, M. KES
ABSTRAK
Kesehatan reproduksi remaja khususnya remaja wanita erat kaitannya
dengan menstruasi. Dimana tidak setiap wanita mempunyai siklus menstruasi
yang teratur. Stres diketahui merupakan faktor etiologi dari penyakit, salah
satunya menyebabkan stres fisiologis yaitu gangguan pada menstruasi selama
masa reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
Hubungan antara Stres dengan Siklus Menstruasi Pada Wanita Pekerja di Desa
Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara. penelitian ini dilakukan pada
62 responden dengan menggunakan tehnik sampling pengumpulan data penelitian
dengan metode angket, melalui kuesioner, diolah secara coding dan scoring.
Penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS 15.0 for Windows.
Dengan analisa bivariat dengan rumus Chi square. Dari hasil tersebut ada
hubungan antara stres dengan siklus menstruasi. Hasilnya dengan tehnik
sampling bahwa menurut responden dengan umur 21-25 tahun sebanyak 25
orang (40,3%), umur 26-30 tahun sebanyak 29 (46,8%) dan umur 31-35 tahun
sebanyak 8 (12,9). Dengan hasil penelitian sebagian besar responden mengalami
stres dengan siklus normal sebanyak 36 (58,1%) dan sebagian kecil mengalami
stres dengan siklus tidak normal sebanyak 26 orang (41,9%).
Penelitian terdapat hubungan antara stres dengan siklus menstruasi.
Diharapkan agar lebih meningkatkan dan memotivasi diri tentang pentingnya
kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan stres dengan siklus menstruasi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia masalah Kesehatan Reproduksi masih memperhatinkan
karena penyebaran penduduk yang belum merata tingkat sosial ekonomi dan
pendidikan belum memadai serta tingkat kesehatan belum terjangkau.
Seorang perempuan merasakan terganggu dengan ketidaknyamanan akibat
menstruasi yang mereka alami hampir selama hidup mereka. Siklus
menstruasi sebagai suatu periode berlangsungnya perubahan fisiologi pada
wanita. Menstruasi terjadi dalam rentang waktu antara fase perdarahan
menstruasi yang satu dengan fase perdarahan menstruasi berikutnya. Jarak
antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarche
dan sesaat sebelum menopause. Panjang siklus menstruasi seorang wanita
biasanya di pengaruhi oleh usia. Sindrom premenstruasi terjadi pada 75-80%
wanita didunia adalah usia reprouksi.
(Data Statistik, 2005)
1

Pertumbuhan organ reproduksi mengalami banyak perubahan pada


masa pubertas. Banyaknya berkaitan dengan peristiwa haid yang dialami
oleh para remaja yaitu dengan adanya sifat kelompok yang meliputi unsur
perkembangan fisik, pertumbuhan tinggi badan dan berat badan,
perkembangan intelektual, seksual, dan emosional.
(Atikah proverawati, 2009: h. 29)
Menurut proverawati (2009), pada kenyataanya pada wanita
memiliki siklus menstruasi normal yaitu siklus setiap wanita tidak
memiliki pola tertentu. Sedangkan menurut penelitian Bieniasz Jet al
mengatakan dalam penelitiannya diantara 23 remaja yang mengalami
gangguan pada siklus menstruasinya sebanyak 86,7% (13) remaja,
dibandingkan dengan 37,5% (3) yang seperti ini dipengaruhi oleh
beberapa yang memiliki siklus normal, faktor siklus menstruasi
diantaranya yaitu faktor hormon, psikis/stres, aktivitas, gizi, sampai
dengan pola makan.
Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90%
wanita memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus
28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal
ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan panjang siklus
menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi. Hal ini dimana
pendarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung
sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum perdarahan menstruasi
bulan berikutnya dimulai.
(Saryono, 2009; hal. 7)
Salah satu yang terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan
reproduksi berkaitan dengan peristiwa haid, yang ditentukan oleh proses
somato-psikik, yang sifatnya komplek yang meliputi hormonal,
psikososial, dan salah satunya siklus menstruasi dan sering disertai
dengan gangguan fisik dan mental yang bisa menyebabkan salah satunya
yaitu pikiran, adanya kecemasan dan stress. (Hawari, 2008: h. 20)
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, pada
tanggal 25 juni 2011 Berdasarkan hasil wawancara 10 wanita pekerja di
Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara didapatkan 7
wanita mengalami siklus normal (21-35). Sedangkan 3 mengalami siklus
terpendek (<21 hari). Hal ini menunjukkan wanita pekerja di Pekerja di
Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara mengalami
sebagian besar mengalami siklus normal dan hasil wawancara didapatkan
responden sering mengalami banyak pikiran dalam menghadapi pekerjaan
selama di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara.
Berdasarkan data diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Hubungan Stres Dengan Siklus Menstruasi Pada Wanita Pekerja
Di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara

ii

B.

C.

D.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini dapat dirumuskan, apakah ada Hubungan antara Stres Dengan Siklus
Menstruasi Pada Wanita Pekerja Di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong
Kabupaten Jepara?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan stress dengan siklus menstruasi pada wanita
pekerja di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara
Manfaat Penelitian
Dapat menembah wawasan khususnya para wanita pekerja di Desa
Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten jepara

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Stres
1. Pengertian
Stres adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh transaksi antara individu
dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang
berasal dari situasi dan sumber daya sistem biologis, psikologis dan sosial
dari seseorang. Stress yang dialami seseorang tidak saja yang
bersangkutan mengeluh secara subyektif bagaimana diuraikan pada
tahapan stres. (Hawari,2008: hal. 33)
2. Alat Ukur
Untuk mengetahui derajat stres padadiri seseorang, dipakai alat pengukur
yang dikenel sebagai Skala Holmes. Dalam skala ini terdapat 36 butir
berbagai pengalaman dalam kehidupan seseorang, yang masing-masing
diberi nilai (score). Kalau jumlah nilai berbbagai pengalaman seseorang
itu melebihi angkka 300 dalam kurun waktu 1 tahun masakehidupan,
maka yang bersangkutan menunjukkan gejala-gejala stres. Alat ukur ini
dapat dilakukan oleh diri yang bersangkutan (self assessment) dan
tentunya tidak semua ke 36 butir tersebut akan dialami oleh seseorang,
pengalaman-pengalaman kehidupan seseorang yang dimaksudkan itu
adalah :
Tabel 2.1 Pengalaman kehidupan
No Pengalaman kehidupan

Nilai (score) 1-5

1.

Kematian suami / istri

100

Kematian keluarga dekat

63

Perkawinan

50

Kehillangan jabatan

47

Pensiunan / pengasingan diri

45

iii

Kehamilan istri

40

Kesulitan seks

39

Tambah anggota keluarga baru

39

Kematian kawan dekat

37

10

Konflik suami / istri

35

11

Menggadaikan rumah

31

12

Perubahan dalam tanggung jawab pekerjaan

29

13

Konflik dengan ipar, mertua, menantu

29

14

Perasaan tersinggung atau penyakit

53

15

Rujuk dalam perkawinan

45

16

Perubahan
keluarga

seseorang

anggota 44

17

Perubahan dalam setatus keuangan

38

18

Perceraian

65

19

Peralihan jenis pekerjaan

36

20

Mencegah teradinya penggadaiian / pinjaman

30

21

Anak laki- lakai / perempuan meninggalkan 29


rumah

22

Prestasi pribadi yang luar biasa

28

23

Istri mulai atau berhenti bekerja

29

24

Kesulitan dengan atasan

23

25

Tukar tempat tinggal

20

26

Perubahan dalam hiburan

19

27

Pinjaman dengan rumah sebagai jaminan

17

28

Perubahan
keluargga

29

Pelanggaran ringan

kesehatan

dalam

jumlah

pertemuan 15
11

iv

30

Menukar kebiasaan pribadi

24

31

Perubahan jam kerja

20

32

Tukar sekolah

20

33

Tukar kegiatan sekolah

18

34

Tukar kebiasaan tidur

16

35

Perubahan dalam kebiasaan makanan

15

36

Berlibur

13

Keterangan :
Jumlah nilai angka (score)
menunjukkan gejala-gejal stres.

diatas

300,

yang

bersangkutan

B. Konsep Dasar Siklus Menstruasi


1. Pengertian
Siklus menstruasi yaitu merupakan salah satu siklus menstruasi yang
berlangsung selama 28 hari. Siklus normal berlangsung dalam rentang
waktu 21-35 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama
saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, bahkan dari bulan kebulan
tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi
wanita tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium menghasilkan hormone
estrogen dan progesteron. (Saryono, 2009: h. 7)
2. Gangguan Siklus Menstruasi
Banyak penyebab kenapa siklus menstruasi menjadi panjang atau pendek.
Hal ini disebabkan.
a. Fungsi hormon terganggu yaitu menstruasi terkait erat dengan sistem
hormon yang diatur diotak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem
hormonal ini akan mengirim sinyal ke indung telur untuk memproduksi
sel telur. bila sistem pengaturan ini terganggu, otomatis siklus
menstruasi pun akan terganggu.
b. Kelainan sistemik yaitu ada ibu yang tubuhnya gemuk atau kurus.hal ini
bisa mempengaruhi siklus menstruasinya karena sistem metabolisme
dalam tubuhnya tidak bekerja dengan baik. atau ibu menderita diabetes,
juga akan mempengaruhi sistem metabolisme ibu sehingga siklus
menstruasinya pun tidak teratur.
c. Stres bisa saja karena stres,si ibu jadi mudah leleh, berat badan turun
drastis, bahkan sakit-sakitan sehingga metabolismenya terganggu,
sehingga siklus menstruasipun ikut terganggu.
d. Kelenjar Gondok, terganggunya kelenjar gondok/thyroid juga bisa
menjadi penyebab tidak teraturnya siklus menstruasi. (Atikah, 2009: h.
43).
v

C. Kerangka Teori
Berdasarkan dari tinjauan pustaka diatas tersusunlah kerangka teori
wanita

Siklus Menstruasi
- Normal (21-35 hari)
- Tidak normal (<35 hari)

Etiologi
1. Stres
2. Hormonal
3. Gangguan endokrin

Gangguan siklus menstruasi


Gambar 2.1 Kerangka Teori
`Modifikasi sumber (Saryono, 2009), (Dadang,Hawari, 2008), dan (Atikah,
2009)
D. Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konsepnya adalah sebagai berikut:
A.
Variable Independen
Variabel Dependen
B.
Stress
Siklus Menstruasi
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Stres dengan Siklus Menstruasi
C.

Hipotesa
Hipotesa dalam penelitian ini adalah Ada hubungan antara Stres dengan
Siklus Menstruasi Pada Wanita Pekerja di PT Polyron di Desa Bakalan
Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini termasuk kompetensi bidan tentang kesehatan reproduksi
remaja yaitu tentang hubungan stres dengan siklus menstruasi, penelitian ini
akan dilakukan pada bulan juni 2011
B. Jenis Penelitian dan Rancangan
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi analitik yaitu
penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi
atau sekelompok subyek untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan
gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel yang lain, dengan
pendekatan cross sectional untuk mempelajari dinamika korelasi antara
factor resiko (variabel independen) dengan efek (variabel dependen) dengan
vi

cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
Point Time Approach. (Notoatmodjo, 2005).
C.

Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pekerja di pabrik
bagian audio, Visual dan MMJ politron di desa bakalan krapyak
kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus pada bulan Mei 2011
berjumlah 115 wanita.
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah bagian dari penelitian atau sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan dianggap
mewakili keseluruhan populasi. (Sugiyono, 2007: h. 62)
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebanyak 62 wanita,

D.

Definisi Operasional, Variabel Pengukuran dan Skala Pengukuran


No
1.

Variabel
Penelitian

Definisi
Operasional

Variabel
Indepoenden

Respon
tubuh yang
spesifik
terhadap
setiap
tuntutan
beban
alasnya

Parameter
Derajat stres pada diri
seseorang sesuai dengan
skala holmes
Kategori:
Stres
: 300
tidak stres : < 300

Kuisioner

Merupakan
salah
satu
siklus
menstruasi
yang
berlangsung
selama 28
hari

Parameter:

kuesioner

Stres

Variabel
Dependen
Siklus
Menstruasi

E.

Parameter dan Kategori

Alat Ukur

Skala
Nominal

Nominal

Normal >21-35 hari


Tidak normal <21
hari dan > 35 hari
Kategori :
- Normal
:1
- Tidak normal : 2

Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data


Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Metode pengumpulan data
yang akan digunakan peneliti adalah metode angket. Dimana ibu bekerja di
pabrik polytron di desa bakalan krapyak kecamatan kaliwungu kabupaten
kudus dibagikan kuesioner dan dikumpulkan kembali pada hari itu juga.

vii

F.

Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data


Pengolahan Data, dilakukan secara Editing, coding, Skoring, dan
Tabulating. Sedangkan Analisa Data menggunakan uji
Chi
square.
Analisa data dilakukan dengan menggunakan program statistic package for
social sciences SPSS 15,0 for Windows.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus menstruasi
Tabel 4.2 distribusi frekuensi menstruasi responden
Siklus
Frekuensi
Normal
36
Tidak normal
26
Total
62

Prosentase (%)
58,1
41,9
100,0%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar


responden mengalamisiklus normal (21-35 hari) sebanyak 36 orang
(58,1%).
2. Stres
Tabel 4.3 distribusi stres responden
Tahap
Frekuensi
Stres
36
Tidak stres
26
Total
62

Prosentase (%)
58,1
41,9
100,0%

Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan :


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebagian besar responden
mengalami stres sebanyak 36 orang (58,1%).
3. Hubungan stres dengan siklus menstruasi di Desa Pelemkerep
Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi hubungan tingkat stress dengan
siklus menstruasi.
Siklus
Stres
Tidak stres
Stres
Total

Tidak
normal
26
(41,9%)
0
(0%)
26
(41,9%)

Normal
0
(0%)
36
(58,1%)
36
(58,1%)

viii

Total
26
(41,9%)
36
(58,1%)
62
(100,0%)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas Wanita Pekerja


di Desa Pelemkerep yang mengalami Stress didapatkan mengalami siklus
normal yaitu sebanyak 36 orang (58,1%). Hasil Uji Chi square diperoleh
nilai hasil signifikan = 0,000 <
sehingga dapat disimpulkan Ho
ditolak dan Ha diterima. Yang berarti ada hubungan secara bermakna
antara stres dengan siklus menstruasi.
B.

Pembahasan
1. Stress
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Wanita Pekerja di Desa
Pelemkerep mengalami Stress sebanyak 36 orang (58,1%), sedangkan
yang tidak stres sebanyak 26 orang (41,9%).
Menurut Hawari (2001) dalam isnaeni mengatakan bahwa stress menurut
Hans Selye merupakan respon tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap
setiap tuntutan beban atasnya. Stressor psikososial adalah setiap keadaan
/peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang,
sehingga seseorang itu terpaksa mengadakan adaptasi/ penyesuaian diri
untuk menanggulanginya. Namun tidak semua orang mampu melakukan
adaptasi dan mengalami stressor tersebut, sehingga timbulah keluhankeluhan antara lain stres.
Stressor diketahui merupakan faktor etiologi dari banyak penyakit. Salah
satunya menyebabkan stress fisiologis yaitu gangguan pada menstruasi.
Kebanyakan wanita mengalami sejumlah perubahan dalam pola
menstruasi selama masa reproduksi. Dalam pengaruhnya terhadap pola
menstruasi, stres melibatkan system neuroendokrinologi sebagai system
yang besar perannya dalam reproduksi wanita. (Isnaeni, 2010)
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mahbubah Atik (2006), yang
menunjukkan bahwa mayoritas wanita pekerja mengalami siklus
menstruasi normal yaitu 23,1%.

2. Siklus Menstruasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Wanita Pekerja di Desa
Pelemkerep mengalami Siklus Menstruasi dengan siklus normal (2135hari) sebanyak 36 orang (58,1%), sedangkan paling sedikit dengan
siklus tidak normal (>21 hari) sebanyak 26 orang (41,9%).
Menurut Wiknjosastro, (2005), siklus menstruasi dipengaruhi oleh
serangkaian hormone yang diperoleh oleh tubuh yaitu Leuteinizing
Hormon, Follicle Stimulating Hormon an Estrogen. Selain itu siklus juga
dipengaruhi oleh kondisi psikis sehingga bisa maju dan mundur.
Siklus menstruasi merupakan waktu sejak hari pertama menstruasi sampai
datangnya menstruasi periode berikutnya sedabgkan panjang siklus
menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya menstruasi pada wanita
normalnya berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki
siklus menstruasi 28 hari dengan lama menstruasi 3-5 kali. Panjangnya

ix

siklus menstruasi ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, tingkat stress,
genetik dan gizi. (Isnaeni, 2010).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mahbubah Atik (2006), yang
menunjukkan bahwa mayoritas wanita pekerja mengalami siklus
menstruasi normal yaitu 23,1%, 44,6% responden cenderung mengalami
stress.
3. Hubungan stress dengan siklus menstruasi pada wanita pekerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Wanita Pekerja di Desa
Pelemkerep yang mengalami stres didapatkan mengalami siklus normal
yaitu sebanyak 36 orang (58,1%), sedangkan paling sedikit wanita pekerja
di pabrik polytron yang mengalami tidak stress didapatkan siklus tidak
normal yaitu sebanyak 26 orang (41,9%).
Selanjutnya untuk mengetahui Hubungan stress dengan siklus menstruasi,
digunakan Analisa Uji Chi squar diperoleh nilai Sig. (2-tailed) 0,000, atau
taraf sinifikan value 0,000 < = 0,05. Sehingga value 0,000, Ho ditolak
dan Ha diterima. Yang berarti ada hubungan secara bermakna antara stress
dengan siklus menstruasi.
Kesehatan reproduksi remaja khususnya remaja wanita erat kaitannya
dengan menstruasi. Dimana tidak setiap wanita mempunyai siklus
menstruasi yang teratur. Siklus menstruasi yang tidak teratur ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah perubahan kadar
hormone akibat stress dalam keadaan emosi yang kurang stabil. Selain itu
perubahan drastic dalam porsi olah raga atau perubahan berat badan yang
drastic juga mampu memjadi penyebab ketidak teraturan siklus
menstruasi. (Nita, 2008)
Penelitian ini menunjukkan ada kaitan antara tingkat stress dengan siklus
menstruasi pada wanita pekerja. Normal dan tidak normalnya siklus
menstruasi ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, aktivitas fisik, tingkat
stress, genetik dan gizi. (Wiknjosastro, 2005: h. 4). Jenis aktifitas yang
dilakukan oleh responden antara lain mengikuti program kerja yang sudah
ditentukan waktu dan jadwalnya dengan rutin di lokasi tempat kerja
maupun diluar tempat kerja, ada sebagian yang mengerjakan rumah
tangganya bagi yang sudah berkeluarga. (Octaria, 2009).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Desty Nur Isnaeni (2010),
menunjukkan bahwa ada hubungan stres dengan siklus menstruasi.
Menurut saryono (2009), bahwa factor yang mengalami perubahan siklus
menstruasi yaitu memiliki siklus menstruasi sebanyak 86,7%,
dibandingkan dengan 37,% yang seperti ini dipengaruhi oleh beberapa
yang memiliki siklus normal, factor siklus menstruasi diantaranya yaitu
factor hormone, psikis/ stres, aktivitas, gizi, sampai pola makan.
Begitu juga menurut isnaeni (2010), bahwa Panjangnya siklus menstruasi
ini dipengaruhi oleh usia, berat badan, tingkat stress, genetic dan gizi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
x

1. Sebagian besar responden memiliki stress dengan siklus normal sebanyak


58,1%.
2. Sebagian besar responden mengalami menstruasi siklus normal sebanyak
58,1%.
3. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas wanita pekerja dipabrik polytron
yang mengalami stres didapatkan mengalami siklus normal yaitu sebanyak
36 orang (58,1%), sedangkan paling sedikit Wanita Pekerja di Desa
Pelemkerep mengalami tidak stres didapatkan mengalami siklus tidak
normal yaitu sebanyak 26 orang (41,9%). Hasil uji statistic Chi-square
menunjukkan ada hubungan secara bermakna antara stres dengan siklus
menstruasi, karena hasil p value 0,000.< 005.
B.

Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan dapat menjadi pertimbangan
masukan dalam penelitian selanjutnya yang meneliti tentang stres baik
itu kaitannya dengan pola siklus menstruasi maupun dengan yang
lainnya misalnya stres hubungannya dengan imunitas tubuh.
2. Bagi Institusi Pendidkan, diharapkan karya tulis ini dapat meningkatkan
kualitas pendidikan kualitas pendidikan di Akademik terutama tentang
kesehatan reproduksi dan juga sebagai bahan bacaan untuk
meningkatkan pengetahuan mahasiswi dibidang kesehatan.
3. Bagi Masyarakat, menambah pengetahuan mengenai stress dan pola
menstruasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dengan cara
nonton TV, baca Majalah, Koran maupun Artikel.
4. Bagi responden, diharapkan agar lebih meningkatkan dan memotivasi
diri tentang pentingnya kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan
stress dengan siklus menstruasi

DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto S. 2010. Proses Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta; 2006. H. 211
2. Arifin Syamsul. 2010. Nyeri Haid
.http://www.ipin4u.esmartstudent.com/haid.htm.Diunduh pada tanggal 18
Mei 2011
3. Fakulty of publik health > Department of Public Health. (3 juni, 2011.
13.00).
Diambil dalam Http://www.goole.com/ Department of Public Healt.
4. Hawari dadang. 2008. Stres Cemas dan Depresi: FKUI; Jakarta; 2008. h.
34-47
5. Http:// digilib. Unsri.ac.id: 2009
6. http://www.google.com/search?ie=UTF-8&oe=UTF8&sourceid=navclient&gfns=1&q= keterlambatan+siklus+menstruasi
7. Lusa. 2010. Gangguan dan Masalah Haid dalam Sistem Reproduksi.
http://situs

xi

kebidanan.blogspot.com/ 2010/ 02/ gangguan dan masalah-haid-dalam sistem.


html. Diunduh pada tanggal 18 Mei 2011
8. Manuaba dkk. 2001. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita: Arca;
2001. h. 8
9. Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta;2005. h. 48-188
10. Prawirohardjo, sarwono.2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP
11. Prawirohardjo, sarwono. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP
12. Pimen Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi: Trans info
media, Jakarta; 2009. h. 23
13. Proverawati Atikah dkk. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh
Makna: Numed; 2009. h. 8-29
14. R medicine> RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health.(15
mei, 2011. 16.15) diambil dari Http://www.google.com/Preventive
medicine.
15. Romouli Suryati. 2009. Kesehatan Reproduksi: NUHA MEDIKA
16. Saryono. 2009. Sindrom Premenstruasi.:NUHA MEDIKA; 2009. h. 7
17. Smet Bart. 2002. Psikologi kesehatan; PT GRASINDO
18. Sugoyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung; CV Alfabeta;
2007. h. 61
19. Sarwono sarlito. 2010. Psikoloi remaja: GRAFINDO PERSADA;
Jakarta
20. siklus+menstruasi+sourceid
(28
juni,
2011.15.00)
http://www.google.com/fkm.
undip.ac.id
21. Sulistyowati. 2009. Rahasia sehat dan cantik sampai usila: ANDI;
Yogyakarta;2009. h. 67
22. Syarifudin. 2010. Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan Dengan
SPSS: Grafindo Litera Medika; 2010. h. 122-126
23. Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I. 2010. Kesehatan Remaja
Problem dan Solusi: Salemba Medika; 2010. h. 7
24. Walgito bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum: ANDI Yogyakarta

xii

Anda mungkin juga menyukai